Bukan hanya Pemimpin spiritual Iran, Sayed Ali Khamenei atau pemimpin kharismatik Hizbullah Sayed Hasan Nasrullah yang mengatakan bahwa Israel adalah negara teroris. Bahkan Erdogan, presiden Turki dengan tegas mengatakan bahwa Israel adalah negara teroris.
Sejarah Israel penuh dengan pembunuhan dan pembantaian terhadap penduduk Palestina terutama penduduk Muslimnya. Tujuan Israel adalah etnic cleansing atau pembersihan etnis dimana mereka berusaha membersihkan tanah Palestina dari bangsa-bangsa arab lalu menempatkan di atasnya bangsa-bangsa yahudi yang mereka datangkan dari berbagai belahan dunia.
Suatu fakta yang tidak bisa dipunkiri adalah pengusiran secara paksa yang dilakukan Israel terhadap bangsa Palestina adalah bagian dari strateginya untuk membersihkan Palestina dari penduduknya yang berbangsa arab. Bersamaan dengan itu Israel juga melakukan teror, baik fisik maupun psikis, bahkan melakukan pembantaian secara keji yang menyebabkan bangsa Palestina yang tersisa kemudian pergi meniggalkan negerinya untuk keselamatan jiwa mereka.
Sejarah bermula pada tanggal 29 nov tahun 1947 ketika PBB mengeluarkan resolusi 181 yang mengesahkan Rencana Pembagian tanah Palestina yang dikenal dengan istilah Partition Plan. Resolusi PBB yang direkayasa oleh Inggeris dan Amerika ini menyebutkan bahwa sebagian dari tanah Palestina disebut sebagai Arab Merdeka dan sebagian lagi disebut Negara Yahudi.
Karena Palestina ini semulanya memang milik penduduk arab maka tidak sedikit penduduk arab yang masih berada di bagian “negara yahudi” setelah pembagian itu. Mereka berjumlah lebih dari 243 ribu jiwa yang tersebar di 219 desa dan 4 kota: Haifa, Thabriya, Safad dan Beisan. Namun apa lacur. Antara bulan nov 1947 sampai dengan Juni 1948, yakni sekitar 7 bulan saja, sebanyak 239 ribu penduduk arab diusir secara paksa dari kampung halaman mereka; dan 180 desa dibumi hanguskan. Demikian juga penduduk arab yang tinggal di tiga kota besar seperti Safad, Thabriya dan Beisan semua diusir secara paksa; dan hanya 1950 jiwa penduduk arab Palestina saja yang tinggal di Heifa yang masih sisa.
Tragedi terus bertambah. Penduduk arab Palestina yang tinggal di daerah-daerah bagian Negara Palestina kemudian juga diusir oleh tentara-tentara Zionisme. Ada sekitar 122 ribu penduduk arab Palestina yang dipaksa keluar dari negerinya; 70 desa dibumi hanguskan selain dari pengusiran penduduk arab yang secara turun temurun berada di Yafa, ‘Aka, Allud dan Ramlah.
Selain dari pengusiran dan dipaksa exodus, rezim Israel juga meneror penduduk Palestina dengan berbagai perbuatan keji dan terkutuk. Yang paling terkutuk dari semua itu adalah pembantaian demi pembantaian terhadap bangsa yang teraniaya tanpa daya ini.
Kita daftarkan di sini sejarah pembantaian Israel terhadap bangsa palestina yang mudah-mudahan bisa memelekkan mata kita dari melihat siapa israel yang terkutuk ini sesungguhnya. Mereka membantai rakyat yang tidak berdosa, orang-orang tua renta, ibu-ibu yang lemah dan bahkan bayi-bayi mungil yang belum mengerti apa itu dunia. Tujuan Israel: merampas tanah Palestina dan menjadikannya sebagai negara yahudi yang dijanjikan. Dalam keyakinan zionime Israel, mereka adalah bangsa pilihan dan selain mereka adalah hamba-hamba sahaya yang layak diperbudak.
Berikut daftar pembantaian Israel terhadap bangsa Palestina:
1. Pembantaian di Baldah Syaikh 13-12-1947 dimana sejumlah preman dan bandit-bandit Yahudi yang dikenal dengan nama Haganah gangs masuk ke desa Baldah Syaikh, lalu menyisir penduduknya dan membantai semua orang yang dijumpai. Lebih dari 600 orang, laki wanita tua dan anak-anak kemudian meregang mati syahid dengan sangat mengenaskan.
2. Pembantaian di desa Deir Yasin pada tanggal 10-4-1948 dimana sejumlah preman yang dikenal dengan nama Shateran, Argoun dan Hagana masuk ke dalam desa yang terletak di bagian barat kota al-Quds pada jam 2 pagi. Mereka meledakkan rumah-rumah penduduk, menembaki mereka yang berlari dan membunuh mereka yang masih bertahan. Pembataian di desa ini berlangsung sampai tengah hari yang mengakibatkan lebih dari 360 penduduk arab palestina syahid dengan sangat mengenaskan, yang mayoritasnya adalah orang-orang tua, wanita dan anak-anak.
