Jumat, 24 Maret 2023

Berkacalah Lebih Dulu Sebelum Menilai Orang Lain

 


Ahmad Fitriansyah"

Muhasabah

"Wahai Kiyai, manakah yg lebih baik, Seorang beragama yg ibadahnya banyak, tetapi kelakuannya buruk."

"Ataukah seorang yg tidak beribadah, tapi kelakuannya baik pada sesama...?"

Tanya seorang santri kepada kiyainya.

ﺳﺒﺤﺎﻥ ﺍﻟﻠﻪ

Maha Suci ALLAH...

"Keduanya baik...", ujar sang kiyai sambil tersenyum...

"Lho, kok bisa...?" desak sang santri...

"Karena orang yg tekun beribadah itu boleh jadi akan dibimbing Allah swt untuk berkelakuan mulia melalui ibadahnya...

Sedangkan orang yg baik kelakuannya itu, boleh jadi akan dibimbing Allah SWT melalui rahmat-Nya untuk semakin taat kepadaNYA..."

"Terus, siapa yg lebih buruk...?" desak sang santri penasaran...

Air mata mengalir di pipi sang kiyai...

"KITA NAK..." ujar beliau dengan suara tersendat...

"Kitalah yg layak disebut buruk, sebab gemar menghabiskan waktu untuk menilai orang lain, melupakan diri sendiri..."

Tangis Beliau sambil terisak...

*"Kelak di hadapan ALLAH, kita ditanya tentang diri kita, BUKAN tentang orang lain..."

Pelajaran dari Dokter Angkuh yang di Protes



"Seorang dokter datang dengan terburu-buru, ia bahkan setengah berlari menuju ruang operasi.

Setibanya di sana, ayah pasien segera menghadangnya dengan kemarahan, "kenapa anda baru datang ?....

Tidakkah anda tahu, nyawa anak saya sedang dalam bahaya ?...."


Dokter itu tersenyum tulus dan meminta maaf, ia berkata sedang tidak berada di rumah sakit, dan segera kembali saat ditelepon ada operasi darurat.

Masih diiringi keluhan dan kekesalan orang tua pasien, dokter itu bergegas bersiap melakukan operasi.


Kemudian, dokter itu keluar dengan tersenyum. Kepada keluarga pasien ia berkata, "Syukurlah, operasi berjalan lancar, anak anda sudah dalam kondisi yang stabil. Jika ada pertanyaan, anda bisa menghubungi perawat."

Setelah itu, sang dokter tanpa menoleh segera bergegas pergi.


Lelaki itu menatap kepergian sang dokter dengan sangat tidak puas.

Pada perawat ia berkata, "angkuh sekali dokter itu, harusnya ia memberikan penjelasan mengenai kondisi anak saya!'.

Perawat itu berkata dengan pelan, "dokter itu sedang tidak bertugas, anaknya baru saja meninggal kemarin sore. Kami mengganggu waktunya di saat penguburan sang anak. Ia rela datang kemari demi menyelamatkan nyawa anak anda. Selesai operasi ia harus bergegas pulang untuk melanjutkan pemakaman anaknya yang tadi tertunda demi anak anda."


Penjelasan perawat itu, kontan membuat lelaki itu terdiam menyesal, ia bahkan menangis karena merasa berterima kasih sekaligus menyesal.


Begitulah kita, kerap menilai orang lain sesuai persepsi kita sendiri.

Ingin dilayani dengan penuh perhatian namun enggan memperhatikan orang lain.


Tanpa kita tahu, bisa saja orang yang tersenyum di depan kita, pada nyatanya sedang menyimpan banyak duka dan kesedihan.


Semoga kita bisa menjadi manusia yang penuh pengertian dan toleransi kepada orang lainnya.


Semoga kisah ini memberi kita banyak pelajaran.


" - Dokter Angkuh Diprotes Pasien, Segera Pergi Habis Operasi. Saat Tau Alasannya Bikin Nangis  http://tz.ucweb.com/7_3pqld

Perasaan Yang Bisa Menipu Diri



 

① Merasa dekat dengan Allah SWT, padahal jarang melakukan ketaataan.


② Merasa sudah banyak pahala, Padahal jarang untuk beramal.


③ Merasa menjadi Kekasih Allah SWT, padahal sering melanggar ketentuan-Nya.


④ Merasa selalu bersama orang-orang yang taat, padahal ketika bergaul sering berbuat maksiat.


⑤ Merasa mudah mendapat ampunan, sehingga terus menerus melakukan dosa tanpa Penyesalan.


⑥ Merasa dirindu taman-taman surga, namun amalan sehari-hari bagai menyemai benih neraka.


Semoga Kita selalu merasa kurang dalam beramal dan selalu di jauhkan dari sifat sombong 

Tuhan Dan Problematika Hidup Manusia



Seorang raja menjatuhkan hukuman mati keatas seorang tukang kayu yang tidak jelas apa kesalahannya. Berita tentang keputusan itu bocor kepada si tukang kayu sebelum pengumuman resminya keluar. Akibatnya ia tidak bisa memejamkan mata untuk tidur di malam itu.


Istrinya menasehati: "Tidurlah di malam ini seperti malam-malam sebelumnya. Tuhan itu hanya satu, sementara pintu keluar dari suatu masalah sangat banyak."


Kalimat yang menentramkan itu tepat masuk ke dalam hatinya, hingga dia dapat menenangkan diri. Diapun dapat tidur di malam itu dengan lelapnya.


Dia baru terbangun di pagi hari ketika pintu rumahnya diketuk oleh beberapa orang prajurit. Wajahnya langsung menjadi pucat. Dia memandang pada istrinya dengan pandangan putus asa, sesal dan sedih karena telah mempercayai kata-katanya semalam. Dia membuka pintu dengan kedua tangan menggigil. Dia ulurkan kedua tangannya ke arah pengawal supaya diikat. Para pengawal yang datang itu berkata kepadanya dengan penuh keheranan:

"Raja sudah wafat, kami meminta kamu untuk membuatkan sebuah peti mati untuk baginda."


Saat itu juga wajahnya berubah menjadi ceria. Kemudian dia melemparkan pandangan tanda mohon maaf ke arah istrinya. Dan istrinya tersenyum.

==============


Pesan:


Kadangkala seorang hamba sampai letih karena berfikir, sementara Allah yang memiliki semua rencana dan aturan.


Siapa yang merasa hebat karena jabatan, hendaklah ia mengingat Fir'aun.


Siapa yang merasa hebat karena harta, hendaklah ia mengingat Qarun.


Siapa yang merasa hebat karena keturunan, hendaklah ia mengingat Abu Lahab.


Kehebatan, kekuasaan dan kemuliaan hanya milik Allah semata. Dia berikan kepada siapa yang Dia kehendaki, dan Dia cabut dari siapa yang Dia kehendaki juga.


Jangan hukum masa depanmu dengan kondisi hari ini. Allah Maha Kuasa merubahnya dalam waktu sekejap dengan cara yg terduga maupun tidak. Tugas kita hanya berusaha dan terus berdo'a.


Semoga kisah di atas dapat memberi manfaat.


Siti Hajar sebagai Manifestasi Haji


Mengapa TUHAN begitu MEMULIAKAN siti Hajar, seorang budak perempuan, berkulit hitam legam, wajahnya tidak menarik, berasal dari ras ketiga dan tak ada sedikitpun atribut maupun gengsi sosial yg patut dibanggakan melekat padanya? Namun Tuhan memuliakan Hajar dengan cara begitu fantastis, memberinya maqom kemuliaan istimewa

Pembaringan terakhirnya berada didalam Ka'bah atau disamping Ka'bah, Kiblat sholat Muslimin sedunia

Jejak kaki dan ayunan langkah Hajar diabadikan Tuhan sebagai ritual peribadatan nan agung HAJI

sebuah prosesi ritual yang telah berhasil memaksa para aristokrat, ningrat, bangsawan dan kalangan menengah atas untuk MENAPAK kembali kaki sang budak


TUHAN tetatplah Gusti ALLOH yang maha adil 

tetap memberi ruang bagi mereka yang belum mampu ber-HAJI atau Umroh untuk menangkap dan menerapkan spirit serta nilai-nilai Haji kedalam kehidupan sehari-hari

InsyaAlloh pahalanya, keutamaannya dan keramatnya tidak kalah dengan Haji beneran


TIRULAH SITI HAJAR... 

ambillah dia sebagai sebuah MODEL dalam kehidupan kita sehari-hari, sebab Hajarlah aktor utamanya

HAJI identik dengan NAPAK TILAS jejak-jejak kaki seorang budak perempuan siti Hajar


Hajar, meski wanita dia adalah pekerja keras yang pantang menyerah dengan realitas, cekatan, ulet, gigih dan tidak kenal rasa malas apalagi aras-arasen

berhari-hari dia bergerak tanpa henti hanya demi mendapatkan seteguk air yang hampir mustahil bisa didapatkannya ditengah padang pasir


Hajar, dalam setiap usaha dan upayanya senantiasa berserah diri kepada Tuhan, selalu mengiringi derap langkah kakinya dengan segala doa dan harapan 


Hajar, dia pemberani dan selalu waspada terhadap tipu daya apapun yang berusaha melemahkan tekadnya, menyimpangkan niatnya atau memisahkan keterpautan hati dari ROBB-nya, bahkan dia marah dan melawan, MELEMPAR JOMROH ke arah iblis sang perayu yang berupaya menggodanya


Dan Hajar, mendedikasikan segala usaha, kerja keras, tawakkal dan doa-doanya bukan semata-mata untuk kepentingan dirinya sendiri, untuk melampiaskan nafsu dahaganya, melainkan demi kepentingan kehidupan orang laen, demi menyalamat seorang nyawa ... demi Ismail yang sekarat kehausan


Sembilan Pelajaran dari Surat Al-Hujurat



"Ketika kaca pecah, suara pecahnya segera hilang, sedangkan potongan kacanya tersebar dimana-mana, menyakitkan siapa pun yang menginjaknya".


Demikian pula, "Bila Anda mengatakan sesuatu yang menyakitkan hati dan perasaan seseorang, kata-kata Anda hilang, tapi di dalam hati rasa sakit berbekas lama."


Oleh karena itu, jangan katakan apapun kecuali yang baik dan selalu ingat sembilan saran dan larangan yang telah diberikan Allah dalam Surah Al Hujurat , sebelum anda mengatakan sesuatu kepada siapapun:


1.-فتبينوا:

"Fa Tabayyanu" (“Telitilah kebenarannya.”) : Selidiki, kapan saja Anda menerima informasi, jangan sampai Anda merugikan orang lain karena ketidaktahuan.


2.-فأصلحوا:

"Fa Aslihu" ( “Damaikanlah…” ) : Lakukan penyelesaian masalah/perdamaian, antar sesama saudara (berimanmu) karena sesama orang beriman itu bersaudara.


