Senin, 27 Maret 2023

Keutamaan-keutamaan menakjubkan dari Ayat-Kursi


Keutamaan-keutamaan menakjubkan dari Ayat-Kursi:


Jika dibaca


Saat meninggalkan rumah; Tujuh puluh ribu malaikat akan menjadi penjagamu ...


Saat memasuki rumah; Kemiskinan tidak pernah mencapai rumahmu...


Setelah wudhu; Menaikkan derajatmu tujuh puluh kali...


Sebelum tidur ; para malaikat menjadi penjagamu sepanjang malam ...


Setelah shalat wajib; Jarak antara kamu dan surga hanyalah kematian ...

Ali Bin Abi Thalib: Jika Dia Bukan Saudaramu Seagama, Dia Saudaramu Dalam Kemanusiaan

 


Oleh : Ustadz Juliadi


Sebelum lebih dari satu dekade silam, Persatuan Bangsa-bangsa (PBB) mengumumkan dengan bangga bahwa, Komisi Hak Asasi Manusia di New York mengeluarkan keputusan historisnya pada tahun 2002 yang menyatakan, “Khalifah kaum Muslimin Ali bin Abi Thalib adalah penguasa paling adil sepanjang sejarah manusia.” Keputusan itu didasarkan pada dokumen setebal 160 halaman.


Bertahun-tahun kemudian, Komisi Hukum PBB merilis pesan Ali bin Abi Thalib kepada wakilnya di Mesir, Gubernur Malik Al-Asytar, “Wahai Malik, sesungguhnya manusia itu ada dua tipe: Jika dia bukan saudaramu seagama, dia saudaramu dalam kemanusiaan.” Setelah melewati berbagai diskusi dan kajian, akhirnya pesan itu masuk nominasi untuk dijadikan salah satu sumber hukum dunia. Puncaknya pemungutan suara memutuskan pesan itu sebagai salah dasar hukum positif.


Dan tidak lama kemudian, saya mendengar seorang profesor yang meceritakan tentang perjalanannya ke Cina dipandu seorang aktivis yang memiliki lembaga sosial. Saat profesor itu berjalan di jalan raya, sang pemandu menunjukkan padanya sebuah bangunan tingkat tinggi yang di sisinya tertulis ungkapan berbahasa Cina. Kalimat ini, kata sang pemandu, menjadi slogan hidup masyarakat. Dan katanya, pernyataan ini berasal dari pria Arab. Sang profesor pun kemudian mencatatnya.


Lalu saya bertanya pada sang profesor: “Apa bunyi ungkapan itu dan siapa pria yang mengatakannya?”


Dia pun menjawab bahwa sumber ungkapan itu adalah pria yang Anda sebut dengan nama Ali bin Abi Thalib dimana dia pernah berkata, “Seandainya kemiskinan berwujud manusia, maka aku akan membunuhnya.”


Jika kita memeriksa koleksi perpustakan kongres AS di Washington dan membaca buku berjudul Lost History: The Enduring Legacy of Muslim Scientists karya penulis kontemporer Amerika, Michael Hamilton Morgan, maka kita akan menemukan kekagumannya yang luar biasa terhadap kebijaksanaan seorang penguasa bernama Ali bin Abi Thalib. Hal itu tercermin ketika Morgan menjelaskan surat-surat Ali pada gubernur-gubernurnya, diantaranya surat panjang dia kepada Malik Al Asytar di Mesir. Surat-surat itu menekankan pada mereka untuk memperlakukan warganya yang non-muslim dengan semangat keadilan dan kesetaraan dalam hak dan kewajiban.


Penulis asing ini memandang dengan refleksi yang jujur tentang prilaku terpuji khalifah yang dibingkai dengan keutamaan-keutamaan akhlak itu. Menurutnya, prilaku mulia itu meletakkan Ali dalam sejarah kemanusiaan dari pintu yang lebih luas.


Demikian juga jika kita dalami pembahasan ini, kita akan dapatkan Imam Ali as sebagai simbol kepribadian sekaligus pendekatan ilmiah yang diajarkan dikebanyakan negara-negara di dunia.


Namun, ketika kita meminta mahasiswa di negara-negara Islam manapun untuk menengok kembali pada periode kekhalifahan dan bertanya tentang sosok Ali, maka jawabannya tidak lebih dari apa yang diajarkan dalam buku-buku sejarah yang ada. Yaitu bahwa Ali adalah anak paman Nabi, menantu Nabi, khalifah keempat, sahabat yang termasuk dalam 10 yang dijamin masuk surga, prajurit pemberani di medan tempur, dan hanya sampai di situ?!


Maka, apakah tidak layak sosok Ali yang ada dalam sekitar 110 ayat Al Qur’an terkait dengannya, menambah halaman-halaman buku sejarah Islam untuk memperkenalkan sosok ini kepada anak-anak kita?


Tentang kemanusiaan sosok ini, tentang kontribusinya yang kaya, tentang pembelaan dan kesyahidannya untuk menegakkan kalimat ‘tiada Tuhan selain Allah’, dan suatu hakikat Islam manusiawi? Tidakkah mereka layak mendapat pelajaran dan hikmah dari sosok ini yang dapat membantu mereka dalam membangun dasar yang benar sebagai representasi kebenaran nyata ajaran Allah Swt?


Akhirnya, pertanyaan saya pada semua pihak yang berkepentingan, siapa yang bertanggung jawab atas penyembunyian sosok Muslim yang berharga ini dari lembaran-lembaran sejarah Islam ini ?

Mischka Aoki & Devon Kei Enzo - Peraih 85 Mendali Olimpiade Matematika

 


Jakarta - Nama Mischka Aoki dan Devon Kei Enzo muncul di media sosial hingga televisi setelah meraih lebih dari 40 medali olimpiade matematika dan sains internasional untuk Indonesia pada 2021. Di awal 2022, kakak-adik kelas 7 dan 8 SMP ini sudah memenangkan 6 medali matematika olimpiade dari olimpiade internasional.

Tahun ini, Mischka dan Devon berencana untuk mendedikasikan diri dengan berbagi ilmu pengetahuan, ilmu, dan pengalamannya berkompetisi dengan jagoan matematika dan sains dari berbagai negara.


"Di tahun ini, instead of focusing our self mengikuti banyak olimpiade olimpiade seperti tahun-tahun sebelumnya. We want to dedicate this year as the year of giving back. Kami berdua ingin bisa lebih berbagi apa yang kami miliki," kata Mischka dan Devon pada detikedu, Rabu (16/2/2022).


Sebelumnya, peraih rekor MURI pada Januari 2022 untuk prestasi bidang Matematika dan Science International ini diketahui sudah mulai muncul di kanal YouTube dengan video-video latihan soal bersama subscribers. Keduanya juga berkolaborasi dengan YouTuber peraih beasiswa dan alumnus Matematika Terapan Waseda University Jepang Jerome Polin Sijabat untuk bermain cepat-cepatan mengerjakan soal matematika.


Kedua peraih medali emas South East Asian Mathematical Olympiad (SEAMO) 2021 ini menuturkan, matematika juga menjadi games seru lewat kuis dan brain games bersama orang tuanya di rumah. Di samping mencoba kuis matematika dari YouTube, sambungnya, mereka juga bermain Monopoli, Scrabble dan Clue do.


"Kebetulan memang kami sekeluarga sangat senang matematika ya. Jadi selain mengikuti olimpiade, kami memang really enjoy doing activities yang related to math. Seperti misalnya terkadang di saat weekend, kita bersama sama mengerjakan brain games, matematika quizzes di YouTube, dan kegiatan kegiatan fun yang berhubungan dengan matematika," kata Mischka dan Devon.


"Sering juga kami mengasah kemampuan menghitung cepat kami bersama sama, adu cepat bersama orang tua kami. I guess our family really love maths in so many ways," imbuhnya.


Mischka dan Devon: Penyuka Matematika, Teknologi, hingga Public Speaking

Ilmu pasti yang menantang dan berguna

Bagi Devon, belajar matematika juga jadi cara belajar logika, berpikir kreatif, dan pemecahan masalah. Menurutnya, matematika jadi menyenangkan karena menantang, seru, dan hakikatnya sebagai ilmu pasti.


