Kamis, 04 Mei 2023

Membela Palestina Tanpa Pamrih


 Meski disesatkan, dikafirkan, difitnah, diteror, dikucilkan, dikeroyok dan ditindas, Syiah yang di seluruh dunia, terutama Iran, tetap konsisten mendukung perjuangan rakyat Palestina yang mayoritasnya bermazhab Sunni bahkan salafi.

Hamas pada dasarnya adalah organisasi yang berideologi "Ikhwani" yang cenderung berteologi salafi. Ketika AS dan sekutunya menghancurkan Suriah, satu-satunya negara Arab yang mendukung perlawanan militer Hamas dan faksi-faksi penentang proposal abad perdamaian AS, Hamas justru memihak Saudi dan rezim-rezim sekutu AS. Meski demikian, sikap Iran terhadap isu Palestina tak berubah dan tetap membuka tangan kepada Hamas setelah terbukti kemenangan Bashar Asad.

Meski Hamas beberapa tahun tidak pernah mengumumkan peran besar Iran dalam dukungan finansial dan militer yang diperolehnya, apalagi secara terbuka menyampaikan pengharagaan, Iran tak pernah mempersoalkannya dan tetap konsisten mendukung bahkan makin intensif.

Iran tak menganggap mendukung Palestina bersyarat penerimaan seluruh rakyat Palestina dan apresiasi para politisinya. Bagi Iran, Palestina bukan masalah rakyat Palestina semata, bukan hanya masalah masyarakat Arab, bukan masalah kebijakan politik luar negeri Iran yang mendukung kemerdekaannya, tapi lebih fundamental dari itu. Bagi Iran, penentangan terhadap berdirinya negara palsu penjajah Palestina adalah landasan institusinya. Itu artinya, kendor dalam mendukung Palestina adalah pengingkaran terhadap konstitusinya.

Andai Iran punya kepentingan geoplitik di balik kegigihannya mendukung perjuangan kemerdekaan Palestina, sebagaimana kerap diopinikan oleh rezim-rezim sekutu AS dan rezim perampas Palestina, maka kerugiannya takkan pernah sebanding dengan kepentingan.

1. Secara geogpolits, letak Palestina jauh dari Iran 

2. Meski menghadapi embargo multidimensi, secara ekonomi, Iran tidak membutuhkan Palestina karena sumber daya alamnya berlimpah terutama minyak dan gas. Palestina secara ekonomi adalah beban. Iran telah menjadikan dukungan finansial bagi Pemerintahan Hamas di Gaza sebagai bagian dari anggarannya.

3. Secara etnologis, Iran bukan negara Arab dan mayoritas etnik penduduknya adalah Arya yang merupakan etnis dan ras lama yang punya sejarah panjang dalam kejayaan dan penolakan terhadap Arabisasi yang dilakukan oleh para khalifah berkedok penyebaran agama dan dakwah.

4. Secara teologis, mayoritas penduduk Iran bermazhab Syiah yang punya sejarah merah dalam menghadapi penindasan dan pembantaian dan pengucilan oleh para khalifah dinasti-dinasti Umayyah, Abbasiyah dan Utsmaniyah.

Menegakkan Keadilan itu Jauh Lebih Indah dari Kedamaian

 


Apakah alasan kebenarannya bahwa Menegakkan KeAdilan itu jauh lebih Indah dari Kedamaian ?

" Kedamaian itu memang indah , tapi Menegakkan Keadilan Jauh lebih Indah.

" Dasar Alasan itu adalah kita ambil contoh dari Hal yang sederhana yaitu : Hidup Bertetangga di masyarakat.

" Hidup damai , Rukun dan tidak saling mengganggu bersama tetangga itu memang Indah.

" Tapi yang membuat tampak hilang Keindahannya adalah membiarkan tetangganya hidup dalam kelaparan, kesusahan dalam masalah Ekonominya , walaupun secara sosial mereka hidup damai , tidak pernah berantem atau tidak saling mengganggu.

" Hidup damai dan tidak berbuat dholim kepada Tetangga itu Memang Indah, tapi tidak peduli dan berdiam diri terhadap kesusahan tetangganya adalah perbuatan dholim pada diri sendiri dan Hak Tuhan yang di titipkan ada pada Ciptaan2Nya.

" Sebagaimana Sabda Rasulallah saww :

" Bukan termasuk dari Kami (Muslim), yang hidup dalam keadaan kenyang dan tetangganya hidup dalam kelaparan 

Dialog Sayid Sabzewari dengan Seorang Pemudah Tentang Kebahagiaan



PEMUDA: Sayidi ! tolong beritahu aku bagaimana caranya aku mengetahui bahwa aku tercatat sebagai orang yang bahagia atau celaka!"

SABZEWARI: Wahai anakku ! tanda yang memisahkan antara kebahagiaan dan kecelakaan adalah Shalawat atas Muhammad dan Keluarga Muhammad.

Maka perhatikan dirimu, jika engkau senantiasa (مواظبة) bershalawat atas Nabi dan Keluarganya maka ketahuilah bahwa engkau termasuk dari orang yang bahagia di dunia dan akhirat. Namun apabila Shalawat atas Nabi dan Keluarganya tidak ada dalam kehidupanmu, maka waspadalah, engkau adalah orang yang celaka dan engkau tidak menyadarinya."

