Selasa, 21 Maret 2023

Belajar ILMU IKHLAS..?

 

“Mari ku ajarkan kepadamu tentang ikhlas,” kata seorang guru kepada muridnya.

     “Siap guru, saya ambil buku dan pena untuk menulisnya.” sahut si murid.

      “Ga perlu repot2, bawa aja karung goni.”

      “Karung goni?” tanya muridnya, seperti kurang percaya.

     “Mari kita ke pasar!”


      Dalam perjalanan ke pasar mereka berdua melewati jalan yang bebatuan.

      “Ambil batu-batu yang besar dan masukkan ke dalam kantong goni yang kau bawa itu,” kata guru memberi arahan.

      Tanpa membantah,  si muridnya memasukkan batu-batu besar yang mereka dapati di sepanjang jalan.

     “Cukup?”

 “Belum, isi sampai penuh karung goni itu. Lebih banyak lebih baik.”

     Sampai di pasar, mereka berdua tidak membeli apa-apa. 

     Gurunya hanya bersantai, melihat-lihat saja dan kemudian beranjak keluar dari pasar.

      “Guru, kita tidak ingin beli apa-apa?”

     “Tidak. Bukankah kantong goni mu sudah penuh?”

        “Ya, ya…”   kata murid itu sambil memikul goni yang berat itu.

     “Banyak beli barang...,” tegur seorang kenalan yang melihat anak murid itu memikul kantong goni yang berisi penuh dengan batu-batu.

    “Wah, tentu mereka berdua ini orang kaya. Banyak sungguh barang yang mereka beli,”

   bisik orang lalu-lalang kala melihat guru dan anak murid tersebut.

      “Rupanya, mereka ingin buat kenduri dengan barang-barang yang banyak itu,” kata orang yang lain.

     Tiba di tempat tinggal mereka, murid tadi meletakkan goni yang berisi batu-batu tadi.

      “Oh, letih benar… dengan apa yang kita bawa ini Guru....”

  “Tak mengapa.”

“Eh, kalau begitu letih belaka saya,” 

    balas anak murid.

    “Letih memang letih, tapi kamu sudah belajar tentang ikhlas…”

      “Bagaimana?” tanya anak murid itu keheranan.

     “Kamu sudah belajar apa akibatnya tidak ikhlas dalam beramal.”

    “Dengan memikul batu-batu ini?”

    “Ya betul. Batu-batu itulah contoh amalan yang riya. Tidak ikhlas. Orang memujinya seperti orang-orang di pasar tadi, mereka memuji karena sangkaan banyaknya barang yang kamu beli. Padahal, kamu sendiri tahu itu bukan barang makanan atau keperluan, tetapi hanya batu-batu…”

     “Amal yang tidak ikhlas seperti batu-batu ini?”

       “Ya benar, hanya beratnya saja yang terpaksa dipikul. Peroleh pujian orang, tetapi tidak ada nilainya di sisi Allah. Yang kamu dapat, hanya capek…”

       “Ya, sekarang saya sudah faham apa akibat jika beramal tidak ikhlas!”  ujar murid itu. 

   Kini dia faham apa akibat RIYA dalam beramal.

  Hikmah:

    Banyak manusia tertipu dalam beramal karena mengharapkan pujian orang ataupun sekedar nuruti gengsi belaka.

   Padahal pujian orang-orang itu tidak akan memberi manfaat kepadanya kelak di hari akhirat. 

   Justeru mengharap pujian dari manusia hanya akan menyebabkan diri tersiksa karena hidup dengan sikap cari-muka. 

     Apa gunanya kita hidup dengan sikap bergengsi..

     Rugi benar orang yang tidak ikhlas..., berakibat menumbuhkan banyaknya problem hidup di dunia dan kelak tersiksa di akhirat.  

0 comments:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More