3.-وأقسطوا:

"Wa Aqsitu" ( “Dan berlakulah adil.” ) : Bertindaklah adil. Setiap kali ada perselisihan, cobalah lakukan penyelesaian masalah/perdamaian dan bertindak adillah diantara kedua belah pihak karena Allah menyukai orang-orang yang bertindak adil.


4.-لا يسخر:

"La Yaskhar" ( “Janganlah suatu kaum mengolok-olok kaum yang lain” ) : Jangan menertawakan orang, mungkin mereka bisa jadi lebih baik daripada engkau di mata Allah.


5.-ولا تلمزوا:

"Wa La Talmizu" ( "Janganlah kamu saling mencela.” ) : Jangan saling menghina.


6.-ولا تنابزوا:

"Wa La Tanabazu" ( “Janganlah saling memanggil dengan gelar-gelar yang buruk.”) : Jangan panggil satu sama lain dengan julukan yang menyinggung/merendahkan.


7.-اجتنبو كثيرا من الظن:

"Ijtanibu Kathiiran min Aldhan" ("Jauhilah banyak dari prasangka.” ) : Hindari berprasangka buruk, sungguh beberapa prasangka itu dosa.


8.-ولا تجسسوا:

"Wa La Tajassasu" (“Janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain.”) : Jangan memata-matai satu sama lain.


9.-ولا يغتب بعضكم بعضا:

"Wa La Yaghtab" ( “Dan janganlah ada di antara kamu yang menggunjing sebagian yang lain.” ) : Jangan saling menggunjing (ghibah) satu sama lain. Ghibah itu dosa besar yang setara dengan memakan daging saudaramu yang meninggal.


Itulah 9 wasiat penting dari surat Al-Hujurat. Marilah kita mulai membiasakan diri untuk menjalankan perintah ini dan menjadikannya sebagai pola hidup sehari-hari kita.

Terakhir, Allah berfirman di dalam Al Qur'an

Holy Quran 51:55

------------------

وَذَكِّرْ فَإِنَّ الذِّكْرَىٰ تَنفَعُ الْمُؤْمِنِينَ


“Dan tetaplah memberi peringatan, karena sesungguhnya peringatan itu bermanfaat bagi orang-orang yang beriman.”

Ya Allah, jagalah lisan kami, hindarilah kami dari hal ini, Aaminn YRA.  Info dari GWA.

Salam Hangat :

Dr. YUHEFIZAR, M.Kom, IPM

Chief Editor Jurnal RESTI (http://jurnal.iaii.or.id)

Politeknik Negeri Padang

Kisah Wanita dari Tarim



 Ada seorang wanita di Tarim yang selalu bersalawat dalam hidupnya sepanjang hari. 


Suatu hari wanita tersebut meninggal dan kemudian dikuburkan. 


Pada malam pertama anaknya bermimpi melihat ibunya di sebuah singgasana nan indah.


Dia bertanya; "Wahai Ibu, bagaimana keadaan ibu setelah kematian?"


Ibunya menjawab : 

"Setelah aku dikuburkan. Aku menunggu malaikat Munkar & Nakir sampai berjam-jam tapi mereka tidak datang juga. Setelah itu aku merasa kakiku bergerak. Tiba-tiba aku bisa berdiri dan saat berdiri runtuhlah dinding-dinding kuburku. Kemudian aku melihat cahaya dan bidadari-bidadari serta kebun yang dipenuhi buah-buahan yang sangat banyak. Aku bertanya pada bidadari-bidadari di kebun tersebut;

"Dimanakan Malaikat Munkar & Nakir? Mengapa mereka tidak mempertanyaiku? "


Para bidadari menjawab; 

" Mereka tidak akan datang kepadamu."


Aku bertanya lagi; 

" Mengapa? "


"Kerana engkau sudah di surga. Ini adalah surga barzakh. kerana kau suka mengisi harimu dengan salawat yang banyak yang engkau kirimkan kepada Rasulullah ﷺ  " 

Jawab bidadari-bidadari tersebut.


“Jagalah Keluargamu dari Api Neraka!”

 


“Jagalah Keluargamu dari Api Neraka!”


Seorang bernama Abu Bashir pernah bertanya kepada Imam Ja’far As-Shodiq (Guru Imam madzhab Maliki dan Hanafi) tentang firman Allah,


يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا قُوا أَنْفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا وَقُودُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ


“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu.” (QS.at-Tahrim:6)


Dia bertanya, “Aku mampu memelihara jiwaku, tapi bagaimana aku akan menjaga keluargaku (dari api neraka)?”


Imam Ja’far menjawab, “Perintahkan mereka sesuai dengan apa yang diperintahkan Allah dan larang lah mereka sesuai dengan apa yang dilarang oleh-Nya. 


Jika mereka menaatimu maka engkau telah menjaga mereka, namun jika mereka melanggar apa yang kau katakan maka engkau telah melaksanakan kewajibanmu.”


Semoga bermanfaat…

Berbaik sangkalah kepada-Nya


 Dinginkan Hatimu dengan Ayat Ini !

khazanahalquran.com – Allah swt berfirman,


وَكَانَ ذَٰلِكَ عَلَى اللَّهِ يَسِيرًا


“Yang demikian itu mudah bagi Allah.” (QS.An-Nisa’:30)


Ketika kesulitan seakan menyekapmu dalam ruang sempit..


Seakan semua jalan keluar telah tertutup..


Untuk bernafas pun terasa begitu berat..


Cobalah ajak bicara hatimu dengan ayat ini..


Bukankah semua itu mudah bagi Allah?


Mulailah belajar untuk berbaik sangka kepada Allah, karena ditangan-Nya segala sesuatu akan menjadi mudah.


Tidak ada yang bisa melemahkanmu !


Karena Penciptamu tak pernah meninggalkanmu sendirian. Seluruh urusan dan rezekimu telah dijamin oleh-Nya.


Ingatlah bahwa segala sesuatu pasti ada batasnya. Jangan biarkan masalah merampas waktu, pikiran bahkan kesehatanmu.


Cukuplah kau berusaha semampumu, lalu serahkan semuanya kepada Rab-mu. Karena dengan izin-Nya, segala sesuatu menjadi mudah !


Berbaik sangkalah kepada-Nya !

Kenapa Hidupmu Begitu Tenang



Seorang Bijak Ditanya, “Kenapa Hidupmu Begitu Tenang?”

    

Kali ini kita akan belajar dari seorang bijak yang hidupnya selalu bahagia dan penuh ketenangan. Tidak pernah terdengar keluhan dari lisannya dan cobaan yang menimpa tak pernah menggelisahkan hatinya.


Setelah ditanya apa rahasia dari ketenangan hatinya? 


Dia pun menjawab,


"Aku belajar dari empat ayat dari Al-Qur'an dan dari sana-lah aku belajar bahwa tidak ada tempat bagi kesedihan dan tidak ada waktu untuk mengeluh. Ayat-ayat tersebut adalah firman Allah swt,


1. Jika Allah ingin menurunkan rahmat bagimu maka tidak ada yang mampu menahannya.


مَا يَفْتَحِ اللَّهُ لِلنَّاسِ مِنْ رَحْمَةٍ فَلَا مُمْسِكَ لَهَا 


"Apa saja di antara rahmat Allah yang dianugerahkan kepada manusia, maka tidak ada yang dapat menahannya." (QS.Fathir:2)


2. Jika Allah telah menentukan ujian atau cobaan bagimu maka tidak ada yang dapat menghapusnya selain Dia.


وَإِنْ يَمْسَسْكَ اللَّهُ بِضُرٍّ فَلَا كَاشِفَ لَهُ إِلَّا هُوَ 


"Dan jika Allah menimpakan suatu bencana kepadamu, tidak ada yang dapat menghilangkannya selain Dia." (QS.Al-An'am:17)


3. Seluruh makhluk telah dijamin rezekinya oleh Allah swt.


وَمَا مِنْ دَابَّةٍ فِي الْأَرْضِ إِلَّا عَلَى اللَّهِ رِزْقُهَا 


"Dan tidak satupun makhluk bergerak (bernyawa) di bumi melainkan semuanya dijamin Allah rezekinya." (QS.Hud:6)


4. Dan yang terakhir adalah setiap kesulitan pasti ada jalan keluar dan diiringi dengan kemudahan.


إِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا


"Sesungguhnya beserta kesulitan itu ada kemudahan." (QS.Al-Insyirah:6)

Khazanahalquran.com

Berkatalah yang Baik atau Diam


VIRAL


“[Ingatlah] ketika kamu menerima [berita bohong] itu dari mulut ke mulut, dan kamu katakan dengan mulutmu apa yang tidak kamu ketahui sedikit pun, dan kamu menganggapnya remeh, padahal dalam pandangan Allah itu hal yang besar.” 

(QS. Al-Nur [24], ayat 15)


Sambung menyambung pesan ini biasa disebut viral atau, dalam bahasa Alquran, menerima dari mulut ke mulut, seperti dalam ayat di atas. 


Berikut aturan Alquran bagaimana memviralkan pesan dan informasi:


Pertama, dilarang asal dengar; tidak menerima isu yang ramai diberitakan tanpa konfirmasi dan bukti: “[Ingatlah] ketika kamu menerima [berita bohong] itu dari mulut ke mulut”. Teliti dulu, baru viralkan.


Kedua, dilarang asal bunyi, asal ngomong; berkata dan ketiklah sesuatu yang sudah diketahui nyata kebenarannya; jangan memviralkan berita yang Anda sendiri tidak yakin kebenarannya: “dan kamu katakan dengan mulutmu apa yang tidak kamu ketahui sedikit pun.”


Ketiga, jangan menganggap kata-kata Anda, sependek apa pun, itu remeh dan tak berarti, apalagi menyangkut kehormatan dan harga diri sendiri dan orang lain: “dan kamu menganggapnya remeh.”


Keempat, perhitungkan kata-kata yang Anda hendak diungkapkan dan teks yang diketik untuk diunggah dan diviralkan di media komunikasi dan informasi. Menganggap remeh sesuatu yang sebenarnya berdampak besar itu kebodohan fatal dan dosa besar: “kamu menganggapnya remeh, padahal dalam pandangan Allah itu hal yang besar.” Dalam hadis disebutkan, dosa besar adalah menyepelekan dosa kecil.


Kelima, ingatkan diri sendiri bahwa setiap kata ada perhitungan dan pertanggungjawabannya, kalau tidak di hadapan orang, pasti kelak di hadapan Allah Yang Maha Tahu dan Maha Adil: “dalam pandangan Allah itu hal yang besar.”


Lantas, harus bagaimana? 

Nabi SAW bersabda, “Jika kamu percaya Allah dan Hari Pembalasan, maka berkatalah yang baik atau diam.”

Manusia yang Lalai dengan Rabb-Nya

 


SURAT PERINGATAN!!! Untuk Kami Pribadi 

.

