Kamis, 20 April 2023

Ancaman Militer: Pengertian, Bentuk, dan Strategi Pertahanan



KOMPAS.com - Ancaman terhadap keutuhan bangsa dan negara bisa datang kapan saja. Ancaman bisa dalam bentuk non-militer dan militer. Keduanya dapat membahayakan warga negara serta keutuhan negara. 

Ancaman non-militer tidak menggunakan senjata. Contoh ancamannya dapat berupa penggunaan narkoba, pengaruh buruk dari globalisasi, kemiskinan, dan lain sebagainya. Ancaman non-militer bagaimanapun harus diatasi dan tidak boleh dibiarkan. 

Pengertian ancaman militer Menurut Muhammad Zainuddin dalam buku Pendidikan Kewarganegaraan Berbasis Nilai Pancasila dan Ahlussunnah Wal Jama’ah (2020), ancaman militer adalah ancaman yang menggunakan kekuatan bersenjata secara terorganisasi. Ancaman ini dapat membahayakan keutuhan wilayah negara serta keselamatan warga negara.

Bentuk ancaman militer Ancaman militer bisa datang dari dalam maupun luar negeri. Perbedaan antara keduanya hanya terletak pada pihak pelakunya. Berikut penjelasan ancaman, baik dari dalam maupun luar negeri: 

Ancaman dari dalam negeri Bentuk ancaman ini datang dari pihak internal dalam negeri. Ancaman ini harus segera diatasi, karena dikhawatirkan bisa mengancam keutuhan bangsa dan negara.Contohnya adalah gerakan separatis, kekerasan fisik yang berkaitan dengan SARA, makar, atau usaha menjatuhkan pemerintahan yang sah, upaya penggantian ideologi, dan lainnya. 

Ancaman militer dari luar negeri Bentuk ancaman ini datang dari pihak eksternal atau luar negeri. Contohnya adalah aksi terorisme, agresi militer, spionase atau aksi mata-mata, sabotase, pelanggaran wilayah, dan lainnya. 

Ancaman militer bisa datang kapan saja dan dalam bentuk apa pun. Secara garis besar, ada lima bentuk ancaman militer, yakni: 

Agresi  

Mengutip dari Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), agresi merupakan serangan yang dilakukan suatu negara ke negara lainnya. Agresi ini dilakukan dengan menggunakan senjata, sehingga mengancam keutuhan negara dan keselamatan warga negaranya. 

Invasi 

Invasi adalah upaya memasuki negara lain dengan menggunakan angkatan bersenjata. Invasi bertujuan untuk menyerang dan menguasai negara tersebut.

Blokade 

Blokade merupakan aksi pengepungan dan penghambatan terhadap aktivitas masyarakat di suatu negara. Blokade dapat dilakukan di mana saja, khususnya di pelabuhan ataupun bandar udara. 

Spionase 

Spionase adalah aksi penyelidikan secara rahasia terhadap data yang dimiliki negara lain. Spionase merupakan kegiatan dari intelijen yang dilakukan untuk mendapatkan informasi atau rahasia militer atau negara. Data tersebut bisa berupa data kemiliteran, data ekonomi dan data lainnya. 

Sabotase 

Sabotase merupakan upaya pemusnahan segala bentuk fasilitas militer dan tempat penting lainnya yang dimiliki negara lain. 

Masalah pertahanan dan keamanan bangsa Indonesia menjadi tanggung jawab seluruh masyarakat Indonesia tanpa terkecuali. Hal ini tercantum dalam Pasal 30 ayat (1) hingga (5) Undang-Undang Dasar 1945 yang menjelaskan bahwa warga negara bersama TNI dan kepolisian bekerja sama untuk mempertahankan keamanan negara. 

Untuk strategi pertahanannya, Indonesia memiliki Sishankamrata. Melansir dari situs Perpustakaan Nasional Republik Indonesia, Sishankamrata merupakan sistem pertahanan negara yang juga disebut sebagai sistem pertahanan bersifat semesta atau total defence system. Agar Sishankamrata terwujud, seluruh lingkungan masyarakat, mulai dari TNI, polisi, hingga seluruh masyarakat Indonesia harus saling bekerja sama dan yakin bahwa pertahanan dan keamanan bangsa Indonesia dapat bertahan dengan kekuatan sendiri (dalam negeri).


Penulis : Vanya Karunia Mulia Putri

Editor : Serafica Gischa


Cara Menyikapi dan Mengatasi Berita Hoax



Pemerintah melalui Kominfo dan masyarakat yang peduli dengan persatuan Indonesia semakin sering menggaungkan pentingnya literasi digital, mengingat saat ini penyebaran berita hoax semakin menjadi-jadi, apalagi kalau sudah berkaitan dengan politik dan kesehatan.


Berita hoax, atau hoaks, adalah berita bohong yang kebenarannya harus dibuktikan dan diperiksa dulu melalui data dan fakta yang ada. Melihat dampaknya yang begitu berbahaya, berikut ini cara yang dapat dilakukan untuk menyikapi dan mengatasi berita hoax.


Cara Menyikapi dan Mengatasi Berita Hoax

Agar dapat menyikapi dan mengatasi penyebaran berita hoax, Anda perlu mengenali ciri-ciri berita hoax terlebih dahulu. Kemudian, menerapkan dan mensosialisasikan pentingnya literasi digital agar tidak jadi netizen sesat.


Jangan Mudah Terprovokasi dengan Judul Berita 

Artikel dengan judul clickbait memiliki isi yang sama sekali tidak berhubungan dengan headline artikel. Berita semacam ini biasanya dibuat dengan tujuan tertentu, misal untuk mendongkrak jumlah visitor atau viewers, yang pada akhirnya berhubungan dengan seberapa banyak uang yang bisa didapatkan. Baca dan pahami dengan perlahan agar tidak terprovokasi. Biasanya, berita hoax menggunakan judul berita bertipe clickbait ini.


Bersikap Kritis terhadap Apapun yang Didapat

Seperti yang telah diketahui, siapapun bisa menulis berita di internet. Namun tak semua orang memiliki kapasitas serta tanggung jawab terhadap apa yang ditulis. Untuk itu Anda harus mencari tahu apakah berita tersebut valid. Cara memeriksa valid tidaknya suatu berita, Anda bisa mencari referensi lain mengenai bahasan yang sama atau masuk ke kanal cekfakta liputan6.com.


Utamakan Logika

Selanjutnya, selalu gunakan logika saat mendapati suatu berita yang belum diketahui kebenarannya. Seperti berita tentang konspirasi corona yang santer terdengar hingga broadcast yang menggiring opini agar masyarakat meninggalkan protokol kesehatan karena disebut bahwa corona hanya akal-akalan. Padukan dengan data dan jurnal ilmiah.


Sudah banyak contoh bahaya berita hoax Covid-19, sehingga Anda perlu benar-benar menyikapinya dengan bijaksana dan mencegah penyebaran berita hoax tersebut supaya tidak semakin luas.


Lakukan Konfirmasi

Selalu tanyakan kepada lembaga yang bersangkutan. Lembaga profesional tidak akan mungkin sembarangan dalam menyampaikan berita kepada masyarakat. Tak ada salahnya jika Anda mem-follow akun-akun media sosial yang memang sudah terpercaya dalam menyampaikan konten.


Laporkan Konten yang Mengandung Hoax

Cara mengatasi berita hoax yang cukup efektif adalah melaporkannya kepada lembaga yang berwenang, dalam hal ini adalah Kominfo. Anda bisa mengirimkan email berisi aduan ke aduankonten@mail.ominfo.go.id. Jika berkaitan dengan berita tentang Covid-19, Anda juga bisa memanfaatkan aplikasi peduli lindungi dari Kominfo.


Jika hoax yang Anda terima berasal dari sosial media, Anda cukup laporkan konten tersebut dengan cara klik titik tiga kanan atas, pilih Laporkan. Pihak sosial media akan menindak konten yang banyak dilaporkan.


Saring Sebelum Sharing

Hoax akan menggunakan kalimat-kalimat yang bernada ancaman, semisal jika tidak dibagikan maka akan mendapat karma atau iming-iming akan memperoleh keberuntungan. Tetap tenang dan gunakan logika serta periksa kebenaran berita tersebut. Saring sebelum sharing, jika hal tersebut hoax cukup berhenti di Anda.


Jangan Mudah Percaya dengan Gambar atau Video yang Muncul di Internet

Kecanggihan dunia fotografi memungkinkan untuk menggabungkan dua gambar atau lebih dalam satu bentuk konten. Ditambah dengan kata-kata bombastis biasanya akan mengundang banyak interaksi. Jangan mudah percaya dengan apa yang Anda lihat di internet karena konten semacam ini sangat mudah dibuat oleh siapapun.


Cara Cek Berita Hoax

Tak kalah penting berikut ini cara cek kebenaran sebuah berita dengan melihat ciri-ciri berita hoax:


Perhatikan Elemen Berita

Berita hoax biasanya tidak menampilkan keterangan waktu dengan pasti, misal tanggal, waktu atau keterangan tempat. Berita hoax biasanya akan menuliskan kemarin, lusa atau besok tentang kronologi kejadian.


Cek Google

Manfaatkan Google untuk menganalisis sebuah konten. Jika Anda curiga, coba ketikkan kata kunci yang dilengkapi kata hoax di belakangnya. Google akan menampilkan referensi artikel terkait konten tersebut.


Verifikasi Data

Langkah penting lain yang bisa ditempuh untuk menganalisis hoax. Cocokkan pernyataan yang terkandung dalam konten dengan sumber yang dapat dipercaya, seperti jurnal penelitian atau situs resmi milik pemerintah.


Itulah beberapa trik yang bisa digunakan untuk menyikapi dan mengatasi berita hoax.


Teori Konspirasi: Ada Israel dan Mossad di Balik Teror 9/11?



Liputan6.com, New York - Jutaan pasang mata melihat peristiwa mengerikan saat pesawat jet penumpang menabrak menara kembar World Trade Center pada 11 September 2001. Teror paling kelam yang pernah tercatat dalam sejarah Amerika Serikat tersebut hingga kini masih membekas dalam ingatan sejumlah orang.


Namun seorang ibu rumah tangga asal New Jersey, Maria, melihat sesuatu yang janggal pada pagi itu. Kesaksiannya menjadi awal dibukanya penyelidikan kepada lima pemuda yang diduga terkait dengan intelijen Israel.


Saat kejadian yang dikenal sebagai peristiwa 9/11 terjadi, dengan menggunakan teropong, Maria melihat tiga pemuda berlutut di atap sebuah van putih di tempat parkir gedung apartemennya.


"Mereka tampak seperti mengambil film," ujar Maria. Ia menambahkan, pemuda itu terlihat sedang mengambil foto dan video mereka dengan latar belakang WTC yang sedang terbakar.


Menganggapnya mencurigakan, ia menulis plat nomor van tersebut dan menelepon polisi. Ternyata, FBI telah ada di tempat kejadian dan menemukan lima pemuda berusia sekitar 22 hingga 27 tahun.


Petugas yang melakukan penangkapan mengatakan, mereka melihat banyak hal yang memunculkan kecurigaan. Namun hanya terdapat satu hal paling mengejutkan, kelima orang itu mengidentifikasi diri mereka sebagai warga negara Israel.


Foto serangan 11 September 2001 ke Gedung World Trade Center yang baru diterbitkan menyusul permintaan Stasiun televisi ABC News berdasarkan undang undang kebebasan informasi. (bbc.co.uk/Indonesia)

Ketika kelima pemuda itu dikirim ke penjara, kasus tersebut akhirnya dipindahkan dari Divisi Kriminal ke Foreign Counterintelligence Section FBI yang khusus menangani kasus spionase.


Dikutip dari ABC News, Kamis (1/9/2016), salah satu alasan pemindahan kasus tersebut karena FBI menduga Urban Moving--perusahaan pemilik van--telah menjadi 'pelindung' bagi operasi intelijen Israel.


Namun ketika FBI menyelidiki keterlibatan Urban Moving, pemiliknya telah meninggalkan AS dan kembali bersama keluarganya ke Israel. Kantor perusahaan tersebut pun tampak ditinggalkan dengan terburu-buru.


Sementara itu pengacara bagi kelima pemuda Israel tersebut, Steve Gordon, mengetahui bahwa tindakan kliennya sangat mengundang kecurigaan. Namun ia tetap menyangkal dengan mengatakan, mereka hanya anak muda yang datang ke Amerika untuk berlibur dan akhirnya bekerja untuk sebuah perusahaan dan mengambil gambar saat runtuhnya WTC terjadi.


Dua minggu setelah penahanan, hakim imigrasi memerintahkan kelima pemuda untuk dideportasi. Namun sejumlah sumber yang mengatakan kepada ABC News menyebut, pejabat FBI dan CIA di Washington terus menelusuri kasus itu.


