Senin, 03 April 2023

Falsafah yang Jadi Pegangan Warga PSHT

 PSHT atau Persaudaraan Setia Hati Terate merupakan organisasi pencak silat asal Madiun yang eksis di berbagai wilayah Nusantara. Selain belajar pencak silat, para anggotanya turut dibekali dengan falsafah PSHT yang menjadi tuntunan mereka.

Mengutip skripsi Kosmologi Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) (Telaah terhadap Konsep Memayu Hayuning Bawana) karangan Munir Abdul Bashor, PSHT tidak hanya bertujuan untuk mengajarkan olah fisik, tetapi juga mendidik anggotanya agar menjalankan segala perintah dan menjauhi larangan-Nya.

Dari situlah muncul berbagai falsafah PSHT yang harus dijadikan pegangan untuk para anggotanya. Apa saja falsafah tersebut? 

Mengutip buku Setia Hati The Way of My Life oleh Bambang Sri Hartono dan Dr. Taufiqur Rohman, salah satu falsafah PSHT yang selalu ditanamkan pada diri anggotanya adalah “Memayu hayuning bawana, ambrasta dur hangkara”.

Ini merupakan falsafah Jawa yang artinya manusia hidup di dunia harus mengusahakan keselamatan, kebahagiaan, dan kesejahteraan serta memberantas sifat angkara murka, serakah, dan tamak.


Falsafah tersebut diwariskan oleh Kang Mas atau warga senior di PSHT kepada generasi-generasi berikutnya agar adik-adik mereka bisa saling menghargai satu sama lain dan menghormati sesama makhluk hidup.

Selain “Memayu hayuning bawana, ambrasta dur hangkara”, ada berbagai falsafah PSHT lainnya yang sarat akan makna. Berikut beberapa di antaranya yang dikutip dari laman PSHT Cabang Kendal:

“Sephiro Gedhening Sengsoro Yen Tinompo Amung Dadi Coba”, artinya sebesar apapun penderitaan apabila diterima dengan hati yang ikhlas maka hanya akan menjadi cobaan semata.

“Olo Tanpo Rupo Yen Tumandhang Amung Sedelok”, artinya setiap kesusahan, keburukan, dan masalah-masalah apabila dijalani dengan senang hati maka akan hanya terasa sebentar saja.

“Tega Larane, Ora Tego Patine”, artinya orang SH Terate itu berani untuk menyakiti seseorang namun hanya kalau dengan niat untuk memperbaiki bukan merusak.

“Sak Apik-apike Wong Yen Aweh Pitulung Kanthi Cara Dedhemitan”, artinya adalah sebaik-baik manusia adalah orang yang memberi pertolongan secara sembunyi-sembunyi.

“Suro Diro Joyo Diningrat Lebur Dening Pangastuti”, artinya segala kesempurnaan hidup (kesaktian, kepandaian, kejayaan, dan kekayaan) dapat diluluhkan dengan budi pekerti yang luhur.

“Satria Ingkang Pilih Tanding”, artinya kestria yang hanya mau melawan orang yang mampu menghadapinya, bukan orang yang lebih lemah daripadanya.

“Ngluruk Tanpo Bolo, Menang Tanpo Ngasorake”, artinya berani tanpa harus ada kawan dan dapat menang tanpa harus merendahkan lawan.

“Datan Serik Lamun Ketaman, Datan Susah Lamun Kelangan”, artinya jangan sakit hati bila musibah menimpa dirinya dan jangan bersusah apabila kehilangan sesuatu.

“Ojo Seneng Gawe Susahe Liyan, Opo Alane Gawe Seneng Liyan” artinya jangan suka membuat orang lain bersusah dan tiada buruknya membuat bahagia orang lain.

“Ojo Waton Ngomong Ning Yen Ngomong Sing Gawe Waton”, artinya jangan hanya sekedar bicara, namun apabila bicara harus bisa dibuktikan.

“Ojo Rumongso Biso Ning Sing Biso Rumungso”, artinya janganlah merasa paling bisa namun sadar diri atas apa yang dapat dilakukan orang-orang disekitar kita.

“Ngunduh Wohing Pakarthi”, artinya siapa yang berbuat pasti akan menerima hasil perbuatannya.

“Jer Basuki Mawa Beya”, artinya sebuah kesuksesan dibutuhkan suatu pengorbanan.

“Budhi Dayane Manugso Tan Keno Ngluwihi Kodrate Sing Maha Kuwoso”, artinya sebaik-baiknya, sekuat-kuatnya manusia itu, tidak akan mampu melebihi takdir Tuhan Yang Maha Esa.

“Sekti Tanpo Aji Digdoyo Tanpo Guru”, artinya sudah sakti tanpa ‘pegangan’, maksudnya tanpa jimat, aji-aji, ilmu kebatinan – dan sudah hebat tanpa berguru

“Kridhaning Ati Ora Bisa Mbedhah Kuthaning Pesthi”, artinya gejolak jiwa tidak bisa mengubah kepatian.

“Amemangun Karyenak Tyasing Sesama”, artinya membuat enak perasaan orang lain.