PEMUDA: Sayidi ! adakah dalil dari Al-Quran untuk itu?"

SABZEWARI: Dalilnya jelas dalam firman Allah Swt, 

إِنَّ اللّٰهَ وَمَلَٰٓئِكَتَهُۥ يُصَلُّوْنَ عَلَى ٱلنَّبِيِّۚ يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيۡهِ وَسَلِّمُوْا تَسۡلِيمًا

"Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bershalawat atas Nabi. Wahai orang-orang yang beriman,  bershalawatlah kamu atas Nabi dan ucapkanlah salam dengan penuh penghormatan kepadanya.

(QS Al-Ahzab [33]:56)

Orang-orang yang celaka mustahil bergabung bersama Allah dalam hal apapun, sedangkan orang-orang yang bahagia bergabung bersama Allah dan para malaikat dalam gerbang kebahagiaan terbesar yaitu Shalawat atas Nabi dan Keluarganya.

PEMUDA: Apa makna "muwadhabah (مواظبة)" menurut Sayidi ?

SABZEWARI: Engkau menjadikan Shalawat atas Nabi dan Keluarganya sebagai wirid tetap untukmu. Akan tetap ketahuilah bahwa ada orang yang "bahagia" dan ada orang yang "paling bahagia". 

Orang yang "bahagia"  adalah orang yang setiap hari senantiasa bershalawat atas Nabi dan Keluarganya. 

Sedangkan orang yang "paling bahagia" adalah orang yang Shalawat atas Nabi dan Keluarganya menjadi makanannya, minumannya, pemikirannya, keprihatinannya dan udara yang ia bernapas dengannya.

Kemudian kedua mata pemuda itu berlinang airmata dan menangis setelah mendengar perkataan Sayid Sabzewari. 

SABZEWARI: Airmatamu yang mengalir pertanda awal kebahagiaanmu. Seandainya engkau bukan orang yang berbahagia, engkau tidak akan datang untuk bertanya dariku.

Hilangkan Kesedihan Seorang Mukmin, Agar Allah Hilangkan Kesedihanmu


“Barang siapa yang menghilangkan kesedihan seorang mukmin maka Allah swt akan menghilangkan kesedihannya kelak di hari Kiamat.”

 Imam Ridha 

Hikmah Dari Marahnya Ular



Seekor ular memasuki gudang tempat kerja seorang tukang kayu di malam hari. Kebiasaan si tukang kayu adalah membiarkan sebagian peralatan kerjanya berserakan dan tidak merapikannya.

Ketika ular itu masuk ke sana, secara tidak sengaja ia merayap di atas gergaji. Tajamnya mata gergaji menyebabkan perut ular terluka. Ular beranggapan gergaji itu menyerangnya. 

Ia pun membalas dengan mematuk gergaji itu berkali-kali. Serangan yang bertubi-tubi menyebabkan luka parah di bagian mulutnya. Marah dan putus asa, ular berusaha mengerahkan kemampuan terakhirnya untuk mengalahkan musuhnya. 

Ia pun lalu membelit dengan kuat gergaji itu. Belitan ini menyebabkan tubuhnya terluka amat parah, akhirnya ia pun mati binasa. Di pagi hari si tukang kayu menemukan bangkai ular di sebelah gergaji kesayangannya.

Sahabat, kadangkala di saat marah, kita ingin melukai orang lain. Setelah semua berlalu, kita baru menyadari bahwa yang terluka lebih parah sebenarnya adalah diri kita sendiri. 

Banyaknya perkataan yang terucap dan tindakan yang dilakukan saat amarah menguasai, sebanyak itu pula kita melukai diri kita sendiri. 

Tidak ada musuh yang tidak dapat ditaklukkan oleh cinta kasih.

Tidak ada permusuhan yang tidak dapat dimaafkan oleh ketulusan.

Tidak ada kesulitan yang tidak dapat dipecahkan oleh ketekunan.

Tidak ada batu keras yang tidak dapat di pecahkan oleh kesabaran.

Semua itu haruslah berasal dari diri kita. Dendam, benci, curiga/pikiran negatif apapun itu, sebenarnya bagaikan ular yang membelit gergaji, yang bisa terus menerus muncul dalam pikiran kita, menusuk dan membakar batin kita sendiri. 

Latihlah setiap saat dan belajar untuk memaafkan, mampu dengan cepat melepaskan dan membuang sampah pengotor batin dan pikiran kita.

Muhammadiyah Adalah Organisasi Islam Terkaya


 

Sering Dikucilkan, Muhammadiyah Adalah Organisasi Islam Terkaya di Dunia dengan Pemimpin yang Sangat Sederhana.

Jika ada lembaga yang meriset organisasi Islam terkaya di dunia, sudah tentu Muhammadiyah akan berada di nomor-nomor teratas

Kekayaan fantastis Muhammadiyah berasal dari uang pangkal, hasil hak milik, zakat shadaqah, usaha-usaha perekenomian, dan masih banyak sumber lainnya. Namun kesemuanya itu tak dimiliki pribadi, melainkan dikembalikan lagi kepada masyarakat umat.

