Minggu, 14 Mei 2023

Habib Muhsin Al-Kaff Randudongkal

 





Beliau memiliki kedekatan dengan Habib Lutfi bin Yahya












Habib Muhsin Al-Kaff juga seorang Warga PSHT, dan saat ini menjadi Bagian kepengurusan di PSHT Provinsi Jawa Tengah sebagai Anggota Dewan Penasehat




Beliau juga menjadi Pimpinan Yayasan Pendidikan dan Sosial Islam DAARUL MUHHAJIR yang beralamat di Desa Tanahbaya Kecamatan Randudongkal Kabupaten Pemalang.
Beliau juga menjadi penceramah di acara-acara besar umat Islam khususnya Acara Maulid Nabi Muhammad SAW


Beliau juga memiliki ternak kambing susu, yang berada di samping rumah beliau
















Jaminan Rezeki dari Allah SWT

 


Dalam al Quran surah an-Naml ayat 17 sd 19 Allah berkisah ttg bagaimana Nabi Sulaiman as tersenyum saat mendengar himbauan semut kpd teman2nya agar mereka masuk k dalam rumahnya masing2. Tujuan dari himbauan itu agar mereka selamat dari injakan pasukan Sulaiman yg gagah perkasa yg terdiri dari manusia jin dan bahkan binatang2 lainnya. 

Alkisah, saat Nabi Sulaiman as sedang berdiri di tepi laut, ia melihat seekor semut sedang berdiam di sebuah batu kecil tepi pantai sambil membawa sebutir gandum. Tiba2 seekor katak muncul. Ia mengulurkan lidahnya ke arah semut dan semutpun berjalan lalu masuk k dalamnya. Katak lompat berenang dan menyelam. 

Sulaiman lama terdiam. Tiba2 si katak muncul kembali. Tak lama kemudian semut pun keluar. Tapi anehnya biji gandum yg tadi dibawanya kini sdh tiada. 

Sulaiman tanya kpd semut kemana ia pergi dan mana biji gandumnya. Semut bercerita bhw di dasar laut ini ada serangga yg terjebak di sela2 batu. Aku diperintahkan oleh Allah untuk membawakan rizkinya. Dan si katak ini jg diperintahkan oleh Allah untuk menghantarku ke celah2 batu di dasar laut ini. 

Sulaiman bertanya, apakah kau dengar sesuatu yg dikatakan oleh si serangga yg malang itu? Semut mengiyakan. Aku dengar serangga itu berkata, "Duhai Tuhan yg tidak lupa akan rizki hambaMu dalam celah2 batu di kedalaman dasar laut sep ini. Mana mgkin Kau akan lupa rizki hamba2Mu yg beriman padaMu yg ada di muka bumi."

Sulaiman terharu. Ia mengangkat tangan berdoa " Rabbi auzi'ni an asykuro ni'matakal lati an'amta 'alayya wa 'ala walidayya wa an a'mala solihan tardhohu.." (Tuhanku, anugerahkan aku bisa selalu bersyukur akan nikmatMu padaku dan kepada kedua org tuaku; dan anugerahkan aku bisa beramal soleh yg Kau ridhai…)

Dalam kondisi apapun engkau, selalu jaga sangka baikmu (husnu zan) pada Allah. Selalu dan selamanya. Always and Forever.

Delapan Rahasia Hukum Alam Batin Manusia



1. Hukum Tolak. Apabika kamu berusaha keras dan mengerahkan semua tenaga untuk melihat org yg kamu benar2 suka maka selalunya kamu akan gagal bisa melihatnya. Namun apabila kamu rileks dan ga butuh2 banget, pikiranmu juga santai2 saja maka kamu akan berjumpa dengannya secara tak terduga. Pernah mengalami? 

2. Hukum Seleksi. Apabila kamu berusaha untuk bisa poluler lewat bantuan org lain maka kamu tidak akan mendapatkannya. Namun apabila kamu berusaha  membantu org lain maka kamu akan jadi populer secara otomatis. Mau coba? 

3. Hukum Lintasan. Apabila kamu memikirkan seseorg sebelum tidur selama 2 menit dan tepat dengan frekewensi gelombang gamma maka org itu akan melihat kamu dlm mimpinya. Mau berekspirimen? 

4. Hukum Atraksi. Kalau kamu meyakini suatu ide dan 80% dari pikiranmu dan imaginasimu terkuras untuk itu maka idemu itu akan menjadi kenyataan di kemudian hari. 

5. Hukum Korespondensi. Apabila tiba2 kamu merasa gelisah tanpa sebab maka itu adalah isyarat ada org yg tengah memikirkanmu dan benar2 menginginkanmu.

6. Hukum Wali. Apabila kamu merasa bhw banyak dari mimpi kamu terwujud itu berarti bhw kamu berbuat sesuatu ikhlas karena Allah.

