Rapat RT.15/07 Dusun Majapahit setiap bulan
Tujuan diadakannya rapat RT untuk menyelesaikan persoalan-persoalan yang muncul di tengah warga.
PSHT Rayon Karangturi "Hati Bersinar di Dada Selamanya"
Karangturi 23 February 2023, Sudah hampir 6 bulan lebih kegiatan latihan silat PSHT diadakan di Rayon Karangturi, tepatnya di Dusun Majapahit RT.15 RW.07.
Agenda Pelatihan Siswa PSHT Rayon Karangturi Ranting Mrebet
Tujuan diadakannya Latihan silat PSHT: Mendidik dan membentuk manusia berbudi luhur, tahu benar dan salah dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
1 Abad PSHT, Simak Fakta PSHT Mulai Dari Sejarah Hingga Tujuannya
Perayaan satu abad Perguruan Pencak Silat Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) secara masif di Indonesia. Sebanyak 700 personel disiagakan untuk mengamankan puncak perayaan 1 Abad Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) di Kota Madiun, Jawa Timur.
Sabtu, 08 April 2023
Renungan : "Daun Yang Gugur.."
"DAUN YANG GUGUR..."
Oleh: A.R.MAllah SWT berfirman:
وَعِنْدَهُ مَفَاتِحُ الْغَيْبِ لَا يَعْلَمُهَا إِلَّا هُوَ ۚ وَيَعْلَمُ مَا فِي الْبَرِّ وَالْبَحْرِ ۚ وَمَا تَسْقُطُ مِنْ وَرَقَةٍ إِلَّا يَعْلَمُهَا وَلَا حَبَّةٍ فِي ظُلُمَاتِ الْأَرْضِ وَلَا رَطْبٍ وَلَا يَابِسٍ إِلَّا فِي كِتَابٍ مُبِينٍ
Dan pada sisi Allah-lah kunci-kunci semua yang ghaib; tidak ada yang mengetahuinya kecuali Dia sendiri, dan Dia mengetahui apa yang di daratan dan di lautan, dan tiada sehelai daun pun yang gugur melainkan Dia mengetahuinya (pula), dan tidak jatuh sebutir biji-pun dalam kegelapan bumi, dan tidak sesuatu yang basah atau yang kering, melainkan tertulis dalam kitab yang nyata (Lauh Mahfudz).
(QS. Al-An'am, 59).
Dalam kehidupan di dunia ini setiap orang pasti menemui atau bahkan mengalami berbagai hal besar ataupun kecil. Biasanya berbagai hal besar akan menjadi perhatiannya, sementara hal kecil dan detail kurang begitu menjadi perhatian bahkan seringnya terabaikan. Padahal jika setiap manusia mau memperhatikan hal yang sederhana, kecil dan detail, dia pasti juga akan menemukan hikmah dan pelajaran darinya.
Ayat di atas -yang dapat penulis pahami- juga ingin menjelaskan bahwa hendaknya setiap manusia mau dan berkenan memperhatikan juga setiap detail yang terjadi di dunia ini terutama yang diperlihatkan di hadapannya. Bahkan dedaunan yang gugur pun, sebenarnya telah tercatat dalam "buku besar Tuhan" yang sebenarnya mengandung hikmah dan pelajaran hanya saja mungkin belum bisa diketahui pada saat itu.
Intinya segala sesuatu di dunia ini, apakah itu kejadian besar atau kecil, peristiwa agung atau sederhana, pengetahuan global atau detail, semuanya mengandung hikmah serta pelajaran dan semuanya merupakan bentuk interaksi dan komunikasi Tuhan dengan manusia (selaku makhluk yang dapat berpikir).
Pernahkan kita berpikir mengapa dari sekian milyar manusia kita dipertemukan dengan pasangan kita yang bila kita kenang lagi ternyata karena sebuah hal yang sederhana? Pernahkah kita berpikir ketika kita menyingkirkan paku dari tengah jalan menyebabkan seorang pedagang tetap dapat bekerja demi menafkahi keluarganya dan tidak sampai meliburkan diri karena terluka?