Diketahui setidaknya Aset tanah yang dimiliki Muhammadiyah sekitar 21 juta meter persegi atau setara 30 kali lebih besar dari negara Singapura.

PUSPITA (Puskesmas Peduli Penderita Jiwa) UPTD Puskesmas Karangreja


Sehat adalah keadaan sejahtera, fisik mental dan sosial dan tidak sekedar terbebas dari keadaan cacat dan kematian. 
Definisi sehat ini berlaku bagi perorangan maupun penduduk (masyarakat). 
Derajat kesehatan masyarakat dipengaruhi oleh empat faktor yang saling berinteraksi yaitu, lingkungan, perilaku, keturunan dan pelayanan kesehatan. 
Kesehatan jiwa adalah suatu kondisi mental sejahtera yang memungkinkan hidup harmonis dan produktif sebagai bagian yang utuh dari kualitas hidup seseorang, dengan memperhatikan semua segi kehidupan manusia dengan ciri menyadari sepenuhnya kemampuan dirinya, mampu menghadapi tekanan hidup yang wajar, mampu bekerja produktif dan memenuhi kehidupan hidupnya, dapat berperan serta dalam lingkungan hidup, menerima dengan baik apa yang ada pada dirinya merasa nyaman bersama orang lain. 
Jadi kesehatan jiwa (mental) merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari kesehatan secara keseluruhan.



 

Pelaksanaan Verifikasi Lapangan Regsosek Desa Karangturi

 


Forum Konsultasi Publik (FKP) Untuk Data REGSOSEK Berkualitas

Regsosek merupakan upaya pemerintah untuk membangun data kependudukan tunggal, atau satu data. Data-data Regsosek ini akan menjadi basis data awal sosial ekonomi seluruh penduduk yang terdiri atas profil, kondisi sosial, ekonomi, dan tingkat kesejahteraan yang terhubung dengan data induk kependudukan serta basis data lainya sampai tingkat desa/kelurahan. Konsultasi publik ini bertujuan untuk melakukan validasi silang antara hasil pengolahan dengan pengetahuan masyarakat untuk kemudian diputuskan dengan mengedepankan musyawarah mufakat sebagai bagian dari proses finalisasi data Regsosek.


Pada rapat FKP  Rabu 4 Mei kemarin merupakan realisasi verifikasi dari regsosek di desa Karangturi yang di tetapkan BPS, dimana tim perumus FKP, kepala desa sebagai fasilitator anggota Bintara Pembina Desa (Babinsa), dan Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Bhabinkamtibmas), para ketua RT sebagai SLS, tokoh masyarakat, tokoh agama kemudian bisa melakukan registrasi pembukaan FKP oleh fasilitator, untuk kemudian di verifikasi dengan data real di masyarakat.

Penjelasan FKP dari fasilitator mengenai daftar regsosek perlu diverifikasi dan memberikan penjelasan tujuanya agar angka kemiskinan bisa berkurang. Data Regsosek juga dapat digunakan untuk mengidentifikasi kebutuhan kelompok masyarakat yang paling rentan ketika menghadapi kondisi sosial ekonomi dan bisa membangun data kependudukan tunggal yang berkualitas.

Dalam rangka menghasilkan data Regsosek yang berkualitas, maka perlu dilakukan verifikasi lapangan. Verifikasi ini dilaksanakan pada periode 2 – 21 Maret 2023. Kendala yang muncul saat ini adalah:

-          Penugasan super prioritas kepada BPS (Memiliki anggaran besar yang menjadi perhatian banyak pihak baik media ataupun pemerintah dan Dilaksanakan secara sensus di seluruh Kab/Kota)

-          Adanya Persoalan yang muncul tentang Regsosek  (Meskipun secara Sensus, Regsosek bersifat mikro by name by address, pemerintah sangat menantikan data hasil Regsosek sehingga perlu adanya persiapan matang dalam menentukan kriteria Miskin dan Miskin Ekstrem, adanya kekhawatiran bahwa petugas Regsosek melakukan pendataan yang kurang cermat sehingga mempengaruhi penentuan Miskin dan Miskin Ekstrem)

 

Tujuan Verifikasi:

·         Meningkatkan kualitas data hasil Pendataan Awal Regsosek

·         Meningkatkan akurasi data pada keluarga miskin ekstrem

·         Menghasilkan data Regsosek yang siap digunakan untuk program pengentasan kemiskinan ekstrem

Referensi waktu yang digunakan adalah pada saat verifikasi, kecuali rincian nama, umur, pendidikan dan jenis kelamin sesuai saat pendataan.

 

Instrumen Verifikasi:

·         Regsosek22-T

·         Regsosek22-EK

·         Regsosek22-K


Kriteria Kemiskinan Menurut BPS



Kemiskinan merupakan situasi di mana individu atau suatu rumah tangga mengalami kesulitan dalam memenuhi kebutuhan dasar. Kondisi ini tidak serta merta akibat dari malas bekerja, terdapat faktor sosial ekonomi yang melatarbelakangi situasi ini.

Pada 2021, Badan Pusat Statistik menyatakan bahwa penduduk miskin di Indonesia mencapai 27,55 juta orang. Angka ini terus meningkat setiap waktunya. Pada 2020 saja, terdapat kenaikan jumlah penduduk miskin sebanyak 1,13 juta hanya dari bulan Maret hingga September.