“Sukeng Tyas Yen Den Hita", artinya suka/bersedia menerima nasihat, kritik, teguran.

“Aja Adigang, Adigung, Adiguna", artinya jangan sok kuasa, sok besar, sok sakti.

“Aja Milik Barang Kang Melok, Aja Mangro Mundak Kendo”, artinya jangan tergiur oleh hal-hal yang tampak mewah, cantik, indah; jangan berfikir mendua agar tidak kendor niat dan kendor semangat.

“Sing Resik Uripe Bakal Mulya”, artinya siapa yang bersih hidupnya akan mulia.

“Aja Kuminter Mundak Keblinger, Aja Cidra Mundak Cilaka, Sing Was-was Tiwas”, artinya jangan merasa paling pandai agar tidak salah arah; jangan suka berbuat curang agar tidak celaka; dan Barang siapa yang ragu-ragu akan binasa atau merugi.

“Aja Ketungkul Marang Kalungguhan, Kadonyan lan Kemareman”, artinya janganlah terobsesi atau terkungkung oleh keinginan untuk memperoleh kedudukan, kebendaan dan kepuasan duniawi.

“Aja Gumunan, Aja Getunan, Aja Kagetan, Aja Aleman”, artinya jangan mudah terheran-heran; jangan mudah menyesal; jangan mudah terkejut-kejut; jangan mudah kolokan atau manja.

“Sepi ing Pamrih Rame ing Gawe, Banter tan Mbancangi, Dhuwur tan Ngungkuli”, artinya bekerja keras dan bersemangat tanpa pamrih; cepat tanpa harus mendahului; tinggi tanpa harus melebihi.

“Datan Serik Lamun Ketaman, Datan Susah Lamun Kelangan”, artinya jangan gampang sakit hati manakala musibah menimpa diri; jangan sedih manakala kehilangan sesuatu.

“Ngluruk Tanpa Bala, Menang Tanpa Ngasorake, Sekti Tanpa Aji-Aji, Sugih Tanpa Bandha”, artinya berjuang tanpa perlu membawa massa; menang tanpa merendahkan atau mempermalukan; berwibawa tanpa mengandalkan kekuasaan, kekuatan; kekayaan atau keturunan; kaya tanpa didasari kebendaan.

“Urip Iku Urup”, artinya hidup itu hyala, Hidup itu hendaknya memberi manfaat bagi orang lain disekitar kita, semakin besar manfaat yang bisa kita berikan tentu akan lebih baik, tapi sekecil apapun manfaat yang dapat kita berikan, jangan sampai kita menjadi orang yang meresahkan masyarakat.


Pemuda Adalah Harapan Masa Depan

 

Rasulullah SAW memberikan jaminan keselamatan di hari akhirat kelak, antara lain, kepada pemuda yang menghabiskan masa mudanya untuk beribadah kepada Allah SWT, pemuda yang gemar melakukan aktivitas ibadah di masjid, dan pemuda yang sanggup menahan gejolak nafsunya manakala berhadapan dengan godaan syahwat perzinaan.


Mengingat betapa besar sumber daya potensi sekaligus emosi yang dimiliki pemuda, maka sepantasnyalah segenap masyarakat membimbing mereka agar menjadi pemuda idaman yang mulia menurut pandangan Allah SWT. Caranya, antara lain, dengan melibatkan pemuda ke dalam berbagai aktivitas yang positif dan konstruktif, membina jiwa mereka secara rutin dengan siraman rohani, membentengi mereka dengan tausiyah agar tidak terjebak ke dalam perbuatan nista, zina, dan kejahatan, serta mengajari mereka dengan teladan kebaikan orang tua.


Tentang pentingnya memperhatikan pemuda dalam rangka kaderisasi ini, disampaikan oleh Rasulullah SAW dalam pesannya. ''Aku pesankan agar kalian berbuat baik kepada para pemuda, karena sebenarnya hati mereka itu lembut. Allah telah mengutus aku dengan agama yang lurus dan penuh toleransi, lalu para pemuda bergabung memberikan dukungan kepadaku. Sementara para orang tua menentangku.''


Sahabat Ibnu Abbas pernah menyatakan, ''Tidaklah Allah mengutus seorang Nabi melainkan pemuda. Dan seorang alim tidak diberi ilmu pengetahuan oleh Allah melainkan di waktu masa mudanya.''


Ada beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk membentuk pemuda yang akan menjadi harapan masa depan bangsa, yaitu:

1.    Mewujudkan keserasian kebijakan pemuda di berbagai bidang pembangunan.

2.    Memperluas kesempatan pemuda memperoleh pendidikan dan keterampilan.

3.    Meningkatkan peran serta pemuda dalam pembangunan sosial, politik, ekonomi, lingkungan hidup, ketahanan, keamanan serta budaya dan agama.

4.    Meningkatkan potensi pemuda dalam kewirausahaan, kepeloporan, dan kepemimpinan dalam pembangunan.

5.    Melindungi segenap generasi muda dari bahaya penyalahgunaan NAPZA, minuman keras, pornografi, penyebaran HIV/AIDS, dan penyakit menular lain di kalangan generasi muda.

