Senin, 06 Maret 2023

Cerita Ekstrim Dari Pak Kasub

 


Ada orang-orang yang membuat keputusan ekstrim hanya untuk membela keyakinannya yang dia pandang itu benar.

Jakarta, Aktual.co — Ini adalah kisah nyata yang sangat ekstrim dari seorang pemulung bernama Pak Kasub. 

    Dulu, pria kelahiran 47 tahun silam ini sempat bekerja sebagai guru TK dan SD. Namun,  dia memutuskan berhenti karena prinsipnya tidak sejalan dengan Kepala Sekolahnya saat itu. 

    Pada 1992, Pak Kasub, mengadu nasib dengan mendaftar pada sebuah perusahaan swasta. Pak Kasub berhasil mencapai kedudukan tinggi di bidang administrasi pada perusahaan tersebut. Sempat perusahaan itu memberinya rumah dan mobil dinas.

    Suatu ketika Pak Kasub mendapati atasannya ternyata mengambil beberapa persen uang gaji karyawan. Ia tidak percaya atasannya tega melakukan hal tersebut. “Ternyata korupsi emang di mana-mana,” keluhnya. 

    Tak bisa menerima alasan atasannya tersebut, Pak Kasub untuk kedua kalinya memutuskan untuk berhenti dari pekerjaannya. Keputusannya itu membuat ia "dihakimi" keluarga dan lingkungan sekitarnya. Apalagi ketika dia memutuskan untuk menjadi seorang pemulung untuk menyambung hidupnya. 

    Ujian demi ujian pun datang silih berganti. Dua kali Ia berpindah kontrakan karena diusir oleh warga yang tak ingin lingkungannya dihuni oleh seorang pemulung. Namun Ia tidak pantang menyerah hingga akhirnya menetap di sebuah kontrakan kecil dimana warga mau menerimanya.

    Pak Kasub mengaku dia merasa nyaman dengan kehidupannya sekarang. Ia juga mengaku bahwa apa yang dijalankan saat ini adalah upaya dia untuk melaksanakan wasiat dan amanah ayahnya sebelum berpulang ke hadirat Ilahi: "Jangankan barang berharga, sebatang paku pun jangan kau raih apabila hasil curian". 

    Meski terbilang aneh dan membuat kita bertanya-tanya kenapa dia memutuskan menjadi pemulung, namun cerita ini bisa jadi pembanding buat kita: Bahwa ada orang-orang yang membuat keputusan ekstrim hanya untuk membela keyakinannya yang dia pandang itu benar.

Faizal Rizki 


0 comments:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More