"Matematika itu seperti black and white ya, matematika itu ilmu pasti. Jadi either itu hitam atau putih, benar atau salah. 1+1 pasti 2, 5 x 5 pasti 25, jadi tidak ada yang namanya grey area, jadi ini kenapa saya suka dengan matematika," kata Devon.


Menurut Mischka, matematika menyenangkan karena di samping menantang, juga berguna dalam kehidupan.


"Salah satu contoh misalnya, jika kita ingin menjadi seorang dokter, akuntan, arsitek, pasti kita membutuhkan skill matematika atau sains yang cukup baik ya, jadi itu alasan mengapa saya suka matematika," kata Mischka.


Belajar komitmen dan penyelesaian masalah

Sementara itu, mengikuti puluhan ajang olimpiade internasional menurut keduanya tidak hanya untuk asah otak dan pemecahan soal matematika. Mischka dan Devon menuturkan, ikut kompetisi merupakan cara belajar berkomitmen dan berdedikasi meraih keinginan.


"Setelah itu, tentunya kita belajar determination and persistence. Jadi jika di dalam perjalanan kita mau meraih goals kita, terkadang mendapatkan challenges on the way. Kita belajar untuk tidak menyerah ya. Persistence, terus mencoba lagi, never give up," tuturnya.


"In real life, dengan mengikuti olimpiade-olimpiade ini, itu juga train kita untuk find solution in everyday life. Jadi memang banyak sekali manfaatnya," sambungnya.


Tidak dibiasakan les

Kendati mengikuti berbagai kompetisi tingkat internasional, Mischka dan Devon menuturkan, kedua orang tuanya membiasakan untuk tidak les. Dengan demikian, menurutnya, mereka belajar menyelesaikan masalah pelajaran dan masalah sehari-hari secara mandiri.


"Orang tua kita membiasakan kita untuk tidak les supaya kita dari kecil, terbiasa untuk mencari sendiri, solusi untuk semua soal-soal. Baik dalam matematika maupun mencari solusi dalam menyelesaikan masalah-masalah yang ada di dalam hidup kita," tuturnya.


Mischka dan Devon menuturkan, orang tuanya menghargai proses keduanya belajar berpikir kreatif untuk menyelesaikan soal maupun situasi sehari-hari.


"Kalau kita les kan biasanya guru les akan langsung tuh jelasin cara pengerjaannya. Of course tentunya setiap orang pasti punya preference yang berbeda-beda ya, dengan cara ini pun juga tidak salah," tekannya.


Menghalau bosan

Mischka dan Devon mengaku pernah bosan dan jenuh dengan matematika laiknya anak-anak pada umumnya. Ketika bosan datang, keduanya mengerjakan kegiatan lain yang tidak kalah seru.


Devon mencontohkan, ia senang dengan eksperimen penciptaan dan proyek desain dari bahan karton. Sementara itu Mischka menjelajahi ilmu public speaking dan speech art.


"Setelah refreshing, kita kembali menempatkan pikiran back to our goal. Kembali ke purpose dan komitmen kita, dan berjuang kembali sampai tujuan kita tercapai. Jika kita menempatkan pola pikir kita dengan tepat, kita akan termotivasi lagi untuk kembali memberikan dan melakukan yang terbaik to reach our goal," tuturnya.


Asah kreativitas dengan eksperimen

Devon menuturkan, sejak kecil ia juga suka belajar menciptakan sesuatu yang bisa berguna bagi kehidupan. Salah satu ciptaan Devon yaitu prosthetic arm 100% dari bahan karton daur ulang yang bisa bekerja. Ia juga belajar membuat helikopter dari karton yang benar-benar bisa terbang hingga vending machine yang berfungsi.


"Saya suka teknologi karena dengan adanya teknologi, it changes the way we live, improve the way we do things. Lets take an example, electric car misalnya. Atau solar panel, or the development of mobile phone, kemajuan internet, dan masih banyak lainnya. Technology makes our life easier and it improve many aspects in our life," kata Diamond Medal Winner di kompetisi World Mathematic Invitational (WMI) ini.


Belajar Komunikasi Publik

Mischka dan Devon menuturkan, keduanya senang belajar seni berbicara atau speech art di sekolah. Di sana, mereka belajar kecakapan berbicara di depan publik lebih lanjut setelah diajarkan orang tua di rumah.


Mischka menuturkan, penting bagi anak-anak sepertinya untuk bisa membawa diri dan berkomunikasi pada orang lain di depan publik. Juara pertama International Sustainability Challenges Climate Actions ini menambahkan, di samping belajar percaya diri, ia jadi bisa belajar menyampaikan pesan.


Peraih penghargaan Kader Bela Negara dari Kementerian Pertahanan RI pada Oktober 2021 ini menambahkan, berbekal kesenangannya dengan komunikasi publik dan strategi, ia juga berencana untuk berkarier di bidang ilmu politik dan hukum. Menurutnya, dengan suara mampu membuat perubahan di bidang yang dibutuhkan untuk membuat dunia lebih baik dalam menangani masalah lingkungan hingga kemiskinan.


"Seperti air pollution, water pollution, climate change, dan juga problems seperti gender inequality, poverty, inequality of education, racism, dan banyak lainnya. Saya ingin menjadi bagian dari solusinya, bagian dari orang orang yang bisa have a voice to make a change," kata Mischka.



International Chemistry Olympiad (IChO) ke-54 di Tianjin, Tiongkok

 

Tim Olimpiade Kimia Indonesia ini adalah empat pelajar terbaik Indonesia yang berasal dari berbagai daerah. 

Mereka ialah Nathanael Reza Putra Widjaja (SMA Yakobus, DKI Jakarta), Muhammad Dihya Aby Abdi Manaf (SMA QSBS Al Kautsar 561 Tasikmalaya, Jawa Barat), Kevin Lius Bong (SMAK Petra 1 Surabaya, Jawa Timur), dan Emilda Puteri Aulia (MAN 2 Kota Malang, Jawa Timur). 

Mereka berhasil mebawa pulang 4 medali perak. 

Mereka juga berhasil meraih penghargaan terpuji sebagai “The Best Result in Virtual Experiments” dan berhak memperoleh “The Golden Monkey Award” untuk prestasinya tersebut. Ajang ini diikuti oleh 83 negara, 1 individual team, 1 observer country, dengan 326 siswa, 166 mentor, dan 140 pengawas.


International Junior Science Olympiad (IJSO) ke-19 di Kolombia

 


Lima siswa Indonesia berhasil meraih lima medali dengan rincian yaitu dua medali perak dan tiga medali perunggu pada ajang 19th International Junior Science Olympiad (IJSO) 2022 yang diselenggarakan secara luring pada 2-12 Desember 2022 di Bogota, Kolombia.


Dua siswa peraih medali perak adalah Novin Raushan dari SMP Kesatuan Bangsa Bantul DI Yogyakarta, dan Gusti Komang Abhika Atmaja dari SMP Negeri 4 Depok Sleman DI Yogyakarta. Kemudian, 

Siswa peraih medali perunggu, yaitu Cindy Rotan dari SMP Methodist 3 Medan, Bagasmora Andreo Sibarani dari SMP Darma Yudha Pekanbaru, dan Muhammad Arya Razan dari SMP Islam Terpadu Nurul Fikri Boarding School Serang.

International Earth Science Olympiad (IESO) ke-15 di Italia

 

Tim Indonesia berhasil meraih empat belas medali dari semua kategori lomba di ajang International Earth Science Olympiad (IESO) ke-15 yang digelar secara daring di Aosta, Italia pada 25-31 Agustus 2022. 

Empat belas medali tersebut terdiri dari dua emas, empat perak, dan delapan perunggu. Tak hanya itu, dua honorable mention juga turut diperoleh tim Indonesia. 