6.    Memperkokoh pembinaan mental, moral dan spiritual generasi muda berbasis keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT.



Kini, saatnya kita munculkan generasi muda idaman berkarakter ashabul kahfi, berakidah Ibrahim, pecinta sifat-sifat mulia para Nabi. Pemuda yang menjunjung nilai keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT. Mereka ini layak menjadi idaman setiap insan untuk merubah nasib bangsa kearah kemajuan positif. Hanya bangsa yang memperhatikan generasi muda lah yang akan mengalami kemajuan dan daya saing di masa depan.   

Tanggung Jawab Para Pemuda

 

Tanggung jawab menurut kamus besar Bahasa Indonesia adalah keadaan wajib menanggung segala sesuatunya.Tanggung jawab timbul karena telah diterima wewenang. Tanggung jawab juga membentuk hubungan tertentu antara pemberi wewenang dan penerima wewenang. Jadi tanggung jawab seimbang dengan wewenang.


Sedangkan menurut WJS. Poerwodarminto, tanggung jawab adalah sesuatu yang menjadi kewajiban (keharusan) untuk dilaksanakan, dibalas dan sebagainya. Dengan demikian kalau terjadi sesuatu maka seseorang yang dibebani tanggung jawab wajib menanggung segala sesuatunya. Oleh karena itu manusia yang bertanggung jawab adalah manisia yang dapat menyatakan diri sendiri bahwa tindakannya itu baik dalam arti menurut norma umum, sebab baik menurut seseorang belum tentu baik menurut pendapat orang lain.


Dengan kata lain, tanggung jawab adalah kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatannya yang disengaja maupun yang tidak disengaja. Tanggung jawab juga berarti berbuat sebagai perwujudan kesadaran akan kewajibannya.


Adapun macam- macam tanggung jawab pemuda adalah sebagai berikut:


1.Tanggung jawab terhadap dirinya sendiri


Manusia diciptakan oleh Tuhan mengalami periode lahir, hidup, kemudian mati. Agar manusia dalam hidupnya mempunyai “harga”, sebagai pengisi fase kehidupannya itu maka manusia tersebut atas namanya sendiri dibebani tanggung jawab. Sebab apabila tidak ada tanggung jawab terhadap dirinya sendiri maka tindakannnya tidak terkontrol lagi. Intinya dari masing-masing individu dituntut adanya tanggung jawab untuk melangsungkan hidupnya di dunia sebagai makhluk Tuhan. Contohnya, manusia mencari makan, tidak lain adalah karena adanya tanggung jawab terhadap dirinya sendiri agar dapat melangsungkan hidupnya.


2.Tanggung jawab terhadap keluarga


Keluarga merupakan masyarakat kecil. Keluarga terdiri atas ayah-ibu, anak-anak, dan juga orang lain yang menjadi anggota keluarga. Tiap anggota keluarga wajib bertanggung jawab kepada keluarganya. Tanggung jawab itu menyangkut nama baik keluarga. Tetapi tanggung jawab juga merupakan kesejahteraan, keselamatan, pendidikan, dan kehidupan. Untuk memenuhi tanggung jawab dalam keluarga kadang-kadang diperlukan pengorbanan. Contoh: Seorang ayah rela bekerja membanting tulang demi memenuhi tanggung jawabnya sebagai kepala keluarga untuk memenuhi kebutuhan keluarganya.


3.Tanggung jawab terhadap masyarakat


Pada hakekatnya manusia tidak dapat hidup tanpa bantuan orang lain, sesuai dengan kedudukanya sebagai makhluk sosial. Karena membutuhkan manusia lain, maka ia harus berkomunikasi dengan manusia lain tersebut. Sehingga dengan demikian manusia di sini merupakan anggota masyarakat yang tentunya mempunyai tanggung jawab seperti anggota masyarakat yang lain agar dapat melangsunggkan hidupnya dalam masyarakat tersebut. Wajarlah apabila semua tingkah laku dan perbuatannya harus dipertanggung jawabkan kepada masyarakat. Contoh: Seseorang yang menyediakan rumahnya sebagai tempat pelacuran pada lingkungan masyarakat yang baik-baik, apapun alasannya tindakan ini termasuk tidak bertanggung jawab terhadap masyarakat, karena secara moral psikologis akan merusak masa depan generasi penerusnya di lingkungan masyarakat tersebut.


4.Tanggung jawab terhadap Bangsa / Negara


Suatu kenyataan lagi bahwa setiap manusia, setiap individu adalah warga negara suatu negara. Dalam berfikir, berbuat, bertindak, bertingkahlaku manusia terikat oleh norma-norma atau ukuran-ukuran yang dibuat oleh negara. Manusia tidak bisa berbuat semaunya sendiri. Bila perbuatan manusia itu salah, maka ia harus bertanggung jawabkan kepada negara.