Intelijen Israel Terlibat dalam Peristiwa 9/11?


Sejumlah spekulasi pun beredar semenjak kelima pemuda itu ditahan. Sebuah surat kabar Yahudi terpercaya di New York, The Forward melaporkan, FBI menyimpulkan bahwa dua orang dari pemuda tersebut merupakan intelijen Israel.


Mantan kepala operasi anti-terorisme dengan CIA, Vince Cannistraro, mengatakan bahwa minat pejabat federal yang menangani kasus itu meningkat setelah beberapa nama pria itu ditemukan dalam pencarian database intelijen nasional.


Menurut Cannistrano, banyak orang di komunitas intelijen AS percaya bahwa kelima orang yang ditangkap itu bekerja untuk intelijen Israel. Cannistraro mengatakan, terdapat spekulasi bahwa Urban Moving bertujuan meluncurkan sebuah operasi intelijen terhadap Islam radikal, khususnya di wilayah New Jersey-New York.


Dalam skenario tersebut, diduga operasi mata-mata tak ditujukan kepada Amerika Serikat, namun lebih melakukan penetrasi atau pemantauan jaringan penggalangan dana dan dukungan radikal di komunitas Muslim seperti Paterson, New Jersey, yang merupakan salah satu tempat di mana beberapa dari pembajak pesawat tinggal beberapa bulan sebelum peristiwa 11 September terjadi.


Sejumlah sumber mengatakan, Israel menargetkan jaringan penggalangan dana karena mereka dianggap telah menyalurkan uang ke sejumlah kelompok yang bertanggung jawab atas sebagaian besar bom bunuh di Israel.


Namun kelima pemuda itu membantah bahwa mereka bekerja untuk intelijen Israel. Pengacara Israel mereka, Ram Horvitz, menolak tuduhan tersebut dan menyebutnya "bodoh dan konyol".


Juru bicara Kedutaan Israel di Washington, Mark Regev, bahkan menegaskan bahwa masalah tersebut tak pernah didiskusikan dengan pejabat Amerika Serikat.



Perbesar

Tercatat 2.753 orang telah tewas setelah Al-Qaeda membajak 2 pesawat komersil ke utara dan selatan menara di New York pada tahun 2001.(Dailystar.co.uk)

"Kelima orang itu tidak terlibat dalam operasi intelijen apapun di Amerika Serikat, dan pihak intelijen Amerika tak pernah mengangkat masalah ini dengan kami. Cerita ini palsu," ujar Regev.


Meskipun terdapat penolakan, sejumlah sumber melaporkan kepada ABC News masih terdapat perdebatan di dalam FBI apakah kelima pemuda itu merupakan mata-mata.


"Untuk saat ini, penyelidikan belum mengidentifikasi siapa saja di negara ini yang sebelumnya telah mengetahui peristiwa 9/11," ujar FBI.


Sejumlah sumber juga mengatakan, misalnya pun kelima pemuda itu merupakan mata-mata, tak ada bukti yang menyimpulkan bahwa mereka telah mengetahui akan terjadi peristiwa 9/11.


Setelah 71 hari berlalu, para pejabat Israel dan Pemerintah AS telah membuat kesepakatan agar kelima pemuda tersebut dikeluarkan dari penjara dan dideportasi ke Israel.


Dalam sebuah talkshow di Israel, salah satu pemuda itu menyangkal bahwa mereka sedang tertawa ataupun senang ketika peristiwa 11 September terjadi. "Faktanya kami datang dari negara yang mendapat teror setiap harinya. Tujuan kami adalah untuk mendokumentasikan peristiwa tersebut."



Konspirasi Yahudi di Balik Tumbangnya Khalifah Utsmani



REPUBLIKA.CO.ID, Upaya menghancurkan Kekhalifahan Utsmani terus disusun Barat. Konspirasi untuk memaksa Sultan Abdul Hamid II, sultan terakhir Khalifah Utsmani untuk turun dari takhta pun gencar dilakukan. Bangsa Yahudi yang berulang kali diusir karena ngotot ingin tinggal di tanah Palestina berada di balik konspirasi tersebut.


Masa pemerintahan Sultan Abdul Hamid II dipenuhi dengan berbagai macam konspirasi, intrik, dan fitnah dari dalam maupun luar negeri. Salah satunya adalah upaya-upaya sistematis yang dilakukan kaum Yahudi untuk mendapatkan tempat tinggal permanen di tanah Palestina, yang pada masa dirinya berkuasa, wilayah itu merupakan bagian dari wilayah kekhalifahan Turki Utsmani.


Sebagaimana dikisahkan dalam buku “Catatan Harian Sultan Abdul Hamid II” karya Muhammad Harb, berbagai langkah dan strategi dilancarkan kaum Yahudi untuk menembus dinding Kesultanan Turki Utsmani, agar mereka dapat memasuki Palestina. Pertama, pada 1892, sekelompok Yahudi Rusia mengajukan permohonan kepada Sultan Abdul Hamid II, untuk mendapatkan izin tinggal di Palestina. Permohonan itu dijawab sultan dengan tegas. Pemerintah Utsmaniyyah memberitahukan kepada segenap kaum Yahudi yang ingin hijrah ke Turki, bahwa mereka tidak akan diizinkan menetap di Palestina. Mendengar jawaban seperti itu kaum Yahudi terpukul berat, sehingga duta besar Amerika turut campur tangan.


Kedua, Theodor Hertzl, si Bapak Yahudi Dunia sekaligus penggagas berdirinya Negara Yahudi, pada 1896 memberanikan diri menemui Sultan Abdul Hamid II sambil meminta izin mendirikan gedung di Al-Quds. Permohonan itu dijawab Sultan dengan penolakan.


“Sesungguhnya Daulah Utsmani ini adalah milik rakyatnya. Mereka tidak akan menyetujui permintaan itu. Sebab itu, simpanlah kekayaan kalian itu dalam kantong kalian sendiri,” tegas Sultan.


Melihat keteguhan Sultan, mereka kemudian membuat strategi ketiga, yaitu melakukan konferensi Basel di Swiss, pada 29-31 Agustus 1897 dalam rangka merumuskan strategi baru menghancurkan Khilafah Utsmaniyyah.


Karena gencarnya aktivitas Zionis Yahudi akhirnya pada 1900 Sultan Abdul Hamid II mengeluarkan keputusan pelarangan atas rombongan peziarah Yahudi di Palestina untuk tinggal di sana lebih dari tiga bulan, dan paspor Yahudi harus diserahkan kepada petugas khilafah terkait. Dan pada 1901 Sultan mengeluarkan keputusan mengharamkan penjualan tanah kepada Yahudi di Palestina. Pada 1902, Hertzl untuk kesekian kalinya menghadap Sultan Abdul Hamid II. Kedatangan Hertzl kali ini untuk menyogok sang penguasa kekhalifahan Islam tersebut.


Di antara sogokan yang disodorkan Hertzl adalah uang sebesar 150 juta poundsterling khusus untuk Sultan; membayar semua utang pemerintah Utsmaniyyah yang mencapai 33 juta poundsterling; membangun kapal induk untuk pemerintah dengan biaya 120 juta frank; memberi pinjaman lima juta poundsterling tanpa bunga; dan membangun Universitas Utsmaniyyah di Palestina.


Namun, semuanya ditolak Sultan. Bahkan, Sultan tidak mau menemui Hertzl, diwakilkan kepada Tahsin Basya, perdana menterinya, sambil mengirim pesan, “Nasihati Mr Hertzl agar jangan meneruskan rencananya. Aku tidak akan melepaskan walaupun sejengkal tanah ini (Palestina), karena ia bukan milikku. Tanah itu adalah hak umat Islam.”


“Umat Islam telah berjihad demi kepentingan tanah ini dan mereka telah menyiraminya dengan darah mereka. Yahudi silakan menyimpan harta mereka. Jika suatu saat kekhilafahan Turki Utsmani runtuh, kemungkinan besar mereka akan bisa mengambil Palestina tanpa membayar harganya.”


“Akan tetapi, sementara aku masih hidup, aku lebih rela menusukkan pedang ke tubuhku daripada melihat tanah Palestina dikhianati dan dipisahkan dari Khilafah Islamiyah. Perpisahan adalah sesuatu yang tidak akan terjadi. Aku tidak akan memulai pemisahan tubuh kami selagi kami masih hidup.”


Sejak saat itu kaum Yahudi dengan gerakan Zionismenya melancarkan gerakan untuk menumbangkan Sultan. Dengan menggunakan jargon-jargon "liberation", "freedom", dan sebagainya, mereka menyebut pemerintahan Abdul Hamid II sebagai "Hamidian Absolutism", dan sebagainya.


“Sesungguhnya aku tahu, bahwa nasibku semakin terancam. Aku dapat saja hijrah ke Eropa untuk menyelamatkan diri. Tetapi untuk apa? Aku adalah Khalifah yang bertanggung jawab atas umat ini. Tempatku adalah di sini, di Istanbul,” tulis Sultan Abdul Hamid II dalam catatan hariannya.

Al-Qur'an Unik Dirajut Selama 6 Tahun


 

Dirajut selama 6 tahun oleh 9 tenaga terampil Iran. Beberapa negara ingin meminangnya dengan mahar fantastis untuk diabadikan di musium. Belum ada bandingannya di dunia.

Ming Ming Lukiarti: Perjuangan Ibu-ibu Petani Rembang Melawan Korporasi Tambang



Ming Ming Lukiarti

(Koordinator Jaringan Masyarakat Peduli Pegunungan Kendeng di Rembang)

mingminglukiarti@gmail.com


Sudah sebulan perempuan-perempuan perkasa itu menduduki jalan masuk area lokasi Pabrik Semen Indonesia yang sedang dibangun sejak peristiwa 16 Juni 2014 kemarin. Kejadian yang tak mungkin dilupakan oleh mereka, ketika suatu subuh mereka berduyun-duyun berangkat dari desa menuju lokasi tapak pabrik dengan naik truk. Dengan mulut dilakban, mereka berjalan berduyun-duyun menuju tapak pabrik. Mereka melakukan aksi pemblokiran jalan untuk menolak acara peletakan batu pertama yang dilaksanakan oleh PT Semen Indonesia, Tbk. Ratusan aparat TNI dan Polri berjaga-jaga di sepanjang jalan masuk lokasi tapak pabrik. Ibu-ibu terus merangsek, merebahkan tubuhnya ditengah jalan, menghalang-halangi jalan menuju tapak pabrik. Ibu-Ibu diangkat aparat kemudian disingkirkan di tepian jalan. Mereka bersikukuh menduduki tengah jalan. Puluhan ibu-ibu itu tanpa lelah dan takut kembali merebahkan dirinya di tengah jalan. Aparat mulai bertindak represif, ibu-ibu dilemparkan ke semak-semak di tepian jalan. Dua ibu-ibu jatuh pingsan dan terluka karena duri semak, ada yang bajunya robek karena ditarik aparat. Ditengah desakan aparat yang demikian keras, ada beberapa ibu-ibu yang memberanikan diri melepas baju, setengah telanjang. Iya, mereka setengah telanjang menantang aparat. Tindakan itu diambil ditengah desakan yang demikian keras, disaat mereka tak lagi mampu berkata dan melawan dengan tenaga.


Jerit dan tangis terus mengiris, ada beberapa warga yang ditangkap. Mereka ditangkap dengan tuduhan wartawan palsu, karena mereka membawa kamera dan mendokumentasikan aksi tersebut. Salah satu yang ditangkap adalah seorang ibu-ibu yang dituduh sebagai provokator. Tindakan kekerasan tidak berhenti sampai disitu, sampai pada malam hari ketika ibu-ibu memutuskan untuk bermalam dan membuat tenda di lokasi tersebut, aparat tidak mengizinkan dan mengobrak-abrik tenda yang akan didirikan. Tangis, jerit dan sholawat pecah ditengah kegelapan hutan Gunung Bokong. Ketika ada warga yang membawakan makanan dan keperluan penerangan juga tidak boleh masuk, pengawalan aparat begitu ketat, ketakutan semakin menyelimuti perempuan-perempuan itu, mereka terus menangis dan bersholawat berserah diri kepada Yang Kuasa. Sampai kemudian dibolehkan membuat tenda serta penerangan di lokasi tersebut.


Perjuangan ibu-ibu bukan tanpa alasan, bukan “pokoe”, namun mereka punya landasan yang kuat yaitu menyelamatkan lingkungannya dari ancaman tambang semen. Mereka yang mayoritas sebagai petani merasa terancam akan rencana keberadaan tambang semen yang lokasinya berada di desanya yaitu desa Tegaldowo dan Timbrangan Kecamatan Gunem. 