Penyebab Kemiskinan

Kemiskinan tidak hanya disebabkan satu hal saja. Mengutip Edi Suharto dalam Buku Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat, kemiskinan bersifat multidimensional yang disebabkan oleh banyak faktor yang saling berkaitan. Faktor penyebab kemiskinan antara lain:

1. Rendahnya kualitas sumberdaya manusia

2. Motivasi yang rendah

3. Pandangan dalam hubungan kekeluargaan

4. Terbatasnya pilihan lapangan kerja yang memadai

5. Tidak kreatif


Kategori Penghasilan Sebuah Keluarga

  1. Sangan Miskin
  2. Miskin
  3. Rentan Miskin
  4. Tidak Miskin


1. Sangat Miskin ( Miskin Extrem )

Kemiskinan Ekstrem adalah kondisi ketidakmampuan masyarakat dalam memenuhi kebutuhan dasar, yaitu makanan, air bersih, sanitasi layak, kesehatan, tempat tinggal, pendidikan dan akses informasi terhadap pendapatan dan layanan sosial.

Miskin Extrem secara sederhana adalah mereka yang untuk makan sehari-harinya mengalami kesulitan dan butuh dengan bantuan orang lain.

Penentuan garis kemiskinan ekstrem disepakati oleh negara yang tergabung di PBB dan pengukurannya dilakukan oleh Bank Dunia. Di Indonesia garis kemiskinan ekstrem ditetapkan oleh BPS.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2021, seseorang dikategorikan miskin ekstrem jika pengeluarannya di bawah Rp 10.739/orang/hari atau Rp 322.170/orang/bulan, sehingga misalnya dalam 1 keluarga terdiri dari 4 orang (ayah, ibu, dan 2 anak), memiliki kemampuan untuk memenuhi pengeluarannya setara atau di bawah Rp. 1.288.680 per keluarga per bulan.

Jika dilihat kharakteristik penduduk miskin ekstrem menurut jenis pekerjaan, Badan Pusat Statistik mencatat lebih dari lima puluh persen penduduk miskin ekstrim bekerja di sektor pertanian dimana mereka adalah pekerja keluarga dan berusaha dibantu buruh tidak tetap atau tidak dibayar. Artinya penduduk yang miskin ekstrem sebagian besar pendapatannya berasal dari usaha pertanian. Sebanyak 14 persen penduduk miskin ekstrem bekerja di sektor perdagangan, akomodasi dan makan minum dimana sebagian besar mereka berusaha sendiri artinya mereka berdagang kecil-kecilan.

Selain itu 9 persen penduduk miskin ekstrem bekerja di sektor industri pengolahan seperti menjadi buruh di pabrik, 7 persen bekerja di sektor konstruksi seperti buruh bangunan. Oleh karena itu desain kebijakan pemerintah hendaknya dapat menyesuaikan dengan kharakteristik pekerjaan penduduk miskin ekstrem.

Lalu bagaimana cara agar pendapatan yang diterima mampu memenuhi kebutuhan rumah tangga? Disinilah peran pemerintah baik pusat maupun daerah agar membantu penduduk pekerja dengan upah dibawah garis kemiskinan ekstrim seperti memberikan bantuan usaha tanpa agunan jika penduduk memiliki usaha kecil, meningkatkan kualitas hasil usaha rumah tangga jika penduduk memiliki usaha rumah tangga agar produk memiliki nilai jual yang tinggi, memotong sebagian mata rantai distribusi sektor pertanian agar nilai gabah yang diterima petani dapat lebih tinggi, selain itu pemerintah pusat juga dapat menelisik lebih dalam upah buruh yang diterima oleh penduduk yang tergolong miskin apakah sudah memenuhi UMR.

Adapun Kemenko PMK menyampaikan terkait strategi yang dipersiapkan Pemerintah untuk mencapai target Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (PPKE). Diantaranya, sbb: 

  • Pertama, pengurangan beban pengeluaran masyarakat melalui pemberian bantuan sosial, jaminan sosial dan subsidi yaitu kelompok program/kegiatan. Pada 2021, pemerintah terus berupaya memperkuat efektivitas program Perlinsos PEN. Per 18 Mei 2021, program Perlinsos PEN sudah terealisasi Rp 57 triliun atau 39 persen dari pagu. Jumlah itu untuk mendukung diantaranya 9,71 juta KPM PKH, 15,93 juta KPM Kartu Sembako, 10 juta KPM Bansos Tunai, 277 juta penerima kartu Prakerja, 3,97 juta KPM BLT Desa, dan bantuan kuota internet untuk 27,7 juta penerima.
  • Kedua, peningkatan pendapatan masyarakat melalui pemberdayaan masyarakat. 
  • Ketiga, penurunan jumlah kantong-kantong kemiskinan melalui pembangunan infrastruktur pelayanan dasar.
  • Keempat, pengadaan rumah layak huni yang terjangkau untuk masyarakat. Dimana pemerintah menggandeng pihak swasta untuk merealisasikannya.