Contoh: Dalam novel jalan tak ada ujung karya Muchtar Lubis, guru Isa yang terkenal guru yang baik, terpaksa mencuri barang-barang milik sekolah demi rumah tangganya. Perbuatan guru Isa ini harus pula dipertanggung jawabkan kepada pemerintah. Kalau perbuatan itu di ketahui ia harus berurusan dengan pihak kepolisian dan pengadilan.


5.Tanggung jawab terhadap Tuhan


Tuhan menciptakan manusia di bumi ini bukanlah tanpa tanggung jawabmelainkan untuk mengisi kehidupannya. Manusia mempunyai tanggung jawab langsung kepada Tuhan. Sehingga tindakan manusia tidak bisa lepas dari hukum-hukum Tuhan yang dituangkan dalam berbagai kitab suci melalui berbagai macam agama. Pelanggaran dari hukum-hukum tersebut akan segera diperingatkan oleh Tuhan dan jika dengan peringatan yang keraspun manusia masih juga tidak menghiraukan, maka Tuhan akan melakukan kutukan. Sebab dengan mengabaikan perintah-perintah Tuhan berarti mereka meninggalkan tanggung jawab yang seharusnya dilakukan manusia terhadap Tuhan sebagai Penciptanya, bahkan untuk memenuhi tanggung jawabnya, manusia perlu pengorbanan.

Tantangan Para Pemuda di Era Globalisasi


Upaya mempersiapkan, membangun dan memberdayakan pemuda agar mampu berperan serta sebagai pelaku-pelaku aktif pembangunan bangsa Indonesia ternyata bukan persoalan sederhana. Upaya ini masih dihadapkan pada berbagai permasalahan dan tantangan. Ironinya, berbagai permasalahan sosial yang muncul tersebut ternyata melibatkan atau dilakukan pemuda, seperti tawuran dan kriminalitas lainnya, penyalahgunaan Narkoba dan Zat Adiktif lainnya (NAZA), minuman keras, penyebaran penyakit HIV/AIDS dan penyakit menular, penyaluran  aspirasi dan partisipasi, serta apresiasi terhadap kalangan pemuda. Apabila permasalahan ini tidak memperoleh perhatian atau penanganan bijaksana, akan memiliki dampak yang luas dan mengganggu kesinambungan, kestabilan dalam pembangunan nasional, bahkan mungkin akan mengancam integrasi bangsa.

Permasalahan lainnya adalah ketahanan budaya dan kepribadian nasional di kalangan pemuda yang semakin luntur, yang disebabkan cepatnya perkembangan dan kemajuan teknologi komunikasi, akibat dari derasnya arus informasi global yang berdampak pada penetrasi budaya asing.  Hal ini mempengaruhi  pola pikir, sikap, dan perilaku pemuda Indonesia.   Persoalan tersebut dapat dilihat kurang berkembangnya kemandirian, kreativitas, serta produktivitas di kalangan pemuda, sehingga pemuda kurang dapat berpartisipasi dalam proses pembangunan karakter bangsa.

Permasalahan yang tidak kalah pentingnya adalah era globalisasi yang terjadi di berbagai aspek kehidupan sangat mempengaruhi daya saing pemuda. Sehingga pemuda baik langsung maupun  tidak langsung dituntut untuk mempunyai keterampilan baik bersifat keterampilan praktis maupun keterampilan yang menggunakan teknologi tinggi untuk mampu bersaing dalam menciptakan lapangan kerja/mengembangkan jenis pekerjaan yang sedang dijalaninya.

Secara lebih rinci, permasalahan yang dihadapi pemuda di Indonesia diantaranya adalah:
a.   Pemuda Indonesia merupakan bagian terbesar penduduk Indonesia yakni sekitar 97 juta lebih dari jumlah penduduk keseluruhan sekitar 217 juta
b.   Tingkat pendidikan pemuda Indonesia masih jauh lebih rendah dibandingkan Negara-negara ASEAN. Hasil Susenas tahun 2003 menggambarkan pemuda yang masih belum mampu membaca dan menulis sebesar 2,28 % dan yang menamatkan pendidikan pada jenjang perguruan tinggi hanya 4,42%.
c.    Angka lanjut dan putus pendidikan tinggi, sekitar lebih dari 37 % dari jumlah pelajar yang lanjut dan lulus pendidikan tinggi
d.   Angka pengangguran terbuka sekitar 10,9 juta (17,01%), dimana sebagian besar ada pada usia 15 – 45 tahun, ini berarti pemuda menjadi bagian dari jumlah penganggur tersebut.
e.   Sebagian besar pemuda Indonesia hidup dibawah garis kemiskinan. Sebanyak 38,92% pemuda bekerja disektor pertanian, 41,06% sebagai buruh/karyawan, 21,23% sebagai pekerja keluarga, dan 17,67% berusaha sendiri.
f.     Sebagian besar pemuda Indonesia mudah menjadi korban dan pelaku permasalahan social masyarakat. Nilai, moral & etika pemuda terus mengalami kemunduran sehingga sering terlibat dalam masalah social yang mengarah pada kejahatan , pergaulan bebas, penyalahgunaan narkoba, tindak kekerasan &  kriminal.
g.    Kasus HIV : 2.746 orang ; Aids : 1.413 orang, dari jumlah tersebut terdapat sebanyak 73 % berada pada usia 20-39 tahun (pemuda termasuk didalamnya)
h.   Memasuki era globalisasi, pemuda Indonesia belum memiliki kompetensi dan kualitas yang berdaya saing global