Indonesia diwakili sebanyak delapan pelajar yaitu Alvin Dermawan dari SMAN 1 Probolinggo, Fahreza Nurhidayat dari SMAS Al-Azhar Mandiri Palu, Gevin Kurniawan dari SMAN Plus Provinsi Riau, Muhammad Wildan Tamami dari SMAN 1 Ponorogo, Revanda Ghassan Randityo dari SMAN 1 Tambun Selatan, Sheren Ardeline Tantrian dari SMAK Immanuel Pontianak, Yoga Sanjaya dari SMAN 3 Surakarta, dan Wafi Haidi dari MAN Insan Cendekia Serpong.

International High Schools Arts Festival ke-23 di Jepang

 


Perhelatan 23rd International High Schools Arts Festival sukses dilaksanakan pada tanggal 10-21 Agustus 2022 di Tokyo, Jepang. 

Perwakilan Indonesia, Saffana Nur Astutiningtyas, siswi SMAN 8 Pekanbaru Provinsi Riau berhasil membawa nama harum Indonesia dengan meraih medali emas di ajang yang diselenggarakan secara hybrid (daring dan luring) ini.

International Olympiad on Astronomy and Astrophysics (IOAA) ke-15 di Georgia

 

IOAA merupakan ajang tahunan untuk siswa sekolah menengah atas dari seluruh dunia di bidang Astronomi untuk membudayakan Astronomi dan membina persahabatan antar astronom muda di tingkat internasional yang diikuti 246 siswa dari 48 negara. 

Tim Astronomi Indonesia berhasil meraih 3 medali perak dan 1 medali perunggu. 

Perolehan medali perak diraih oleh Gilbert Adriel Tantoso (SMAS Kristen Petra 2 Jawa Timur), Dzaky Radiansyah (SMA Semesta Jawa Tengah), dan Anthony Camilo Lim (SMAS Xaverius 1 Jambi) meraih medali Perak. 

Sementara medali perunggu diraih oleh Donni Putera Sow (SMAN 3 Lingga Kepulauan Riau).

International Olympiad in Informatics (IOI) ke-34 di DI Yogyakarta

 


Delapan siswa yang mewakili Indonesia masing-masing memperoleh medali. Total medali yang diperoleh Indonesia adalah 3 medali perak dan 5 medali perunggu. 

Medali perak diraih oleh Albert Yulius Ramahalim dari SMA Katolik Ricci I Jakarta Barat, Joseph Oliver Lim dari SMAK 1 Penabur Jakarta, Vannes Wijaya dari SMAN 8 Pekanbaru. 

Sementara medali perunggu diraih oleh Juan Carlo Vieri dari SMA Intan Permata Hati Surabaya, Maximilliano Utomo dari SMA Xin Zhong Surabaya, Albert Ariel Putra dari SMA Kristen Petra 4 Sidoarjo, Matthew Allan dari SMA Kanisius Jakarta, dan Andrew dari SMA S Sutomo 1 Medan.

International Economics Olympiad (IEO) ke-5 di China

 

Sebanyak 3 medali perunggu dan kontestan terbaik di lomba literasi finansial berhasil diperoleh Tim Olimpiade Ekonomi Indonesia di olimpiade yang digelar daring di China. 

Medali perunggu diraih oleh Muhammad Irsyad Ramadhan (SMAN 34 Jakarta), Janice Vashti (SMAK 7 Penabur Jakarta), dan Candra Maharani Utami (SMAN 1 Purwokerto). Selain medali perunggu, penghargaan literasi finansial terbaik juga disabet oleh Janice Vashti.

International Chemistry Olympiad (IChO) ke-54 di China

 

Tim Olimpiade Kimia Indonesia berhasil memperoleh 4 medali perak di ajang Olimpiade Kimia International yang dihelat secara daring di Tianjin, China. Tim Olimpiade Kimia Indonesia diwakili oleh empat pelajar terbaik Indonesia yaitu 

Nathanael Reza Putra Widjaja (SMA Yakobus, DKI Jakarta), 

Muhammad Dihya Aby Abdi Manaf (SMA QSBS AL KAUTSAR 561 Tasikmalaya, Jawa Barat), 

Kevin Lius Bong (SMAK Petra 1 Surabaya, Jawa Timur), dan

Emilda Puteri Aulia (MAN 2 Kota Malang, Jawa Timur).

International Geography Olympiad (IGeO) ke-18 di Prancis

 


TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi melalui Pusat Prestasi Nasional mengirimkan empat pelajar Indonesia ke dalam ajang Olimpiade Geografi Internasional atau International Geography Olympiad (IGeO) ke-18. Olimpiade yang digelar secara daring itu diadakan pada 11-18 Juli 2022 di Paris, Perancis.


Ajang IGeO sendiri merupakan ajang bergengsi internasional geografi antarpelajar tingkat menengah. Tahun ini IGeO diikuti oleh 209 peserta dari 54 negara. Empat pelajar yang mewakili Indonesia dalam ajang IGeO adalah Fiona Zhang (SMA Kristen Petra 1 Surabaya), Fikri Ghifari Hanifah (SMA Pribadi Bandung), Nashita Shahira Feryanto (SMA Negeri 2 Tangerang Selatan), dan Fachri Aziz (SMA Negeri 8 Jakarta).


Empat pelajar tersebut telah melalui serangkaian proses seleksi berjenjang yang ketat mulai dari tingkat Kabupaten/Kota, Provinsi dan Nasional dilanjutkan dengan Tahapan Pembinaan. Pelaksana tugas Kepala Pusat Pusat Prestasi Nasional, Asep Sukmayadi menyampaikan apresiasi kepada empat pelajar yang mewakili Indonesia dalam ajang IGeO.


“Pusat Prestasi Nasional mengucapkan selamat berjuang kepada Tim Olimpiade Geografi Indonesia (TOGI) di ajang International Geography Olympiad (IGeO) tahun 2022. Keempatnya adalah siswa terbaik yang kami kirim di ajang internasional ini. Semoga menghasilkan prestasi yang cemerlang untuk Indonesia,” jelas Asep Sukmayadi dilansir dari laman resmi Pusat Prestasi Nasional pada Jumat, 15 Juli 2022.


Ajang IGeO dilaksanakan dengan empat tahapan tes, di antaranya berupa tes teori tertulis (WRT), tes lapangan daring (FWE), tes multimedia (MMT), dan presentasi poster. Dalam pelaksanaan tes peserta dituntut dapat menyelesaikan berbagai soal dengan kemampuan analisis yang tinggi serta membutuhkan keahlian-keahlian tambahan. Keahlian tambahan itu seperti kemampuan menjelaskan dengan komprehensif dan perpetaan.


Kompetisi yang digelar secara daring ini juga dilaksanakan dengan pengawasan ketat melalui penggunaan kamera pengawas dalam ruangan oleh pihak panitia. Selama berlangsungnya kompetisi siswa tidak diperbolehkan keluar ruangan.


Kepala Sub Bagian Tata Usaha Pusat Prestasi Nasional, Muslih turut, memberikan motivasi kepada tim Olimpiade Geografi Indonesia (TOGI). “Selamat berkompetisi untuk adik-adik di ajang International Geography Olympiad 2022. Kompetisi ini merupakan awal perjuangan untuk sesuatu yang lebih besar di masa depan. Terus kembangkan potensi diri karena pintu menuntut ilmu ke pelosok dunia semakin terbuka lebar,” katanya,





International Physics Olympiad (IPhO) ke-52 di Swiss

 

Pada Olimpiade Fisika Internasional yang menjadi salah satu olimpiade bergengsi dunia ini, pelajar Indonesia berhasil meraih lima medali yaitu satu emas, tiga perak, dan satu perunggu. 

Kelima siswa ini adalah 

Jonathan Tjandra dari SMAK Calvin DKI Jakarta, peraih medali emas; 

John Howard Wijaya dari SMA Darma Yudha Pekanbaru, peraih medali perak; 

Berwyn dari SMAK Penabur DKI Jakarta, peraih medali perak; 

David Michael Indraputra dari SMAK Penabur Gading Serpong, peraih medali perak; dan 

Althaaf Syaikha Nuhaad dari SMA Kesatuan Bangsa Yogyakarta, peraih medali perunggu.


International Biology Olympiad (IBO) ke-33 di Armenia

 

IBO ke-33 kali ini diselenggarakan pada 8–18 Juli 2022 di Yerevan, Armenia. 