يقول الله تعالى: يابن آدم! ما من يوم الا ويأتيك رزقك من عندي، وما من ليلة الا ويأتيني الملائكة من عندك بعمل قبيح؛

.

Allah SWT berfirman:

.

Wahai manusia!  Setiap hari Aku mendatangkan rezki untukmu, sementara setiap malam malaikat datang kepada-Ku dengan membawa catatan keburukanmu.

.

 تأكل رزقي وتعصيني؛

.Engkau makan dengan lahap rezki-Ku, namun engkau tak segan pula mendurhakai-Ku. .


وانت تدعوني فاستجيب لك؛ .

Aku kabulkan jika engkau memohon kepada-Ku. .


وخيري اليك نازل، وشرك الي واصل؛ .

Kebaikan-Ku tiada putusnya mengalir kepadamu, namun sebaliknya catatan keburukanmu tiada henti sampai kepada-Ku. .


فنعم المولى انا لك! وبئس العبد انت لي!

.Aku-lah pelindung terbaik untukmu! Sedangkan engkau hamba terburuk bagi-Ku! .


 تستلني ما اعطيك، وأستر عليك سوءة بعد سوءة فضيحة

Kau raup segala yang Kuberikan untukmu. Kututupi kejelekan demi kejelekan yang kau perbuat secara terang-terangan. .


وانا استحيي منك وانت لا تستحي مني؛ .

Aku sungguh sangat malu kepadamu, sedangkan engkau sedikit pun tak pernah merasa malu pada-Ku.

 .

تنساني وتذكر غيري؛

Engkau melupakan diri-Ku dan mengingat yang lain. .


وتخاف الناس وتأمن مني؛ وتخاف مقتهم، وتأمن غضبي.

Kepada manusia engkau merasa takut, sedangkan kepada-ku engkau merasa aman-aman saja. Engkau takut pada kemarahan mereka, tapi kau tak peduli dengan kemurkaan-Ku. .

Imam al-Ghazali dalam _al-Mawa'izh fi al-Hadits al-Qudsiyyah

Merdeka bersama Rasa Tanggung Jawab

 


MERDEKA


"Seseorang dianggap merdeka ketika tak ada seorangpun yg memerintahnya. Tapi mungkinkah itu terwujud? Ya sangat mungkin, yaitu ketika muncul dalam dirinya rasa tanggung jawab dan dedikasi pada sesuatu. Dia akan melakukan apapun dengan penuh kesadaran dan segalanya terasa ringan baginya. Tak perlu ada peraturan yg mengikat hingga orang lain dapat menyuruhnya untuk mematuhi peraturan tersebut.


Jadi orang yg paling merdeka adalah orang yg memiliki rasa tanggung jawab dan dedikasi dalam kehidupannya. Namun betapa sulitnya menumbuhkannya dalam diri seseorang dan terlebih dalam sebuah komunitas, padahal itu akan memerdekakannya baik secara individu maupun sosial. Semakin tinggi rasa tanggung jawabnya dan dedikasinya, semakin luas juga kemerdekaannya."


~ musafir~

Kenapa kita Bangga Menjadi Bangsa Indonesia


Melawan Lupa


Bendera merah putih dijahit oleh Fatmawati, perempuan Bengkulu. Nampan berisi sang saka merah putih dibawa Ilyas Karim, pemuda Minang, didampingi Suhud Sastrokusumo dan Singgih, dua pemuda Jawa; kemudian dikibarkan oleh Latif Hendraningrat, prajurit PETA, keturunan Jawa kelahiran Batavia.


Disaksikan oleh sebagian kecil rakyat Indonesia di Jl. Pegangsaan Timur, Jakarta, sang saka merah putih dikibarkan, dikerek melalui tali di atas bambu yang tertancap di bumi ibu pertiwi. 


Beberapa saat sebelum pengibaran merah putih dalam prosesi sederhana ini, atas nama Bangsa Indonesia, Sukarno, peranakan Jawa-Bali; didampingi Muhammad Hatta, orang Minang, memproklamirkan kemerdekaan sebuah bangsa. Naskah proklamasi diketik Sayuti Melik, pemuda Jawa, menggunakan mesin ketik yang "dipinjam" dari kantor Kepala Perwakilan Angkatan Laut Jerman, Mayor (Laut) Dr. Hermann Kandeler. Konsep isi teks proklamasi dirapatkan di rumah Laksamana Maeda, serdadu AL Jepang.


Malam hari sebelum proklamasi, Sukarno dan Hatta diculik oleh Sukarni, pemuda asal Blitar; Chairul Saleh gelar Datuk Paduko Rajo kelahiran Sawahlunto, Sumatera Barat; dan Wikana, pemuda blasteran Jawa-Sunda. Ketiga-tiganya orang kiri. Rapat kilat soal narasi proklamasi dilaksanakan di Rengasdengklok, di rumah seorang Tionghoa, Djiaw Kie Siong.


Kelak, ketika Belanda melakukan Agresi Militer II dengan menyerbu Yogyakarta, 1948, sebelum ditangkap, Bung Karno secara khusus menitipkan sang saka merah putih kepada Husein Mutahar, orang Arab. "Pertahankan dan lindungi, bahkan dengan nyawamu!" perintah Bung Karno kepada H. Mutahar.


Dalam Agresi Militer II ini, Bung Karno, Bung Hatta, dan Agus Salim ditangkap Belanda. Perjuangan diplomasi melobi negara Barat dilakukan oleh Sjahrir, orang Minang, dan kawan-kawannya. Upaya meyakinkan dukungan luar negeri, khususnya negara Timur Tengah, dijalankan oleh Abdurrahman Baswedan, orang Arab. Untuk memperoleh senjata dari pasar gelap, John Lie, prajurit Tionghoa, menerobos blokade laut Belanda menuju Singapura. Dalam perjuangan bersenjata dengan cara gerilya, Sudirman, prajurit Jawa yang saleh, memperpanjang nafas perjuangan meski paru-parunya tinggal separuh. Serangan Umum 1 Maret 1949, dirancang oleh Sri Sultan Hamengkubuwono IX, dan dilaksanakan oleh gabungan prajurit lintas suku dan agama. 


Ketika Bung Karno sebagai RI-1 tidak memiliki pesawat kepresidenan, para ulama Aceh mengumpulkan para saudagar dan rakyatnya. Mobilisasi dilakukan untuk mengumpulkan emas demi membeli sebuah pesawat kepresidenan RI. Kontribusi rakyat Aceh sebesar 20 kg emas ini kemudian diabadikan melalui nama pesawat RI-1, Dakota 001 Seulawah, yang berarti Gunung Emas.


Di berbagai daerah, upaya mempertahankan dan mengisi kemerdekaan dilakukan oleh mereka yang mencintai bangsa ini, tak terbatas oleh agama tertentu, atau satu suku saja. Semua orang, apapun agama dan sukunya, punya potensi menjadi orang baik dan benar sebagaimana mereka juga punya peluang menjadi penghianat dan pecundang.

---

Lahirnya orok bernama Indonesia dibidani oleh rakyat, oleh siapapun yang mencintai bangsa ini. Baju persatuan disulam oleh kecintaan mendalam terhadapnya. Dan tamansari bernama Indonesia, yang berisi bunga-bunga warna-warni, senantiasa dirawat oleh rasa memiliki. Sungguh, kemajemukan Indonesia adalah anugerah dari Allah. 


Jika engkau terpesona dan mengucap "Subhanallah" hanya karena melihat awan berbentuk lafadz ALLAH, atau kulit katak yang tertera lafadz ALLAH, atau isi tomat membentuk lafadz MUHAMMAD, lalu mengapa engkau tak pernah mengucapkan "Subhanallah dan Alhamdulillah" saat melihat kemajemukan tamansari bernama Indonesia, tuan? Apakah karena engkau lupa minum COMBANTRIN?

Kebaikan yang di Ekploitasi oleh Hawa Nasfu



Awalnya dan Akhirnya


Awalnya Makanan diciptakan untuk menjadi sumber tenaga dan penjaga vitalitas tubuh kita, tapi kemudian dia malah kita jadikan sumber mencari kenikmatan lidah, dan lahirlah industri kuliner yg ukuran utamanya adalah “nikmat” bukan “sehat”, dan akhirnya makanan menjadi sumber berbagai penyakit buat kita.


Awalnya Seks adalah cara Tuhan menghadirkan keturunan buat kita dan ekspresi Cinta terdalam buat suami istri yg sedang belajar mencintai-Nya. Orgasme seksual seharusnya sebagai cara mencicipi percikan keindahan dari “peak experience” Ekstase Spiritual. Tapi kemudian ini penjadi pusat pencarian kenikmatan dan pelampiasan nafsu yg makin lama makin liar. Dan lahirlah industri utama peradaban: eksploitasi syahwat seksual. Dan akhirnya seks yg disalah gunakan, telah menjadi sumber banyak malapetaka, dari level keluarga, hingga level negara.


Pakaian awalnya bertujuan sekedar sebagai penutup aurat, pelindung dari panas dan dingin, dan penjaga norma kepantasan. Lalu digunakan sebagai alat penegas status sosial, dan pelampiasan nafsu berpamer diri. Dan akhirnya lahir industri fashion yg ndak habis2. Tiap musim berganti, mode terbaru ditawarkan. Dan akhirnya energi kita dihabiskan untuk memikirkan bagaimana sebaiknya kita “tampil” berekspresi, bukan bagaimana sebaiknya kita “terampil” berkontribusi.


Rumah yg awalnya sebagai tempat berteduh, berkumpul dan membangun keluarga surga, serta beristirahat secukupnya sebelum siap berkarya lagi untuk masyarakat, telah berubah fungsi menjadi tempat mencari rasa nyaman bermalas2an, sambil malah merasa terasing di keluarga sendiri karena tenggelam dalam kesibukan bersama gadgetnya masing2. Dan akhirnya, yg seharusnya menjadi miniatur surga, telah berubah jadi pelataran neraka.


Uang, awalnya adalah alat pertukaran nilai kontribusi. Jika kontribusi kita besar, maka berhak dinilai besar dengan satuan mata uang, untuk kemudian ditukarkan dengan benda/jasa yg mempermudah hidup kita. Lalu uang dijadikan alat untuk menumpuk kekayaan. Kadang kita malah merasa tidak perlu berkontribusi, tapi merasa berhak mendapatkan uang untuk ditumpuk. Dan akhirnya uang malah jadi sumber keributan dan rebutan, tanpa ada pihak yg ingin fokus berkontribusi. life become an accumulation, not a contribution any more.