Berbagai permasalahan tersebut dihadapkan pada tantangan pembangunan yang masih kompleks. Setidaknya, tantangan pembangunan bidang pemuda dalam kurun waktu ke depan adalah munculnya gerakan demokrasi dan pemajuan HAM yang akan memunculkan masalah-masalah baru di bidang kepemudaan. Disertai dengan laju globalisasi akan memberikan dampak pada persoalan indentitas  dan integritas bangsa di kalangan pemuda.  Hal ini akan mengancam kesatuan dan persatuan bangsa, serta upaya pembentukan moral dan agama yang  kuat di kalangan pemuda. Tantangan lain adalah belum terumuskannya kebijakan pembangunan bidang pemuda secara serasi, menyeluruh, terintegrasi dan terkoordinasi antara kebijakan di tingkat nasional dengan kebijakan di tingkat daerah.

 

Tanggung Jawab Sosial Pemuda Indonesia


Oleh: Dr. Leila Mona Ganiem


‘Pemuda hari ini, Pemimpin masa depan’ Kalimat ini benar, tetapi kenapa harus menunggu masa depan? Para pemuda sudah kerap membuktikan kepemimpinannya!


Menengok sejarah, sejak dulu pemuda selalu hadir sebagai penyelamat bangsa. Sumpah Pemuda tahun 1928 adalah salah satu bukti nyata, pemuda dengan semangat patriotik mampu menjadi sumbu pemersatu Nusantara, dengan segala keberagamannya, untuk melawan penindasan penjajah.


Masa depan Indonesia bergantung pada kualitas karakter dan kompetensi generasi mudanya. Pemuda adalah manusia tangguh yang, dengan kemampuan dan akhlak mulianya, menjadi tumpuan pengganti generasi sebelumnya. Pemuda terdidik diharapkan mampu berfikir jernih sebagai penjaga nilai kebenaran dan kontrol sosial di masyarakat. Sebagai agen perubahan pemuda berpeluang bangkit, berinisiatif tanpa beban, beraspirasi untuk perubahan bermakna bagi bangsa.


Bukan hal yang absurd ketika Bung Karno berujar lantang, “Beri aku 10 Pemuda, niscaya akan kuguncang dunia!”. Saking rindunya pada sang proklamator, Gus Nas, sahabat saya, menulis pertanyaan pada Bung Karno: Bung, di mana api revolusi itu kini? Bara cinta yang kau bakar. Palu semangat yang kau nyalakan untuk menggembleng sampai hancur lebur, lalu bangkit lagi. Menggembleng sampai hancur lebur, lalu bangkit lagi. Di mana semua itu kini?”


Jawabannya adalah teruskan Tanggung Jawab Sosial Individu anak bangsa membara!


Melalui tulisan ini, izinkan saya memperkenalkan konsep bernama PSR (Personal Social Responsibility), atau Tanggung Jawab Sosial Individu (Ganiem, Ambadar, Soekardjo, 2015). PSR adalah mindset, sikap dan perilaku. Kami menganggapnya sebagai kata kerja.


Dengan mendorong ber-PSR, kita menyentuh syaraf sosial seluruh anak bangsa untuk berdaya dan memberdayakan masyarakat. Bayangkan dampaknya jika mesin kepekaan sosial setiap warga negara, setidaknya para Pemuda, diaktifkan!


Pemuda yang ber-PSR akan berupaya mencapai keunggulan, bersikap atas dasar rasa hormat, melibatkan diri, peduli, bertoleransi, bersahabat, komunikatif, menyelesaikan masalah sosial secara kreatif, memberi perhatian serius pada pandangan orang lain serta bertindak nyata dalam kehidupan. Dengan jumlah 64,50 juta (BPS, 2020) pemuda-pemudi yang ber-PSR akan mampu membuat perubahan gemilang untuk Indonesia.


Tanggung Jawab Sosial Pemuda Indonesia


Sebaliknya, dengan jumlah yang cukup banyak, bahkan berpeluang makin bertambah oleh bonus demografi, jika tidak memiliki tanggung jawab sosial individu maka pemuda Indonesia akan menjadi beban dan ancaman bagi bangsa.


PSR dapat diekspresikan dengan berbuat kebaikan. Keelokan budi tersebut, yang meletakkan kepentingan orang lain di atas kepentingan sendiri, dapat dilakukan dengan memberikan uang, barang, pemikiran, tenaga, waktu, atau perasaan. Tindakan ber-PSR adalah sukarela, membantu orang lain tanpa mengharapkan imbalan.