Tanggapan Pemerintah


Ibu-ibu menuntut agar alat berat segera dikeluarkan dan aktivitas pembangunan pabrik semen dihentikan. Perwakilan warga mendatangi kantor Gubernur untuk menyampaikan surat keberatan Izin Lingkungan yang telah dikeluarkan oleh Gubernur Jawa Tengah berikut dengan dasar-dasar pelanggaran yang diduga dilakukan oleh pihak pabrik semen. Namun Gubernur sama sekali belum menanggapi secara resmi surat keberatan tersebut. Sampai ketika Gubernur datang berkunjung ke tenda ibu-ibu, Gubernur bertanya kepada mereka “Sudahkah membaca Amdal?” Spontan Sukinah (38) warga Tegaldowo langsung menjawab dalam bahasa Jawa “Kami ini warga desa yang kebanyakan buta huruf, bagaimana kami bisa membaca buku setebal itu, yang kami tahu adalah ancaman tambang yang akan merusak pertanian kami karena mata air yang rusak dan debu tambang yang menutupi tanaman kami”. Sukinah menjelaskan kepada Gubernur mengenai keberadaan perusahaan tambang kecil yang sudah beroperasi di dekat pemukiman desanya, dengan keberadaan perusahaan tersebut, pertanian warga sudah terganggu. Namun Gubernur malah bertanya mengapa warga tidak protes terhadap keberadaan perusahaan-perusahaan tambang tersebut. Pertanyaan serupa yang selalu disampaikan orang-orang yang belum tahu bagaimana sejatinya arah perjuangan ibu-ibu. Dengan lantang Yani menjawab, “kami menolak semua perusahaan tambang yang sudah merusak tanah kami, sumber mata air kami dan pertanian kami. Tambang semen adalah ancaman besar karena itu kami mengawali gerakan dengan menolak rencana penambangan tersebut, kami tidak mau menderita akibat tambang”.


Gubernur menawarkan pertemuan “rembukan” antara warga dan pihak pabrik semen didampingi pakar masing-masing, warga dijanjikan waktu seminggu untuk mencari pakar yang sanggup mendampingi. Setelah perjalanan mencari pakar yang bersedia mendampingi, warga menyanggupi tantangan Gubernur, kemudian mengirim surat secara langsung kepada Gubernur mengenai kesanggupan warga untuk dipertemukan dengan pihak pabrik semen dengan didampingi pakar masing-masing. Namun sampai batas waktu yang telah ditentukan warga sama sekali belum mendapat surat balasan dari Gubernur.


Larangan Badan Geologi


Pada tanggal 1 Juli 2014, Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Repubrik Indonesia mengirim surat bernomor 3131/05/BGL/2014 kepada Gubernur Jawa Tengah mengenai tanggapan rencana penambangan batu gamping di wilayah Kabupaten Rembang. Dalam surat tersebut Kepala Badan Gelologi menyampaikan bahwa menurut Keputusan Presiden Republik Indonesia No 26 tahun 2011 tentang Cekungan Air Tanah Indonesia, menyatakan bahwa batu gamping tersebut yang akan ditambang olek perusahaan semen merupakan Cekungan Air Tanah (CAT) Watuputih. Akuifer CAT Watuputih terbentuk pada batu gamping formasi paciran, termasuk dalam kategori akuifer dalam aliran celahan, rekahan dan saluran dan bahwa CAT Watuputih sebagian besar wilayahnya merupakan daerah imbuhan air tanah. Berdasarkan pasal 40 ayat 1, Peraturan Pemerintah Nomor 43 tahun 2008, tentang Air Tanah, mengamanatkan bahwa untuk menjaga daya dukung dan fungsi daerah imbuhan air tanah dilakukan dengan cara mempertahankan imbuhan air tanah dan melarang kegiatan pengeboran, penggalian atau kegiatan lain dalam radius 200 meter dari lokasi kemunculan mata air. Berdasarkan pasal 40 ayat 2  Peraturan Pemerintah Nomor 43 tahun 2008, tentang Air Tanah, Peraturan Pemerintah Nomor 43 tahun 2008, tentang Air Tanah, untuk menjaga daya dukung akuifer dilakukan dengan mengendalikan kegiatan yang dapat mengganggu sistem akuifer. Menurut penjelasan pasal tersebut yang dimaksud dengan kegiatan yang dapat mengganggu sistem akuifer adalah antara lain pembuatan terowongan dan penambangan batuan. Berdasarkan alasan tersebut, Badan Geologi menyatakan untuk menjaga kelestarian akuifer CAT Watuputih maka agar tidak ada kegiatan penambangan batu gamping pada area tersebut.


Surat dari Kepala Badan Geologi tersebut merupakan kabar gembira bagi warga namun tidak bagi Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan Pemerintah Kabupaten Rembang. Pada tanggal 7 Juli 2014, Gubernur Jawa Tengah mengadakan pertemuan antara Badan Geologi bersama Pemprov Jawa Tengah dan Pemkab Rembang, Pihak Semen Indonesia dengan pakar dan pakar dari warga. Dalam kesempatan itu warga turut diundang untuk menyaksikan pertemuan, namun sama sekali tidak diberi kesempatan untuk berbicara dalam forum. Dalam pertemuan tersebut Pemprov Jawa Tengah dan Pemkab Rembang menyatakan keberatannya mengenai surat dari kepala Badan Geologi. Pertemuan tersebut belum membuahkan hasil dan masih buntu, Gubernur memutuskan akan membawa permasalahan ini ke Menteri dan Presiden.


Pernyataan dalam surat tersebut mendukung fakta lapangan yang ditemukan oleh SCA (Semarang Caver Association) dan JM-PPK Rembang bersama warga mengenai penemuan sejumlah mata air dan gua di sekitar lokasi rencana Izin Usaha Penambangan (IUP) Pabrik Semen Indonesia. Penemuan tersebut jauh berbeda dengan yang tertera dalam Dokumen AMDAL (Analisis Mengenai Dampak Lingkungan) PT Semen Indonesia Tbk. Dalam dokumen AMDAL disebutkan hanya ada 50 mata air, namun fakta dilapangan ditemukan 109 mata air. Jumlah sumur hanya disebutkan 58 namun fakta dilapangan lebih dari 900 sumur, di dalam AMDAL tidak disebutkan jumlah gua yang berada disekitar IUP, namun faktanya ada 49 gua yang empat diantaranya ada sungai bawah tanah dan ditemukan pula fosil-fosil yang menempel pada dinding gua.


Selama ini Gubernur selalu menyatakan tidak pernah ada yang memberikan penjelasan mengenai pelanggaran yang dilakukan PT Semen Indonesia serta alasan mengapa warga menolak, padahal dalam kesempatan bertemu dengan Gubernur, warga sudah mengirimkan surat keberatan Izin Lingkungan yang didalamnya sudah dituliskan mengenai dugaan pelanggaran serta menyampaikan secara langsung hasil karya ilmiah dari SSC (Student Speleological Club) Yogyakarta mengenai pemetaan dan potensi gua di watuputih dan hasil penelitian resmi oleh Dinas ESDM Provinsi Jawa tengah pada tahun 1998 mengenai Penelitian Ar Bawah Tanah Watuputih.


Menurut hasil penelitian oleh Dinas ESDM Provinsi Jawa Tengah bekerjasama dengan Direktorat Jenderal Geologi dan Sumber daya Mineral pada tahun 1998, perbukitan Gunung Watuputih merupakan bentang alam karst yang terbentuk pada zaman Pliosen dengan fenomena khas berupa lapies, gua kering dan berair, lembah kering, dan bentuk depresi yang teramati dari foto udara.  Sebagian gua pada batu gamping karst merupakan gua kering yang berbentuk vertikal, serta masih bersifat alami dan tidak dimanfaatkan untuk keperluan tertentu. Secara hidrogeologis, pada tempat-tempat tertentu akan terbentuk saluran bawah permukaan yang mengalirkan air tanah ke daerah luah sehingga memungkinkan terdapatnya mata air dengan debit relatif besar.


Tetap Bertahan


Hampir sebulan Ibu-ibu bertahan ditenda keprihatinan. Memasuki bulan puasa mereka masih bertahan tanpa lupa menjalankan syariat agama. Di bawah tenda seadanya, dengan terik matahari yang menyengat dan dingin yang menusuk serta guyuran hujan deras tidak menyurutkan langkah mereka. Tudingan miring media yang tidak netral maupun sekelompok orang yang pro dengan pendirian pabrik semen tidak membuat mereka gentar. Sukinah, salah satu perempuan perkasa itu mengaku sudah diizinkan suaminya untuk memperjuangkan ini. Suaminya tirakat di pondok pesantren demi mendoakan istrinya yang sedang berjuang mempertahankan tanah mereka. Demikian juga dengan ibu-ibu yang lain, mereka sudah berbagi tugas dengan suaminya mengenai urusan rumah tangga. Istri berjuang di tenda, suami mengurus sawah, ladang dan rumah. Seringkali bapak-bapak ke tenda membawa anak mereka untuk menjenguk ibu-ibu yang bertahan. Malam hari mereka juga ada yang bertugas menjaga ibu-ibu yang bertenda di tengah hutan itu.


Bulan yang suci bagi umat muslim ini semakin membuat ibu-ibu khusyuk dalam beribadah untuk memohon kekuatan, kesabaran dan keikhlasan kepada Allah SWT dalam berjuang. Kehidupan ditenda yang tidak seperti biasanya harus mereka jalani. Beribadah, tidur, memasak, mandi ditempat seadanya. Segala cobaan selalu menerpa mereka. Fitnah, cemoohan dan cacian, namun mereka selalu belajar ikhlas dan terus fokus kepada tujuan, yaitu menolak penambangan dan pendirian pabrik semen demi menyelamatkan ibu bumi dan masa depan anak cucu kelak. Ditengah terpaan isu dan berita yang selalu menyudutkan, ternyata masih banyak yang peduli dengan pergerakan ini. Ada beberapa kota di Indonesia mengadakan aksi solidaritas untuk warga Rembang seperti di Semarang, Salatiga, Solo, Yogyakarta, Tertane, Makassar, Bandung, Jakarta, Surabaya, Tuban, Pati, Blora, Palembang dan masih banyak lagi. Gema suara semakin membesar dan membuat ibu-ibu semakin bersemangat.


Pemerintah selalu berpihak pada pemodal dan sama sekali tidak memedulikan keberadaan ibu-ibu di tenda keprihatinan. Belum ada pembahasan mengenai tuntutan ibu-ibu. Seharusnya pemerintah mengeluarkan moratorium untuk pabrik semen supaya menghentikan kegiatan pembangunan pabrik semen yang masih menyisakan banyak persoalan. Kebohongan-kebohongan yang dilakukan selama proses pembebasan tanah harus diusut tuntas. Warga mengakui mau menjual tanahnya dikarenakan pada awalnya makelar tanah menawarkan akan membeli tanah mereka untuk program penghijauan penanaman jarak, mahoni dan jati yang kemudian pengelolaannya diserahkan kepada petani lagi. Selama proses pembujukan dalam pembelian, mereka merasa terganggu dengan desakan makelar yang terus saja mendatangi mereka, sampai akhirnya mereka melepaskan tanahnya. Modus semacam ini membuat kita teringat pada masa penjajahan, ketika VOC merampas lahan warga untuk kepentingannya sendiri. Menguasai sumber daya alam demi kepentingan kelompok bukan kepentingan rakyat. Sampai saat ini masih ada tanah yang belum terjual, namun mereka yang belum menjual tanahnya selalu diancam akan dikeruk tambang jika tidak menjualnya. Intimidasi selalu dilakukan, yang memprihatinkan ada oknum perangkat desa dan aparat yang terlibat.


Keterancaman kerusakan ekologi jelas meresahkan masyarakat yang mayoritas sebagai petani. Penambangan kawasan karst akan merusak sumber mata air. Sumber mata air di Gunung Watuputih juga dimanfaatkan oleh PDAM (Perusahaan Air Minum Daerah) Rembang untuk melayani puluhan ribu masyarakat Rembang dan Lasem. Kebutuhan lahan yang sangat luas untuk perusahaan-perusahaan semen akan berdampak pada hilangnya lahan pertanian, sehingga petani dan buruh tani akan kehilangan lapangan pekerjaan. Selain itu, hal ini juga akan menurunkan produktivitas sektor pertanian pada wilayah sekitar, karena dampak buruk yang akan timbul, misalnya, matinya sumber mata air, polusi debu, dan terganggunya keseimbangan ekosistem alamiah. Pada ujungnya, semua hal ini akan melemahkan ketahanan pangan daerah dan nasional.