Pernahkan kita menyadari kadang kesuksesan seseorang diawali dari kedatangan seseorang yang salah alamat atau telepon yang salah nomer? Pernahkah kita menyadari bahwa seorang yang kita hibur ternyata saat itu dia memang sedang membutuhkannya? Pernahkah kita menyadari bahwa ungkapan atau tulisan singkat kita ternyata menjadi semangat baru bagi seorang yang terpuruk dan menjadi sebab awal dari kesuksesannya? Pernahkah... Pernahkah... Pernahkah...
Memang kadang demikianlah tangan Tuhan bekerja. Kadang demikianlah cara-Nya berinteraksi dan berkomunikasi. Terlihat sangat sederhana dan tidak berarti, tapi ternyata dapat membuat perubahan yang luar biasa. Sesuai sunnah-Nya di alam materi ini, Tuhan tidak mungkin menciptakan hal besar sekaligus, tapi dengan bertahap. Dan adakalanya sebuah hal yang kurang mendapat perhatian, ternyata itu merupakan tahapan pertama untuk sebuah perubahan yang sangat luar biasa.
Jangan meremehkan kejadian sederhana yang ditampakkan di hadapan kita atau perbuatan kecil yang dilakukan orang lain atau mungkin yang pernah kita lakukan, karena bisa jadi itu merupakan tahapan pertama untuk menjadi hal yang besar dan luar biasa.
Sebagai penutup, sebuah ungkapan ini mungkin perlu dijadikan pedoman:
"Jika belum mampu melakukan hal yang besar, maka lakukan hal yang kecil dan sederhana tapi dengan cinta, kesadaran dan tanggung jawab yang besar."
Sebuah Refleksi: Ragam Manusia
RAGAM MANUSIA
(Sebuah refleksi A.R.M)Ada yang memberanikan diri untuk meminta maaf karena memang merasa pernah bersalah, tapi ada juga yang berusaha selalu untuk tidak membuat kesalahan.
Ada yang sewaktu-waktu membuat orang lain tersenyum ataupun tertawa, tapi ada juga yang selalu berusaha agar senyum atau tawa orang lain tersebut tetap terjaga.
Ada yang terkadang dapat menghibur dengan cerita-cerita jenaka, ada juga yang berusaha selalu agar orang lain tidak bersedih.
Ada yang memuliakan dirinya dengan memberi karena kelebihan harta, tapi ada juga yang memuliakannya dengan tetap bertahan tidak meminta-minta walaupun sangat kekurangan.
Dan masih banyak lagi fenomena yang terjadi di dunia ini.
Tuhan tak pernah salah dalam memilih kekasih. Ada yang sangat tampak jelas, hingga banyak orang dapat mengenalinya, namun tak sedikit juga yang tersembunyi di balik kesederhanaan, kepolosan dan ketulusan.
Oleh karena itulah setiap orang beriman dengan segenap kesadarannya akan selalu waspada dan berhati-hati dalam berhubungan dengan setiap manusia atau bahkan dengan setiap makhluk ciptaan Tuhan.
Dia akan khawatir melukai siapapun, menyalahinya atau mengambil haknya, karena mungkin dia adalah hamba Tuhan yang terkasih namun tak ada yang dapat menyadarinya.
Menangisi Sebuah "Karya"
MENANGISI SEBUAH "KARYA"
Oleh: A.R.MSemesta tercipta dengan begitu indah, rapi dan teratur. Setiap unsur di dalamnya secara otomatis dan alami melakukan tugasnya secara rapi, sangat teratur dan tertib. Matahari secara teratur terbit di Timur dan tenggelam di Barat, air mengalir dari tempat yang lebih tinggi ke tempat yang lebih rendah, pepohonan memproduksi oksigen yang sangat dibutuhkan setiap makhluk yang bernafas dan menyerap berbagai polusi yang berbahaya bagi makhluk hidup... Dan masih banyak lagi berbagai contoh lain tentang "pembagian tugas" secara alami yang dilakukan oleh setiap unsur di alam ini.