Empat pelajar Indonesia berhasil menorehkan prestasi terbaik dengan raihan 2 medali emas dan 2 medali perunggu di ajang tersebut. 

Medali emas berhasil diraih oleh Gregorius Tendi (SMA Santo Yakobus Jakarta) dan Michael Purnama (SMAK St. Louis 1 Surabaya). 

Dua pelajar Indonesia lainnya meraih medali perunggu yaitu Sherly Anastasia (SMAK Petra 1 Surabaya) dan Jefferson Filbert Tjoenardi (SMAK Petra 2 Surabaya).

International Mathematical Olympiad (IMO) ke-63 di Oslo

 

Pada ajang olimpiade sains tertua dan terbesar di dunia untuk siswa SMA ini, para pelajar Indonesia berhasil membawa satu medali perak, empat medali perunggu, dan satu honourable mention di Oslo, Norwegia. 

Medali perak diraih Rafael Kristoforus Yanto (SMAK Penabur, Gading Serpong). 

Lalu, empat medali perunggu masing-masing diraih Sandy Kristian Waluyo (SMAK Penabur, Cirebon), Maulana Satya Adigama (SMA Taruna Nusantara, Jawa Tengah), Evelyn Lianto (SMAK Mawar Sharon, Surabaya), dan Vanya Priscillia (SMAK Petra 2, Surabaya). 

Untuk penghargaan Honourable Mention diraih oleh Andrew Daniel Janong (SMAK 5 Penabur, Jakarta).


Rayna Amara Devini - Peraih Medali Perak mewakili Indonesia di Kompetisi Matematika Internasional

 

KOMPAS.com - Rayna Amara Devini, murid kelas 6 SD Cikal Serpong berhasil meraih medali perak mewakili Indonesia di kompetisi matematika internasional Singapore Math Competition 2022. Rayna mewakili Indonesia untuk bersaing dengan peserta lain dari 13 negara antara lain Malaysia, Egypt, Indonesia, Philippines, New Zealand, Thailand, Singapore, Hongkong, Iran, Cambodia, Azerbaijan, Brazil, dan Tiongkok. Berikut kisah perjalanan Rayna menemukan minat di bidang matematika dan pengalamannya meraih medali perak di kompetisi internasional pertamanya.


Rayna yang kini duduk di kelas 6 SD mulai tertarik pada cabang ilmu Sains, Astronomi dan Matematika sudah muncul sejak usia 4 tahun. Hal tersebut dipaparkan oleh sang Ibu, Rini. Rini menyebutkan bahwa selain diperkenalkan dengan aktivitas berkaitan dengan matematika, sains dan astronomi sejak kecil, latar belakang keluarga yang juga erat dengan minat di bidang pengembangan data dan angka, juga berandil besar terhadap bidang yang diminati Rayna. “(Kami) orangtua Rayna adalah seorang Data Scientist. Rayna sering sekali mendapatkan cerita-cerita tentang betapa menariknya berhitung dengan data, dan menjadi seorang Data Scientist. Karena motivasi itu, Rayna menjadi bersemangat untuk belajar matematika,” tambah Rini dalam keterangan resmi Sekolah Cikal. Aktivitas dan kegiatan yang berkaitan dengan angka dan pengembangan pola berpikir kritis, lanjut Rini, seperti bermain games dengan angka, bermain puzzle, dan juga kegiatan ekstrakurikuler matematika juga menjadi kegiatan rutin yang dilakukan Rayna.


Akrab dengan buku latihan soal “Aku dari kecil memang suka matematika. Aku senang bermain dengan angka-angka, dan rumus rumus matematika,” cerita Rayna. Menjadi salah satu pelajar yang mewakili Indonesia di ajang Singapore Math Competition 2022, Rayna berbagi cerita bahwa pada awalnya sebelum mengikuti kompetisi Singapore Math Competition 2022, Rayna seharusnya mengikuti Olimpiade Sains Nasional di Riyadh. “Awalnya, aku diberitahu oleh orang tuaku bahwa akan ada kompetisi matematika tingkat internasional pada tahun 2022. Sebelumnya, saat aku masih bersekolah di Riyadh, Arab Saudi, aku terpilih untuk mewakili sekolah mengikuti Olimpiade Sains Nasional (OSN) Matematika, tapi karena saat itu tiba-tiba Rayna harus pindah ke Indonesia, maka aku belum sempat mengikuti lomba yang sudah dijadwalkan,” ceritanya.


Namun, Rayna dan kedua orangtua melakukan pencarian kompetisi lain untuk mengasah kompetensi. “Aku sempat merasa kecewa karena batal mengikuti OSN. Padahal aku sudah mempersiapkan jauh-jauh hari sebelum kompetisi OSN. Orangtuaku sampai membelikan buku latihan soal-soal OSN Matematika dari Indonesia," ujarnya.


"Orangtuaku mencari tahu lebih dalam lagi mengenai kompetisi-kompetisi internasional di bidang matematika, jalur kompetisi dan tahapan-tahapannya. Sampai akhirnya mendapatkan informasi mengenai jadwal kompetisi selanjutnya, dan mendaftarkanku untuk mengikuti Singapore Math Competition 2022,” timbuh dia. Tantangan yang Rayna hadapi di kompetisi Matematika internasionalnya ternyata berpusat pada rasa gugupnya. Namun, ia menyebut kalau rasa gugup itu akhirnya dapat dikendalikan dengan trik membayangkan kebiasaan bermain game. Pada akhirnya, setelah mengatasi rasa gugupnya, ia pun berhasil meraih prestasi medali perak mewakili Indonesia. "Soal-soalnya sendiri memang relatif lebih sulit jika dibandingkan soal-soal yang biasa aku kerjakan saat berlatih. Tapi, karena dasar-dasarnya bisa aku pahami dengan baik, maka soal-soal tersebut bisa aku bisa kerjakan dengan baik juga, setelah mengetahui hasil kompetisi, aku menjadi semakin yakin untuk meraih prestasi lain nantinya,” ceritanya.


Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Cerita Rayna, Murid SD Raih Medali di Kompetisi Matematika Lawan 13 Negara", Klik untuk baca: https://www.kompas.com/edu/read/2022/12/29/114240071/cerita-rayna-murid-sd-raih-medali-di-kompetisi-matematika-lawan-13-negara?page=2.

Penulis : Ayunda Pininta Kasih

Editor : Ayunda Pininta Kasih

Reyhan Muhammad Hatta - Peraih Medali Olimpiade Ekonomi Lawan 66 Negara


 KOMPAS.com - Reyhan Muhammad Hatta, murid kelas 12 SMA Cikal Amri Setu berhasil mengharumkan Indonesia dengan meraih medali perunggu di kompetisi ekonomi internasional yang diikuti oleh 66 negara, International Economics Olympiad Winter Challenge (IEOX) 2023. Dalam kompetisi yang diselenggarakan oleh International Economics Olympiad tersebut, sebanyak 1.600 pelajar dunia hadir untuk menjalankan 3 rangkaian kompetisi ekonomi. Tidak berhenti di situ, Hatta akan mengikuti seleksi kompetisi International Economics Olympiad di Yunani. Ia, mengungkapkan hanya ada 5 delegasi saja mewakili Indonesia dalam International Economics Olympiad dan saat ini ia sedang tengah mengikuti rangkaian seleksinya.


“Untuk cakupannya sendiri dibanding IEOX, IEO itu lebih ketat, di mana untuk tahun lalu saja hanya ada 41 tim dari 40 negara yang mengikuti IEO. Tetapi bisa dibilang IEO lebih eksklusif karena persyaratan untuk bisa mengikuti IEO itu harus menjadi medalis olimpiade ekonomi di negara nya terlebih dahulu kemudian juga harus di dipilih oleh komite olimpiade ekonomi di negaranya,” ungkap Hatta.


