Senin, 03 April 2023

Tantangan Para Pemuda di Era Globalisasi


Upaya mempersiapkan, membangun dan memberdayakan pemuda agar mampu berperan serta sebagai pelaku-pelaku aktif pembangunan bangsa Indonesia ternyata bukan persoalan sederhana. Upaya ini masih dihadapkan pada berbagai permasalahan dan tantangan. Ironinya, berbagai permasalahan sosial yang muncul tersebut ternyata melibatkan atau dilakukan pemuda, seperti tawuran dan kriminalitas lainnya, penyalahgunaan Narkoba dan Zat Adiktif lainnya (NAZA), minuman keras, penyebaran penyakit HIV/AIDS dan penyakit menular, penyaluran  aspirasi dan partisipasi, serta apresiasi terhadap kalangan pemuda. Apabila permasalahan ini tidak memperoleh perhatian atau penanganan bijaksana, akan memiliki dampak yang luas dan mengganggu kesinambungan, kestabilan dalam pembangunan nasional, bahkan mungkin akan mengancam integrasi bangsa.

Permasalahan lainnya adalah ketahanan budaya dan kepribadian nasional di kalangan pemuda yang semakin luntur, yang disebabkan cepatnya perkembangan dan kemajuan teknologi komunikasi, akibat dari derasnya arus informasi global yang berdampak pada penetrasi budaya asing.  Hal ini mempengaruhi  pola pikir, sikap, dan perilaku pemuda Indonesia.   Persoalan tersebut dapat dilihat kurang berkembangnya kemandirian, kreativitas, serta produktivitas di kalangan pemuda, sehingga pemuda kurang dapat berpartisipasi dalam proses pembangunan karakter bangsa.

Permasalahan yang tidak kalah pentingnya adalah era globalisasi yang terjadi di berbagai aspek kehidupan sangat mempengaruhi daya saing pemuda. Sehingga pemuda baik langsung maupun  tidak langsung dituntut untuk mempunyai keterampilan baik bersifat keterampilan praktis maupun keterampilan yang menggunakan teknologi tinggi untuk mampu bersaing dalam menciptakan lapangan kerja/mengembangkan jenis pekerjaan yang sedang dijalaninya.

Secara lebih rinci, permasalahan yang dihadapi pemuda di Indonesia diantaranya adalah:
a.   Pemuda Indonesia merupakan bagian terbesar penduduk Indonesia yakni sekitar 97 juta lebih dari jumlah penduduk keseluruhan sekitar 217 juta
b.   Tingkat pendidikan pemuda Indonesia masih jauh lebih rendah dibandingkan Negara-negara ASEAN. Hasil Susenas tahun 2003 menggambarkan pemuda yang masih belum mampu membaca dan menulis sebesar 2,28 % dan yang menamatkan pendidikan pada jenjang perguruan tinggi hanya 4,42%.
c.    Angka lanjut dan putus pendidikan tinggi, sekitar lebih dari 37 % dari jumlah pelajar yang lanjut dan lulus pendidikan tinggi
d.   Angka pengangguran terbuka sekitar 10,9 juta (17,01%), dimana sebagian besar ada pada usia 15 – 45 tahun, ini berarti pemuda menjadi bagian dari jumlah penganggur tersebut.
e.   Sebagian besar pemuda Indonesia hidup dibawah garis kemiskinan. Sebanyak 38,92% pemuda bekerja disektor pertanian, 41,06% sebagai buruh/karyawan, 21,23% sebagai pekerja keluarga, dan 17,67% berusaha sendiri.
f.     Sebagian besar pemuda Indonesia mudah menjadi korban dan pelaku permasalahan social masyarakat. Nilai, moral & etika pemuda terus mengalami kemunduran sehingga sering terlibat dalam masalah social yang mengarah pada kejahatan , pergaulan bebas, penyalahgunaan narkoba, tindak kekerasan &  kriminal.
g.    Kasus HIV : 2.746 orang ; Aids : 1.413 orang, dari jumlah tersebut terdapat sebanyak 73 % berada pada usia 20-39 tahun (pemuda termasuk didalamnya)
h.   Memasuki era globalisasi, pemuda Indonesia belum memiliki kompetensi dan kualitas yang berdaya saing global

Berbagai permasalahan tersebut dihadapkan pada tantangan pembangunan yang masih kompleks. Setidaknya, tantangan pembangunan bidang pemuda dalam kurun waktu ke depan adalah munculnya gerakan demokrasi dan pemajuan HAM yang akan memunculkan masalah-masalah baru di bidang kepemudaan. Disertai dengan laju globalisasi akan memberikan dampak pada persoalan indentitas  dan integritas bangsa di kalangan pemuda.  Hal ini akan mengancam kesatuan dan persatuan bangsa, serta upaya pembentukan moral dan agama yang  kuat di kalangan pemuda. Tantangan lain adalah belum terumuskannya kebijakan pembangunan bidang pemuda secara serasi, menyeluruh, terintegrasi dan terkoordinasi antara kebijakan di tingkat nasional dengan kebijakan di tingkat daerah.

 

0 comments:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More