Perjuangan perempuan melawan tambang tidak hanya terjadi di Rembang, banyak perempuan di belahan tanah air ini yang berjuang melawan tambang seperti Yosepha Alomang, dia perempuan dari tanah Papua yang berjuang melawan Freeport, Mama Aleta dari tanah Molo NTT berjuang mempertahankan tanahnya dari ancaman tambang, ibu-ibu petani kendeng di Pati yang berhasil mengusir Semen Gresik dan masih banyak perempuan-perempuan yang berjuang untuk menjaga kelestarian ibu bumi. Perempuan adalah tulang punggung kehidupan, pemilik rahim yang akan melahirkan anak-anak bangsa, semua lahir dari rahim perempuan. Tidak ada yang perlu ditakutkan dalam setiap perjuangan melawan ketidakadilan dan penindasan. Api itu masih menyala di Rembang: Kejujuran dan Kebenaran. Selamatkan Bumi Rembang.

Kriminalisasi Petani Aceh, Buntut Inovasi Benih Padi Jokowi



Prima Gumilang | CNN Indonesia


Jakarta, CNN Indonesia -- Tengku Munirwan, petani sekaligus Kepala Desa (Keuchik) Meunasah Rayeuk, Kecamatan Nisam, Kabupaten Aceh Utara, kini wajib lapor ke Polda Aceh setiap Kamis.


Dia berurusan dengan polisi setelah inovasinya mengembangkan kemudian menjual benih padi IF8 diperkarakan Dinas Pertanian dan Perkebunan Aceh. IF8, benih padi yang sebelumnya dikenal masyarakat setempat dengan nama 'Benih Padi Jokowi'.


Munirwan menjelaskan benih padi itu merupakan pemberian Tim Cakra 19, kelompok relawan Joko Widodo pada Pilpres 2019. Jokowi bahkan sempat berniat mengikuti acara panen raya 2018 di Aceh Utara, meskipun kemudian berhalangan hadir.



Karena itu, petani Aceh lebih mengenal benih tersebut dengan nama benih padi Jokowi, sebelum diketahui nama varietas itu adalah IF8.


"Asal muasal datangnya dari bantuan Tim Cakra 19 di 2018 saat kampanye pilpres, ada 10 ton dibagikan ke petani di Aceh," kata Munirwan kepada CNNIndonesia.com, Jumat (2/8).


"Sehingga masyarakat melakapkan [menamakan] IF8 adalah padi Jokowi," tambahnya.


Ketua Tim Cakra 19 Aceh, Gumarni membenarkan terkait pemberian 10 ton benih padi IF8 untuk petani di seluruh Aceh pada 2018. Tahun sebelumnya, kata Gumarni, pihaknya memberikan 3 ton pada petani di Kecamatan Nisam. 


"Ya, kami membagikan secara gratis pada masyarakat Aceh untuk kelompok tani kecil pedesaan," kata Gumarni saat dihubungi melalui pesan singkat.


Dia menjelaskan pemberian benih tersebut merupakan program Cakra 19, bukan program langsung dari Jokowi yang kala itu menjadi calon presiden petahana. Dia menyatakan pemberian benih padi tersebut sebagai salah satu upaya pemenangan Jokowi di Pilpres 2019.


"Dalam rangka memenangkan Bapak Jokowi dan mendukung program ketahanan pangan yang dicanangkan oleh Bapak Jokowi untuk kesejahteraan petani pedesaan," ujarnya.


Gumarni merupakan koordinator Asosiasi Bank Benih dan Teknologi Tani Indonesia (AB2TI) Aceh, sementara Munirwan adalah ketua AB2TI Aceh Utara.


Sebelum diberikan Tim Cakra 19, Gubernur Aceh Irwandi Yusuf juga pernah menyerahkan benih padi tersebut kepada petani di Kabupaten Aceh Utara pada 2017.


Munirwan mengembangkan bibit padi IF8 itu hingga akhirnya meraih juara II nasional dalam Bursa Inovasi Desa. Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Eko Putro Sandjojo memberikan hadiah kepada Munirwan.


Dalam perkembangannya, benih padi IF8 diminati para petani di Kabupaten Aceh Utara. Munirwan mengatakan hingga kini pihaknya telah menyalurkan benih tersebut kepada 135 desa.


Dia menyebut salah satu keunggulan benih padi tersebut adalah bisa bertahan di lokasi desa tadah hujan. Selain itu, IF8 juga tahan terhadap hama tikus yang kerap menyerang sawah.


"Saat panen perdana, 11,8 ton itu hasil yang dilaksanakan di Aceh Utara. Itu sesuatu yang baru," kata Munirwan.


Berdasarkan data Dinas Pertanian Kabupaten Aceh Utara, sebanyak 7.945 dari 46.000 hektare sawah di kabupaten tersebut berstatus tadah hujan. Dampaknya, para petani hanya mengandalkan musim hujan untuk turun ke sawah.


"Varietas lain sudah kandas, namun dia [IF8] masih bertahan. Bahkan April 2018 itu musim kemarau," tambahnya.


Munirwan mengklaim banyak petani merasa puas dengan IF8 dan belum mau beralih ke varietas lain.


Di tengah permintaan yang tinggi dari para petani, Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Aceh Utara mengeluarkan surat perihal penyaluran benih tanpa label pada 19 Juni 2019. Surat itu menindaklanjuti Dinas Pertanian dan Perkebunan Aceh pada 15 Mei 2019.


Dalam surat itu disampaikan bahwa penyaluran benih padi IF8 yang belum dilepas oleh Menteri Pertanian sebagai varietas unggul merupakan pelanggaran terhadap ketentuan UU Nomor 12 Tahun 1992 tentang Sistem Budidaya Tanaman.


Surat itu kemudian menjadi dasar polisi untuk menindaklanjuti pelanggaran yang diduga dilakukan Munirwan. Dinas Pertanian Provinsi Aceh bersama tim Polda Aceh mendatangi gudang penyimpanan benih dan rumah Munirwan pada 30 Juni lalu. Polisi menyita benih padi IF8 dan peralatan produksi.


Polda Aceh lalu menetapkan Munirwan sebagai tersangka pada 22 Juli 2019. Dia disangka menyebarkan benih padi tanpa pelepasan atau sertifikasi dari Kementerian Pertanian. Sehari kemudian Munirwan ditahan.


Mendes Turun Tangan


Dukungan publik dan sejumlah kalangan muncul untuk menuntut pembebasan Munirwan. Bahkan Menteri Desa Eko Sandjojo ikut berkomentar di akun Twitter pribadinya. Dia meminta aparat setempat membantu pembebasan Munirwan yang ditahan Polda Aceh.


"Pak Gubernur Aceh, Pak Kapolda Aceh tolong bantu Kades Aceh yang inovatif ini agar bisa terus berinovasi dan merangsang warga Aceh lainnya untuk tidak takut berinovasi. Kalau dia melakukan kesalahan admin, tolong dibina dan jangan ditangkap #SafeKadesInovatif," tulis akun @EkoSandjojo pada 26 Juli 2019.


Polisi akhirnya memberikan penangguhan penahanan Munirwan pada 26 Juli lalu.


Dalam perkara ini, Munirwan diduga melanggar Pasal 12 ayat 2 Undang-undang Nomor 12 Tahun 1992 tentang Sistem Budidaya Tanaman, juncto Pasal 60 ayat 1 huruf b. Ayat itu berbunyi, benih bina yang akan diedarkan harus melalui sertifikasi dan memenuhi standar mutu yang telah ditetapkan oleh pemerintah.


Kuasa hukum Munirwan, Zulfikar Muhammad menyebut ada kejanggalan dalam penetapan status tersangka terhadap kliennya. Menurutnya, undang-undang yang dipakai untuk menjerat Munirwan sifatnya sentralistik, tidak memperhatikan Undang-undang Pemerintahan Aceh.


Dia berpendapat, seharusnya ada harmonisasi dan upaya diskresi jika terjadi pelanggaran semacam ini.


Kejanggalan lain, kata Zulfikar, terkait syarat pelepasan benih padi dari Kementan sebelum mengedarkan ke pasar. Dia menganggap syarat itu menyulitkan upaya negara dalam mencapai kedaulatan pangan.


"Kita masih menggunakan rezim perundang-undangan sentralistik, sementara semangatnya sudah reformasi. Antara cita-cita negara dengan apa yang diberlakukan jadi enggak nyambung," kata Zulfikar.


Dia menyesalkan penangkapan Munirwan. Menurutnya, benih padi yang selama ini disediakan negara belum mampu mewujudkan swasembada pangan. Bahkan berdasarkan data Badan Pusat Statistik yang dirilis pada awal 2019, Aceh masih bertahan sebagai provinsi nomor satu termiskin di Sumatra.


"Ini harusnya jadi cambuk bagi pemerintah agar berpikir lebih luas, lebih terbuka pada inovasi masyarakat, lebih didorong, difasilitasi, bukan justru dikriminalisasi, dipidana," kata Zulfikar.


Kementan Klaim Lindungi Petani


Kepala Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian Kementerian Pertanian, Erizal Jamil menyatakan peraturan terkait sertifikasi atau pelepasan bibit padi ditujukan untuk melindungi petani. Pihaknya memiliki standar produktivitas tertentu agar benih padi tahan hama dan penyakit.


Terkait kasus yang menjerat Munirwan, kata Erizal, benih padi IF8 belum dilepas secara resmi oleh Kementan. Pihaknya pun mengkhawatirkan stabilitas benih yang ditanam.


"Jadi pelepasan itu lebih kepada upaya kami untuk melindungi petani sebetulnya," kata Erizal melalui sambungan telepon.


Dia menjelaskan proses pelepasan itu dilakukan melalui pengujian benih. Pihaknya membutuhkan waktu dua musim atau sekitar satu tahun selama proses pengujian.


Kementan Cari Petani Pemulia Benih Padi IF8


Erizal mengatakan hingga kini Kementan masih mencari petani pemulia benih padi IF8. Sebab menurutnya, pihak yang seharusnya mendaftarkan benih padi IF8 untuk diuji Kementan adalah petani pemulia benih tersebut, bukan Munirwan.


Berdasarkan penelusuran timnya, benih padi IF8 adalah hasil pemuliaan petani di Karanganyar, Jawa Tengah. Kemudian dibawa oleh AB2TI ke Aceh.



"Pak Munirwan itu seorang petani biasa, kemudian dia mendirikan usaha untuk perbanyakan benih, sayangnya benih yang dia jual belum dilepas," kata Erizal.


Dia menyatakan benih padi IF8 baru bisa dikatakan legal di pasar jika sudah dilepas oleh Kementan. Menurutnya, saat ini status IF8 itu masih ilegal. "Iya, karena dia belum dilepas," ujarnya.


Lihat juga:Reforma Agraria Jokowi Disebut Akan Terhambat Aksi Korporasi


Namun, Erizal mengatakan benih tersebut tetap legal jika hanya diedarkan di antara anggota komunitas, dalam hal ini AB2TI, bukan dijual secara komersial. Menurutnya, hal ini sesuai amanat Mahkamah Konstitusi.


"Begitu dijual bebas di masyarakat, tidak berlaku lagi asas itu, ilegal jadinya," kata Erizal.


Dia menyampaikan selama ini pihaknya tidak mempermasalahkan peredaran benih padi IF8 karena hanya untuk komunitas petani.


Erizal pun menyesalkan ketika benih padi itu diserahkan pertama kali kepada petani, seharusnya segera ada pengujian.


"Seharusnya setelah itu ditindaklanjuti dengan kita mencari tahu asal usul benih dan seterusnya, sehingga legal formalnya jelas," ujar Erizal.


"Dari sisi produksi dan lainnya tidak ada masalah dengan benih padi itu. Nyatanya, disukai masyarakat. Dari sisi itu tidak ada masalah," tambahnya.


Dia mengklaim Kementan selama ini selalu menjalin kerja sama dengan petani pemulia untuk proses pelepasan. Namun menurut Erizal, ada kelompok petani yang tidak mau dilepas Kementan karena merasa rumit.


"Secara proaktif kami sudah bekerja sama dengan petani. Tapi ada juga yang mereka tidak mau, termasuk kasus yang ini [Munirwan] sepertinya mereka tidak mau. Itu yang jadi persoalan kami," ujarnya.


Di sisi lain, Koalisi Kedaulatan Benih Petani mengecam kriminalisasi terhadap Munirwan. Ketua Departemen Penataan Produksi, Koperasi dan Pemasaran Aliansi Petani Indonesia (API) Muhammad Rifai menilai penangkapan Munirwan merupakan bentuk kriminalisasi terhadap petani kecil.


"Kami sangat menyayangkan terjadinya penangkapan Bapak Munirwan selaku petani kecil," ujar Rifai dalam konferensi pers di Kedai Tempo, Jakarta, Kamis (1/7).


Sementara Sekjen Konsorsium Pembaruan Agraria (KPA) Dewi Kartika menyebut penangkapan Munirwan sebagai preseden buruk.


Menurutnya, putusan MK pada 2013 terkait UU Nomor 12 Tahun 1992 tentang Sistem Budidaya Tanaman menyatakan bahwa petani mempunyai kebebasan untuk menangkarkan dan memuliakan tanamannya sendiri.