3 rangkaian kompetisi Meraih medali di tingkat Internasional, Hatta mengaku cukup terkejut karena ia tidak terlalu berekspektasi tinggi, mengingat IEOX adalah kompetisi internasional pertamanya. Dalam kompetisi International Economics Olympiad Winter Challenge itu, Hatta menyebutkan bahwa ia harus menjalankan 3 rangkaian kompetisi ekonomi. Tahapan pertama adalah membuat Ide Bisnis secara berkelompok yang terdiri atas 5 orang. Hatta di tahap satu ini berkelompok bersama 4 pelajar Indonesia lainnya yang juga merupakan medalis OSN Bidang Ekonomi Nasional dari berbagai wilayah di Indonesia.


“Untuk kelompok saya itu terdiri dari 5 orang, yaitu saya sendiri, Rafa, Alsya, Tabina dan Zahra. Di mana anggota kelompok saya ini berasal dari daerah yang berbeda-beda ada yang dari Manado, Sumatera Selatan, DKI Jakarta dan juga Jawa Tengah,” tutur Hatta. Hatta dan teman-temannya diminta membuat proyek bisnis, membuat perencanaan bisnis yang mencakup profil perusahaan, perencanaan operasional, hingga perencanaan keuangan untuk dipresentasikan. Proyek ini hanya dibuat dalam waktu 5 hari saja.


“Untuk kelompok saya itu terdiri dari 5 orang, yaitu saya sendiri, Rafa, Alsya, Tabina dan Zahra. Di mana anggota kelompok saya ini berasal dari daerah yang berbeda-beda ada yang dari Manado, Sumatera Selatan, DKI Jakarta dan juga Jawa Tengah,” tutur Hatta. Hatta dan teman-temannya diminta membuat proyek bisnis, membuat perencanaan bisnis yang mencakup profil perusahaan, perencanaan operasional, hingga perencanaan keuangan untuk dipresentasikan. Proyek ini hanya dibuat dalam waktu 5 hari saja.


Dari ketiga rangkaian dan tahapan kompetisi International Economics Olympiad Winter Challenge, bagi Hatta, permainan literasi keuangan menjadi tahapan kompetisi favorit Hatta. “Menurut saya dari 3 rangkaian kompetisi ini, untuk Financial Literacy Games ini adalah yang menjadi favorit saya. Walaupun awalnya saya cukup bingung dengan tujuan game ini, tetapi saya dapat belajar banyak mengenai literasi finansial melalui game ini," ungkap murid yang memiliki impian melanjutkan pendidikan di Universitas Indonesia jurusan Ilmu Ekonomi ini. Wakil Kepala Sekolah SMA Cikal Amri Setu Jakarta Timur, Anggi mengungkapkan harapan serta keyakinannya kepada Hatta dengan komitmennya yang tinggi akan bersiap, berlatih dan berusaha sebaik mungkin menuju seleksi delegasi Indonesia untuk International Economics Olympiad di Yunani mendatang. “Semoga Hatta ke depannya tetap mau terus belajar dalam berbagai aspek dan dalam kondisi apapun, baik saat meraih keberhasilan ataupun menemui kegagalan, serta yakin bahwa selalu ada pembelajaran yang bisa direfleksikan,” tukas Anggi.


Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kisah Hatta, Siswa SMA Raih Medali Olimpiade Ekonomi Lawan 66 Negara", Klik untuk baca: https://www.kompas.com/edu/read/2023/03/23/160000271/kisah-hatta-siswa-sma-raih-medali-olimpiade-ekonomi-lawan-66-negara?page=2.

Penulis : Ayunda Pininta Kasih

Editor : Ayunda Pininta Kasih

Nismara Pragya Chedrina Agung - Meraih Dua Kejuaraan Internasional di Bidang Sains dan Matematika.

 

Nismara Pragya Chedrina Agung, atau akrab disapa Geya, merupakan siswi kelas 3 SD Muhammadiyah Program Khusus Kottabarat Surakarta yang meraih dua kejuaraan Internasional di bidang Sains dan Matematika.


Geya berhasil memboyong Bronze Medal Level 1 dalam Olimpiade Sains Kuark (OSK) 2021, beserta 2nd Prize Award (Silver Medal) dalam Guangdong, Hong Kong, Macau, Greater Bay Area Mathematical Olympiad Final Round 2021 Level 2.

Caesar Hendrik Meo Tnunay Anak Jenius NTT menjadi Juara Dunia Matematika di Amerika Serikat



 Caesar Hendrik Meo Tnunay, atau akrab disapa Nono, berhasil memperoleh juara pertama dalam International Abacus World Competition 2022, yang diadakan oleh International Abacus Brain Gym. Dia sukses menyingkirkan sekitar 7 ribu peserta lainnya dari seluruh dunia.


Bocah yang bercita-cita jadi polisi hingga TNI ini lantas mendapat banyak hadiah dari sederet pejabat, tokoh, dan artis Indonesia sebagai bentuk dukungan atas prestasinya.


Dikutip via detikBali, siswa kelas 2 SD Inpres Buraen II, Amarasi Selatan, Kupang, NTT itu dikenal sangat cerdas di sekolahnya, sehingga ia kerap menjadi tutor pelajaran matematika bagi teman-temannya.

Usai kemenangannya tersebut, Menteri Pendidikan Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nadiem Makarim memberikan beberapa hadiah untuk Nono.


Namun, dari beberapa hadiah yang diberikan, Nono hanya menerima beasiswa dan bola saja. Sedangkan, untuk laptop yang juga ditawarkan oleh Nadiem Makarim, ditolak oleh Nono. Hal ini disampaikan oleh Ibunda Nono. 


"Nono tidak terbiasa dengan hal-hal mewah dan juga tidak suka dengan pemberian dari orang," jelas Nuryati ibunda Nono, seperti yang dikutip dari detikcom. 


Alasan lain Nono menolak laptop adalah karena ia memang sudah memilikinya sendiri, yang sering digunakannya untuk untuk mengerjakan soal-soal.


"Kalau laptop dari Pak Menteri memang ditawarkan, tapi Nono tidak mau karena dia sudah memiliki laptop yang biasa dipakai mengerjalan file soal selama mengikuti lomba," lanjutnya. 


Selain menolak tawaran laptop dari Nadiem Makariem, ternyata saat berkunjung ke kantor pusat Astra, Nono pun sempat ditawari mobil.


Tawaran ini pun kembali ditolaknya. Penolakan ini karena Nono ingin menciptakan kereta api cepat dan pesawat cepat sendiri, 


"Nono tolak dan Nono bilang mau menciptakan kereta api cepat dan pesawat tercepat saja," kata ibu Nono, dikutip dari Kompas.com.


Karena menolak, ia diberi bonus menginap di hotel selama tiga hari dan jalan-jalan keliling Jakarta. 

Salman Trisnadi Wajrasena - Juara Robotic Internasional

 

Di usia 7 tahun, siapa sangka Salman berhasil mencetak prestasi kelas dunia. Dia memenangkan juara pertama robotik internasional kategori Creative Design di Korea Selatan pada 5-9 Agustus 2015. Kala itu, di baru duduk di bangku kelas 1 SD. 


Pada 2019, dia menjuarai lomba kreativitas dari barang bekas yang digelar di Bandung. Keterampilan ini tidak lepas dari didikan ayahnya yang seorang trainer untuk pelatihan pembelajaran robotik di sekolah. 

Musa La Ode Abu Hanafi - Hafidz Cilik Indonesia

 

Berawal dari ajang pencarian bakat pada 2014, siapa sangka Musa yang kala itu berusia lima tahun menjadi peserta termuda dalam Hafazan peringkat antarbangsa di Jeddah, Arab Saudi. Dia menduduki peringkat ke-12 daripada 25 peserta yang bertanding. 


Di tahun yang sama, Musa mendapat penghargaan dari Museum Rekor Indonesia (MURI) sebagai Hafiz Al-Quran 30 Juz termuda di Tanah Air.


Musa kemudian meraih peringkat tiga dalam kategori hafalan 30 juz anak-anak di kompetisi hafalan Al Quran pada Musabaqah Hifzil Quran (MHQ) Internasional Sharm El Sheikh, Mesir pada 2016. LAgi-lagi, musa menjadi peserta paling kecil dan termuda pada ajang tersebut.