Ibadah, adalah awal tujuan penciptaan jin dan manusia, bahkan alasan keberadaan alam semesta. Menjadi hamba-Nya adalah profesi tertinggi kita. Lalu kita hanya jadikan ibadah sebagai pengisi waktu luang dan penghilang rasa bersalah saja, bahkan sebagai alat pemikat simpati masyarakat. Lalu tempat ibadah makin ramai, tapi kesolehan sosial semakin sedikit. Makin banyak yg berhaji, tapi makin subur pula korupsi. Makin populer orang berqurban kambing dan sapi, tapi makin banyak pula yg jadi maling berdasi. Akhirnya ibadah kita jadi hampa makna, dan profesi “sebagai hamba-Nya” telah berubah jadi “hamba egonya”.


Yaa Allah yg Maha mengilhami, ilhamkan pada kami kesadaran dan kebijaksanaan, karuniakan pada kami kekuatan dan kemauan untuk mengembalikan fungsi awal dari semua karunia-Mu itu. 


Makanan sebagai sumber kesehatan, bukan penyakit. Seks sebagai pengantar kebahagiaan, bukan malapetaka. Pakaian sebagai penjaga martabat, bukan jendela aurat. Rumah sebagai taman surga, bukan pelataran neraka. Uang sebagai pendorong kontribusi sosial, bukan perangsang konflik sosial. Dan Ibadah sebagai tujuan hidup dan pendorong kesholehan sosial, bukan sekedar pemanis hidup, pemikat simpati masyarakat.


Gusti Sang Maha Kekasih, insyafkanlah hamba untuk benar2 kembali ke tujuan awal pencintaan kami, yaitu menjadi hamba-Mu yg sejati, menjadi Pencinta-Mu yg setia. Serta sebagai pembawa “Rahmah” untuk alam semesta. Dengan meninggalkan warisan berharga dan kenangan indah untuk umat manusia.

Setiap Kita adalah Ibrahim



 "SETIAP KITA ADALAH IBRAHIM".....


Setiap kita adalah 'IBRAHIM' dan setiap Ibrahim punya 'ISMAIL'.....


Ismailmu mungkin 'HARTAMU',


Ismailmu mungkin 'JABATANMU',


Ismailmu mungkin 'GELARMU',


Ismailmu mungkin 'EGOMU',


Ismailmu adalah sesuatu yg kau  'SAYANGI'

 dan kau 'PERTAHANKAN' di dunia ini.....


Ibrahim tidak diperintah Allah untuk membunuh Ismail*, .....


Ibrahim hanya  diminta Allah untuk membunuh rasa 'KEPEMILIKAN' terhadap Ismail.


Karena hakekatnya semua adalah milik Allah...


Semoga Allah SWT anugrahkan KESHALIHAN Nabi Ibrahim dan KEIKHLASAN Nabi Ismail kepada kita semua, agar kita bisa mengaplikasikan dalam kehidupan kita.

Jangan rendahkan dan hinakan orang lain dengan harta, jabatan dan gelarmu karena di hadapan Allah hanya ketaqwaan kita yang diterimaNya…


HUMAS YISC Al Azhar

Relawan atau Mata-mata di balik Bencana

 

Kalau Lombok ditetapkan sebagai Bencana Nasional, maka kita akan sulit menolak bantuan negara asing. Sesuai dengan Konvensi Geneva. 


Dan saat negara asing itu masuk, bukan cuma barang bantuan yang datang, tetapi juga tenaga relawan. Kita tidak pernah tahu apakah yang dikirim adalah benar-benar relawan ketika mereka mengajukan visa masuk. Ketika mereka sudah berada di Lombok, kita tidak bisa memastikan mereka hanya berdiam di Lombok. Mereka bisa keluar ke berbagai sudut Indonesia. Bagaimana jika yang masuk adalah agen rahasia atau penyalur narkoba atau penyalur senjata buat organisasi separatis?


Mereka kirim 10 orang, 8 orang bekerja pada daerah musibah, 2 orang keliling kelayapan seluruh Indonesia selama sebulan. Bisa aja kan? Dan pasti ada terjadi hal-hal seperti itu. 


Selain itu, dengan beralasan mengirim bantuan, kapal-kapal asing akan makin bebas masuk perairan dan udara Indonesia. 


Dan percayalah, siapa yang paling duluan akan datang? 


Yup. Kapal Amerika. Jelasnya Kapal Angkatan Laut Amerika. Berikut tentara yang bertugas sebagai relawan. Lihat aja waktu di Aceh. Tentara negara asing berleleran. 


Kemudian, saat itu apakah kamu mengira laut, udara dan perairan kita tidak diintervensi? 

Mana pernah sih Amerika melewatkan kesempatan buat mengamat-amati suatu negara. Dengan berbagai alat canggihnya. 

Ibarat ada tetangga datang, yg akan dikerjakannya adalah langsung nyelidikin lemari makan dan pendaringan kita. 


Lalu, apakah penangan bencana langsung cepat kelar?


Sekali lagi lihat ke Aceh. Berapa tahuuuuunnn pasca tsunami para penyintas benar-benar tertangani? Kita tidak pernah tahu, betapa sesungguhnya Pemerintahlah yang kerepotan 'cuci piring' dengan "jejak-jejak" yang ditinggalkan para relawan asing itu. 


Percayakan saja pada pemerintah. Yang duduk 'di atas sana' bukan orang-orang bodoh. Mereka dengan segala instrumen dan pengetahuan pendukung yang dipunyai, insya Allah akan berbuat yang terbaik buat rakyat Indonesia. Kemarin Bu Sri Mulyani mengatakan 4 Trilyun sudah siap digelontorkan untuk bantuan bagi penyintas gempa di Lombok. 


Kita kadang gak bisa melihat dari satu sisi, karena ini menyangkut kedaulatan negara


Nah, setelah baca status saya (yang selalu panjang) ini, jangan bosan, sisihkan lagi dan lagi sebagian kembalian belanja sayur pagi ini. Kirimkan ke rekening bendahara Sedekah Oksigen. Nanti saya japri no reknya. Sebagai bentuk kepedulian kita bukan cuma satu kali dan kemarin saja. 


Buat yang muda-muda, yang ngga rempong ama tangis bocah, boleh deh berangkat ke Lombok. Relawan akan selalu menemui cara untuk berdarma bakti. 


Itu baru namanya kamu benar-benar peduli.

Strategi Membunuh Cinta Tanah Air

 


STRATEGI MEMBUNUH CINTA TANAH AIR


https://www.harakatuna.com/- Ketika ISIS menguasai sebuah wilayah, apa yang pertama dihancurkan? Semua ornamen sejarah dan artefak yang menjadi simbol kebesaran bangsa tersebut. Kenapa perlu dihancurkan? Agar tidak tersisa lagi rasa nasionalisme dan kebanggan masyarakat kepada bangsanya.


Dengan cara itukah ISIS atau Alqaedah menguasai sebuah bangsa. Mereka merusak semua hal yang bisa dijadikan sebagai pengikat masyarakat. Mereka menghancurkan sejarahnya. Mereka merubuhkan semua kebesaran bangsa tersebut. 


Strategi yang sama juga dilakukan di Indonesia. Mereka mengharamkan hormat bendera. Mengharamkan nyanyi Indonesia Raya. Pokoknya mereka berusaha membendung segala sesuatu yang dapat membuat orang berbangga hati menjadi bagian dari Indonesia.


Tapi, mengharamkan hornat bendera terlaku vulgar. Menggaramkan Indonesia Raya terlaku kentara. 


Gunakan cara yang lebih lembut.


Yang paling mudah adalah rusaklah rasa bangga menjadi orang Indonesia. Rendahkan mereka yang berusaha membawa nama harum bangsa ini. Hujat mereka. Agar tidak tersisa kebanggan sedikitpun terhadap sesuatu yang bernama Indonesia.


Jika rasa bangga bernegara sudah dikikis habis, akan mudah menguasai Indonesia. Rakyat akan merusak persatuannya sendiri. Akan menghancurkan prestasi-prestasi bangsanya sendiri. 


Wajar saja jika kader PKS memuja Erdogan, pemimpin bangsa lain, dan melecehkan Presidennya sendiri. Sebab satu-satunya cara PKS bisa berkuasa adalah dengan merobohkan kecintaan rakyat terhadap Indonesia. Jika rakyat membenci segala yang berbau Indonesia, itulah kesempatan mereka untuk berkuasa.


Itu juga yang dilakukan HTI. Felix Siauw akan berkampanye terus untuk menghancurkan nasionalisme kita. Caranya dengan membenturkan rasa nasionalisme dengan Islam. Tujuannya agar publik bingung dan akhirnya neninggalkan kecintaan pada bangsanya. Jika nasionalisme sudah tercerabut dari hati rakyat maka khilafah baru bisa ditegakkan. Khilafah tidak mungkin tegak dalam masyarakat yang masih ada rasa cinta pada tanah airnya. HTI tahu benar soal yang satu ini.


Kampanye anti Islam Nusantara adalah salah satu strategi untuk membenturkan agama dan nasionalisme. Sesuatu yang sebetulnya sudah selesai dibahas oleh para pendiri bangsa, kini diungkit-ungkit lagi untuk dibenturkan.


Tradisi nasional dituding sesat. Cara berpakaian, adat istiadat, kebiasaan-kebiasaan sederhana yang khas Indonesia berusaha digerus. 


Jika tidak mempan juga, susupkan perayaan-perayaan yang menjadi simbol nasionalisme dengan propaganda anti nasionalisme. Anak-anak TK yang masih polos, seragamkan dengan pakaian ala jihadis. Kampanyekan bahwa para jihadis yang suka menghancurkan berbagai negara itu juga bagian dari Indonesia. 


Bilang saja itu pakaian perjuangan ala Rasul. Dengan tentara perempuan bercadar memanggul senapan AK 47. Padahal pakaian itu lebih mirip teroris.


Ada momen Asian Games. Seluruh dunia memuji acara pembukaanya. Itu menyebabkan rasa bangga kita sebagai orang Indonesia membuncah. Jangan dibiarkan. Ini harus dicegah. Jangan samoai rakyat tambah cinta dengan tanah airnya.


Maka coba saksikan sekarang. Lihat komentar akun-akun PKS di medsos. Mereka berusaha merusak kebanggaan Anda sebagai orang Indonesia. Mereka berusaha membuat acara itu jadi jelek. Mereka berusaha sekuat tenaga mempermalukan bangsanya. Segala hal remeh temeh dikomentari. Tujuannya agar Anda jangan pernah berbangga jadi orang Indonesia.


Lihat juga akun-akun simpatisan HTI, mereka berusaha mencerabut kecintaan Anda pada Indonesia.


Tujuan mereka untuk merobek rasa cinta tanah air bersambut dengan politisi kacangan. Mereka juga mempermasalahkan hal-hal kecil seolah tidak ikhlas jika bangsanya dipuji seluruh dunia. Kenapa? Karena kalau pemerintah mampu menghadirkan kebesaran kita sebagai bangsa, mereka merass kalah. Merasa terpojok. Sebab bagi mereka lebih untung bangsa ini rusak dan kerdil, dengan begitu nanti bisa merebut kekuasaan.