Tabiat dan ke-alamiahan itulah yang menjadikan alam ini sangat indah. Sehingga bila sesaat pun dan sekecil apapun tugas mereka dialihkan, apalagi bila tidak difungsikan sebagaimana mestinya, dirubah dari tabiat aslinya dan ada usaha memaksa untuk menggeser ketertibannya, niscaya akan menghilangkan keindahannya.
Intinya, jika alam ini dibiarkan "apa adanya" dan alami, niscaya dunia akan sejahtera, penduduknya bahagia dan terhindar dari berbagai macam bencana.
Jika demikian, lalu mengapa berbagai macam bencana itu kini kerap terjadi? Jawabannya jelas bahwa ada pihak-pihak (dalam hal ini adalah manusia) yang dengan sadar ataupun tidak, ingin "memaksa" untuk merubah tabiat asli alam ini. Ada pihak-pihak yang dengan sadar ataupun tidak, ingin "menggeser" ketertibannya.
Banjir, tanah longsor, munculnya berbagai wabah serta penyakit dan lain sebagainya, disadari ataupun tidak, sebenarnya adalah "hasil karya" pihak-pihak yang jahat tersebut. Seandainya jika tidak karena kearoganan, kecongkakan, kerakusan, kesombongan dan kebodohan mereka yang ingin merubah atau sedikitnya menggeser tabiat alam ini, niscaya pihak-pihak lain yang tidak turut langsung melakukan kejahatan tersebut, tidak akan mengalami berbagai bencana.
Dan seandainya pihak-pihak yang memiliki kesadaran tidak mendiamkan aksi kejahatan tersebut, niscaya alam ini juga akan tetap bersahabat serta damai dan selalu menampilkan keindahannya.
Berbagai "kejahatan" terkait kehidupan secara global (setidaknya dalam lingkungan sekitar) perlu dibendung, dicegah dan dihindarkan. Contoh yang sangat nyata adalah kejahatan membuang sampah sembarangan. Kita semua bertanggung jawab atas kesejahteraan dan kedamaian alam ini. Jangan hanya sadar untuk tidak membuang sampah sembarangan, tapi juga harus sadar untuk mengambil sampah yang terserak atau menegur siapapun yang membuang sampah sembarangan.
Karena bila tidak dibendung dan dicegah, niscaya siapapun dapat menerima akibat kemarahan alam yang ramah namun telah diprovokasi ini. Kita bagaikan sedang berada di atas perahu. Jika salah satu orang saja yang melubanginya dan tidak ada yang mencegahnya, maka semuanya akan tenggelam.
Allah SWT berfirman:
ظَهَرَ الْفَسَادُ فِي الْبَرِّ وَالْبَحْرِ بِمَا كَسَبَتْ أَيْدِي النَّاسِ لِيُذِيقَهُمْ بَعْضَ الَّذِي عَمِلُوا لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُونَ
Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar).
Inilah kejahatan manusia. Inilah kerakusan dan kebodohan manusia. Inilah "karya" buruk manusia yang akhirnya juga mereka tangisi.
PALESTINA ADALAH KITA!
Intifada
Segencar apapun propaganda Zionis,
segencar itu pula kami melawannya.
Sekencang apapun ocehannya,
sekencang itu juga kami menyumpalnya.
Sekuat apapun serangannya, sekuat itu pula kami membalasnya...
Humanis Palsu Tentang Penjajah Zionis Israel
HUMANIS PALSU
(Sebuah refleksi menjawab narasi yang dibangun Zionis Israel dan para cecunguknya)Oleh: A.R.M
Ada yang membangun narasi "perdamaian" antara Palestina dengan Zionis Israel agar korban dari dua belah pihak tidak bertambah. Narasi seperti ini terdengar sepertinya sangat baik sekali dan sangat humanis. Seolah yang mengucapkannya sosok malaikat yang baru saja turun dari langit dan memijakkan kaki di bumi.