Joey Alexander - Pianis Muda Jenius

 

Prestasi dunia pianis cilik yang bernama lengkap Josiah Alexander Sila bermula ketika dia mendapat penghargaan Grand Prix dalam Master-Jam Fest 2013, kompetisi musik jazz untuk segala usia di Odessa, Ukraina. Ajang ini diikuti 43 musisi dari 17 negara. 


Dari situ, dia mulai tampil di sejumlah festival Jazz tingkat nasional hingga dunia. Albumnya, My Favorite Things menghantarkan Joey menjadi musisi asal Indonesia pertama yang masuk ke dalam Billboard 200 di Amerika Serikat. 


Melalui album tersebut, Joey yang baru berusia 12 tahun berhasil tampil di acara penghargaan musik paling bergengsi di Amerika Serikat, Grammy Awards. Pada ajang tersebut, dia juga menjadi nominasi dalam kategori Best Improvised Jazz Solo melalui single yang berjudul Giant Steps, dan albumnya masuk dalam kategori Best Jazz Instrumental Album. 

Yuma Soerianto - Programmer Muda Asal Indonesia


 Namanya cukup dikenal di dunia internasional sejak usia 10 tahun. Pasalnya, Yuma berhasil menarik perhatian CEO Apple Tim Cook. Dia mampu membuat 9 aplikasi hingga kini, antara lain Kid Calculator, Weather Duck, Pocket Pokè for Pokèmon, Hunger Button, Let’s Stack, Let’s Stack AR (Augmented Reality), Fireworks Builder AR, Weather Duck for Apple Watch, dan Swipy Trash. 


Kepiawaiannya dalam dunia coding ini membawa Yuma menerima beasiswa Apple Worldwide Developer Conference berturut-turut pada 2017, 2018, dan 2019. Kemudian dia menerima beasiswa Apple Worldwide Developer Conference (WWDC), yang digelar Apple setiap tahunnya.


Keterampilan Yuma tidak lepas dari peran sang Ayah yang memang ahli dalam dunia coding. Walaupun sempat mengikuti kursus coding ketika usianya masih 6 tahun, namun Yuma lebih banyak belajar otodidak dari berbagai situs web. 

Nyimas Bunga Cinta - Peraih Medali Termuda Skateboard Sepanjang Sejarah Asian Games 2018


Mulai menekuni skateboard di usia 8 tahun, siapa sangka kini sosok Nyimas menjadi panutan dan berprestasi di bidang olahraga. Pada usia 12 tahun, dia menjadi peraih medali termuda sepanjang sejarah Asian Games 2018 yang berlangsung di Jakarta dan Palembang. Dia berhasil menyabet medali perunggu pada cabang olahraga skateboard. 


Setahun kemudian, dia meraih medali perak pada Sea Games 2019 di Filipina. Tidak di kawasan saja, Nyimas tampil di ajang internasional tepatnya turnamen Women Vans Park Series World Championship di Salt Lake City, Utah, Amerika Serikat pada 2019. 


Di kompetisi dunia ini, dia cukup menorehkan prestasi dengan berada di peringkat 18. Pada tahun yang sama, remaja yang mengenakan hijab itu meraih medali emas pada Women Vans Park Series Regional Asia di Singapura, kemudian menempati peringkat kedua pada Olympic Camp Asia Nanjing, Cina. 


Nyimas terus menorehkan prestasinya di ajang internasional. Pada kompetisi Dew Tour 2021 di Lauridsen Skatepark, Des Moines, Iowa, AS, dia menempati urutan ke-23 dari 41 skater kelas dunia. Atas beragam prestasinya di usia muda, Nyimas terpilih menjadi Barbie Role Model bersama 47 perempuan lainnya dari penjuru dunia pada Juli 2021. 

Prestasi Bidang Teknologi di ajang TTG (Tekonolgi Tepat Guna ) Science Expo



 CIPUTAT – Torehkan prestasi gemilang dibidang akademik kembali sukses diraih pelajar Kota Tangsel. Hal ini dibuktikan dengan berhasilnya tim dari SMA Dharma Karya UT, Kecamatan Ciputat, Kota Tangsel dengan meraih dua medali sekaligus dibidang Teknologi Tepat Guna (TTG), tingkat Provinsi Banten.


Prestasi tersebut ialah, juara satu kompetisi TTG Science Expo dan juara tim terfavorite, dalam ajang yang digelar Provinsi Banten, di STKIP Surya, Kecamatan Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang.


Dalam ajang ini SMA Dharma Karya UT mengirim tiga tim, dengan masing-masing tim dua siswa. Dari ratusan tim yang mengirim proposal pada ajang ini, ketiga tim SMA Dharma Karya UT berhasil masuk ke 10 besar. Selanjutnya berhasil meraih dua medali dengan karya “Smart Anti Hijack Vehicle System” dan “Smart and Portable Baby Incubator from Auto Recycle Component”.


Diceritakan Aulia Ramadhan Diaas Nugraha, salah satu siswa  untuk menaklukkan ajang ini bukan  hal gampang. Karena dirinya dan tim harus melakukan penelitian, membuat karya teknologi tepat guna. Dimana teknologi tersebut harus mudah digunakan, bermanfaat banyak bagi kehidupa serta sesuai kebutuhan dunia.


“Saya sendirikan membuat Smart Anti Hijack Vehicle System, dimana alat ini bisa digunakan untuk menangkal penjahat yang ingin merampas mobil kita. Alat tersebut dapat menghentikan mobil secara total dengan waktu yang sudah disesuaikan diri kita sendiri, hanya dengan settingan dipintu mobil supir,” ungkap Diaas pada Tangerang Ekspres.


Lanjutnya, penelitian lainnya yaitu teknologi incobator untuk bayi. Alat ini bisa dibuat dengan alat-alat bekas seperti, kayu peti emas, kaca akrilik, aki motor dan lampu bohlam.


“Karya ini diperuntukkan bagi bidan-bidan dipelosok atau pedesaan yang jauh dari Rumah Sakit besar. Dimana disana juga memiliki kemungkinan masyarakatnya melahirkan bayi secara prematur. Dengan itu para bayi prematur akan selamat dan tetap tertangi dengan baik,” katanya.


Wahid Hasim, Kepala SMA Dharma Karya UT sangat banga dengan prestasi yang lagi-lagi ditorehkan siswanya dibidang teknologi. Dengan itu dirinya berniat untuk membuat satu induk teknologi karya sekolah bersama  Gugus 3.


“Impian panjang saya, Kota Tangsel dapat terkenal dengan prestasi di bidang teknologi di kalangan pendidikannya,” harap Wahid. (bun/mas)


Sumber utama : http://www.tangerangekspres.co.id/2018/02/17/sma-dharma-karya-ut-kota-tangsel-torehkan-prestasi-bidang-teknologi/


Shinto Nugroho - Kepala Kebijakan Publik dan Hubungan Pemerintah di Google Indonesia

 

Sejak tahun 2013, Shinto telah menjadi Kepala Kebijakan Publik dan Hubungan Pemerintah di Google Indonesia. Kiprah perempuan satu ini dalam bidang teknologi juga tak perlu diragukan. Shinto yang awalnya adalah seorang staf Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, berharap ada banyak perempuan Indonesia yang terlibat dalam perkembangan teknologi.


Sebagai kepala kebijakan publik Google Indonesia, Shinto cukup memberikan perhatian terhadap perkembangan teknologi di Indonesia. Menurutnya, Indonesia memiliki potensi besar SDM, karena di Google paling banyak merekrut tenaga dari Indonesia. Ia juga menjadi perpanjangan tangan dari pimpinan tertinggi Google dalam penyampai kebijakan.

Rini Sugianto - Animator Film Hollywood

 

Dibalik layar beberapa film hollywood seperti “The Hobbit: Unexpected Journey”, “The Hobbit: The Desolation of Smaug”, “The Hunger Games: Catching Fire”, “Iron Man 3” dan “The Adventure of Tintin” ternyata ada seorang srikandi asal Indonesia sebagai animatornya. 


Dialah Rini Sugianto. Berawal dari kesukaannya terhadap animasi ketika mendesain bangunan dengan aplikasi pada komputer, ia kemudian memutuskan untuk melanjutkan pendidikannya di Academy of Art University, San Fransisco jurusan animasi. 