Maka lihatlah komentarnya. Aksi Presiden yang bermaksud terlibat intens dalam pembukaan Asian Games, untuk memeriahkan pesta olahraga itu jadi bahan nyinyiran. Apa tidak ada cara lain untuk mengkritisi?


Saya amat yakin sebagai manusia yang punya nilai artistik, apapun pilihan politik Anda, pasti kagum juga menyaksikan pembukaan acara Asian Games kemarin. Itu normal. Memang keren kok.


Bahkan seluruh dunia yang tidak punya urusan dengan copras-capres,  memujinya. Dengan tampilan itu, mereka jadi penasaran tentang Indonesia. Mereka kagum denga  kekayaan dan keindahan budaya dan keragaman etnis kita.


Tapi, sekali lagi. Jangan biarkan rasa bangga sebagai bagian dari bangsa Indonesia mengaliri semangat rakyat. Jangan biarkan rasa cinta tanah air membuncah di hati setiap orang. 


Sebab mereka yakin. Hanya dengan menanam kebencian pada tanah airlah, mereka bisa berkuasa di Indonesia. 


Jika rakyat masih memiliki rasa cinta pada bangsanya, orang-orang seperti mereka tidak akan pernah mendapat tempat di kursi kekuasaan.


"Padahal kalau makan bubur ayam, mereka masih memakai mangkok cap ayam jago, mas. Itu Indonesia banget, lho..."


*Eko Kuntadhi, analis sosial-keagamaan, tinggal di Jakarta

100 Perintah Allah Subhanahu wa ta'ala dalam Al Qur'an

 


100 PERINTAH ALLAH DALAM QURAN UNTUK KEHIDUPAN MANUSIA SEHARI-HARI (Ulang kaji)

https://forkomdosenaslibrebes.com/

1. Jangan berkata kasar (QS 3 – Ali Imran : 159)


2. Tahanlah marah(QS 3 – Ali Imran : 134)


3. Berbaiklah kepada orang lain (QS 4 – An Nisaa’ : 36)


4. Jangan sombong dan bongkak(QS 7 – Al A’raaf : 13)


5. Maafkanlah kesalahan orang lain (QS 7 – Al A’raaf : 199)


6. Berbicaralah dengan nada halus dan bersopan (QS 20 – Thaahaa : 44)


7. Rendahkanlah suaramu (QS 31 - Luqman : 19)


8. Jangan mengejek orang lain (QS 49 – Al Hujuraat : 11)


9. Berbaktilah pada orang tua (ibu bapa) (QS 17 – Al Israa’ : 23)


10. Jangan mengeluarkan kata yang tidak menghormati orang tua ( ibu bapa) (QS 17 – Al Israa’ : 23)


11. Jangan memasuki bilik peribadi ibu bapa tanpa izin (QS 24 – An Nuur : 58)


12. Catatlah hutang-hutangmu (QS 2 – Al Baqarah : 282)


13. Jangan mengikuti orang secara membabi buta (QS 2 – Al Baqarah : 170)


14. Berikanlah lanjutan waktu bila orang yang berhutang kepadamu dalam kesempitan (QS 2 – Al Baqarah : 280)


15. Jangan makan riba’/membungakan wang (QS 2 – Al Baqarah : l


16. Jangan melakukan rasuah) (QS 2 – Al Baqarah : 188)


17. Jangan ingkar atau melanggar janji (QS 2 – Al Baqarah : 177)


18. Jagalah kepercayaan orang lain kepadamu (QS 2 – Al Baqarah : 283)


19. Jangan campur adukan kebenaran dengan kebohongan (QS 2 – Al Baqarah : 42)


20. Berlakulah adil terhadap semua orang (QS 4 – An Nisaa’ : 58)


21. Tegakkanlah keadilan dengan tegas (QS 4 – An Nisaa’ : 135)


22. Harta yang meninggal harus dibagikan kepada anggota keluarga (QS 4 – An Nisaa’ : 7)


23. Wanita memiliki hak waris (QS 4 – An Nisaa’ : 7)


24. Jangan memakan harta anak yatim (QS 4 – An Nisaa’ : 10)


25. Lindungi anak yatim (QS 2 – Al Baqarah : 220)


26. Jangan memboroskan harta dengan sewenang-wenangnya (QS 4 – An Nisaa’ : 29)


27. Damaikanlah orang yang berselisih (QS 49 – Al Hujuraat : 9)


28. Hindari perasangka buruk (QS 49 – Al Hujuraat : 12)


29. Jangan memfitnah orang (QS 2 – Al Baqarah : 283)


30. Jangan memfitnah orang (QS 49 – Al Hujuraat : 12)


31. Gunakan harta untuk kegiatan sosial (QS 57 – Al Hadid : 7)


32. Biasakan memberi makan orang miskin (QS 107 – Al Maa’uun : 3)


33. Bantulah orang fakir yang berada di jalan Allah (QS 2 – Al Baqarah : 273)


34. Jangan menghabiskan wang untuk bermegah-megah (QS 17 – Al Israa’ : 29)


35. Jangan menyebut-nyebut tentang sedekahmu (QS 2 – Al Baqarah : 264)


36. Hormatilah tetamu anda (QS 51 – Adz Dzaariyaat : 26)


37. Perintahkan kebajikan setelah kita melakukannya sendiri (QS 2 – Al Baqarah : 44)


38. Jangan berbuat kerosakan di muka bumi (QS 2 – Al Baqarah : 60)


39. Jangan menghalangi orang datang ke masjid (QS 2 – Al Baqarah : 114)


40. Perangilah mereka yang memerangi mu (QS 2 – Al Baqarah : 190)


41. Jagalah etika perang (QS 2 – Al Baqarah : 191)


42. Jangan lari dari peperangan (QS 8 – Al Anfaal : 15)


43. Tidak ada paksaan untuk memasuki agama (Islam) (QS 2 – Al Baqarah : 256)


44. Berimanlah kepada para Nabi (QS 2 – Al Baqarah : 285)


45. Jangan melakukan hubungan jenis di saat haid (QS 2 – Al Baqarah : 222)


46. Susuilah anak-anakmu selama dua tahun penuh (QS 2 – Al Baqarah : 233)


47. Jauhilah hubungan jenis di luar nikah (QS 17 – Al Israa’ : 32)


48. Pilihlah pemimpin dari meritnya. Pilihlah pemimpin berdasarkan ilmu dan jasanya (QS 2 – Al Baqarah : 247)


49. Jangan membebani orang di luar kesanggupannya (QS 2 – Al Baqarah : 286)


50. Jangan mahu dipecah belah (QS 3 – Ali Imran : 103)


51. Renungkanlah keajaiban dan penciptaan alam semesta ini (QS 3 – Ali Imran 3 :191)


52. Lelaki mahupun wanita mendapat balasan yang sama sesuai perbuatannya (QS 3 – Ali Imran : 195)


53. Jangan menikahi mereka yang sedarah denganmu (QS 4 – An Nisaa’ : 23)


54. Keluarga harus di-imami oleh seorang lelaki (QS 4 – An Nisaa’ : 34)


55. Jangan kedekut (QS 4 – An Nisaa’ : 37)


56. Jangan iri hati (QS 4 – An Nisaa’ : 54)


57. Jangan saling membunuh (QS 4 – An Nisaa’ : 92)


*58. Jangan membela ketidakjujuran atau kebohonga


n* (QS 4 – An Nisaa’ : 105)


59. Jangan bekerja-sama dalam dosa dan kekerasan (QS 5 – Al Maa-idah : 2)


60. Bekerja samalah dalam kebenaran (QS 5 – Al Maa-idah : 2)


61. Majoriti bukanlah merupakan kriteria kebenaran (QS 6 – Al An’aam : 116)


62. Berlaku adil (QS 5 – Al Maa-idah:8)


63. Berikan hukuman untuk setiap kejahatan (QS 5 – Al Maa-idah : 38)


64. Berjuanglah melawan perbuatan dosa dan melanggar hukum (QS 5 – Al Maa-idah : 63)


65. Dilarang memakan binatang mati, darah dan daging babi (QS 5 – Al Maa-idah : 3)


66. Hindari minum racun dan alkohol (QS 5 – Al Maa-idah : 90)


67. Jangan berjudi (QS 5 – Al Maa-idah : 90)


68. Jangan menghina keyakinan atau agama orang lain (QS 6 – Al An’aam : 108)


69. Jangan mengurangi timbangan untuk menipu (QS 6 – Al An’aam : 152)


70. Makan dan minumlah secukupnya (QS 7 – Al A’raaf : 31)


71. Kenakanlah pakaian yang bagus di saat solat (QS 7 – Al A’raaf : 31)


72. Lindungi dan bantulah mereka yang meminta perlindungan (QS 9 – At Taubah:6)


73. Jagalah kemurnian (QS 9 – At Taubah : 108)


74. Jangan pernah putus asa akan pertolongan Allah (QS 12 – Yusuf : 87)


75. Allah mengampuni orang yang berbuat dosa kerana kezahilan (QS 16 – An Nahl : 119)


76. Berserulah/ajaklah  kepada jalan Allah dengan cara yang baik dan bijaksana (QS 16 – An Nahl : 125)


77. Tidak ada seorangpun yang menanggung dosa orang lain (QS 17 – Al Israa’ : 15)


78. Jangan membunuh anak-anakmu kerana takut akan kemiskinan (QS 17 – Al Israa’ : 31)


79. Jangan mengikuti sesuatu yang kamu tidak memiliki pengetahuan tentangnya (QS 17 – Al Israa’ : 36)


80. Jauhkan diri dari perkataan dan perbuatan yang tidak bermanafaat (QS 23 – Al Mu’minuun : 3)


81. Jangan memasuki rumah orang lain tanpa izin pemilik rumah (QS 24 – An Nuur : 27)


82. Allah menjamin balasan kebaikan hanya kepada mereka yang percaya kepada Allah (QS 24 – An Nuur : 55)


83. Berjalanlah di muka bumi dengan rendah hati (QS 25 – Al Furqaan : 63)


84. Jangan melupakan kenikmatan dunia yang telah Allah berikan (QS 28 – Al Qashash : 77)


85. Jangan menyembah Tuhan selain Allah (QS 28 – Al Qashash:88)


86. Jangan terlibat dalam homosexual (QS 29 – Al ‘Ankabuut : 29)


87. Berbuat baik dan cegahlah perbuatan munkar (QS 31 - Luqman : 17)


88. Janganlah berjalan di muka bumi dengan sombong (QS 31 - Luqman : 18)


89. Wanita dilarang mempamerkan diri (QS 33 – Al Ahzab : 33)


90. Allah mengampuni semua dosa-dosa kita (QS 39 – Az Zumar : 53)


91. Jangan berputus asa akan keampunan dari Allah (QS 39 – Az Zumar : 53)


92. Balaslah kejahatan dengan kebaikan (QS 41 – Fushshilat : 34)


93. Selesaikan persoalan dengan bermusyawarah (QS 42 – Asy Syuura : 38)


94. Orang yang paling mulia di sisi Allah ialah orang yang bertaqwa (QS 49 – Al Hujuraat : 13)


95. Tidak ada dikenal biara dalam agama (Islam) (QS 57 – Al Hadid : 27) 


96. Allah akan meninggikan darjat mereka yang berilmu (QS 58 – Al Mujaadilah : 11)


97. Perlakukan kaum bukan Islam dengan baik dan adil (QS 60 - Al Mumtahanah : 8)


98. Hindari diri dari sifat kikir (QS 64 – At Taghaabun : 16)


99. Mohon keampunan kepada Allah yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang (QS 73 – Al Muzzammil : 20)


100. Jangan menghardik orang yang meminta-minta (QS 93 – Adh Dhuhaa : 10)


Shadaqallahul adzim, Maha Benar ALLAH SWT dengan segala FirmanNya...