Semenjak Covid-19 yang sangat menular ada di muka bumi, cara kita bekerja, bersekolah, dan beribadah menjadi berubah. Meski virus adalah isu kesehatan, jika hanya tenaga kesehatan yang diharapkan berperan, maka kerugian bersama akan merebak dengan berlimpah. Solusinya, penyebaran virus yang massif dan menular, perlu dihadapi seluruh warga negara, terutama pemuda, dengan upaya kolektif. Tindakan efektif dari pemuda dapat menjadi solusi ampuh mengatasi Pandemi ini.


Semua pemuda, dengan latar belakang apapun, usia berapapun, miskin kaya, profesi apapun, sehat sakit, selalu dapat ber-PSR.


Dalam konteks Covid-19, bagaimana PSR dijalankan? Pemuda dapat berbagi uang, kebutuhan pokok, alat pelindung diri, mendonorkan darah atau plasma. Pemuda sebagai duta perubahan dapat berbagi pemikiran dengan cara mengedukasi publik tentang prokes melalui berbagai upaya kreatif; mengatasi infodemik atau hoax. Pemuda dapat berbagi tenaga dengan menjadi relawan Gugus Covid di wilayahnya.


Pemuda dapat menebarkan optimisme dengan berbagai cara kreatif pada penderita Covid-19 atau anak-anak yang kehilangan orang tua, tidak menyebarkan stigma negatif pada penderita dan keluarga. Pemuda yang positif Covid-19, meskipun OTG-orang tanpa gejala, dapat menginformasikan kondisinya dan menghindari kontak dengan orang sehat.


Sangat banyak upaya berkhidmat terkait PSR untuk masyarakat lebih luas. Praktik PSR tidak secara eksklusif terpisah satu sama lain, bahkan saling terpadu.


PSR Pemuda sangat mungkin berhasil manakala terus ditumbuhkan dan disuburkan dengan berbagai alasan.


Pertama, sejumlah riset menyimpulkan 70% generasi milenial melakukan kegiatan volunteer, bahkan lebih besar dari generasi di atasnya.


Kedua, Indonesia yang berbudaya kolektivis dan religius, tolong menolong itu biasa. Bahkan, gotong-royong sebagai modal sosial berharga ini adalah inti sari dari dasar negara, Pancasila.


Ketiga, Kebaikan itu menular, membahagiakan dan menyehatkan pelakunya.


Keempat, Indonesia sudah membuktikan sendiri dan dikukuhkan dengan pengakuan internasional yaitu melalui Charities Aid Foundation (CAF) World Giving Index pada tahun 2018 dan tahun 2021, menempatkan Indonesia di posisi teratas sebagai negara paling murah hati di dunia. Lembaga lain yaitu Legatum Prosperity Index 2019 yang melakukan pemeringkatan pada 167 negara, menempatkan Indonesia di ranking ke-5 dunia dan rangking ke-1 di Asia Pasifik dalam partisipasi sipil serta sosial terkait tingkat sukarelawan untuk menolong sesama di masyarakat.


PSR atau Tanggung Jawab Sosial Individu, adalah bentuk nyata Bela Negara. Kita yang memiliki semangat bertanggung jawab sosial, akan menunjukkan patriotisme untuk senantiasa mempertahankan eksistensi negara tercinta.


Berbuat kebaikan adalah kebutuhan alamiah manusia, tak seorangpun boleh diabaikan potensinya untuk ber-PSR. Mari jadikan PSR sebagai gaya hidup.


Apa PSR-mu?


(Penulis adalah Motivator Nasional, Akademisi Komunikasi, Penulis Buku),

Informasi Wilayah Karangturi, Kec. Mrebet, Kab. Purbalingga, Jawa Tengah, Indonesia

Karangturi adalah salah satu desa/kelurahan di Kecamatan Mrebet, Kabupaten Purbalingga, provinsi Jawa Tengah.

Karangturi mempunyai kode wilayah menurut kemendagri 33.03.08.2001. Sedangkan kodeposnya adalah 53352



Balai Desa Karangturi - Purbalingga, Jawa Tengah

 Alamat lokasi : Jalan Desa, Area Sawah, Karangturi, Kec. Mrebet, Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah 53352, Indonesia

Balai Desa Karangturi merupakan kantor desa sekaligus menjadi pusat aktifitas warga desa. Balai desa ini juga melayani masyarakat dalam memenuhi kebutuhan administrasi kependudukan, termasuk di antaranya perizinan-perizinan umum desa seperti perizinan pendidikan, kesehatan warga desa, surat keterangan, pertanahan, pindah domisili dan lainnya yang menjadi kewenangan daerah.

Secara lebih detail, kantor desa atau lurah yang berada di wilayah Kabupaten Purbalingga ini melayani izin untuk pengurusan surat keterangan domisili, Surat Kelakuan Baik, Surat Pindah Keluar, Surat Keterangan Tidak Mampu, Surat Keterangan Usaha, Surat Usaha Mikro, dan Surat Pernyataan Miskin, surat domisili sementara dan lainnya.

Selain itu Balai Desa Karangturi juga melayani aktifitas warga seperti musyawarah, rapat desa, penyuluhan, lomba dan lainnya.