Setelah lulus, ia bergabung dengan Weta Digital di Selandia Baru sebagai character animator film hollywood yang sudah tersebut di atas. Ia juga pernah bergabung dengan berbagai studio game, diantaranya Stromfront, Offset Studio, dan Blur Studio. 


Saat ini, Rini juga mengembangkan sekolah animasi online yang bernama Flash Frame Workshop.

Muhaimin Iqbal - Founder dan Chairman di iGrow Resources Indonesia

 

Muhaimin Iqbal merupakan Founder dan Chairman di iGrow Resources Indonesia. Terbentuk sejak tahun 2014, hingga saat ini telah membantu petani memanfaatkan lahan untuk menghasilkan bahan makanan organik berkualitas tinggi dan hasil yang berkelanjutan dengan menggunakan perangkat lunak agricultural management berbasis komputasi awan. 


Melalui iGrow, petani, pemilik lahan serta komponen pendukung lainnya dapat dipertemukan untuk menciptakan bahan pangan organik. Dalam aplikasi ini, investor dapat berinvestasi melalui berbagai paket yang telah disediakan, dengan nilai paket investasi yang bervariasi. 


Sejak dirilis, iGrow kini telah memiliki 1.247 hektar lahan, 10.682.001 pohon yang ditanam, 23.965 member serta 2.300 petani. Dari statistik sebanyak itu, terdapat 351.840 kg CO2 yang terserap. Hal ini tentu saja berdampak baik bagi lingkungan. 


Melalui iGrow, para investor dapat memilih benih, menyaksikan progres tanaman, hingga memantau saat panen tiba melalui satu buah website.

Wahyu Ichwandardi - Animator

 

Siapa tak senang menonton animasi? Terlebih animasi yang tidak biasa. Ya, Wahyu Ichwandardi atau yang lebih dikenal dengan nama Pinot ini merupakan salah satu animator berkebangsaan Indonesia yang kini melanglang buana ke mancanegara. 


Pria yang menamatkan pendidikan Bachelor of Arts (B.A.) di Institut Teknologi Bandung ini seringkali mengunggah video animasi pendek karyanya pada media Vine. Ia menggabungkan teknik pembuatan animasi dengan menggunakan kertas dan pensil, kamera moderen hingga membuat beberapa potongan teaser film dengan menggunakan perangkat Apple ‘jadul’. 


Salah satu animasi karyanya yang diambil dari trailer film Star Wars: The Last Jedi pun mendapat pujian dari Sutradara film tersebut. Link video tersebut dapat dilihat di https://twitter.com/pinotski/status/879355686609715201. 


Prestasinya dalam bidang animasi juga tak perlu diragukan. Ia pernah mendapat penghargaan juara kategori Vineography untuk Shorty Awards tahun 2014, peraih kategori animasi di Fast Film Fest 2013 dan masih banyak lagi. 


Papin, sapaan akarabnya, kini tinggal di New York, Amerika Serikat menjadi animtor di VaynerMedia setelah sebelumnya juga pernah tinggal di Kuwait dan bekerja pada Al Watan TV sebagai seorang graphic designer.

Borrys Hasian - Google Expert


 Ternyata ada pula anak bangsa yang menjadi Google Expert dalam User Experience/User Interface (UX/UI). Dialah Borrys Hasian. Pria lulusan Electrical Telecommunication di Institut Teknologi Telkom ini sejak tahun 2015 telah menjadi mentor UX/UI pada Google Launchpad Global Mentor. 


Tugasnya adalah mendampingi dan membimbing stratup dari seluruh dunia di Silicon Valley, di bawah program Launchpad Accelerator Google. Selain itu, kecintaannya terhadap dunia desain juga menjadikannya Founder and Design Coach di Circle UX, sebuah perusahaan desain dan inovasi dengan spesialiasi dalam Google Design Sprint di Singapura.


Ia juga sering membagi pengetahuan lewat buku tentang UX yang ditulisnya. Ilmu seputar UX dari Borrys bisa Anda ikuti linimasanya dalam akun Twitter @Borryshasian. Borrys kini tinggal di Singapura bersama dengan istri dan ketiga anaknya.


 

Abdul Latif Ikhlashul Mukmin - Coding Collective


 Usia muda kini bukan lagi menjadi penghalang untuk membangun dan mengembangkan sebuah bisnis. Bahkan, anak muda Indonesia sudah seharusnya mulai mengembangkan inovasi baru untuk memajukan bangsa Indonesia terutama di bidang IT dan software developer. 


Salah satu pemuda Yogyakarta yang berhasil mengembangkan perusahaan hingga menembus pasar ASEAN. Adalah Abdul Latif Ikhlashul Mukmin, seseorang di balik berdirinya perusahaan Coding Collective. Abdul Latif menjadi CTO Coding Collective berhasil menginspirasi anak muda Indonesia khususnya Yogyakarta karena mampu mengembangkan perusahaan. Berdirinya Coding Collective diinisiasi dua orang, salah satunya Abdul. Dengan segala kegigihan, ia bersama rekan mengembangkan Coding Collective sampai ke pasar ASEAN. 


“Coding Collective itu berdiri dari keresahan saya, ketika beberapa tahun lalu untuk mengerjakan sebuah project harus menggunakan tenaga dari Myanmar. Padahal, teman-teman di Indonesia sangat mampu. Akhirnya saya berpikir, mengapa tidak saya menggerakkan teman-teman yang punya potensi,” ungkapnya


Masalah yang dihadapi Abdul saat itu ditangkap sebagai peluang bagi developer Indonesia untuk menunjukkan kemampuan dan bakatnya sebagai developer. Jika dilihat dari bagaimana developer Indonesia berkarya, tidak sedikit orang yang minim fasilitas sehingga karyanya terkesan dipandang sebelah mata. 


Dalam bekerja, perusahaan asal Yogyakarta ini menerapkan standarisasi internasional sehingga beberapa negara masuk seperti Singapura, Dubai, Korea, Filipina, Amerika Serikat, Myanmar dan Taiwan. Di sisi lain, Coding Collective membantu membangun talenta yang kompeten di setiap fokus bidangnya dengan mendirikan Home Base perusahaan di Indonesia. “Kami ingin membuktikan bahwa talent IT Indonesia mampu bersaing di level internasional. Ketika mendapat ruang dan fasilitas, kita bisa mengembangkan kemampuan sehingga mampu bersaing secara internasional,” pungkas dia


Anak-anak memiliki banyak potensi dalam hal inovasi teknologi – lihat saja keadaan teknologi saat ini!  Pemuda bangsa dibekali dengan keterampilan yang diperlukan untuk kemajuan teknologi berkat pendidikan wajib di Anak-anak mengembangkan keterampilan dalam ilmu komputer dan teknik di tingkat dasar.  Ide-ide ini perlu diwariskan kepada generasi mendatang agar mereka dapat terus membangun apa yang telah dimulai oleh generasi sebelumnya.  Teknologi telah memberi kita banyak hal;  sekarang terserah kita sebagai orang dewasa untuk mengembalikannya!

Jim Geovedi Konsultan TI - C2PRO Consulting

 



Goevedi adalah seorang pakar keamanan teknologi informasi yang berfokus pada penemuan celah keamanan komputer dan jaringan dengan kekhususan sistem telekomunikasi maupun satelit. Tahun 2001, Ia mendirikan C2PRO Consulting, sebuah perusahaan konsultan TI umum untuk lembaga pemerintahan. Diikuti perusahaan konsultan keamanan TI Bellua Asia Pacific pada tahun 2004, yang kemudian berubah nama menjadi Xynexis International.



Pada tahun 2004, ia diminta Komisi Pemilihan Umum untuk mencari tahu pelaku penjebol pusat data penghitungan suara pemilu dan berhasil. Ia juga mengaku pernah meretas dua satelit Indonesia dan Cina milik para kliennya. Saat itu ia diminta menguji sistem keamanan kontrol satelit dan melihat adanya kemungkinan untuk menggeser atau mengubah rotasinya. Ia sempat menggeser orbit satelit Cina dan membuat kliennya panik karena agak sulit mengembalikan orbit suatu satelit.