"Artinya, kriminalisasi terhadap Munirwan ini adalah preseden yang buruk. Tidak hanya pelanggaran terhadap keadilan yang seharusnya oleh petani, tetapi ini juga merupakan pelanggaran terhadap hukum itu sendiri karena bertentangan dengan putusan MK," ujar Dewi saat ditemui di Utan Kayu, Jakarta Timur, Kamis (1/8).


Direktur Reserse Kriminal Khusus (Dirkrimsus) Polda Aceh Kombes Teuku Saladin yang menangani kasus ini enggan berkomentar. Dia menyerahkan informasi terkait perkara Munirwan kepada Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Polda Aceh.


"Itu ke Kabid Humas. Kalau saya Kapolresta, bisa. Ada SOP-nya, minimal didampingi Kabid Humas," kata Saladin melalui telepon.


Sementara Kabid Humas Polda Aceh Kombes Ery Apriyono belum merespons panggilan telepon dan tidak menjawab pesan yang dikirim CNNIndonesia.com.


Sementara itu Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Aceh, A. Hanan membantah bahwa pihaknya melaporkan kasus ini ke polisi. Dilansir dari Antara, Juru Bicara Pemerintah Aceh Wiratmadinata mengatakan kasus hukum Munirwan ini bukan delik aduan.


"Itu delik murni kepolisian. Tentu ada laporan dan informasi awal yang diterima kepolisian," kata Wiratmadinata.


Film Percy vs Goliath; Tentang Perjuangan Petani Kecil Melawan Perusahaan Raksasa

 


Film Percy vs Goliath ini langsung masuk list film favorit yang pernah saya tonton. Film ini mengangkat kisah nyata pertarungan tak seimbang, antara seorang petani kecil, bernama Percy Schmeiser, melawan raksasa agribisnis dunia Monsanto.


Percy, nama panggilannya, adalah seorang petani asal Bruno, Saskatchewan, Kanada. Namanya mendunia, setelah perusahaan raksasa bioteknologi Monsanto menyeret dan menuntutnya di pengadilan pada tahun 1989. Percy yang berusia sekitar 70-an tahun ini dianggap telah mencuri hak paten dan menggunakan benih Kanola GMO (Genetically Modified Organism) yang dikembangkan perusahaan itu di lahan pertaniannya.


Pengadilan memenangkan pihak perusahaan. Tapi Percy menolak membayar sedikit pun nilai ganti rugi yg telah diputus pengadilan itu. Sebab ia merasa 'haqqul yaqin' selama ini hanya menjalankan pertanian secara tradisional. Ia menerapkan sendiri teknik pemilihan & penyimpanan benih dengan metode yang diwariskan leluhurnya secara turun temurun. Ia tidak pernah membeli, apalagi memakai benih hasil modifikasi genetika milik Mosanto. 


Percy pun geram, melawan. Ia tidak mau membayar ganti rugi. Pihak Mosanto pun makin melancarkan tekanan pada Percy melalui berbagai cara. Diantaranya mengancam akan melipatgandakan nilai tuntutan ganti rugi hingga mencapai 1.2 juta dollar, nilai ini bisa membuat Percy bangkrut hingga tidak punya apa-apa lagi. Mosanto juga melakukan teror pada keluarga dan petani-petani lain yang berdiri di belakangnya.


Saat dalam kebimbangan hingga diambang keputusasaan, Percy bertemu dan mendapat dukungan Rebecca Salcau, seorang aktivis lingkungan People for Enviromental Protection (PEP). Melalui bantua Rebecca, dukungan pada Percy pung mengalir dari berbagai pihak; para aktivis dan petani-petani dari berbagai negara di dunia. 


Namun, wajar juga, saat memikirkan ancaman Mosanto yang akan menaikkan nilai tuntutan menjadi 1.2 juta dollar itu, Percy pun sempat goyah, bimbang. Tetapi buru-buru ia menemukan kembali semangat juangnya setelah membaca surat-surat para petani dari berbagai penjuru dunia, yang terinspirasi dan bersimpatik pada perjuangannya. 


Percy pun bangkit kembagi. Ia mengajukan banding ke Mahkamah Agung. Tentu saja dengan resiko besar yang siap ia tanggung jika kalah lagi. Termasuk kemungkinan seluruh lahan pertanian, rumah hingga aset-aset yang dimilikinya terancam bakal disita perusahaan.


Nonton film ini bisa membuat emosi kita meletup-letup, sekaligus bercampur rasa haru, begitu terbawa alur ceritanya. Terlebih saat mendengar orasi Percy di podium, ketika ia diundang untuk kampanye lingkungan & berbagi kisah pengalaman perjuangannya dlm forum seminar di beberapa negara.


Film ini sangat 'recommended' ditonton. Cukup inspiratif, terutama berkaitan dengan kampanye kedaulatan benih; sebuah pembelajaran dari semangat perlawanan petani kecil melawan perusahaan bioteknologi pertanian terbesar dunia.


Pada awal film, saya sudah disuguhi dialog yang bikin saya tersenyum; saat Percy sedang khusuk mengikuti ibadah. Tiba-tiba di tengah-tengah beribadah itu, ia musti keluar karena harus menyelamatkan benih-benih tanamannya dari hujan yang hendak turun. Kira-kira begini dialognya;


"Lhoo...lhoooo... khutbah e durung bar, kok wes cabut, Nda ..".

"Tuhan pasti mengerti...," jawab Percy dengan 'haqqul yaqin'. 


Dialog ini mengingatkan saya pada kata-kata yang populer di kalangan mahasiswa kala itu; "maaf tuhan, kami sedang sibuk".


Ya! Percy benar...Tuhan pasti tahu dan mengerti tentang kesusahan-derita para petani. Dia juga pasti memahami betapa kerasnya jalan hidup seorang petani kecil, termasuk petani di Indonesia.. Dikuyo-kuyo oleh kemiskinan struktural yang membuatnya makin tak berdaya. Mulai dari konflik lahan, kebijakan impor yang menghancurkan harga hasil pertanian dalam negeri, kriminalisasi petani, hutang, mata rantai distribusi pangan yang makin panjang, hingga persoalan distribusi pupuk dan lain sebagainya.


Saat Percy diundang sebuah seminar internasional yang dihadiri berbagai aktifis pertanian dari berbagai negara, Percy dalam pembukaan orasinya berkata:


"Mosanto bilang, jika anda memilki properti (benih) mereka di tanahmu. dengan jenis Gen (Genetically Modified) yang mirip dengan milik mereka. Maka cara membuktinkannya adalah dengan menyemprot ladang pertanianmu dengan bahan kimia mereka. Lalu segala sesuatu yang mati dan tidak berharga, itulah yang menjadi milikmu. Sedangkan segala sesuatu yang bertahan memiliki gen GM-nya adalah milik mereka, Mosanto", kata Percy.


Lalu terjadi keributan di antara peserta seminar, ada yang berpendapat rekayasa genetika akan membantu para petani, mengatasi persoalan kemiskinan dan kelaparan. Pendapat ini dibantah peserta yang lain, suasana pun tegang. Melihat situasi panas, Percy pun hendak meninggalkan podium. Namun langkahnya terhenti, ia lalu berkata:


"Stop. Jangan berkelahi! Jangan lakukan itu. Karena itu yang mereka inginkan. Kita saling kelahi dan berdebat.  Dan saat kita sibuk bertarung, mereka mengambil alih. Di negara ini (India) banyak petani bunuh diri masal.  Karena mereka berhutang pada Mosanto, mereka kehilangan tanah. Akupun mungkin bakal kehilangan pertanianku. Bahkan atak akan ada yang tersisa dari milikku. Jadi saya mengerti kenapa mereka memilih bunuh diri. Karenanya jangan bertengkar. Tidak ada yang membantu kita kecuali kita sendiri," pungkas Percy, yang disambut haru dan gemuruh tepk tangan dari para peserta.


Yups, Solidaritas petani adalah kekuatan sesungguhnya. Begitu, bukan?


*Penulis: Aw. Syaiful Huda, Tim Poverty Resource Center Initiative (PRCi)

Saat Dunia Kelaparan, Siapa Panen Keuntungan?

Davi Martins


Dua puluh perusahaan agribisnis meraup keuntungan besar selama krisis dua tahun terakhir. Laba mereka bisa membiayai kebutuhan dasar 230 juta orang paling rentan di dunia, bahkan sisanya masih setara dengan PDB Gambia. 


Dominasi kepentingan perusahaan besar dan segelintir orang kaya di abad ke-21 memang bukan berita baru. Kita mestinya tak terkejut ketika sejumlah perusahaan besar kedapatan mengambil untung dari dua krisis kemanusiaan besar yang terjadi sejak 2020–pandemi Covid-19 dan perang Rusia-Ukraina. 


Namun, kita mestinya tetap marah. Laporan terbaru Greenpeace International menunjukkan bagaimana 20 perusahaan raksasa agribisnis dunia–terbesar di sektor biji-bijian (gandum, kedelai, oat, dan lainnya), pupuk, daging, dan susu–memanfaatkan kekuatan besar mereka untuk menangguk laba jumbo bagi para pemegang saham, di saat jutaan orang lainnya mengalami kemiskinan dan kelaparan. 


Penelitian yang berjudul ‘Food Injustice 2020-2022: Unchecked, Unregulated and Unaccountable’ ini membuktikan kegagalan sistemik kebijakan publik di sektor pangan global. Sistem tersebut memungkinkan segelintir perusahaan multinasional mendapat keuntungan besar, memperkaya para pemiliknya dan mentransfer kekayaan kepada para pemegang saham mereka, yang mayoritas berada di negara-negara Global North.


Pada 2020 dan 2021, nilai keuntungan yang dibayarkan 20 perusahaan itu kepada para pemegang sahamnya mencapai US$53,5 miliar! Sebagai gambaran, pada Desember lalu Perserikatan Bangsa-Bangsa memperkirakan bahwa biaya yang dibutuhkan pada tahun ini untuk menyelamatkan 230 juta orang paling rentan di dunia sebesar US$ 51,5 miliar.


Bagaimana perusahaan-perusahaan itu menangguk untung di tengah krisis besar? 


Jawabannya: dengan benar-benar menguasai pasar. Konsentrasi pasar memungkinkan kelompok kecil ini memegang kontrol yang amat tak proporsional. Bukan cuma atas rantai pasok makanan itu sendiri, tetapi juga atas informasi tentang rantai pasok tersebut. 


Ujungnya, ini memungkinkan ekstraksi kekayaan demi kepentingan para pemilik dan pemegang saham mereka, tapi sangat merugikan kita semua. Program-program seperti pembagian dividen tunai dan pembelian kembali saham (buyback) memungkinkan perusahaan untuk membagikan uang dalam jumlah besar kepada para pemegang saham, sembari memperkuat kekuasaan atas sektor industri dan pemerintahan. 


Mari kita ambil contoh industri biji-bijian. Menurut IPES atau panel ahli internasional untuk sistem pangan berkelanjutan, empat perusahaan terbesar di sektor ini menguasai 70-90 persen perdagangan biji-bijian dunia. Mereka ialah Archer-Daniels Midland, Bunge, Cargill, dan Dreyfus–atau yang dikenal dengan akronim ABCD. Meski begitu, korporasi-korporasi ini tak punya kewajiban mengungkap apa yang mereka tahu tentang pasar global, termasuk stok yang mereka miliki.


Kurangnya transparansi berarti bahwa perusahaan-perusahaan tersebut menahan informasi yang dapat menentukan harga biji-bijian sesuai kebutuhan mereka. Bahkan, pengelola dana lindung nilai (hedge funds) pun tak bisa mengakses informasi, kecuali langsung dari perusahaan-perusahaan itu.  Laporan kami menemukan bahwa setelah invasi Rusia ke Ukraina, ketidakjelasan soal stok biji-bijian ini berkontribusi memicu gelembung spekulasi.


Tak ada jalan keluar lain, pemerintah dan pembuat kebijakan harus bertindak. Perubahan struktural mesti dilakukan jika kita ingin melihat dunia tanpa kelaparan–yang sebenarnya sudah terlambat. Perbaikan paling berdampak yang bisa kita lakukan adalah berusaha mewujudkan kedaulatan pangan.


Selama bertahun-tahun, gerakan kedaulatan pangan telah berusaha mengembalikan otonomi kepada para produsen pangan, juga memperpendek dan memperkuat rantai pasok. Itu semua demi membalikkan kerusakan imbas pertanian yang tidak berkelanjutan terhadap komunitas dan alam kita. 


Ini bukan sekadar angan-angan. Di Papua Nugini, Brasil, Meksiko, dan banyak negara lain, ada gerakan struktural yang serius untuk mendekatkan produksi pangan ke meja makan setiap orang. 