7.Hukum Opresif. Apabila semua org yg kamu jumpai tidak setia denganmu, itu berarti bhw pikiran2mu penuh dengan yg pesimis. 

8. Hukum Ekologis. Apabila hidupmu sulit dan kondisimu buruk tapi kamu punya rasa optimis yg besar yg tak  terlukiskan itu berarti akan ada sesuatu yg tak terduga yg akan merobah hidupmu.

Jaga Optimisme Anda selalu.

Sjafruddin Prawiranegara : Menteri Keuangan yang Tak Punya Uang



Ironis ...

ketika seorang menteri keuangan 

tidak mampu membeli popok 

Untuk anaknya yang baru lahir. 

Bahkan...., 

istrinya turut membantu perekonomian 

keluarga dengan berjualan sukun.

Adalah Menteri Keuangan kelima 

Sjafruddin Prawiranegara, yg hidup miskin. 

Ketika anak ketiganya lahir, Khalid, 

Syarifuddin tidak mampu 

membelikan popok untuknya. 

Istrinya, Teuku Halimah, 

terpaksa menyobek kain kasur 

demi membungkus tubuh Khalid.

Dalam keadaan seperti itu, 

bisa saja Sjarifuddin dengan 

mudah memakai uang negara. 

Namun, ia tidak melakukannya.

”Ayahmu menteri keuangan, Icah... 

Mengurusi uang negara, 

tetapi tidak punya uang untuk 

membeli gurita bagi adikmu, 

Khalid yang baru lahir.....

"Ayahmu sama sekali tidak 

tergoda memakai uang negara...

meski hanya untuk membeli 

sepotong kain gurita....” 

ujar Lily, istri Sjarifuddin 

menjawab pertanyaan Aisyah, 

putri pertama, seperti tertulis dlm

buku Presiden Prawiranegara, 

karangan Akmal Nasery Basral.

Aisyah bertanya kepada ibunya 

mengapa ayahnya tidak meminta 

bantuan saja kepada pemerintah. 

Sang ibu menjelaskan kalau 

ayah nya tetap menolak menggunakan 

kedekatan itu utk kepentingan pribadinya. 

Dia justru mengajarkan kepada 

anak-anaknya untuk tidak bergantung 

kepada orang lain dan menjadi peminta-minta.

Padahal....

andai saja sang menteri meminta 

bantuan kepada pemerintah, 

kemungkinan besar akn diberikan. 

Sebab....

Sjafruddin merupakan orang 

kepercayaan Presiden Soekarno. 

Bahkan..., 

oleh Soekarno dan Hatta, 

Sjafruddin diperintahkan utk memimpin pemerintahan darurat pada 1948.

Pada saat menjalankan 

pemerintahan sementara di Sumatera, 

Lily turut membantu perekonomian 

keluarga dengan berjualan sukun 

untuk memberi makan anak-anaknya. 

Begitu pun saat pemerintahan 

pindah ke Yogyakarta. 

Mereka hidup berpindah-pindah 

hingga Soekiman, Ketua Masyumi saat itu, 

memberikan tumpangan di Pakualaman.

Sblm menepati rmh dinas

Di Jakarta Sjarifuddin dan keluarga hidup 

berpindah-pindah mengontrak rumah. 

Demi menyambung hidup, 

dirinya kerap berjualan, yakni 

koper berisi pakaian ala kadarnya.

Usai pemerintahan berganti dibawah 

Presiden Soeharto, Syarifuddin lebih 

banyak mengisi waktunya dgn berdakwah. 

Saat tidak lagi menjadi pejabat negara, 

ia mengembalikan rumah dinasnya 

di kawasan Menteng kepada negara. 

Menurutnya, 

rumah dinas itu dibeli dari pajak rakyat, 

segala fasilitas negara dibayar dari 

pajak rakyat, padahal rakyat masih 

banyak yang hidup melarat.

Menyembunyikan Keburukan Dengan Penampakan Yang Berlebihan



 Pernah ada seorang suami saat pulang ke rumah didapatinya istrinya sedang menangis. Ditanya kenapa sebabnya. Sang istri bilang, dia melihat ada burung bertengger di atas pohon sebelah rumah. Burung itu melihatnya saat dia buka hijabnya. "Aku telah berbuat dosa karena wajahku dilihat oleh burung itu", begitu tangisnya di hadapan sang suami. Sang suami terharu melihat kesalehan istrinya.  Besoknya dia tebang pohon itu agar burung2 tidak lagi bisa melihat wajah wanita salehah yg lengkap dengan niqab atau cadar ini. 