Segera kunjungi Balai Desa Karangturi terdekat ini untuk informasi lainnya terkait administrasi kependudukan, acara rakyat, info penyuluhan pada daerahnya. Anda juga bisa menghubungi kontak telepon atau mengunjungi website desa jika tersedia.


SD Negeri 1 Karangturi, Kabupaten Purbalingga

SD Negeri 1 Karangturi adalah sebuah sekolah SD negeri yang beralamat di Jl. Desa Karangturi, Kab. Purbalingga.

SD Negeri 1 Karangturi menggunakan kurikulum SD 2013, terakreditasi B, dikepalai oleh seorang kepala sekolah bernama Slamet dan operator sekolah Mely Indah Wikansari.

SD NEGERI 1 KARANGTURI adalah salah satu satuan pendidikan dengan jenjang SD di Karangturi, Kec. Mrebet, Kab. Purbalingga, Jawa Tengah. Dalam menjalankan kegiatannya, SD NEGERI 1 KARANGTURI berada di bawah naungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

ALAMAT SD NEGERI 1 KARANGTURI

SD NEGERI 1 KARANGTURI beralamat di Jl. Desa Karangturi, Karangturi, Kec. Mrebet, Kab. Purbalingga, Jawa Tengah, dengan kode pos 53352.

KONTAK YANG DAPAT DIHUBUNGI

Apabila anda ingin bertanya atau menghubungi langsung SD NEGERI 1 KARANGTURI, dapat melalui beberapa media. Apabila ingin mengirimkan surat elektronik (email), dapat dikirimkan ke esdekarangturi01@gmail.com.

FASILITAS YANG DISEDIAKAN SD NEGERI 1 KARANGTURI

SD NEGERI 1 KARANGTURI menyediakan listrik untuk membantu kegiatan belajar mengajar. Sumber listrik yang digunakan oleh SD NEGERI 1 KARANGTURI berasal dari PLN.

JAM PEMBELAJARAN DI SD NEGERI 1 KARANGTURI

Pembelajaran di SD NEGERI 1 KARANGTURI dilakukan pada Pagi. Dalam seminggu, pembelajaran dilakukan selama 6 hari.

AKREDITASI

SD NEGERI 1 KARANGTURI memiliki akreditasi B, berdasarkan sertifikat 817/BAN-SM/SK/2019.


Info Sekolah SD N 2 KARANGTURI

Nama Sekolah : SD N 2 KARANGTURI

Nomor Pokok Sekolah Nasional : 20303026

Jenjang Pendidikan  : SD

Status Sekolah  : Negeri

Alamat Sekolah  : Dusun Kedungliang

RT/RW : 7 / 3

Dosun  : KEDUNGLIANG

Desa Kelurahan  : KARANGTURI

Kecamatan  : Kec. Mrebet

Kabupaten  : Kab. Purbalingga

Provinsi : Prov. Jawa Tengah

Kode Pos  : 53352

Lokasi Geografis  : Lintang -7 Bujur 109

Beberapa Mushalla dan Masjid di Desa Karangturi :

1. Mushalla Sutimah Berdiri tahun 1985 di RT 15 RW 07 merupakan tanah Wakaf

2. Mushalla Suharji Salimah Arsanom Berdiri tahun 1957 di RT 15 RW 07 Karangturi merupakan   

        tanah Wakaf

3. Mushalla Koringah Berdiri tahun 1974 di RT 12 RW 06 merupakan  tanah Wakaf

4. Mushalla San Mustar (Muqorrobin) Berdiri tahun 1954 di RT 11 RW 05 merupakan  tanah Wakaf

5. Mushalla Darussalam Berdiri tahun 1952 di RT 05 RW 03 merupakan  tanah Wakaf

6.     Masjid Al-Hikmah Berdiri tahun --- di RT 13 RW07 merupakan tanah Wakaf

7.     Masjid Nurul Iman


PKD Karangturi – Karangturi, Mrebet, Kabupaten Purbalingga 

Alamat: M967+QG, Dusun 2, Karangturi, Kec. Mrebet, Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah 53352


Turnamen Sepak Bola Karangturi Cup 2018

 


PURBALINGGA, INFO ( https://jatengprov.go.id/) – Sebanyak 24 Tim mengikuti turnamen sepak bola Karangturi Cup 2018. Turnamen tingkat Kecamatan Mrebet tersebut dibuka langsung oleh Bupati Purbalingga, H. Tasdi, SH, MM di Lapangan Desa Karangturi, Kecamatan Mrebet pada Sabtu Sore, (03/03/2018).


Ketua Panita, Suroso mengungkapkan turnamen digelar dalam rangka menumbuhkembangkan persepakbolaan di wilayah Kecamatan Mrebet. “Nantinya muncul bibit pesepakbola unggul dari Kecamatan Mrebet,” katanya.


Tambahnya Karangturi Cup 2018 akan digelar sampai tanggal 25 Maret 2018 di Lapangan Desa Karangturi, Mrebet. “Ada Juara 1,2,3 dengan total hadiah sebesar 6 juta rupiah,” kata Suroso.