Ada beberapa langkah yang bisa diambil pemerintah untuk mengakhiri krisis pangan. Misalnya lewat program pendapatan dasar universal (universal basic income) untuk membantu mengatasi kemiskinan dan mendistribusikan kembali kekayaan untuk warga; memajaki windfall profits (keuntungan tak terduga) yang didapat perusahaan-perusahaan di masa krisis dengan skema pajak yang ambisius; serta menerapkan tarif pajak yang signifikan atas pembayaran dividen maupun pendapatan dividen para pemegang saham perusahaan.


Sebagai salah satu topik utama konferensi PBB terbaru tentang iklim (COP27) dan keanekaragaman hayati (CBD COP-15), pangan harus diperlakukan sebagai komponen kunci hak asasi manusia dan perubahan iklim. Sistem pangan harus dikembalikan kepada para petani ekologis kecil–dari yang sebelumnya dikuasai segelintir perusahaan. 


Dengan langkah ini, kita bukan cuma mempromosikan keadilan sosial yang memang kita perlukan, tapi juga bersiap menghadapi krisis iklim. 


Pada level diplomasi, pemerintah akan diuntungkan karena punya kontrol lebih besar atas logistik dan produksi. Pengambilan keputusan pun bisa lebih cepat dan efisien untuk kepentingan publik. 


Sudah saatnya makanan dilihat dengan apa adanya: kebutuhan dasar manusia yang harus tersedia bagi kita semua. Bukan komoditas untuk dieksploitasi dan diperdagangkan demi keuntungan segelintir keluarga.


Davi Martins adalah ahli strategi kampanye keanekaragaman hayati di Greenpeace International

Fakta-fakta Dunia Dikuasai Hanya Oleh Segelintir Orang Kaya



Merdeka.com - Hampir seluruh negara di dunia memiliki pengusaha kaya dengan hartanya yang begitu banyak. Namun, rupanya jumlah orang kaya di dunia itu tidak sebanding dengan jumlah penduduk bumi. Artinya, kesenjangan antara si kaya dengan si miskin di dunia sangat terbuka lebar.


Berikut fakta-fakta dunia dikuasai segelintir orang-orang kaya, seperti dikutip dari data Oxfam:


Kesenjangan Ekonomi karena Banyak Faktor

Pada tahun 2016, Credit Suisse Research Institute melakukan survei terkait ketidaksetaraan antara kaya dan miskin. Hasilnya, ketidaksetaraan kekayaan makin meningkat. Dalam laporan berjudul 'Global Wealth Report 2016' dikatakan, orang termiskin dunia hanya mampu menguasai kurang dari satu persen kekayaan dunia. Sementara 10 persen orang terkaya dunia justru bisa mendapatkan 89 persen aset yang tersedia.


"Jarak yang besar antara orang miskin dan kaya bisa menjadi faktor peruntuh ekonomi, ketidakstabilan masyarakat dan turunnya perlawanan terhadap kemiskinan," kata Kepala kebijakan kesetaraan Oxfam, Max Lawson dilansir dari mintpressnews.com, Rabu (23/11/2016).


Peningkatan kesenjangan ekonomi dipicu akibat beberapa faktor seperti krisis utang, resesi hingga harga komoditas dunia yang menurun. Survei menilai hal ini banyak menjadi topik perbincangan di seluruh dunia, namun solusi kongkret belum dilaksanakan.


42 Orang Kaya Punya Harta Lebih Besar dari Penduduk Miskin di Dunia

Kemudian pada 2017, Oxfam mencatat jumlah kekayaan 61 orang kaya sama dengan separuh populasi masyarakat dunia pada 2016. Menurut data Credit Suisse, ada 42 orang kaya yang memiliki harta kekayaan yang lebih besar daripada jumlah masyarakat paling miskin di dunia.


Perhitungan Oxfam didasarkan pada data kekayaan global dari buku Credit Suisse Global Wealth Data yang diterbitkan pada November 2017. Kekayaan miliarder dihitung menggunakan daftar miliarder Forbes yang terakhir diterbitkan pada Maret 2017.


Kesenjangan karena Orang Kaya Mengemplang Pajak

Di tahun 2018, laporan terbaru yang dikeluarkan Oxfam mengungkap, orang-orang yang masuk golongan paling kaya di dunia kini menguasai 82 persen kekayaan dunia. Angka ini meningkat dari tahun lalu.


Organisasi nirlaba dari Inggris itu mengatakan, ada berbagai faktor yang membuat kondisi kesenjangan semakin besar. Penyumbang terbesar adalah banyaknya orang kaya yang mengemplang pajak, ketidakadilan hak buruh hingga kebijakan yang tidak berpihak.


Oxfam sudah pernah merilis laporan yang serupa selama 5 tahun ke belakang. Di tahun 2017, laporannya menyebut bahwa kekayaan 8 orang terkaya dunia sama dengan harta 50 persen orang paling miskin di dunia.


Tahun ini, Oxfam melaporkan fakta baru bahwa 61 orang terkaya telah menguasai 82 persen dunia. Jumlah ini meningkat dari tahun lalu yang hanya sebanyak 42 orang.


Harta Kekayaan Miliarder Meningkat 12 Persen dari Tahun Lalu

Menurut laporan Oxfam pada 2019, jumlah kekayaan miliarder meningkat 12 persen atau USD 2,5 miliar per hari. Sementara 3,8 miliar harta masyarakat miskin menurun sebesar 11 persen. Laporan ini diluncurkan dalam Forum Ekonomi Dunia di Davos, Swiss.


Public Good or Private Wealth menunjukkan peningkatan kesenjangan antara kaya dan miskin dan memicu kemarahan publik di seluruh dunia.


Data ini mengungkapkan bagaimana kebijakan pemerintah yang memperburuk ketidaksetaraan dengan kurangnya dana untuk layanan publik, seperti perawatan kesehatan dan pendidikan. Namun di satu sisi, banyak orang kaya dan perusahaan yang menghindari pajak.


"Ukuran rekening bank Anda seharusnya tidak menentukan berapa tahun yang dihabiskan anak-anak Anda di sekolah, atau berapa lama Anda hidup. Namun ini adalah kenyataan di banyak negara di seluruh dunia. Sementara perusahaan dan orang paling kaya menikmati tagihan pajak yang rendah, jutaan anak perempuan tidak mendapat pendidikan yang layak dan wanita sekarat karena kurangnya perawatan kehamilan," kata Winnie Byanyima, Direktur Eksekutif Oxfam International.


Miliarder Punya Kekayaan Lebih Besar Dari 60 Persen Penduduk Bumi

Jumlah miliarder di dunia meningkat dua kali lipat dalam satu dekade terakhir, dan mereka memiliki kekayaan lebih besar 60 persen dari penduduk bumi. Demikian hasil penelitian lembaga amal Oxfam yang diumumkan pada Senin (20/1).


Hasil penelitian tersebut mengatakan perempuan dan gadis miskin berada di bawah skala, menyatakan "12,5 miliar jam pekerjaan tidak dibayar setiap hari," diperkirakan bernilai setidaknya USD 10,8 triliun per tahun.


"Ekonomi kita yang hancur setara dengan kantong para miliarder dan bisnis besar dengan mengorbankan laki-laki dan perempuan biasa. Tidak heran orang-orang mulai mempertanyakan apakah para milyarder seharusnya ada," kata kepala Oxfam dari India, Amitabh Behar, dikutip dari AFP, Senin (20/1).


Angka-angka Oxfam didasarkan pada data dari majalah Forbes dan bank Swiss Credit Suisse, tetapi data mereka diperselisihkan oleh beberapa ekonom.


Angka-angka menunjukkan bahwa 2.153 miliarder sekarang memiliki kekayaan lebih dari 4,6 miliar orang termiskin di planet ini.

Dosa George Soros dan Tudingan 'Biang Kerok' Krisis Moneter


 Jakarta, CNN Indonesia -- Saat krisis moneter yang melanda Asia, tak terkecuali Indonesia, 20 tahun silam, George Soros dituding sebagai biang kerok. Nama investor kelahiran Hungaria tersebut pertama kali didengungkan oleh Mahathir Muhammad.


Mantan Perdana Menteri Malaysia itu menyebut perusahaan hedge fund Soros telah membuat nilai tukar sejumlah mata uang di Asia terombang-ambing.


"Saya mengatakan perdagangan mata uang itu hal yang tidak penting, tidak produktif, dan tidak bermoral," ucap Mahathir 20 tahun lalu.


Kebetulan, salah satu perusahaan hedge fund yang baru melakukan operasi dalam jumlah besar di Asia kala itu adalah Quantum Fund, yang notabene dikelola oleh Soros.


Hedge fund secara umum adalah pengelolaan investasi kolektif global bagi nasabah kelas atas. Pengelola investasi itu akan mendapatkan biaya imbal jasa atas investasi yang dikelolanya berbasiskan kinerja.


Mengutip Business Insider, perusahaan melakukan spekulasi dengan meminjam Thailand baht dalam jumlah besar.


Pada 1997, nilai mata uang baht masih disenilaikan (peg) dengan dolar AS, sehingga korporasi di negara gajah putih itu merasa aman berutang dengan denominasi dolar AS. Hanya saja, mata uang dolar AS semakin menguat di pertengahan pada 1990-an. Mau tak mau, menggerus transaksi berjalan dan Thailand tak sanggup lagi untuk melakukan peg atas dolar AS.


Nilai baht terjun bebas 60 persen melawan dolar AS pada 1998. Ini yang kemudian memicu krisis moneter di negara-negara Asia lain, termasuk Indonesia. (REUTERS)


Soros mengendus bahwa devaluasi baht akan terjadi sangat parah. Dengan modal kurang dari US$1 miliar, ia pun berspekulasi atas baht. Dan, benar saja, tak berselang lama, kebijakan nilai tukar mata uang Thailand berubah dari skema mengambang tetap menjadi mengambang bebas.


Nilai baht terjun bebas 60 persen melawan dolar AS. Quantum Fund menorehkan cuan yang fantastis. Arus modal keluar melanda Thailand. Tak berselang lama, kondisi serupa menular ke beberapa negara Asia lainnya.


Inilah dalih awal yang menegaskan bahwa Soros harus bertanggung jawab atas kepanikan yang melanda Asia kala itu. Namun, alih-alih minta maaf, Soros malah membela diri.


"(Pernyataan Mahathir) tak sesuai, sehingga tak perlu perhatian lebih," ujarnya kala itu. Ia menambahkan, Bank Sentral Thailand lah yang tidak memilki pengetahuan cukup soal hedge fund.


Sang Spekulan Ulung


Titel spekulan ulung patut disematkan kepada Soros. Sebelum bikin geger Asia, ia menekuk lutut Inggris melalui peristiwa Black Wednesday yang terjadi pada 1992. Buku bertajuk "Soros: The Life, Times, and Trading Secrets of the World's Greatest Investor" yang dikarang Robert Slater menjelaskan secara gamblang salah satu kelalaian finansial Inggris selama menjadi anggota Uni Eropa itu.


Peristiwa Black Wednesday bermula saat dari sikap keengganan Inggris untuk bergabung ke dalam tahap pertama penciptaan mata uang tunggal Eropa bernama Exchange Rate Mechanism (ERM) pada 1979. Sebab, Inggris tak rela nilai mata uang poundsterling yang selama ini dikaitkan dengan emas harus berubah menjadi nilai mata uang masing-masing anggota Uni Eropa. Tentu saja nilai poundsterling bisa terjerembab jika mengikuti ERM.


Hanya saja, sejak 1987 Inggris mencoba mengaitkan poundsterling dengan deutsche mark, mata uang Jerman yang kala itu menjadi tolak ukur peg mata uang bagi negara-negara yang sepakat mengimplementasikan ERM. Dengan nilai 2,95 mark terhadap 1 poundsterling, maka biaya moneter untuk melakukan ERM kepada Inggris dianggap cukup tinggi. Apalagi, kala itu inflasi Inggris tercatat lebih tinggi ketimbang Jerman.


Soros mengendus bahwa devaluasi baht akan terjadi sangat parah. Dengan modal kurang dari US$1 miliar, ia pun berspekulasi atas baht. (REUTERS)


Dari sini, Soros mengendus kembali kemungkinan untuk mencari cuan dengan melakukan hedge fund. Apalagi, kala itu Inggris tengah mengalami pelemahan pertumbuhan ekonomi dan punya tingkat suku bunga acuan yang sangat tinggi. Soros berkeyakinan Inggris akan menurunkan tingkat suku bunga yang bisa melemahkan mata uangnya agar ekonomi kembali pulih.


Berbekal tebak-tebak buah manggis, Soros akhirnya menjual poundsterling dengan nilai setara US$6 miliar dan membeli deutsche mark dengan nilai setara US$7 miliar.


Tak hanya itu, ia juga meminjam uang dari Bank of England sebesar 5 miliar poundstering untuk kemudian dikonversikan dengan deutsche mark dengan nilai tukar 1 poundsterling sama dengan 2,79 Deutsche mark.