Sinergi bersama antara pemerintah pusat dan daerah dalam upaya penanggulangan kemiskinan ekstrem sangat diperlukan. Kompleksitas budaya dan karakter penduduk yang berada di bawah garis kemiskinan perlu adanya sentuhan sosial dan pembinaan mental agar mereka nantinya dapat mandiri sehingga tidak terus menerus bergantung dengan bantuan pemerintah.

Karena sebesar apa pun bantuan yang diberikan oleh pemerintah tidak akan mengubah status miskin seseorang ketika dia tidak mau berusaha bangkit dari keterpurukan ekonomi. Kebijakan jangka panjang dalam upaya mengangkat derajat kemiskinan harus menjadi target capaian di setiap pemerintah baik pusat maupun daerah.


2. Miskin

Untuk mengukur kemiskinan, BPS menggunakan konsep kemampuan memenuhi kebutuhan dasar (basic needs approach). Dengan pendekatan ini, kemiskinan dipandang sebagai ketidakmampuan dari sisi ekonomi untuk memenuhi kebutuhan dasar makanan dan bukan makanan yang diukur dari sisi pengeluaran. Jadi Penduduk Miskin adalah penduduk yang memiliki rata-rata pengeluaran perkapita perbulan dibawah garis kemiskinan.

Miskin bisa di kategorikan mereka yang hidup pas-pasan saja. Hanya cukup untuk makan saja. Bisa jadi mereka hanya cukup hanya makan nasi dan sayur, untuk lauk pauk nya seperti telor, daging atau protein lainnya masih jarang. Mereka juga akan sangat terdampak jika ada gejolak ekonomi seperti kenaikan harga bahan pokok makanan

Adapun tolak ukur penduduk miskin ini mengacu pada masyarakat yang hidup di bawah angka garis kemiskinan per Maret 2021, dengan batas pendapatan Rp 472.525 per kapita per bulan.

Kepala BPS Margo Yuwono mengatakan, secara prosentase jumlah penduduk miskin Indonesia sekitar 10,14 persen. Angka itu turun 0,05 persen dibandingkan September 2020 yang sebesar 10,19 persen.

"Secara jumlah, penduduk miskin Maret 2021 ini tercatat 27,54 juta orang, atau turun 0,01 juta orang dibanding September 2020. Tapi masih naik 1,12 juta orang dibanding Maret 2020 yang angkanya 9,78 persen," jelasnya, Kamis (15/7/2021).

Jika dilihat dari sisi disparitas kemiskinan, prosentase penduduk miskin masih lebih banyak di desa daripada di kota. Dimana populasi penduduk miskin di kota sebesar 7,89 persen, dan di desa sebanyak 13,10 persen.

Garis Kemiskinan (GK)

  • Garis Kemiskinan (GK) mencerminkan nilai rupiah pengeluaran minimum yang diperlukan seseorang untuk memenuhi kebutuhan pokok hidupnya selama sebulan, baik kebutuhan makanan maupun non-makanan. GK terdiri dari Garis Kemiskinan Makanan (GKM) dan Garis Kemiskinan Non-Makanan (GKNM).
  • Garis Kemiskinan Makanan (GKM) merupakan nilai pengeluaran minimum untuk kebutuhan makanan yang disetarakan dengan 2100 kilokalori per kapita per hari. Paket komoditi kebutuhan dasar makanan diwakili oleh 52 jenis komoditi (padi-padian, umbi-umbian, ikan, daging, telur dan susu, sayuran, kacang-kacangan, buah-buahan, minyak dan lemak, dll).
  • Garis Kemiskinan Non-Makanan (GKNM) merupakan nilai pengeluaran minimum untuk kebutuhan non-makanan berupa perumahan, sandang, pendidikan dan kesehatan. Paket komoditi kebutuhan dasar non-makanan diwakili oleh 51 jenis komoditi di perkotaan dan 47 jenis komoditi di perdesaan.

3. Rentan Miskin

Penduduk yang rentan miskin adalah mereka yang secara sandang, pangan dan papan cukup, memiliki sedikit aset sepeti memiliki TV, Kulkas, Motor dll, tidak memiliki tabungan yang cukup dan hanya mempunyai satu sumber pendapatan.

Mereka yang rentan miskin jika ada kondisi-kondisi tertentu semisal terkena musibah, baik musibah dari dari pribadi seperti kecelakaan dan semisalnya, atau musibah dari luar seperti PHK dan semisalnya. Maka mereka akan kehilangan sumber pendapatan yang selama ini menopang kehidupannya, sehingga akan mengalami kesuitan dalam memenuhi kebutuhannya sehari-hari.


4. Tidak Miskin

Penduduk yang tidak miskin tentu mereka secara ekonomi, baik sandang, pangan dan papan tercukupi bahkan lebih.

Bisa jadi mereka memiliki sumber pendapatan satu tapi gaji atau hasilnya besar. Tabungannya lebih dari cukup. Memiliki aset lain seperti tanah dan semisalnya. 