CARA KASAR VS CARA LEMBUT


Suatu ketika, dalam shalat berjamaah di masjid, handphone seorang pria berdering cukup lama. Usai sholat, semua orang menegur dan mencelanya. Sejak hari itu dia tidak lagi datang ke masjid. 


Suatu hari, pria yang sama datang ke cafe. Tanpa sengaja dia menjatuhkan cangkir hingga pecah. Pemilik cafe menenangkan hatinya dan tidak menuntut ganti rugi. Sejak hari itu, pria tersebut menjadi pelanggan tetap cafe.


Denga cara kasar, seorang pria terjauhkan dari masjid. 

Dengan cara lembut, cafe memberikan daya tarik dan kenyamanan... 

Mengapa Doa Kita Tak dikabulkan?


Di hari Jumat Amirul Mukminin Sayyidina Ali kw/as berkhotbah di Kufah, di akhir khotbahnya beliau berkata:


"Wahai kaum! Ada 7 musibah besar yang kita mesti berlindung kepada Allah swt darinya:


1. Orang alim yang tergelincir

2. Seorang hamba yang lelah beribadah

3. Orang mukmin yang jatuh faqir

4. Orang dipercaya yang berkhianat

5. Orang mampu yang menjadi faqir

6. Orang mulia yang menjadi hina

7. Orang faqir yang jatuh sakit.


Tiba-tiba berdiri seorang laki-laki dan berkata, wahai Amirul Mukmini! Sungguh Anda benar; Anda kiblat disaat kami tersesat dan Anda cahaya disaat kami berada dalam kegelapan tapi kami ingin bertanya tentang firman Allah swt:"Berdoalah kepadaku niscya aku akan kabulkan permintaanmu" namun doa kami tidak diterima.


Beliau menjawab: " sesunguhnya hati kalian berkhianat dalam delapan hal:


1. Kalian mengenal Allah tapi kalian tidak melaksanakan hak-Nya yang wajib atas kalian, karenanya makrifah kalian tidak memberikan manfaat apapun.


2. Kalian beriman kepada Rasulullah saw tapi kalian melanggar sunahnya dan menghancurkan syariatnya, lalu dimanakah buah iman kalian?


3. Kalian membaca alQuran tapi kalian tidak mengamalkannya, sementara kalian mengkatakan: dengan telinga dan hati terbuka kami terima al-Quran tapi kalian bangkit menentangnya


4. Kalian bilang, kami takut api neraka sementara disetiap saat kalian berbondong bondong menuju ke sana dengan maksiat maksiat yg kalian lakukan, lalu dimanakah rasa takut kalian?


5. Kalian bilang rindu surga namun dalam semua keadaan kalian melakukan perbuatan perbuatan yg justeru menjauhkan kalian dari surga, lantas dimanakah kerinduan kalian kepada surga?


6. Kalian menikmati anugerah Allah tapi kalian tidak mensyukurinya


7. Allah memerinthkan kalian supaya memusuhi setan"Sungguh setan musuh kalian maka jadikanlah ia sebagai musuh" tapi kalian memusihinya sekedar dalam mulut saja sementara perbuatan dan amal kalian bersama dengannya


8. Kalian memandang aib-aib orang lain sementara kalian lupa akan aib kalian sendiri. Jadi kalian mencela seseorang yg kalian sendiri lebih layak untuk mendapat celaan itu. 


Dengan kondisi seperti ini, doa kalian manakah yg akan diijabahkan? 

Sementara kalian telah menutup pintu-pintu dan jalan-jalan pengijabahan! 

Oleh karena itu, takutlah kalian kpd Allah, benahilah amal kalian, tuluskanlah hati kalian dan lakukanlah amar makruf & nahi mungkar sehingga Allah menerima doa-doa..   

(semoga kita diselamatkan dari penyakit2 hati).

Sejenak Berbincang dengan Imam Ali Karramallahu Wajhah

 


Suatu hari Amirul Mukminin Ali bin Abi Thalib ditanya beberapa pertanyaan oleh sahabatnya.


- Wahai Imam, apa makna sabar?


+ Imam Ali:

 Sabar itu ada dua, sabar atas apa yang kau cintai dan sabar atas apa yang kau benci.


- Wahai Imam, bagaimana cara memutuskan masalah?


+ Imam Ali: 

Lebih baik engkau memilih kalah dalam kebenaran daripada menang dalam kezaliman.


– Wahai Imam, apa hakikat mengabdi?


+ Imam Ali: Setiap kali engkau mengabdi maka kesulitan akan menghadang, sebab di balik kesulitanlah terletak pengabdian.


– Wahai Imam, apa yang harus aku amalkan hari ini dan esok?


+ Imam Ali: Hari ini semua perbuatan tanpa perhitungan dan hari esok (akhirat) hanya ada perhitungan tanpa perbuatan.


– Wahai Imam, bicaralah tentang kenikmatan dan malapetaka.


+ Imam Ali: Ketahuilah bahwa puncak kenikmatan dunia selalu lebih rendah dibandingkan nikmatnya surga, dan seluruh malapetaka di dunia adalah kesenangan ketika dibandingkan dengan neraka.


– Wahai Imam, apa yang paling mencemaskan hati manusia?


+ Imam Ali: Perjalanan yang amat jauh dan cita-cita yang menggunung.


– Wahai Imam, apakah kekayaan yang paling mengagumkan?


+ Imam Ali: Apabila engkau tak membutuhkan apa yang berada di tangan orang lain.


- Wahai Imam, dosa apakah yang terbesar?


+ Imam Ali: Dosa terbesar adalah dosa yang diremehkan oleh pelakunya.


– Wahai Imam, apakah kehinaan terbesar di dunia ini?


+ Imam Ali: Seseorang yang selalu mencari kesalahan orang lain, sedangkan dirinya sendiri penuh dosa dan kesalahan.


-Wahai Imam, bagaimana agar aku dapat menilai diri manusia?


+ Imam Ali: Nilai manusia tersimpan di lidah dan tatapan matanya.


- Wahai Imam, bagaimana sifat seorang pendusta?


+ Imam Ali: Pendusta takut pada bayangan dirinya, meskipun dia dalam keadaan aman.


- Wahai Imam, dengan apa tujuan tercapai?


+ Imam Ali: Tujuan tercapai dengan ketenangan hati, ketekunan, dan kerja keras.

6 Hal Menjadi Asing di Dalam 6 Hal


 "Rasulullah saw bersabda:

6 hal menjadi asing di dalam 6 hal.

1. Masjid menjadi asing di tengah Masyarakat yang tidak solat di dalamnya.

2. Kitab Allah( Al-Quran) menjadi asing di dalam rumah yang penghuninya tidak membacanya.

3. Ayat-ayat Al-Quran menjadi asing di dada orang yang Fasik.

4. Wanita Muslimah menjadi asing di tangan seorang yang fasik, zalim dan berakhlak buruk.

5. Seorang Muslim yang baik menjadi asing di tangan seorang wanita hina yang berakhlak buruk.

6. Seorang Alim menjadi asing di tengah Masyarakat, ketika ucapannya tidak didengar, dan di hari kiamat Allah tidak akan merahmati mereka."

Utopia


Bila setiap perlakuan buruk dibalas, pengorbanan menjadi kata tak bermakna.


Bila setiap perlakuan baik mesti dibalas, lenyaplah makna ketulusan.


Bila setiap harapan mesti terwujud, menguaplah makna kesabaran.


Bila setiap doa dikabulkan, sia2lah makna ikhtiar.


Bila setiap dosa pasti dibalas dengan siksa, lalu apa arti ampunan.


Bila setiap setiap usaha harus berhasil, prestasi jadi percuma.


Bila setiap perintah Tuhan harus diketahui manfaatnya, lalu apa arti kepatuhan..


Bila ketenangan adalah tujuan utama berbuat baik, kepahlawanan adalah sia-sia.


Bila kesejahteraan adalah bukti diterimanya ibadah, maka ibadah dan kesalehan orang miskin jadi sia2.


Bila setiap ibadah pasti dibalas dengan kesejahteraan, sorga jadi sia2 dan mestinya setiap orang saleh hidup makmur.

Habib Muhsin

Kadang Yang Dekat Justru yang Menjatuhkanmu!

    


Kisah perjalanan hidup adalah misteri yang penuh dengan kejutan. Seringkali apa yang terjadi jauh berbeda dengan apa yang kita bayangkan.


Terkadang orang terdekat yang mencelakakanmu. Dan orang jauh yang justru menyelamatkanmu.


Ingatlah kisah Nabi Yusuf as, ketika saudara-saudara kandungnya yang sedarah justru tega membuangnya kedalam sumur karena rasa dengki mereka kepada Yusuf.


اقْتُلُوا يُوسُفَ أَوِ اطْرَحُوهُ أَرْضًا يَخْلُ لَكُمْ وَجْهُ أَبِيكُمْ


“Bunuhlah Yusuf atau buanglah dia ke suatu tempat agar perhatian ayah tertumpah kepada kalian.” (QS. Yusuf: 9)


Lalu tengoklah penguasa Mesir kala itu, dia lah yang menyelamatkan dan memuliakan Nabi Yusuf as. Padahal dia orang yang begitu jauh dan tak pernah mengenal Yusuf sebelumnya.


وَقَالَ الَّذِي اشْتَرَاهُ مِنْ مِصْرَ لِامْرَأَتِهِ أَكْرِمِي مَثْوَاهُ


Dan orang dari Mesir yang membelinya berkata kepada istrinya,” Berikanlah kepadanya tempat (dan layanan) yang baik.” (QS. Yusuf: 21)


Itulah rahasia dunia. Hubungan darah yang seharusnya lebih dekat dan lebih berbelas kasih bisa tertutup oleh kedengkian dan kebencian.