Soros tetap menunggu. Berharap kebijakan Inggris untuk mendevaluasi mata uangnya benar-benar terjadi.


Tak tahan dengan tekanan inflasi, pada 16 September 1992 Inggris menaikkan suku bunga acuannya dua kali dalam sehari. Bahkan hingga mencapai 15 persen, sebuah angka yang cukup mengkhawatirkan kala itu.


Ibarat pisau bermata dua. Jika Inggris tetap bertahan pada suku bunga tinggi, selamanya kondisi ekonomi Inggris tak akan pulih.


Lambat laun, permintaan akan poundsterling kian berkurang lantaran kondisi makroekonomi yang tidak stabil. Aksi intervensi valuta asing bank sentral Inggris gagal. Nilai tukar poundsterling terhadap Deutsche mark sudah turun 3 persen dalam sehari.


Ini seperti tinggal menunggu waktu saja Inggris keluar dari kesepakatan ERM dan mengubah sistem peg mata uangnya.


Hari Rabu itu merupakan mimpi buruk bagi Inggris, namun angin surga bagi Soros. Benar saja, Inggris memutuskan untuk keluar dari ERM dan kebijakan mata uangnya kini menganut kondisi mengambang bebas. Nilai mata uangnya pun terjun hingga 2,65 Deustche Mark per 1 poundsterling.


Soros akan segera mengambil untung besar dari berspekulasi poundsterling. Tak terasa, keuntungan dari menerka-nerka poundsterling bikin kantong Soros US$2 miliar lebih tebal. Atas aksinya, kini Soros dikenang sebagai pria yang berhasil 'membobol' Bank of England.


Pada 15 Januari 1998, Presiden Soeharto menandatangani Letter of Intent (LoI) paket bantuan dari IMF akibat terjadinya krisis finansial.  (AFP PHOTO / AGUS LOLONG)


Berbekal Ilmu Filosofi


Soros mengaku tak punya ilmu banyak ihwal segala macam peristiwa finansial yang terjadi di dunia. Ia hanya berpegang teguh pada kenyataan yang disebutnya tak bisa dijelaskan dengan pendekatan ilmiah ekonomi yang ada selama ini.


Di dalam buku bertajuk "The New Paradigm of Financial Market" yang ditulisnya sendiri, ia mengaku senang menyelami kondisi yang ada di dunia ini dengan basis ilmu filosofi.


Salah satu filosofi yang dipegang teguh olehnya adalah buah pikiran dari Karl Popper yang tercantum dalam buku "The Open Society and its Enemies".


Soros kagum dengan buah pemikiran Popper yang mengatakan bahwa gerakan Nazi Jerman dan Komunis memiliki kecenderungan yang sama, dimana dua gerakan ini masing-masing mengklaim sebagai pembawa kebenaran. Padahal sebenarnya, dua paham ini adalah sebuah perilaku yang bias dan terdistorsi dari kenyataan yang benar-benar terjadi.


Pandangan Popper itu kemudian menginspirasi Soros dalam kehidupan pribadinya. Ia menganggap, teori-teori ilmiah tidak selamanya valid. Tidak selamanya ilmu pengetahuan bisa memverifikasi segala kejadian yang ada di dunia ini. Ilmu pengetahuan, lanjutnya, hanyalah kumpulan hipotesis yang suatu saat bisa menjadi subjek falasi berpikir.


Dari kecintaannya akan filosofi, ia kemudian mempopulerkan istilah teori refleksitas, yakni anggapan di mana pelaku pasar tidak bergerak berdasarkan realita, namun persepsi mereka tentang realita itu sendiri.


Sebagai timbal baliknya, aksi tersebut justru akan mempengaruhi realita yang terjadi. Hal ini terjadi seperti di dalam kasus subprime mortgage saat krisis ekonomi 2008.


"Namun, untuk beberapa bagian, kesuksesan finansial saya yang merupakan berlandaskan paham filosofi juga merupakan sesuatu yang diperdebatkan," jelas dia.


Atas dasar itu, apa yang selama ini ia lakukan merupakan hasil dari latihan membaca situasi selama bertahun-tahun. Bahkan terkadang, menajamkan intuisi dan membaca situasi bikin Soros semakin rapuh. Ia mengaku kerap sakit punggung dan gangguan psikosomatis akibat kebiasannya itu.


"Meski demikian, saya menjunjung pentingnya filosofi dan teori refleksitas bagi diri saya sendiri," terang dia.


Butuh bertahun-tahun bagi Soros sebelum bisa mengguncangkan Inggris hingga Asia Tenggara. Ia mulai menekuni kariernya sebagai manajer investasi sejak tahun 1969 dengan membentuk perusahaan bernama Quantum Fund.


Perusahaannya digandrungi investor karena punya ciri khas tersendiri dalam memutar dana penanam modal. Ia hanya memainkan penjualan jangka pendek (short selling), menggunakan instrumen investasi yang kompleks, serta meminjam dana dalam jumlah yang tidak sedikit.


Tak heran, seluruh investor yang mau menanamkan modal di Quantum Fund harus menempatkan dana minimal US$1 juta.


Namun, meski syarat penempatan yang besar, imbal hasil dari Quantum Fund bukanlah sesuatu yang receh. Jika ada yang berinvestasi sebesar US$100 ribu pada tahun 1969 dan menginvestasikan kembali dividen yang diterima, maka sang investor bisa mendapat US$130 juta pada 1994.


Di samping itu, selembar saham di Quantum Fund senilai US$41,25 di tahun 1969 bisa bernilai US$21.543 di awal 1993.


Semua ini didapat dari intuisi Soros, seorang miliarder yang sempat miskin dan bahkan sempat bingung untuk bertahan hidup di London. Di kemudian hari, intuisi Soros akan sangat dibenci oleh pemimpin-pemimpin Asia Tenggara karena membawa awan kelam pada 1997-1998.


 Sebelum bikin geger Asia, George Soros menekuk lutut Inggris melalui peristiwa Black Wednesday yang terjadi pada 1992. (REUTERS/Luke MacGregor)


Mantan Menteri Keuangan Rizal Ramli menilai Soros sebagai sosok yang bertanggungjawab dalam memukul Thailand dan menyebabkan krisisnya berdampak sistemik hingga ke Indonesia.


Namun demikian, Soros memang tidak bermaksud membuat Asia Tenggara terinjak-injak. Sebagai seorang spekulan, ia hanya melihat peluang keuntungan dari rontoknya nilai mata uang baht.


"Dalam perkembangannya, Soros melihat kondisi Thailand. Defisit transaksi berjalan semakin besar dan mata uangnya overvalued sampai 15 persen, lebih tinggi dari Indonesia. Maka, dihajarlah mata uang Thailand, Thailand kena krisis," ungkap dia.


Tetapi menurut Rizal, 'dosa' Soros yang tidak bisa diampuni adalah semakin menjamurnya spekulan yang mengikuti jejaknya. Sebab, kisah sukses spekulan seperti Soros bisa menginspirasi pelaku pasar lainnya. Tak heran, krisis yang awalnya bermula di Thailand menyebar dengan cepat di negara-negara Asia lainnya.


Untuk Indonesia sendiri, penularan krisis moneter yang terjadi dari Thailand berlangsung sangat cepat. Hanya dalam dua bulan saja, nilai tukar rupiah terpapar habis-habisan akibat sentimen yang muncul dari negara tetangganya.


Pada Agustus 1997, Indonesia harus menanggalkan kebijakan nilai tukar mengambang terkendali menjadi mengambang bebas. Nilai tukar hancur lebur. Pertumbuhan ekonomi tak karuan.


"Ekonomi Indonesia hancur dari rata-rata 6 persen menjadi minus 13 persen karena fundamental lemah," imbuh dia.


Menurut Mantan Menkeu Rizal Ramli, 'dosa' Soros yang tidak bisa diampuni adalah semakin menjamurnya spekulan yang mengikuti jejaknya. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)


Ucapan Rizal tersebut diamini oleh Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia Ari Kuncoro. Menurutnya, perilaku para manajer investasi yang mengikuti Soros berkutat di hedge fund bikin letupan kecil di Thailand menjadi kebakaran hebat seantero Asia.


Kisah sukses Soros bikin ulah spekulasi manajer investasi kian menjadi-jadi. Mereka bisa jadi sasaran amukan jika krisis ekonomi tengah melanda suatu negara.


"Sekarang sudah banyak Soros-Soros lainnya, dan begitu pula yang terjadi pada 2008. Ketika ada ekses likuiditas global, mereka lakukan tanam modal sana-sini. Mereka dapat untung, tapi di sisi lain, aktivitas ekonomi bisa menjadi bubble," tegas dia.


Direktur Riset Center of Reform On Economics (CORE) Mohammad Faisal mengatakan kelakukan Soros dalam berspekulasi bisa jadi penyebab krisis moneter 1998 bikin panik. Namun, sebetulnya, hal penting bisa menangkal efek buruk spekulan seperti Soros adalah kondisi makroekonomi suatu negara itu sendiri.


"Kalau domestiknya kuat, harusnya konspirasi eksternal dampaknya tidak mendalam," tutur Faisal. Sembari menyebut bahwa kondisi Indonesia saat itu memang tengah rapuh.


Kala itu, inflasi tahunan ada di kisaran 6 persen dan pertumbuhan ekonomi bahkan sempat melesat ke angka 7,8 persen.


Namun, salah satu faktor domestik yang bikin ekonomi Indonesia tak berdaya adalah kebijakan nilai tukar mata uang yang menganut sistem mengambang terkendali. Tekanan atas rupiah semakin tinggi lantaran dolar terus menguat, ditambah permintaan valas yang kian tak terkendali tidak diimbangi dengan suplainya.


Ibarat gunung berapi yang meletus, tekanan atas rupiah yang selama ini ditahan-tahan melalui kebijakan mengambang terkendali akhirnya meledak juga. Dalam kurun Juni 1997 hingga 1998, depresiasi rupiah terhadap dolar AS tercatat 614,8 persen.


"Kalau dilihat juga kan Indonesia adalah salah satu negara yang paling terpapar parah. Padahal, kondisi masing-masing negara dalam merespons krisis moneter juga berbeda-beda. Terlebih masa pemulihannya, Indonesia pun terbilang cukup lama. Jadi memang, kalau domestik kuat, harusnya tekanan di Indonesia tidak begitu kuat," katanya.


Disadari atau tidak, tindakan spekulasi mata uang turut mencederai perekonomian Indonesia. Hingga kini, nama Soros masih digaungkan sebagai sosok yang bertanggungjawab atas runtuhnya ekonomi di sebuah kawasan yang dulu tersohor sebagai macan Asia. (bir/asa)



 https://cnnindonesia.com/

Ada George Soros di Balik 1998?



George Soros adalah sosok penting yang namanya terdengar di berbagai belahan dunia. Ia disebut berada di balik berbagai fenomena ekonomi dan politik. Benarkah miliarder ini berperan di balik tragedi 1998?


George Soros. Nama aslinya György Schwartz. Sosok yang satu ini mungkin sudah tak asing bagi kebanyakan orang. Dianggap sebagai salah satu sosok miliarder dan investor paling powerful di dunia, George Soros punya kiprah panjang dalam mempengaruhi kondisi ekonomi di banyak negara berbekal statusnya di bidang hedge fund.


Hedge fund itu sendiri secara umum adalah pengelolaan investasi kolektif global bagi nasabah kelas atas. Pengelola investasi itu akan mendapatkan biaya imbal jasa atas investasi yang dikelolanya berbasiskan kinerja. 


Nah, Soros dituduh terlibat dalam banyak krisis, termasuk yang terjadi di Indonesia dan negara-negara Asia Tenggara lain pada tahun 1998 lalu. Bahkan di Thailand ia dicap sebagai “economic war criminal”. 


Terlepas dari hal-hal tersebut, isu-isu dan konspirasi di seputaran Soros memang cukup banyak. Sekalipun ia disebut menggunakan kekayaannya untuk kepentingan sosial-politik, pendidikan dan sains, serta filantropi, namun tidak sedikit yang menganggap sosoknya menjadi “pengontrol” banyak negara dan pemerintah, serta terlibat dalam mendukung aksi-aksi kelompok kiri ekstrem seperti Antifa yang kerap dituduhkan oleh para politisi kanan konservatif di Amerika Serikat (AS).


Tentu pertanyaannya adalah benarkah demikian? Bagaimana sebetulnya peran Soros dalam krisis yang terjadi di Indonesia pada 1998 lalu?


Spekulan Berbuah Krisis

Siapa tak kenal George Soros? Dia adalah tokoh ternama di bidang keuangan, pasar modal, hingga aktivis di bidang politik berkebangsaan Amerika Serikat. Soros lahir dari keluarga keturunan Yahudi di Budapest, Hongaria pada tahun 1930.