Tapi sebenarnya inilah contoh narasi "perdamaian palsu". Karena itu berarti harus melegitimasi aksi penjajahan, perampasan hak, pencaplokan tanah dan pembunuhan jiwa bagi Zionis Israel atas bangsa Palestina.
Makhluk-makhluk sok paling humanis yang membangun narasi ini, bertitel atau tidak, orang lokal atau mancanegara, habib atau bukan, beragama atau tidak, mereka sengaja dan sadari atau tidak merupakan corong-corong dan kaki tangan Zionis Israel serta kaum imperialis. Mereka melakukan demikian hanya dalam kasus Palestina lawan Zionis Israel saja. Alias selama penjajahan, perampasan hak, pencaplokan tanah dan pembunuhan jiwa itu tidak terjadi langsung pada diri mereka dan orang-orang yang mereka sayangi.
Tulisan ini sama sekali tidak untuk menyadarkan mereka. Karena mereka -sebagaimana tersebut di atas bahwa sikap itu mereka sengaja dan sadari atau tidak- merupakan corong-corong dan kaki tangan Zionis Israel dan kaum imperialis. Namun tulisan sederhana ini hanya sebuah bentuk usaha kecil untuk membangkitkan kesadaran orang-orang yang mungkin sempat termakan propaganda licik dan busuk berbungkus humanisme palsu ini.
Corong-corong dan kaki tangan seperti mereka ini sengaja ditampilkan serta disuburkan oleh Zionis Israel dan kaum imperialis untuk mengecoh fokus umat dari isu utama yaitu penjajahan dan okupasi.
Yang lucu dari mereka dan tuan-tuan mereka ini (Zionis Israel dan kaum imperialis), ketika diserang kawanan nyamuk yang hanya mengganggu tidur, mereka akan melawannya dengan cara apapun, bahkan dengan genosida atas kawanan nyamuk sekalipun dengan menyemprotkan cairan anti nyamuk misalnya. Tapi mereka menyuruh, menyarankan atau apapun narasinya untuk berdamai alias tidak melawan terhadap segerombolan zombie Zionis Israel yang terang-terangan menjajah, merampas hak, mencaplok tanah dan membunuh jiwa bangsa Palestina. Ini yang saya sebut dengan; MATI KETAWA ALA ZIONIS DAN CECUNGUKNYA.
Amalan Terbaik pada Bulan Ramadhan
Rasulullah Mencintai Sholat
Diriwayatkan bahwa Rasulullah saw bersabda:
Allah swt telah menjadikan kesejukan mataku ada pada sholat. Dan menjadikan solat hal yang aku cintai, sebagaimana menjadikan makanan hal yang disukai oleh seorang yang lapar dan menjadikan air hal yang disukai oleh seorang yang haus.
Dan sesungguhnya seorang yang lapar ketika makan akan kenyang dan orang yang haus ketika minum akan kenyang air, sedangkan aku tidak kenyang dari sholat (selalu mencintai dan menginginkan sholat, pen).
Saudaramu adalah yang Menarikmu kepada Kebaikan dan Mengajakmu kepada Ketaatan
Diriwayatkan bahwa Amirul Mu'minin as berkata:
Sebaik-baik Saudaramu (sahabatmu, temanmu, pen) adalah yang bergegas kepada kebaikan dan menarikmu kepada kebaikan, mengajakmu pada ketaatan dan membantumu dalam hal itu.
Jalan Suluk Menghindari Perkataan dan Berlaku Kasar
Pesan Bijak :
"Wahai pemuda, kamu selalu mencari jalan suluk, kamu sampai saat ini masih kasar/berkata pedas kepada ayah dan ibumu, kamu masih berlaku kasar kepada orang lain, kemudian kamu masih berharap bisa menjadi pesuluk menuju Allah?!"
Puasa Hati Lebih Baik dari Puasa Lisan...