3. Pembantaian di desa Abu Syausyah yang terletak dekat dengan desa Deir Yasin pada tanggal 14-5-1948 di waktu subuh. Jumlah yang syahid pada peristiwa keji ini sekitar 50 jiwa yang mayoritas korbannya terdiri dari ibu-ibu, orang-orang tua dan anak-anak.
4. Pembantaian di desa Thanthurah pada tanggal 22-8-1948 dimana lebih dari 90 penduduk desa tersebut dibantai dengan sangat keji, lalu mereka dikubur secara massal dan kuburannya kini dijadikan sebagai lahan parkir.
5. Pembantaian di Qubbiyah pada tanggal 14-10-1953 dimana militer Israel mengepung desa tersebut, lalu meledakkan hampir semua bangunan yang ada di dalamnya termasuk masjid, madrasah dan rumah-rumah penduduk. Dari jumlah penduduk yang berjumlah ratusan jiwa, 67 darinya gugur syahid dan ratusan yang lainnya luka-luka. Komandan yang memimpin pembantaian ini adalah Areil Sharon, yang dikemudian hari ia menjadi perdana menteri Israel.
6. Pembantaian di desa Qulqiliyah pada tanggal 10-10-1956 dimana tentara Israel dan sebagian penduduk yahudi menyerang desa yang berbatasan dengan “negara yahudi” yang dideklarasikan pada tahun 1947. Serangan bertubi-tubi lewat udara, darat dan pemasangan ranjau-ranjau ini telah membunuh lebih dari 70 penduduk Palestina sebagai syahid.
7. Pembantaian di desa Kufr Qasim pada tanggal 29-10-1956 dimana Israel dengan alasan pengumuman larangan keluar rumah mereka membantai penduduk Palestina yang tengah berada di luar rumah, laki perempuan orang tua maupun anak-anak. Korban dari pembantaian ini sekitar 49 dari penduduk Palestina yang tidak berdosa.
8. Pembantaian di Kemah Khan Yunus yang terletak di selatan Tepi Ghaza pada tanggal 3-11-1956 dimana tentara Israel membantai lebih dari 250 penduduk Palestina yang tinggal di kemah tersebut. Sembilan hari setelahnya, yakni tanggal 12-11-1956 tentara Israel kembali membantai lagi penduduk kemah itu yang mengakibatkan gugur sebanyak 275 penduduk Palestina; juga membantai lebih dari seratus yang lain di Kemah Rafah pada hari yang sama.
9. Pembantaian di Masjid al-Aqsho pada tanggal 8-10-1990, pada hari senen menjelang waktu zohor. Ketika itu sejumlah ekstremis yahudi yang dikenal dengan nama Umana Jabal Haikal berusaha meletakkan batu fondasi di atas Temple Ketiga yang mereka asumsikan berada di tengah pelataran masjid al-Aqsha. Ketika hal itu diprotes oleh kaum muslimin maka terjadilah penembakan yang membabi buta yang dilakukan oleh pata tentara Israel yang mengakibatkan 21 orang gugur syahid, 150 lebih yang luka-luka dan 250an penduduk Palestina ditangkap.
10. Pembantaian di Haram Ibrahimi pada tanggal 25-2-1994 di waktu subuh tatkala para penduduk Palestina sedang melaksanakan shalat subuh berjemaah di masjid Ibrahimi. Para penembak dan tentara Israel menembaki penduduk Palestina yang sedang shalat dari balik tiang-tiang masjid yang mengakibatkan sebagian dari kepala mereka pecah, leher mereka patah. Yang gugur syahid ketika itu sebanyak 50 orang.
11. Pembantaian di Kemah Janin pada tanggal 29-3-2002 dimana para militer Israel yang dipimpin oleh Jenderal S. Movaz mengepung tenda-tenda para penduduk Palestina yang ada di Kemah Janin lalu membantai mereka dengan darah dingin. Minimal 200 penduduk Palestina gugur di tempat tanpa boleh dilihat dan dipindahkan jenazahnya oleh badan dunia manapun. Diperkirakan jumlah yang gugur jauh lebih banyak dari itu. Mereka kemudian dikuburkan secara massal oleh Israel di sebuah tempat yang sampai sekarang tidak diketahui.
12. Pembantaian di Sabra dan Shatila pata tanggal 16 sampai dengan 19 september tahun1982 dimana ribuan penduduk Palestina dan Syiah-syiah Lebanon dibantai secara keji oleh tentara-tentara Israel yang dipimpin oleh jenderal Ariel Sharon, menteri pertahanan Israel ketika itu.
Semua bukti kejam dan keji Israel ini sudah cukup memberi kita alasan bahwa bangsa ini (zionisme Israel) tidak bisa dipercaya, tidak bisa disikapi dengan lemah lembut, tidak bisa diajak duduk bareng, tidak bisa diceramahi dengan konsep rahmah dan tidak bisa dikasih muka.
Kata Sayed Hasan Nasrullah, “Kita perang bukan dengan bangsa Yahudi, namun dengan zionisme Israel” yang mendirikan negara teror.