Pada bulan Maret 1944, Nazi Jerman menduduki Hongaria. Soros berusia 13 tahun ketika pasukan Nazi masuk. Pada tahun 1945, Pertempuran di Budapest berkecamuk. Soros selamat dari pengepungan dan pertempuran, yang merenggut nyawa 38.000 warga sipil selama tiga bulan.


Seiring berakhirnya perang, Soros pergi ke Inggris tanpa uang sepeser pun. Dia kemudian mendaftar di London School of Economics (LSE) pada tahun 1947. Meskipun miskin, dia masih bisa bertahan hidup dengan menjadi pelayan dan portir kereta api.


Singkatnya, Soros lulus dari LSE dengan gelar sarjana di bidang filsafat. Setelah kesulitan mendapatkan pekerjaan, ia akhirnya mendapatkan posisi entry-level di bank investasi Singer & Friedlander. Kariernya kemudian menanjak dan menanjak hingga akhirnya pindah ke New York, serta mendirikan perusahaannya sendiri, Quantum Fund.


Kepiawaian Soros kemudian makin tinggi dan berujung pada titel spekulan ulung. Pada tahun 1992, Soros menekuk lutut Inggris melalui peristiwa Black Wednesday. Kisah ini digambarkan dalam buku Soros: The Life, Times, and Trading Secrets of the World’s Greatest Investor tulisan Robert Slater.


Soros disebut mengendus kemungkinan untuk mencari cuan dengan melakukan hedge fund atas Inggris. Apalagi, kala itu Inggris tengah mengalami pelemahan pertumbuhan ekonomi dan punya tingkat suku bunga acuan yang sangat tinggi. Soros berkeyakinan Inggris akan menurunkan tingkat suku bunga yang bisa melemahkan mata uangnya agar ekonomi kembali pulih. Prediksinya terbukti benar, dan pada akhirnya ia mendapatkan keuntungan mencapai US$2 miliar lebih alias Rp 28 triliun (nilai rupiah saat ini).


Hal serupa juga terjadi saat krisis moneter yang melanda Asia, tak terkecuali Indonesia,  di tahun 1998. Nama Soros pertama kali didengungkan oleh Mahathir Muhammad. Mantan Perdana Menteri Malaysia itu menyebut perusahaan hedge fund Soros telah membuat nilai tukar sejumlah mata uang di Asia terombang-ambing.


Kala itu, salah satu perusahaan hedge fund yang baru melakukan operasi dalam jumlah besar di Asia adalah Quantum Fund, yang notabene dikelola oleh Soros. Perusahaan tersebut melakukan spekulasi dengan meminjam mata uang Thailand baht dalam jumlah besar.


Singkat cerita, dengan modal kurang dari US$1 miliar, ia pun berspekulasi atas baht. Dan, benar saja, tak berselang lama, kebijakan nilai tukar mata uang Thailand berubah dari skema mengambang tetap menjadi mengambang bebas.


Nilai baht terjun bebas 60 persen melawan dolar AS. Quantum Fund menorehkan cuan yang fantastis. Tak berselang lama, kondisi serupa menular ke beberapa negara Asia lainnya.


Kecintaan terhadap Filsafat

Dalam pengakuannya, Soros mengaku senang menyelami kondisi yang ada di dunia ini dengan basis ilmu filsafat. Salah satu filosofi yang dipegang teguh olehnya adalah buah pikiran dari Karl Popper yang tercantum dalam buku The Open Society and its Enemies.


Soros kagum dengan buah pemikiran Popper yang mengatakan bahwa gerakan Nazi Jerman dan Komunis memiliki kecenderungan yang sama, di mana dua gerakan ini masing-masing mengklaim sebagai pembawa kebenaran. Padahal sebenarnya, dua paham ini adalah sebuah perilaku yang bias dan terdistorsi dari kenyataan.


Pandangan Popper itu kemudian menginspirasi Soros. Ia menganggap, teori-teori ilmiah tidak selamanya valid. Dari kecintaannya akan filsafat, ia kemudian mempopulerkan istilah teori refleksitas, yakni anggapan di mana pelaku pasar tidak bergerak berdasarkan realita, namun persepsi mereka tentang realita itu sendiri.


Nah, terlepas dari hal-hal tersebut, di AS sendiri memang banyak teori konspirasi yang mendera George Soros. Ia dituduh membiayai gerakan sayap kiri ekstrem seperti Antifa yang dalam beberapa waktu terakhir dituduh bertanggung jawab atas kerusuhan yang terjadi di AS. Ia juga dituduh tak benar-benar Yahudi dan justru menggerakkan kampanye anti Yahudi.


Soros bahkan dituduh ingin menciptakan revolusi di Amerika dan membiayai aksi-aksi protes. Namun, teori-teori tersebut minim pembuktian dan dengan mudahnya dipatahkan. Tokoh-tokoh seperti Donald Trump dan Rudy Giuliani adalah beberapa di antara tokoh-tokoh yang larut dalam tuduhan terhadap Soros ini.


Terlepas dari apapun itu, Soros tetap akan dikenang bagaimana saktinya spekulan berdampak pada ekonomi global. Sebagai pendana Partai Demokrat di AS, jelas ia juga akan mendapatkan serangan isu-isu yang demikian. Pada akhirnya, wajah Soros akan dilihat sebagai dua sisi: seorang filantropi namun punya aksi yang menyebabkan krisis juga. 

Kwik Kian Gie, John Perkins, dan Negara Doyan Utang



https://teguhtimur.com/

Enam tahun lalu dunia sempat dibikin heboh oleh John Perkins. Di dalam bukunya, Confession of the Economic Hit Man, Perkins mengaku bahwa dirinya adalah salah seorang mesin perusak ekonomi yang disusupkan pemerintah Amerika Serikat ke sejumlah negara, khususnya negara berkembang termasuk Indonesia. Sedemikian mengguncangnya pengakuan Perkins sampai-sampai buku itu sempat bertengger di daftar bestseller New York Times tujuh minggu berturut-turut.


Perkins dan sepak terjangnya tidak hanya ada di dalam film. Dia adalah nyata dan fakta. Di dalam bukunya itu, Perkins mengaku bahwa tugas pertamanya adalah merusak pondasi ekonomi Indonesia. Ia dan sepuluh orang temannya dikirimkan ke Indonesia untuk merancang cetak biru pembangunan pembangkit listrik buat pulau Jawa.


“Saya harus menghasilkan model ekonometrik untuk Indonesia dan Jawa,” ujar Perkins sambil menambahkan bahwa model ekonometrik yang mereka rancang merupakan hasil dari manipulasi data statistik.


Selain Indonesia, Perkins juga pernah beroperasi di sejumlah negara Amerika Latin, seperti Ekuador dan Panama.


Secara umum, Perkins dan teman-temannya membangun berbagai alasan pembenar sehingga negara yang mereka kunjungi mau berutang dalam jumlah yang sangat besar. Utang ini nantinya akan disalurkan kembali ke MAIN, perusahaan konsultan dimana John Perkins bekerja, dan perusahan-perusahaan Amerika lainnya seperti Bechtel, Halliburton, Stone & Webster, dan Brown & Root melalui penjualan proyek-proyek raksasa dalam bidang rekayasa dan konstruksi.


Agar negara target itu untuk selamanya tercengkeram oleh pihak kreditor, langkah selanjutnya yang mereka lakukan adalah menghancurkan secara total pondasi ekonomi. Setelah bangkrut, negara pengutang seperti Indonesia akan menjadi “target yang empuk kalau kami membutuhkan favors, termasuk basis-basis militer, suara di PBB, atau akses pada minyak dan sumber daya alam lainnya,” tulisnya di halaman 15.


Negara pengutang itu boleh bangkrut. Tetapi keluarga-penguasa yang dipelihara oleh mesin perusak ekonomi ini sudah barang tentu mendapatkan bagian yang cukup besar. Bahkan bagi mereka, inilah instrumen yang tidak boleh diabaikan untuk membeli loyalitas keluarga-penguasa dan para pengikut di lingkaran utama.


Dengan demikian, dapat dikatakan, semakin besar jumlah utang yang ditelan oleh negara target, semakin besar keuntungan yang disedot oleh mesin perusak ekonomi ini.


“Faktor yang paling menentukan adalah Pendapatan Domestik Bruto (PDB). Proyek yang memberi kontribusi terbesar terhadap pertumbuhan PDB harus dimenangkan. Walaupun hanya satu proyek yang harus dimenangkan, saya harus menunjukkan bahwa membangun proyek yang bersangkutan akan membawa manfaat yang unggul pada pertumbuhan PDB,” tulis Perkins di halaman 15.


Di halaman selanjutnya, ia bercerita tentang karakteristik PDB yang menyesatkan. Misalnya pertumbuhan PDB bisa terjadi walaupun hanya menguntungkan satu orang saja, yaitu yang memiliki perusahaan jasa publik dengan membebani hutang yang sangat berat buat rakyatnya.


Walau yang terjadi adalah fenomena dimana yang kaya menjadi semakin kaya dan yang miskin menjadi semakin miskin, namun otoritas statistik nasional akan mencatatnya sebagai kemajuan ekonomi.


Ekonom senior Kwik Kian Gie termasuk yang kerap mengutip sepak terjang Perkins ini. Bagian-bagian di atas adalah bagian-bagian yang paling sering disampaikan Kwik Kian Gie dalam berbagai kesempatan. Bagian-bagian itu memperlihatkan hubungan yang kuat antara mesin perusak ekonomi seperti Perkins dengan negara pengutang seperti Indonesia, serta akibat yang ditanggungkan oleh masyarakat yang tidak tahu menahu tentang model pembangunan yang didisain oleh mesin perusak ekonomi.


Namun, ada pengakuan Perkins yang menurut pengamatan saya hampir tidak pernah disitir Kwik Kian Gie. Bagian ini adalah mengenai konsekuensi yang akan diterima pemimpin-pemimpin negara pengutang yang at the end memilih “bertaubat”.


Ketika diminta keluarga Presiden Barack Obama untuk menuliskan kata pengantar di buku karya Ann Dunham-Soetoro, yang diangkat dari disertasinya ke dalam bahasa Indonesia tahun 2008 lalu, saya menyitir pengakuan Perkins mengenai konsekuensi bagi pemimpin yang bertaubat tadi.


Kita sudah mengetahui bahwa tugas utama Perkins adalah meyakinkan otoritas politik dan keuangan negara berkembang untuk menerima utang yang kerap kali disamarkan dengan istilah bantuan dalam jumlah yang begitu besar. Utang ini diperoleh dari lembaga-lembaga keuangan internasional rekaan Amerika Serikat seperti Bank Dunia dan International Monetary Fund (IMF).


Setiap kali menulis nama dua lembaga keuangan ini, saya teringat pada sosok Sri Mulyani Indrawati yang sebelum menjadi Menteri Keuangan pada periode 2004-2009 adalah Direktur Eksekutif IMF untuk Asia-Pasifik, dan meninggalkan gelanggang tahun lalu untuk bertugas sebagai salah seorang Direktur Pelaksana Bank Dunia.


Dari pengakuan Perkins kita juga telah mengetahui bahwa setelah jumlah utang berbulu bantuan berikut bunganya semakin membesar, dimana sebagian darinya lenyap ditelan praktik korupsi di kalangan keluarga-penguasa dan kaum di lingkaran utama, dan tak dapat dibayar kembali, otoritas politik negara berkembang itu pun dipaksa tunduk, menyerah dan menerima begitu saja semua keinginan Amerika yang disusupkan lewat produk hukum yang dihasilkan lembaga legislatif dan/atau eksekutif serta diamini oleh lembaga yudisial.


Pertanyaannya berikutnya adalah: bagaimana bila otoritas politik di negara berkembang yang sudah terperangkap ini bertaubat?


Mereka akan dibunuh. Itulah jawaban Perkins.


Ia mencontohkan nasib Presiden Ekuador Jaime Roldos Aguilera yang berkuasa antara 1979 hingga 1981 dan Presiden Panama Omar Torrijos Herrera yang berkuasa dari 1968 hingga 1981. Keduanya terperangkap dalam jebakan mesin perusak ekonomi. Namun belakangan, mereka menyadari kekeliruan itu serta berusaha mengkoreksi diri dan kebijakan nasional negara mereka.


Tetapi nasi telah menjadi bubur. Tidak ada jalan keluar dari jebakan mesin perusak utang, kecuali kematian.


Kedua presiden itu tewas dengan modus yang hampir sama: kecelakaan pesawat yang begitu mengerikan. Roldos tewas di bulan Mei 1981. Adapun Torrijos tewas tak lama kemudian, Agustus 1981.


Kecelakan itu, kata Perkins lagi, direkayasa oleh jagal CIA.


Nah, untuk Roldos dan Torrijos lah Confession of the Economic Hit Man didedikasikan Perkins. Kedua mendiang presiden itu pernah menjadi klien Perkins. 

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More