قالَ أَميرُ الْمُؤْمِنينَ عليه السلام: صَـوْمُ الْقَلْبِ خَيْرٌ مِنْ صِيـامِ الِلّسانِ وَ صَوْمُ الِلّسانِ خَيْرٌ مِنْ صِيامِ الْبَطْنِ. [📚غُرر الحكم، ج 1، ص 417، ح 80]
Amirul Mu'minin as berkata:
Puasa hati lebih baik dari puasa lisan, dan puasa lisan lebih baik dari puasa perut.
Puasa adalah Zakat Badan
قال رَسُول اللّه ِ صلي الله عليه و آله وسلم: لِكُـلِّ شَيْى ءٍ زَكـاُةٌ وَ زَكاةُ الاَْبْدانِ الصِّيامُ. [📚الكافى، ج 4، ص 62، ح 3]
Rasulullah saw bersabda:
Segala sesuatu memiliki zakat. Dan zakatnya badan adalah puasa.
Ramadhan bulan Kesabaran
Rasulullah saw: "Bulan Ramadan adalah bulan sabar dan sesungguhnya kesabaran itu pahalanya adalah syurga."
Anak Soleh Akan Menarik Rahmat dan Keridhoan Allah SWT
Nabi saw berkata nabi Isa as telah melewati kubur yang pemiliknya disiksa. Pada tahun berikutnya beliau as melewati kubur yang sama dan mendapati dia tidak disiksa lagi.
Nabi Isa as bertanya kepada Allah swt lalu Allah swt berfirman: "Telah lahir seorang anak yang soleh daripadanya, dia membuat jalan dan memelihara anak yatim dan aku mengampuninya atas apa yang dilakukan oleh anaknya."
Anak soleh seperti ini akan menarik rahmat dan keredaan Allah swt.
Selalu Beristighfar-lah
Rasulullah Saw bersabda :
عَوِّدُوا أَلسِنَتكُم الإِستِغفَار
فَإِنَّ اللَّهَ سُبحَانَهُ وَتَعَالى لَم يُعَلِّمكُم الإستغفار إِلَّا وَ هُوَ يُرِيدُ أَن يَغفِرَ لَكُم
“Biasakanlah lisan kalian (membaca) Istighfar. Karena sesungguhnya Allah Swt tidak mengajari kalian Istighfar kecuali karena Dia ingin mengampuni kalian.”
Mukmin Sedikit Bicara Banyak Kerja
Rasulullah Saw bersabda :
المُؤمِن قَلِيلُ الكَلَامِ كَثِيرُ العَمَلِ
وَالمُنَافِق كَثِيرُ الكَلَامِ قَلِيلُ العَمَلِ
“Orang mukmin itu sedikit bicara, banyak kerja. Sementara orang munafik banyak bicara, sedikit kerja.”
Niatkan Kebaikan dalam Setiap Perbuatanmu
Rasulullah Saw berkata kepada Abi Dzar :
يَا أَبَا ذَرٍّ، لِيَكُن لَكَ فِي كُلِّ شَيءٍ نِيَّةٌ صَالِحَةٌ، حَتَّى فِي النَّومِ وَ الأَكلِ
“Wahai Abu Dzar, hendaklah engkau niatkan kebaikan dalam dirimu untuk segala pekerjaan yang akan kau lakukan, sekalipun untuk tidur dan makan.”
Sumber : Makarimul Akhlak
Lari dari Tanggung Jawab
Rasulullah Saw bersabda :
إِيَّاكَ وَمَا تَعتَذِرُ مِنهُ. فَإِنَّ فِيهِ الشِّركَ الخَفِيَّ
“Waspadalah olehmu lari dari tangung jawab dengan mencari-cari alasan (pembenaran), karena ia merupakan bagian dari kemusyrikan yang tersembunyi.”