Sementara orang yang jauh bisa lebih memberi perhatian dan kasih sayang.


Sayyidina Ali bin Abi Tholib pernah berpesan,


رُبَّ بَعِيْدٍ أَقْرَبُ مِنْ قَرِيْب وَقَرِيبٍ أَبْعَدُ مِنْ بَعِيْد


“Berapa banyak yang jauh lebih dekat dari yang dekat. Dan yang dekat lebih jauh dari yang jauh.”

Tidak ada satupun prestasi atau karya di dunia ini yang dihasilkan oleh Pikiran Sempit

 


"Small Minds discuss people,

Average Minds discuss events,

Great Minds discuss ideas".


Pikiran Sempit, membicarakan orang.

Pikiran Rata-rata, membicarakan peristiwa.

Pikiran Besar, membicarakan gagasan”.


Maka sebagai akibatnya...


Orang yang berpikiran sempit akan menghasilkan "gosip".

Orang yang berpikiran rata2, akan menghasilkan "pengetahuan".

Orang yang berpikiran besar akan menghasilkan "solusi".


Ketiga jenis pikiran ini "ada"  di dalam setiap otak kita.

Pikiran mana yg lebih mendominasi kita, begitulah apa yg dihasilkannya.


Kalau setiap saat otak kita dipenuhi oleh Pikiran Sempit, maka kita akan selalu asyik dengan urusan orang lain, namun tidak mnghasilkan apa2, kecuali perseteruan.


Akan tetapi bila Pikiran Besar yg mendominasi, maka ia akan aktif menemukan terobosan baru. 


Orang yang berpikiran sempit senang menggunakan kata tanya “siapa”,

Orang yang berpikiran rata2 senang mnggunakan kata: “ada apa”, 


Sedangkan, 

Orang yang berpikiran besar selalu memanfaatkan kata tanya: “mengapa dan bagaimana”.


Dalam melihat satu peristiwa yang sama, misalnya jatuhnya buah apel dari pohonnya, akan cenderung ditanggapi berbeda.


Orang yang berpikiran sempit  akan tertarik dengan pertanyaan: “siapa sih yang kemarin  kejatuhan buah apel?"


Orang yang  berpikiran rata 2 akan bertanya: “Apakah sekarang sudah mulai musim panen buah apel?"


Sedangkan orang yang berpikiran besar : “Mengapa buah apel itu jatuh kebawah, bukannya keatas?"


Dan... pikiran yang terakhir itulah yg konon menginspirasi Sir Isaac Newton menemukan 'teori gravitasi-nya yang sangat terkenal!

Tidak ada satupun prestasi atau karya di dunia ini yang dihasilkan oleh Pikiran Sempit. 


Di samping itu, ketiga jenis pikiran ini juga mempunyai ‘makanan favorit' yg berbeda.


Si pikiran sempit biasanya senang melahap "tabloid, infotaintment, koran merah".

Si pikiran rata2 amat berselera dengan "koran berita"

Si pikiran besar memilih "buku" yang membangkitkan INSPIRASI.


Semoga dengan berbagai bentuk pikiran tersebut, kita lebih cenderung untuk didominasi oleh Pikiran Besar (Great Minds)...

Isilah Cangkirmu dengan Cinta Kasih

 


SIMAK SEJENAK


Jika Anda memegang secangkir kopi, tiba-tiba ada yang lewat dan menabrakmu atau tidak sengaja menyentuh lenganmu, dan hal itu membuatmu menumpahkan kopi dimana-mana.


Pertanyaan: Kenapa Anda menumpahkan kopi?


Jawaban: Tentu saja karena ada yang menabrakku.


"Jawaban itu : TIDAK TEPAT"


"Anda menumpahkan kopi karena cangkirmu berisi kopi."


Seandainya cangkirmu berisi teh, maka Anda akan menumpahkan teh.


"Apapun yang ada di dalam cangkir, itulah yang akan tumpah keluar"


Cangkir itu ibarat pikiran...


Ketika keadaan tidak baik datang menabrakmu dan mengguncangmu, apapun yang ada di dalam pikiranmu lah yang akan keluar. 


Pertanyaannya sekarang: 


"Apakah yang ada di dalam cangkirmu?"


Ketika ada sesuatu yang mengguncang hidupmu, "apa yang akan kamu tumpahkan?"


Kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemah lembutan, penguasaan diri, atau kemarahan, kepahitan, makian bahkan kutukan yang keluar dari pikiran dan mulutmu.


"Kamu sendiri yang tentukan"


Maka Isilah cangkirmu dengan cinta kasih


Ketika sesuatu yang tidak baik menabrak dan mengguncangmu maka cinta kasih yang akan tumpah keluar dari pikiranmu. 


Jadilah pribadi yang dipenuhi cinta kasih


Bukan lagi menjadi pribadi yang selalu menyalahkan orang lain atau faktor lain yang tidak baik


Tapi perbaiki apa yang seharusnya ada di dalam diri mu


Ingatlah apapun yang mengguncangmu bukan faktor dari luar yang menentukan hari-harimu tapi responmu dan reaksimulah yang menentukan semua itu 


Tetap "sadari "semuanya...

Mudah Menemukan Kesalahan

 


MUDAH MENEMUKAN KESALAHAN

Najwa Day Care

Seorang murid SD begitu mengagumi lukisan yang baru saja dibuatnya. Dia menilai itu adalah karya terbaiknya. Dengan besar hati Dia memasang lukisannya di etalase umum di sekolahnya. Dia berharap penilaian tentang lukisannya dari teman-teman satu sekolah. Di bawah lukisan dia menulis : " Barangsiapa yang menemukan kesalahan pada lukisan ini, mohon diberi tanda dengan menggunakan tinta merah ".


Sore harinya ia temukan lukisan terbaik miliknya sudah penuh dengan coretan-coretan merah. Begitu banyaknya coretan itu sehingga lukisan aslinya tidak dikenali lagi .


Merasa gagal menampilkan karya terbaiknya dia pun mengadukan hal ini pada gurunya. Guru yang bijak itu menasihati : " Besok kamu taruh lagi lukisan terbaikmu di etalase sekolah. Tulislah dibawah lukisanmu itu kalimat ini : " Barangsiapa yang menemukan kesalahan pada lukisan ini, mohon gunakan kuas yang telah tersedia untuk memperbaiki ." Dan dia pun melaksanakan nasihat gurunya.


Dari jauh ia memperhatikan, tidak seorang pun berani mendekat ke lukisan itu. Bahkan sampai sore hari, tidak ada seorang pun temannya satu sekolah yang mencoba memperbaiki lukisan itu.


Dia pun kembali menemui gurunya. Gurunya menjelaskan : " Orang yang mampu mencari dan menemukan kesalahan/aib itu jumlahnya banyak sekali. Namun orang yang mampu memberbaiki dan berbuat sesuatu untuk menutupinya amatlah jarang/langka. Begitulah kondisi kita dewasa ini. Teramat banyak yg mahir mengkritisi dan mencela, tapi tak satu pun yang datang dengan solusi ".


Sumber : tidak diketahui.


#Banyak yang bisa menemukan kesalahan oang lain, tapi sedikit yg bisa memperbaiki#

Membunuh Kebenaran Demi Kehinaan

 


KISAH HIKMAH

Letjen TNI (Purn) Kiki Syahnakri


Tentara musuh memasuki sebuah desa. Mereka menodai kehormatan seluruh wanita di desa itu, kecuali seorang wanita yang selamat dari penodaan. Ia melawan, membunuh dan kemudian memenggal kepala tentara yang akan menodainya.


Ketika seluruh tentara sudah pergi meninggalkan desa itu, para wanita malang semuanya keluar dengan busana compang-camping, meraung, menangis dan meratap, kecuali satu orang wanita tadi.

Ia keluar dari rumahnya dengan busana rapat dan bersimbah darah sambil menenteng kepala tentara itu dengan tangan kirinya.

Para wanita bertanya:

"Bagaimana engkau bisa selamat dari bencana ini?"


Ia menjawab:

"Bagiku hanya ada satu jalan keluar. Berjuang membela diri atau mati dalam menjaga kehormatan."


Para wanita mengaguminya, tetapi kemudian rasa was-was merambat dalam benak mereka. Bagaimana nanti jika para suami menyalahkan mereka gara-gara wanita pemberani ini. Mengapa kalian tidak membela diri seperti wanita itu?"


Kekaguman pun berubah perlahan menjadi ketakutan. Dan di kala lalai, seperti dikomandoi, para wanita menyerang wanita pemberani itu, mereka membunuhnya.

Membunuh kebenaran agar dapat bertahan hidup dalam aib, dalam kelemahan.


Beginilah keadaan kita saat ini...

Orang-orang yang rusak dan para pendosa, mencela, mengucilkan, menyerang dan bahkan membunuh orang-orang yang mulia agar mereka tidak menjadi saksi bagi kerusakan dan keburukan, agar hidup terlihat berjalan baik walau dalam kehinaan.


Tentukan di sisi mana kita berdiri !!!●

Namamu Akan Hilang Ditelan Kematian

 


NAMAMU AKAN HILANG DI TELAN KEMATIAN 

Apa yang harus dibanggakan dalam hidup ini? Harta, tahta, jabatan, semua akan lenyap. Hanya untuk mempertahankan nama saja, kita tidak punya 

kemampuan.


Saudara-saudariku, ingatlah ajal kita menjemput. Pertama kali yang akan hilang darimu ketika kamu meninggal dunia adalah NAMAMU.


Maka dari itu ketika kamu mati, maka orang sekitarmu menanyai mana jasadnya? Tidak memanggilmu dengan nama.


Dan ketika mereka akan menyolatimu, maka mereka memanggilmu "bawa jenazahnya".

Mereka sudah tidak lagi menyebut namamu.


Dan ketika mereka mau memasukanmu ke dalam liang lahat, maka mereka akan berkata: "Dekatkan mayitnya ke sini", itu juga tidak lagi terdengar namamu.


Oleh karenanya jangan kau terlena dengan kabilahmu, jangan terlena dengan kedudukanmu dan juga nasabmu. Alangkah hinanya dunia ini dan alangkah istimewanya dan menakutkan hidup yang akan kita hadapi setelahnya.


Tidak ada yang akan menolong kita kecuali AMAL SHOLEH.


Ya Allah, ampunkanlah dosa-dosa kami dan dosa kedua orang tua kami, matikanlah kami dalam keadaan husnul khatimah.



Mengapa guru di negara maju lebih khawatir jika muridnya tidak bisa mengantri ketimbang tidak bisa matematika?

 


https://www.gurusiana.id/ - Seorang guru di Australia pernah berkata:“Kami tidak terlalu khawatir anak-anak sekolah dasar kami tidak pandai Matematika. Kami jauh lebih khawatir jika mereka tidak pandai mengantri.”


Saya tanya “kenapa begitu?”