Regsosek untuk Akurasi Kebijakan Publik, Peningkatan Capaian Pembangunan, dan Implementasi Satu Data Indonesia

 


KOMINFO Jakarta – Pemanfaatan data sosial ekonomi untuk mendorong peningkatan kesejahteraan penduduk Indonesia merupakan esensi dari Registrasi Sosial Ekonomi (Regsosek), sistem pendataan kependudukan yang bermanfaat sebagai acuan peningkatan kualitas pelayanan bagi masyarakat Indonesia dan akan menjadi rumah bagi sejumlah data, mulai dari sektor kependudukan hingga sektor kesehatan. Regsosek hadir sebagai tindak lanjut arahan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo dalam Pidato Kenegaraan Rancangan Undang-Undang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2023 beserta Nota Keuangan di Ruang Rapat Paripurna Gedung Nusantara MPR/DPR/DPD RI pada 16 Agustus 2022 yang mengamanatkan pentingnya pelaksanaan Reformasi Sistem Perlindungan Sosial, di antaranya dengan mengoptimalkan basis data melalui Regsosek.


Data Regsosek disusun berdasarkan informasi profil, kondisi sosial ekonomi, dan tingkat kesejahteraan seluruh penduduk Indonesia yang akan diperbaharui dan dikelola secara rutin, baik di tingkat desa maupun kelurahan. Berbekal kapasitas dan derajat akurasi yang baik, Regsosek akan memperkuat upaya perencanaan, penganggaran, dan pengendalian yang berbasis bukti dan data untuk mendorong percepatan pencapaian berbagai target-target pembangunan. Data Regsosek akan terintegrasi dengan data lainnya, untuk memastikan akurasi target penerima program pemerintah. Luasnya cakupan informasi Regsosek akan mendukung proses perencanaan multisektor di bidang sosial, pemberdayaan ekonomi, infrastruktur, perumahan dan permukiman, pertanian, kesehatan, ketenagakerjaan, pendidikan, energi, hingga penegakan hukum dan hak asasi manusia. 


Informasi Regsosek dikumpulkan dalam pendataan awal yang akan berlangsung pada 15 Oktober-14 November 2022. Setelah itu, tongkat estafet data Regsosek akan bergulir dari Badan Pusat Statistik (BPS) kepada Kementerian PPN/Bappenas, kementerian/lembaga, pemerintah daerah, hingga pemerintah desa dan kelurahan. Data yang terkumpul di 2022 selanjutnya akan melalui beberapa tahap hingga mencapai stabilitas sistem pada 2024. Harapannya, dengan kemampuan berbagi pakai data yang ada, hasil Regsosek dapat dimanfaatkan seluas-luasnya oleh para pemangku kebijakan. 


Pengelolaan dan pemanfaatan data Regsosek terlaksana berkat dukungan infrastruktur penyimpanan data yang disokong oleh banyak pihak. Untuk mengakomodasi pengolahan data kependudukan dengan jaminan keamanan data, diperlukan pengembangan infrastruktur yang mumpuni. Selain infrastruktur, tata kelola data yang baik, tanpa ego sektoral, turut menjadi faktor penting dalam proses penyatuan berbagai sumber data sektoral. Hal ini menjadi kunci untuk menciptakan basis data tunggal sebagai acuan pengembangan berbagai program kebijakan, terutama penyaluran bantuan sosial secara tepat, cepat, dan adaptif. 


Regsosek akan menjadi basis data tunggal dalam pengembangan skema Satu Data Indonesia yang dikelola melalui Pusat Data Nasional. Dengan demikian, kesuksesan Regsosek sangat bergantung pada kolaborasi banyak pihak, termasuk pemerintah pusat, provinsi, kabupaten/kota, desa/kelurahan, serta masyarakat dan pihak swasta untuk berkomitmen dalam pemanfaatan, pengelolaan, dan pemutakhiran data Regsosek demi kepentingan nasional. Melalui Regsosek, mari mencatat untuk membangun negeri! 







REGSOSEK : Mencatat untuk Membangun Negeri

 



Pendataan Registrasi Sosial Ekonomi (Regsosek) adalah pengumpulan data seluruh penduduk yang terdiri atas profil, kondisi sosial, ekonomi, dan tingkat kesejahteraan.

Data Regsosek akan menjembatani koordinasi dan berbagi pakai data lintas lembaga dan lintas daerah untuk memastikan pemakaian data yang konsisten karena terhubung dengan data induk kependudukan serta basis data lainnya hingga tingkat desa/kelurahan.

Pendataan kesejahteraan sosial ekonomi bagi SELURUH PENDUDUK INDONESIA sebagai salah satu strategi pelaksanaan reformasi sistem pelindungan sosial.

Badan Pusat Statistik (BPS) sudah melaksanakan Pendataan Awal Registrasi Sosial Ekonomi (Regsosek) tahap pertama bagi penduduk di seluruh provinsi di Indonesia pada 15 Oktober - 14 November 2022.


Apa saja yang dilakukan pendataan regsosek?

Data Regsosek mencakup informasi kondisi sosial ekonomi, termasuk status kesejahteraan, yang meliputi:

  • kondisi sosio ekonomi demografis
  • kondisi perumahan
  • kondisi sanitasi air bersih
  • kepemilikan aset
  • kondisi kerentanan kelompok penduduk khusus
  • informasi kependudukan
  • informasi geospasial
  • lansia
  • penyandang disabilitas
  • ketenagakerjaan
  • kesehatan
Adapun cara pengumpulan data di lapangan ini melibatkan sekitar 441 ribu petugas yang terdiri dari Petugas Pendataan. Sementara untuk pengumpulannya menggunakan metode door to door dengan moda paper and pencil interviewing (PAPI) atau sering disebut wawancara tatap muka menggunakan kuesioner cetak. Metode ini dilengkapi juga geotag dan foto yang dikhususkan untuk keluarga miskin.