Yang Paling Dikhawatirkan dari Umatku
Rasulullah Saw bersabda :
إِنَّ أَخوَفَ مَا أَتَخَوَّفُ عَلى أُمَّتِي مِن بَعدِي : هذِهِ المَكَسِبُ المُحَرَّمَة، والشَّهوَةُ الخَفيَّة، والرِّبَا
“Sesungguhnya yang paling aku khawatirkan terhadap umatku sepeninggalku adalah : penghasilan yang haram, syahwat yang tersembunyi dan riba.”
Perbedaan Dunia dan Akhirat
Rasulullah Saw bersabda :
مَنْ أَحَبَّ دُنيَاهُ أضَرَّ بِآخِرَتِهِ
“Barangsiapa mencintai dunia, niscaya dia akan membahayakan akhiratnya.”
Amiril Mukminin Ali bin Abi tholib berpesan :
مَرَارَةُ الدُّنيَا حَلَاوَةُ الآخِرَةِ، وَحَلَاوَةُ الدُّنيَا مَرَارَةُ الآخِرَةِ
“Pahitnya dunia adalah manisnya akhirat dan manisnya dunia adalah pahitnya akhirat.”
Mintalah Kesehatan !
Rasulullah saw bersabda :
سَلُوا اللهَ المُعَافَاة. فَإِنَّهُ لَم يُؤتَ أَحَدٌ بَعدَ اليَقِين خَيرًا مِنَ المُعَافَاةِ
“Mintalah kepada Allah kesehatan, karena tidak ada pemberian yang lebih baik -setelah keyakinan- daripada kesehatan.”
Sumber : Sunan Ibnu Majah
KIsah : Sahabat Yang Tidak Bijak
Alkisah, ada dua orang yang hidup bertetangga dan saling bersahabat. Seorang beragama Islam, dan seorang lagi non-Muslim. Mereka saling membantu, saling memperhatikan satu sama lain. Si lelaki Muslim adalah pria yang sangat saleh dan berilmu agama cukup tinggi. Ia sering menceritakan betapa mulianya ajaran Islam kepada sahabatnya itu. Akhirnya, sahabatnya pun masuk Islam.
Keesokan harinya, menjelang fajar, lelaki saleh itu mengetuk pintu rumah sahabatnya yang baru masuk Islam itu.
“Saudaraku, bangunlah segera!”
“Ada apa engkau datang sepagi ini?”
“Cepatlah, kenakan pakaianmu dan berwudhulah! Mari kita pergi ke masjid bersama.”
Sahabatnya pun buru-buru berganti baju lalu melakukan wudhu untuk pertama kalinya dalam hidupnya. Mereka pun segera berangkat ke masjid dan tiba sebelum azan.
“Azan masih cukup lama, ayolah kita salat dulu, salat sunah!” kata lelaki saleh itu kepada si lelaki mualaf (orang yang baru masuk Islam).
Mereka pun salat sampai azan Subuh menggema. Usai salat Subuh, si lelaki mualaf pun bergegas pergi.
“Hei, kamu mau pergi ke mana?”
“Aku mau pulang, kan salat Subuh sudah selesai?”
“Tunggu sebentar dan mari kita bacakan doa sampai matahari terbit,” kata si lelaki saleh.
“Baiklah,” jawab si mualaf.
Mereka pun duduk dan membaca doa dan wirid sampai matahari terbit. Si lelaki mualaf pun bersiap pergi. Tapi ditahan oleh sahabatnya.
“Tunggu, mari kita baca Quran dulu sampai matahari terbit sedikit tinggi. Dan aku menyarankan kamu untuk berpuasa hari ini. Tidakkah kamu tahu berapa banyak kebajikan dan penghargaan yang ada dalam puasa?”
Sahabatnya menurut. Mereka pun duduk di masjid sampai siang.
Si lelaki saleh berkata, “Sekarang sudah hampir siang hari, lebih baik kita melakukan salat Zuhur dulu di sini.”
Keduanya pun menunaikan salat di masjid. Usai salat, ketika si lelaki mualaf bersiap pulang, sahabatnya mencegahnya, “Jangan dulu. Sebentar lagi Ashar. Kita duduk saja di sini. Lalu, kita tunggu waktu Maghrib dan berbuka bersama di sini.”