Jawabnya:


1. Karena kita hanya perlu melatih anak 3 bulan saja secara intensif untuk bisa Matematika, sementara kita perlu melatih anak hingga 12 tahun atau lebih untuk bisa mengantri dan selalu ingat pelajaran di balik proses mengantri.


2. Karena tidak semua anak kelak menggunakan ilmu Matematika kecuali TAMBAH, KALI, KURANG dan BAGI. Sebagian dari mereka akan jadi penari, atlet, musisi, pelukis, dsb.


3. Karena semua murid sekolah pasti lebih membutuhkan pelajaran etika moral dan ilmu berbagi dengan orang lain saat dewasa kelak.


”Apakah pelajaran penting di balik budaya MENGANTRI?”


”Oh banyak sekali..”


1. Anak belajar manajemen waktu jika ingin mengantri paling depan datang lebih awal dan persiapan lebih awal.


2. Anak belajar bersabar menunggu gilirannya jika ia mendapat antrian di tengah atau di belakang.


3. Anak belajar menghormati hak orang lain, yang datang lebih awal dapat giliran lebih awal.


4. Anak belajar disiplin, setara, tidak menyerobot hak orang lain.


5. Anak belajar kreatif untuk memikirkan kegiatan apa yang bisa dilakukan untuk mengatasi kebosanan saat mengantri. (di Jepang biasanya orang akan membaca buku saat mengantri)


6. Anak bisa belajar bersosialisasi menyapa dan berkomunikasi dengan orang lain di antrian.


7. Anak belajar tabah dan sabar menjalani proses dalam mencapai tujuannya.


8. Anak belajar hukum sebab akibat, bahwa jika datang terlambat harus menerima konsekuensinya di antrian belakang.


9. Anak belajar disiplin, teratur, dan menghargai orang lain.


10. Anak belajar memiliki RASA MALU, jika ia menyerobot antrian dan hak orang lain.


11. Dan masih banyak pelajaran lainnya, silakan anda temukan sendiri.


FAKTANYA di Indonesia:


Banyak orang tua justru mengajari anaknya dalam masalah mengantri dan menunggu giliran, sebagai berikut:


1. Ada orangtua yang memaksa anaknya untuk ”menyusup” ke antrian depan dan mengambil hak anak lain yang lebih dulu mengantri dengan rapi. Dan berkata ”Sudah cuek saja, pura-pura nggak tahu saja!!”


2. Ada orangtua yang memarahi anaknya dan berkata ”Dasar Penakut”, karena anaknya tidak mau dipaksa menyerobot antrian.


3. Ada orangtua yang memakai taktik atau alasan agar dia atau anaknya diberi jatah antrian terdepan, dengan alasan anaknya masih kecil, capek, rumahnya jauh, orang tak mampu, dsb.


4. Ada orang tua yang marah-marah karena dia atau anaknya ditegur gara-gara menyerobot antrian orang lain, lalu ngajak berkelahi si penegur.


5. Dan berbagai kasus lain yang mungkin pernah anda alami.


Yuk kita ajari anak-anak kita, kerabat dan saudara untuk belajar etika sosial, khususnya ANTRI.


Budaya SUAP dan KORUPSI (ingin kaya instan) dan budaya politik SARA (ingin menang instan) juga dimulai dari tidak mau belajar mengantri.

Riset: dua alasan mengapa pengaruh NU dan Muhammadiyah berkurang di masyarakat perkotaan

 


https://theconversation.com/ - Indonesia dikenal sebagai negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia karena terdapat dua organisasi Islam terbesar yakni Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama (NU). Kedua organisasi keislaman ini memiliki jumlah pengikut lebih dari seratus juta orang.


Sebuah penelitian menyebutkan bahwa dua organisasi yang telah berdiri sejak 1920-an tersebut telah berkiprah dalam menjaga stabilitas politik dalam negeri dan mendukung demokrasi negara. Mereka telah menciptakan perdamaian sembari mengembangkan nilai-nilai Islam yang moderat.


Namun dalam studi yang sedang saya kerjakan saat ini menunjukkan indikasi bahwa pengaruh NU dan Muhammadiyah tersebut semakin berkurang, terutama di lingkungan perkotaan.


Riset yang segera terbit ini mengidentifikasi setidaknya dua alasan di balik penurunan popularitas NU dan Muhammadiyah di kalangan umat Islam yang tinggal di kota.


1. Muhammadiyah dan NU tidak lagi merespons kebutuhan Muslim perkotaan

Demografi sosial ekonomi Muslim Indonesia telah bergeser dengan tumbuhnya kelas menengah di daerah perkotaan. Kelompok baru yang meliputi kelas menengah yang beragama Muslim ini memiliki kepentingan yang berbeda dari apa yang biasa NU dan Muhammadiyah berikan.


Gerakan NU dan Muhammadiyah sulit untuk jauh dari perjuangan politik. Hal ini merupakan respons terhadap rezim Suharto yang otoriter yang telah cukup lama menekan ekspresi umat Islam. Oleh karena itu, kedua organisasi Islam selalu berjuang untuk demokrasi, moderasi agama, toleransi dan pluralisme dan peran mereka telah menguat sejak jatuhnya rezim Suharto pada akhir 1990-an.


Saat ini, komunitas Muslim perkotaan kurang tertarik dengan perjuangan politik. Mereka melihat masalah yang harus mereka tangani setiap hari sebagai hal yang lebih mendesak. Kekhawatiran mereka misalnya termasuk terbatasnya akses ke pendidikan dan layanan kesehatan dan masalah sosial lainnya.


Oleh karena itu, kelompok Muslim urban sering terlibat dengan beragam program sosial untuk mengatasi masalah ini. Salah satu programnya adalah membentuk jaringan sekolah Islam di banyak kota. Jaringan tersebut misalnya Jaringan Sekolah Islam Terpadu (JSIT). Data tahun 2017 menunjukkan ada 2.418 unit sekolah mulai dari jenjang TK hingga SMA dengan jumlah siswa mencapai lebih dari satu juta orang.


Dalam wadah yang lain, komunitas-komunitas Muslim perkotaan juga terlibat dalam penggalangan dana untuk bencana dan masalah kemanusiaan lainnya seperti yang dilakukan oleh komunitas Kajian Musawarah dan Pemuda Hijrah. Mereka juga terlibat dalam dalam aksi amal dan filantropi seperti Dompet Dhuafa dan Aksi Cepat Tanggap (ACT).


Sebagian kaum Muslim perkotaan ini telah belajar untuk meninggalkan kehidupan yang mereka anggap tidak Islami, dan kemudian berusaha mendalami Islam melalui forum-forum yang difasilitasi oleh komunitas dan yayasan di luar jaringan NU atau Muhammadiyah.


Mereka kerap menghadiri pengajian komunal yang rutin dengan tema-tema yang berkaitan dengan syariah Islam menjadi pokok bahasan. Pengkhotbah yang terlibat dalam ritual ini kebanyakan tidak berafiliasi dengan Muhammadiyah atau NU namun mereka memiliki jutaan pengikut di platform media sosial, terutama YouTube dan Instagram.


Bagi sebagian Muslim yang tinggal di kota, kebutuhan mereka hanyalah menghadiri pengajian-pengajian biasa yang mudah dipahami dan dicerna. Ini sedikit berbeda dengan Muhammadiyah dan NU yang dalam pengajiannya cenderung menawarkan materi-materi yang lebih kompleks termasuk mengajak jemaah untuk berpikir kritis dan reflektif.


Alasan lainnya adalah kebutuhan khusus kaum urban Muslim dalam menghadapi tantangan kehidupan sehari-hari terutama di kalangan anak muda.


Dalam konteks itu, komunitas-komunitas Muslim perkotaan dengan pandai menerapkan strategi kebudayaan untuk menawarkan nilai-nilai Islami dalam menghadapi setiap masalah kehidupan.


Mereka berupaya menjangkau anak muda misalnya dengan kegiatan yang memfasilitasi perjodohan Islami (taauruf), memberikan konsultasi masalah-masalah anak muda, serta mengajak komunitas-komunitas hobi seperti pemain bola, musisi dan pencinta sepeda dan skateboard untuk menjalani hidup sesuai syariat Islam.


Meminjam konsep dari sosiolog Celia Lury, fenomena tersebut adalah cermin dari budaya yang didasarkan pada konsumsi atas sesuatu. Komunitas Muslim baru di wilayah perkotaan ini, dengan demikian, tampak berani mengungkapkan identitas Islam baru di mana mereka diharuskan untuk mengkonsumsi apa pun yang berlabel Islam yang sebenarnya menjadikan mereka sasaran empuk pasar. Ini termasuk pakaian, film, musik, pendidikan dan layanan perbankan dan lain sebagainya.


2. Kedekatan NU dan Muhammadiyah dengan kekuasaan

Pasca kepemimpinan Abdurrahman Wahid (Gus Dur) di NU, NU memiliki wajah politik partisan. Sejak itu pula, NU kerap dikaitkan dengan kekuatan politik negara sampai hari ini.


Peneliti dari Australia Greg Fealy mencatat bahwa NU menikmati hubungan dekat dengan presiden saat ini, Joko “Jokowi” Widodo. NU juga memiliki akses yang baik ke dalam lingkaran kekuasaan. Dalam pidato Hari Lahir NU ke-96 Januari lalu misalnya, Presiden Jokowi menawarkan NU beberapa konsesi pertambangan dan pertanian di Indonesia karena NU dianggap memiliki sumber daya manusia yang mumpuni.


Semua itu tampaknya akan membantu NU dalam memperluas layanannya kepada anggotanya.


Sementara itu, Muhammadiyah tampak malu-malu dalam menghadapi kekuasaan. Ini misalnya dapat dilihat dari minimnya kritik terhadap kebijakan pemerintah yang tidak populis.


Citra dekat NU dan Muhammadiyah terhadap kekuasaan itulah yang kemudian telah memberi ruang bagi Muslim perkotaan untuk mewadahi diri ke dalam komunitas-komunitas maupun yayasan lain. Dengan kata lain, terdapat ceruk yang lebar antara kedua ormas Islam ini yang terus diisi oleh kaum Muslim perkotaan.


Untuk mengatasi hal ini, baik Muhammadiyah maupun NU perlu lebih dinamis dalam menghadapi masyarakat Muslim perkotaan. Muhammadiyah dan NU harus bisa menawarkan Islam yang lebih humanis dan dekat dengan masyarakat. Tidak ada salahnya mereka lebih giat dalam pemanfaatan teknologi digital mengingat tingginya keterlibatan masyarakat Muslim perkotaan dengan internet dan media sosial.


Dengan strategi-strategi di atas, NU dan Muhammadiyah akan tetap bisa mempromosikan pendekatan moderatnya agar seluruh umat Islam masih merasa diterima di tengah keanekaragaman Indonesia.

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More