Apa manfaat data regsosek?

Regsosek menjadi upaya pemerintah untuk membangun data kependudukan tunggal, atau satu data. Karenanya, dengan data tunggal, pemerintah dapat melaksanakan berbagai programnya secara terintegrasi, tidak tumpang tindih, dan lebih efisien.

Data Regsosek dapat dimanfaatkan untuk menangkap dinamika perubahan kesejahteraan yang terjadi di masyarakat. Tak hanya itu, data regsosek juga digunakan sebagai data rujukan untuk integrasi program perlindungan sosial dan pemberdayaan ekonomi serta dasar akurat kebijakan pemerintah seperti bantuan sosial hingga upaya peningkatkan sistem pelayanan publik

Dengan begitu kualitas berbagai layanan pemerintah seperti pendidikan, bantuan sosial, kesehatan, hingga administrasi kependudukan bisa meningkat.

Data Regsosek

Untuk data regsosek yang sudah masuk BPS bisa di lihat di link berikut :

Regsosek-sepakat.bappenas.go.id


Pengajian Umum bersama Ustad Ahmad Prayitno di Masjid El Hikmah Al Husaini

 



Pengajian Umum Silaturahmi warga di wilayah Karangturi, khususnya di dusun pesawahan tahun 1444 Hijriah bertepatan dengan Hari Kamis 04 Mei 2023 bertempat di Masjid El Hikmah Al Husaini.

Sebagai Pembicara adalah Al Ustadz Ahmad Prayitno, S.Pd, seorang Dai muda yang selalu menyampaikan tausiahnya dengan bahasa NGAPAK khas Banyumasan. Beliau merupakan alumni pondok pesantren puluhan tahun dari desa Sidanegara Kaligondang Purbalingga.

Bagi mereka yang biasa mengikuti kajian di youtube mungkin tak asing lagi dengan isi ceramah yang sering beliau disampaikan.
Berikut beberapa link ceramah-ceramah beliau ketika mengisi acara pengajian di beberapa daerah:


















Mengapa Kita Bershalawat?


Rasulullah saw bersabda:

"solawat kalian untukku memiliki 3 keutamaan,

1. Menyebabkan lancarnya hajat-hajat kalian.

2. Allah menjadi ridho kepada kalian.

3. Mensucikan amal-amal kalian.


Dalam ajaran Islam kedudukan shalawat amatlah mulia hingga ia menjadi salah satu kewajiban dan syarat sah dalam shalat. Bahkan, sedemikian mulianya kedudukan shalawat kepada Nabi dan keluarga beliau, Imam Syafi'i sampai menguntai syair terkait hal ini:

كَفاكُمْ عَظيمُ الْقَدْرِ اَنَّكُمُ * مَنْ لَمْ يُصَلِّ عَلَيْكُمْ لا صَلوةَ لَه

"Cukuplah sebagai tanda keagungan kalian, bahwa barangsiapa tidak bershalawat pada kalian di waktu shalat, maka shalatnya tidaklah sah." (Yanaabi' al-Mawaddah, jil. 3, hlm. 103).

Tentu bisa dibayangkan, apabila dalam shalat saja —yang notabene adalah hubungan langsung antara Tuhan dan hamba-Nya— kita tetap diwajibkan untuk menyertakan nama Rasulullah dan Ahlulbayt beliau sebagai wasilah, maka dalam kehidupan sehari-sehari tentu kita sangat perlu bertawassul kepada mereka.

Terlebih lagi, dalam Al-Qur'an difirmankan bahwa Allah Swt. dan malaikat-Nya menyampaikan shalawat pada Nabi. Karena itu, hendaknya bagi orang-orang yang beriman untuk mengirim shlawat serta salam kepada Nabi (Al-Ahzab: 56)

Berangkat dari penjelasan di atas, perlu kiranya disampaikan beberapa poin terkait shalawat:

1. Setiap insan yang berdoa tentu berharap bahwa doanya dikabulkan.

2. Di sisi lain, kita tidak tahu apakah permohonan kita sudah sesuai dengan kepantasan dan akan maslahat untuk dikabulkan atau tidak.

3. Akan tetapi, paling tidak kita tahu bahwa shalawat pada dirinya pasti dikabulkan oleh Allah Swt.

4. Karena itu, seorang yang berakal tentu tidak akan melewatkan kesempatan untuk berdoa terkait sesuatu yang pasti dikabulkan.

5. Ketika kita berdoa untuk Nabi dan Ahlulbayt, pada hakikatnya kita sedang mempersembahkan hadiah kepada mereka dan kita tahu bahwa kemurah-hatian mereka melazimkan mereka untuk 'membalas' hadiah tersebut. Yakni, jika kita berdoa untuk mereka, mereka juga akan berdoa untuk kita.

Hasilnya, jika kita berdoa untuk diri sendiri belum tentu memenuhi syarat untuk terkabul. Namun, bila Nabi dan Ahlulbayt beliau yang berdoa untuk kita, maka doa tersebut pasti terkabul.