Mereka pun menanti sampai Ashar, Maghrib, dan baru pulang setelah menunaikan salat Isya dan beberapa ibadah lanjutan usai salat.
Esok paginya, menjelang fajar, si lelaki saleh kembali mengetuk pintu rumah sahabatnya.
“Cepatlah bangun, mari kita ke masjid!”
“Maaf, sepulang dari masjid tadi malam, saya sudah mengundurkan diri dari agama Anda. Pergilah dan temukan beberapa pria malang lain yang tidak ada urusan dengan dunia sehingga dia bisa menghabiskan seluruh waktunya di masjid. Saya adalah orang miskin yang memiliki istri dan anak-anak untuk diberi makan, jadi saya harus bekerja.”
Janganlah merepotkan orang-orang dengan hal-hal yang tidak perlu.
Anda harus menilai kekuatan dan kapasitas mereka dan bertindak dengan sesuai, agar mereka mengembangkan kedekatan dengan agama dan tidak lari darinya.
Abdullah Rolle - Children of War
The enemy aliens
Alien musuh
From outer space
Dari luar angkasa
They had been too hard
Mereka terlalu keras
And too strong
Dan terlalu kuat
We are heading to stay
Kami akan tinggal
Till the end
Sampai akhir
We never thought about
Kami tidak pernah memikirkannya
Leaving for somewhere beyond
Meninggalkan tempat lain
Never ever thought about
Tidak pernah dipikirkan
To betray this world
Mengkhianati dunia ini
The place where we were born
Tempat dimana kita dilahirkan
Why don't you answer us
Kenapa kamu tidak menjawab kita?
Follow the sign of the cross
Ikuti tanda salib
In the power of hope we trust
Dengan kekuatan harapan kita percaya
Until tomorrow
Sampai besok
When the night will be over
Saat malam akan berakhir
Sight for sight
Sight untuk penglihatan
There was only one reason
Hanya ada satu alasan
To start escalation
Untuk memulai eskalasi
Night by night
Malam demi malam
We were trying to call
Kami mencoba menelepon
For a powerful nation
Untuk bangsa yang kuat
Fight to fight
Berjuang untuk bertarung
Night is the name
Malam adalah namanya
For the right
Untuk yang benar
Just waiting for a hand
Tunggu saja
We are the children of war
Kami adalah anak-anak perang
Our rescue seems too far
Penyelamatan kita nampaknya terlalu jauh
To defend this world
Untuk mempertahankan dunia ini
The place where we were born
Tempat dimana kita dilahirkan
Tears running down the face
Air mata mengalir di wajah
They're falling into the dust
Mereka jatuh ke dalam debu
Getting closer to the fin
Mendekat ke sirip
Into darkness
Menuju kegelapan
When the fight will be over
Saat pertarungan akan usai
Sight for sight
Sight untuk penglihatan
There was only one reason
Hanya ada satu alasan
To start escalation
Untuk memulai eskalasi
Night by night
Malam demi malam
We were trying to call
Kami mencoba menelepon
For a powerful nation
Untuk bangsa yang kuat
Fight to fight
Berjuang untuk bertarung
Night is the name
Malam adalah namanya
For the right
Untuk yang benar
The enemy aliens
Alien musuh
From outer space
Dari luar angkasa
They had been too hard
Mereka terlalu keras
And too strong
Dan terlalu kuat
We are heading
Kita menuju
To have the
Untuk memiliki
Sight for sight
Sight untuk penglihatan
There was only one reason
Hanya ada satu alasan
To start escalation
Untuk memulai eskalasi
Night by night
Malam demi malam
We were trying to call
Kami mencoba menelepon
For a powerful nation
Untuk bangsa yang kuat
Fight to fight
Berjuang untuk bertarung
Night is the name
Malam adalah namanya
For the right
Untuk yang benar