Beberapa hari kemudian ketika sang suami iseng2 buka hp sang istri, dilihatnya ada chating mesum antara dia dengan lelaki lain yg dikenalnya. Bahkan terselip di sana foto2 yg tidak pantas. Suami kaget luar biasa. Astaghfirullaah wa atuubu ilaih. Begitu gumamnya berkali2 dengan keadaan hatinya yg remuk. 

Suami pergi meninggalkan rumah. Ia linglung dan bingung mau pergi kemana? Mosok iya istriku yg lengkap berbusana shareah dengan warna gelap selingkuh dan khianat kepadaku. Ya Allah, mohon petunjukMu dan bimbinganMu. Begitu desahan suara hati laki2 yg malang ini. 

Tak lama berselang dilihatnya ada kerumunan org sedang berkumpul di sebuah kedai kopi. Wajah2 mereka tampak cemas. Mereka sedang membicarakan sebuah berita besar, simpanan emas seorg saudagar besar seberat 10 kg hilang. Sampai saat itu belum ditemukan siapa pencurinya. Bahkan polisi pun belum bisa menemukan jejaknya.

Tiba2 ada satu orang lelaki yg menarik perhatian lewat di sekitar mereka. Ia berjubah tinggi, berjanggut lebat tanpa kumis dan lebih banyak memandang ke bawah. Ia dikenal sakti dan saleh. Lebih hebat lagi dia tidak berjalan normal sep layaknya manusia biasa. Ia hanya bertumpu dengan ujung kakinya dan berjalan sangat hati2. 

Laki2 ini bertanya kenapa org ini berjalan "segitunya"? "Konon dia takut menginjak makhluk2 Allah yg kecil dan halus yg dilaluinya." Begitu jawab teman2 di kedai. 

Laki2 ini langsung menarik nafasnya dalam2. "Aku tahu siapa yg mencuri emas itu." Katanya kepada org2 sekitarnya. 

Ia melaporkan kepada polisi dan si saudagar bhw pencuri emas itu adalah org "sakti" ini. 

Setelah dipanggil dan diintrogasi akhirnya org sakti ini mengakui bhw dialah sang pencuri. 

Saudagar ini bertanya kpd laki2 ini dari mana dia tahu bahwa si "sakti" itu yg mencuri? Dia bilang, "ketika cara berlebih2an tampak pada prilaku seseorg ketahuilah bahwa sesungguhnya ia tengah menyembunyikan sesuatu yg buruk yg ada dalam dirinya."

Wasatiyah (tengah2 / tidak ekstrem) atau moderat adalah cara beragama Islam Muhammad shallallaahu 'alaihi wa aalhii wa sallam.

Kisah : Kebahagiaan dalam Memberi


Alkisah, seorg kiyai sedang berjalan  bersama santrinya di sela2 sawah. Di antara bebukitan kecil mereka melihat sepasang sepatu tua tergelatak di sana. "Ini pasti sepatu petani yg sedang kerja di sawah sini", pikir si santri. 

Tiba2 pikiran nakal melintas di benaknya.  Dia bilang ke kiyainya, "gimana kalau kita sembunyikan sepatu ini. Iseng aja. Biar rame. Biar bisa ketawa."

Kiyai bilang, sebaiknya kita jangan bergembira di atas penderitaan org lain. Gimana kalau kita robah skenarionya. Kamu kan ada uang. Kamu letak beberapa ribu dalam sepatunya. Terus kita sembunyi dan kita lihat dari jauh gimana reaksi si petani ini." Santri setuju.

Tak lama kemudian  mereka menyaksikan si petani naik dari sawahnya. Tampak dari kejauhan wajah petani yg tiba2 berubah. Ia menoleh ke kanan dan ke kiri seakan mencari org yg ada di sekitar. Ia angkat sepatunya tinggi2 dan mengeluarkan sesuatu darinya. Sekali lagi ia menoleh ke kanan dan ke kiri. Tapi tidak ada org di sekelilingnya. Ia menjatuhkan dirinya sujud di hadapan Allah. Dengan deraian air mata terdengar dia berkata berulang2, "Terima kasih Gusti Allah.. syukron laka ya Allah.. Kau telah kabulkan permohonanku. Aku jadi bisa membeli obat untuk istriku dan anakku...ya Allah ya Arhamar Rohimin..Terima kasih Gusti Allaah.."

Melihat pemandangan yg mengharukan itu membuat si santri berempati dan menangis. ia terharu  karena merasa telah diberikan kesempatan oleh Allah bisa membantu org yg benar2 dalam keadaan butuh. 

Sang kiyai kemudian berkata kpd santri,  "gimana? bukankah skr kau lebih bahagia daripada kau iseng sembunyikan sepatunya kemudian kau menertawakan penderitaannya?

Iya kiyai.. benar sekali. aku skr baru mengerti betapa kebahagiaan yg aku dapatkan dalam memberi lebih besar dan lebih bermakna. 

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More