Dalam istilah yang lebih filosofis, zat api adalah membakar. Namun, api tersebut bisa membakar bilamana tidak ada sesuatu yang menghalanginya. Begitu pula, rahmat Tuhan telah melazimkan doa untuk dikabulkan, namun keterbatasan penerima 'lah yang menghalangi terkabulnya doa tersebut.

Terkait doa para manusia suci, kedua syarat telah sempurna dan tidak memiliki halangan, yaitu pemberian (dari sisi Tuhan) tidaklah terbatas dan kesiapan (dari sisi Nabi dan Imam Maksum) untuk menerima juga tidak terbatas.

Dengan shalawat kita bertawassul agar Nabi dan Ahlulbayt turut mendoakan kita. Jika hanya kita yang berdoa, kita tidak yakin bahwa doa tersebut dapat terkabul. Namun jika mereka yang berdoa, tentu doa tersebut pasti dikabulkan (dengan syarat bukan permohonan keburukan dan maksiat). Karena itulah, di antara adab penting dalam berdoa atau bermunajat adalah memulai dan mengakhirinya dengan untaian shalawat.

اللهم صل علي محمد و آل محمد و عجل فرجهم

*************************

Ini kisah tentang seorang sholeh yang menjenguk sahabatnya menjelang kematiannya. 

Ia menyaksikan sahabatnya itu dalam keadaan ihtidhar (sakarat), namun ia tidak melihat tanda-tanda sulitnya ihtidhar, maka ia menyempatkan diri bertanya : *"Apa yang engkau rasakan kini? apakah engkau merasakan kepahitan (sulitnya ihtidhar)?"*

Sahabatnya yang sedang mengalami ihtidhar menjawab : *"Aku tidak merasakan sama sekali kepahitan, tapi justru kemanisan dan kemudahan."* 

Orang sholeh itu merasa heran dengan jawaban sahabatnya itu, sebab yang ia tahu bahwa seorang manusia akan merasakan kepahitan ketika berlangsung proses keluarnya ruh dari jasad. 

Mengetahui keheranan orang sholeh itu, sang sahabat berkata : 

*"Jangan engkau merasa heran wahai sahabatku, karena aku pernah membaca hadis Nabi saaw yang bersabda:

*مَنْ أَكْثَرَ مِنَ الصَّلاَةِ عَلَيَّ أَمِنَ مِنْ مَرَارَةِ خُرُوْجِ الرُّوْحِ*

*"Siapa yang banyak bershalawat atasku, ia aman dari kepahitan keluarnya ruh"*

Maka sejak saat itu aku banyak bershalawat atas beliau saaw dan keluarganya. 

Karenanya engkau melihatku tenang dan damai dalam saat-saat keluarnya ruhku."

Hargai Istrimu: Penghasilan Istri Mengurus Rumah Ternyata Lebih Besar dari Gaji Suami Lho!




 Kisah ini dimulai dari suami yang marah.


"Berapa uang yang kamu hasilkan?" ujar suami kepada istri dalam awal video.


"Saya menghasilkan Rp 350.000 perjam. Pekerjaanmu hanya mengurus rumah tangga, jadi jangan memintaku membantumu mengerjakan pekerjaan rumah, begitu juga aku yang tidak pernah memintamu membantuku mengerjakan pekerjaanku,"

"Jadi menurutmu waktuku tak berharga?" timpal sang istri.


"Jika kamu bisa menghasilkan uang, baru kita bisa bicara soal ini," lanjut sang suami.


Ketika sang suami curhat ke sahabatnya, begini jawaban sang sahabat.


"Sebenarnya, istrimu menghasilkan uang lebih banyak darimu," seru sang sahabat menjawab.


"Kamu menghasilkan Rp. 2,8 juta dalam 8 jam kerja (daily office) bukan? tanya sahabat itu.


"Dengarkan ini, aku menduga istriimu memasak untukmu. Jika chef harus dibayar Rp 300 ribu perjam, maka istrimu yang memasak untukmu dalam 3 kali sehari, maka penghasilannya bisa Rp 900 ribu. Lalu kuduga istrimu juga melakukan pekerjaan rumah. JIka seorang asisten rumah tangga saja dibayar Rp 250 ribu perjam untuk membersihkan rumah, maka istrimu yang membersihkan rumah selama dua jam menghasilkan Rp 500 ribu untuk pekerjaannya,"


"Belum lagi belanja kebutuhan, istrimu bisa menerima upah Rp 140 ribu, 


Beres-beres Rp 280 ribu


Mencuci dan melipat pakaian Rp 280 ribu.


Merawat anak-anak, Rp 560 ribu


Mengajari pelajaran anak, Rp 280 ribu perjam. Belum pekerjaan lainnya yang bisa ia kerjakan


JIka kau menjumlah totalnya, maaf teman, dalam daily office sehari saja istrimu jauh lebih banyak penghasilannya daripada dirimu,"ujar sang sahabat.


Tentu jika ditotal-total sang istri bisa mengimbangi penghasilan suami bahkan lebih banyak yakni Rp 2,9 juta dalam sehari.


"Saya merasa menyesal kawan, ucapanmu benar, ucapanmu masuk akal," timpalnya.

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More