Bupati Purbalingga, Tasdi mengapresiasi penyelenggaraan  turnamen sepakbola Karangturi Cup 2018 . Ia berharap turnamen sepak bola menjadi sarana silaturahmi sekaligus gotongroyong antar desa di Kecamatan Mrebet. “Semoga menjadi pendorong majunya persepakbolaan di Kabupaten Purbalingga,” katanya.


Pada kesempatan tersebut, Bupati Tasdi juga akan memberikan bantuan untuk pengembangan lapangan Desa Karangturi sebesar 100 juta rupiah. Turnamen dibuka dengan tendangan bola oleh Bupati dari titik tengah lapangan. Tim yang bertanding yaitu kesebelasan Mrebet FC melawan Perseka Karangturi. (PI6/PI9)

Ke Desa Karangturi, Kec. Mrebet, Purbalingga


 

Klinthunger Channel




Program TMMD Kodim Purbalingga: Pembukaan Jalan Baru Desa Karangturi Kecamatan Mrebet

 TRIBUNJATENG.COM, PURBALINGGA - Pembukaan jalan baru Desa Karangturi Kecamatan Mrebet yang terhubung ke Desa Patemon Kecamatan Bojongsari selesai dikerjakan. Pembukaan jalan baru dengan panjang 1700 meter dan lebar 6 meter ini merupakan program pembangunan dari TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) Sengkuyung tahap III tahun 2020.


Proyek ini dilaksanakan mulai 22 September hingga 21 Oktober 2020. Hasil TMMD kali ini diserahkan secara simbolis dalam bentuk dokumen dari Komandan Kodim 0702/Purbalingga kepada Pjs Bupati Purbalingga, Rabu (21/10) di Pendopo Dipokusumo.


Pimpinan proyek TMMD Sengkuyung III, Lettu Inf Mohammad Iskandar menjelaskan, pembukaan jalan baru ini meliputi pengerasan (makadam) dan pembuatan enam unit gorong-gorong.


“Juga dilaksanakan kegiatan fisik tambahan yaitu pembangunan satu unit RTLH dan pembangunan satu unit saluran paralon irigasi,” katanya, Rabu (21/10)


Program TMMD Sengkuyung juga melaksanakan kegiatan non fisik berupa penyuluhan terkait beberapa bidang. Di antaranya mental ideologi, kesadaran berbangsa dan bernegara, Kamtibmas, pertanian, dan kesejahteraan masyarakat.

Pjs Bupati Purbalingga Sarwa Pramana berharap, ke depan kegiatan TMMD lebih memprioritaskan desa-desa yang masih tertinggal seperti desa-desa yang belum teraliri arus listrik dan kesulitan akses jalan.


“Mudah-mudahan program seperti ini dapat terus dijaga dan terus dilaksanakan” harapnya.


Komandan Kodim 0702/Purbalingga, Letkol Inf Decky Zulhas berharap, karya TMMD berupa pembukaan jalan baru ini bisa dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh masyarakat.


“Semoga jalan ini berdampak pada kesejahteraan masyarakat dalam rangka mempermudah akses transportasi hasil bumi baik pertanian dan perkebunan di wilayah ini,” katanya.


Penulis: khoirul muzaki | Editor: sujarwo

Kepemudaan : Family Gathering SMA Ma'arif Bukateja

 


Sebanyak 118 Siswa Putra dari SMK Ma'arif Bukateja mengikuti Acara Family Gathering selama 3 hari di bulan Ramadan ini. Kegiatan tersebut dari hari Jum'at tanggal 28 s.d 30 Maret di Pondok Pesantren Miftahul Mubtadi'in yang di asuh oleh  Pak Kyai Ahmad Mufhimin daerah Klampok, Banjarnegara.

Sebagai bentuk kepedulian dan kesadaran akan pentingnya masa remaja dalam menghadapi masalah-masalah kekinian, maka Mas Eko bekerjasama dengan pihak Sekolah dari SMK Ma'arif mengadakan sebuah kegiatan yang menarik, santai namun mampu membuka paradigma para remaja agar bisa memiliki kesadaran akan tanggung jawabnya sebagai pribadi, masyarakat dan warga negara.

Materi yang disampaikan meliputi Motivasi, Kesadaran untuk Membangun Masyarakat, Kewirausahaan, dan Outbound.

Sebagai Pemateri Utama adalah Mas Eko dan Mas Roso

Untuk Materi Kewirausahaan dan Outbound di handle oleh Team Ruang Dapur yang di komandoi oleh Mas Fatul.

Kepanitian untuk Kegiatan tersebut adalah dari Soboratan Preneur dan Tim Ruang Dapur.

Berikut beberapa kegiatan yang berlangsung selama 3 hari tersebut.

Kreatifitas Siswa membuat Olahan Krispi dengan target Wawasan Kewirausahaan. Hasil olahan akan di bagikan ke masyarakat sekitar dan untuk berbuka puasa.

Outbound

Kegiatan Buka Bersama

Kegiatan tersebut di Dokumentasi Oleh Cinematic Drone ( Mas Jon )








Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More