Anantya Van Bronckhorst - Co-Founder Think.Web

 



Akrab disapa Anan, Anantya Van Bronckhorst merupakan Co-Founder dari sebuah agensi digital yang dipanggil Think.Web. Think.Web awalnya tak lebih dari sebuah web developer, sebelum akhirnya berkembang menjadi beberapa divisi; dari divisi analitis, penjualan, strategis, media sosial, produk, manajemen proyek hingga promosi.

Dalam perjalanannya, alumnus Universitas Indonesia ini sukses membawa Think.Web memiliki beberapa perusahaan rekaan seperti Digify, Inmotion, TalkLink, startup jembatan event online dan offline Wooz.in.


Griselda Sastrawinata - Visual Development Artist

 


Berangkat dari kecintaannya pada film-film Disney, Griselda lantas mulai memupuk mimpinya untuk berkarier di perusahaan tersebut. Hal pertama yang ia lakukan adalah terbang ke Amerika Serikat dan melanjutkan studi di Art Center College of Design, Pasadena. Lulus kuliah, Griselda bekerja di DreamWorks Animation. Disini dia pun terlibat dalam banyak film seperti Shrek Forever After, Puss in Boots, How to Train Your Dragon, Kung Fu Panda 2 dan Home.

Keterlibatannya dalam film Moana, dimana ia bekerja sebagai visual development artist bagian desain karakter dan kostum, seolah menjawab mimpinya akan Disney.


Ryan Gondokusumo - CEO Sribu.com

 


Para pekerja lepas atau pencari desain untuk branding mungkin akan sangat familiar dengan situs web bernama Sribu.com atau Sribulancer. Ya, Ryan Gondokusumo adalah pendirinya. Sribu.com menghubungkan siapa saja yang membutuhkan jasa desain dengan komunitas desainer, sedangkan Sribulancer mempertemukan perusahaan dengan para freelancer. Dari yang berkaitan dengan pengembangan web, data entry, akuntansi, penulisan, dan sebagainya.



Dan seolah belum cukup dengan pencapaiannya, tahun ini Ryan juga memperkenalkan startUp ketganya yang diberi nama Halo Diana. Ini adalah asisten virtual pribadi ala Indonesia.


Adamas Belva Syah Devara - CEO Ruangguru

 


Nama Adamas Belva Syah Devara menjadi semakin populer ketika terpilih sebagai salah satu staf ahli Presiden Jokowi. Pun meski Ia memutuskan untuk undur diri tak lama kemudian. Sebelum menjadi staf ahli, Ia nyatanya telah lebih dulu menjadi pengusaha dan aktivis sosial Indonesia.

Belva adalah pendiri sekaligus CEO Ruangguru, sebuah perusahaan startup teknologi yang berfokus pada pendidikan. Pada tahun 2017, ia terpilih sebagai salah satu dari 30 pengusaha muda paling berpengaruh di Asia oleh Forbes Magazine. Belva merupakan alumni Harvard University dan Stanford University.



Nadiem Anwar Makarim - CEO and Founder of GO-JEK

 


Hari ini, siapa yang tak mengenal Gojek? Ya, ini adalah perusahaan transportasi dan penyedia jasa berbasis daring yang dirintis oleh Nadiem Makarim sejak 2011 silam. Saay ini, Gojek telah beroperasi di sejumlah negara – di luar Indonesia, termasuk Singapura, Vietnam, dan Thailand.

Pada 2019, Nadiem memilih untuk melepas jabatannya sebagai bos Gojek setelah Presiden Jokowi memintanya untuk menjadi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia pada Kabinet Indonesia Maju. Sementara itu, Gojek hingga saat ini menjadi perusahaan rintisan terbesar di Indonesia.

Andre Surya - Animator Film Hollywood

 

Kecanduan game terbukti bukanlah hal yang buruk. Andre Surya contohnya. Berkat hobinya bermain game, khususnya game 3D, animator kebanggaan Indonesia ini ikut menjadi tim sukses dalam banyak film Hollywood. Sebut saja Iron Man, Indiana Jones, Star Trek, Terminator Salvation, Avatar, Transformer dan masih banyak lagi.


Andre adalah lulusan salah satu universitas di Kanada jurusan film dan special effect. Ia bergabung dengan Lucas Animation yang berbasis Singapura tak lama setelah lulus. Andre menjadi satu-satunya digital artist di divisi Industrial Light and Magic (ILM) yang berasal dari Indonesia.

Bagus Nugroho – Peneliti untuk ekspedisi ke Mars

 


Bagus yang tengah menyelesaikan studi doktoralnya pada bidang teknik mekanik dan fisika di University of Melbourne ini terpilih menjadi salah satu peneliti ekspedisi JAXA (semacam NASA milik Jepang) ke planet Mars. Bagus akan meneliti kinerja parasut supersonik yang berperan penting pada proses pendaratan.

Dr. Oki Gunawan – Peneliti teknologi semikonduktor IBM

 


Sewaktu SMA, Oki Gunawan merupakan salah satu dari lima siswa Indonesia yang mengikuti Olimpiade Fisika Internasional ke-24 dan berhasil mendapatkan medali perunggu. Sejak saat itu, Oki yang menggeluti teknologi semikonduktor menerima berbagai penghargaan di kancah internasional. Kini Oki bekerja sebagai peneliti teknologi semikonduktor di IBM, perusahaan raksasa teknologi asal Amerika.

Dr. Sehat Sutardja – CEO Marvell

 


Sehat Sutardja merupakan CEO dan co-founder Marvell Technology Group, yang merupakan perusahaan manufaktur produk semikonduktor yang banyak dipakai di berbagai perangkat elektronika yang berbasis di California. Sehat memiliki sekitar 260 hak paten dan dikenal luas sebagai pelopor semikonduktor.

Dr. Warsito Purwo Taruno – Teknologi pemindai 4D pertama di dunia

 


Dr. Warsito merupakan penemu Electrical Capacitance Volume Tomography (ECVT), yang merupakan teknologi pemindai 4D pertama di dunia. Teknologi itu disebut-sebut lebih canggih dibanding CT Scan dan MRI. Dr. Warsito masih terus mengembangkan teknologi tomografi volumetric di CTECH Labs Edwar Technology, perusahaan riset sistem tomografi 4D yang didirikannya.

Ricky Elson – Mobil listrik

 


Belakangan ini nama Ricky Elson marak diperbincangkan setelah Menteri BUMN Dahlan Iskan memintanya untuk menggarap mobil listrik buatan Indonesia agar bisa bersaing di kancah global. Ricky yang belasan tahun tinggal dan bekerja di Jepang ini, merupakan ahli dalam hal teknologi motor penggerak listrik dan telah menciptakan belasan paten di bidang tersebut.

Prof. Dr. Ing B. J. Habibie – Ciptakan 46 paten di bidang Aeronautika


Bisa dibilang hampir semua orang Indonesia tahu siapa sosok ini. Selain menjadi presiden ketiga Indonesia, Habibie adalah sosok jenius dari negara ini yang telah mendunia. Habibie yang mendapat gelar doktor teknik mekanik dalam bidang desain dan konstruksi pesawat udara, dan telah memegang sekitar 46 paten yang diakui dunia internasional di bidang tersebut.


Habibie sempat terlibat dalam proyek perancangan dan desain pesawat terbang seperti Fokker 28, Kendaraan Militer Transall C-130, CN-235, N-250 dan N-2130.


Dia juga termasuk perancang dan desainer Helikopter BO-105, Pesawat Tempur, beberapa missil dan proyek satelit.

Teori 23 Kromosom

 


Dr. Joe Hin Tjio, seorang ahli Cytogenetics asal Indonesia menemukan fakta bahwa kromosom manusia berjumlah 23 buah. Melalui penelitian di laboratorium Institute of Genetics of Sweden’s University of Lund, temuannya berhasil mematahkan keyakinan para ahli genetika bahwa jumlah kromosom adalah 24 buah. Ia berhasil menghitung jumlah kromosom dengan tepat setelah menyempurnakan teknik pemisahan kromosom manusia pada preparat gelas yang dikembangkan Dr. T.C. Hsu di Texas University, AS.

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More