رُبَّماَ اَعْطاكَ فمَنَعكَ وَرُبَّماَ منَعَكَ فأَعْطاكَ .
" Terkadang الله memberimu kekayaan/kesenangan dunia, tetapi الله menahan tidak memberimu perkara yang hakikatnya baik padamu (taufiq dan hidayah-Nya) dan terkadang الله menahan (tidak memberi) kamu dari kesenangan dunia tetapi pada hakikatnya memberikan kepadamu taufiq dan hidayah-Nya."
Jadi apabila الله tidak memberi apa yang menjadi syahwat keinginanmu dan apa yang enak menurut perasaan nafsumu, hakikatnya itu adalah pemberian yang agung dari الله, dan kamu dilepaskan dari apa yang menjadi kepentingan nafsumu.
Sebaliknya walaupun kelihatannya itu sebagai pemberian dari الله (dikabulkannya do’amu) pada hakikatnya itu sebagai penolakan dari الله.
Syeikh Muhyiddin Ibnu 'Aroby berkata: “Jika ditahan (tidak diberi) permintaanmu maka hakikatnya engkau telah diberi, dan jika permintaanmu segera diberikan maka hakikatnya, telah ditolak dari sesuatu yang lebih besar. Karena itu utamakan tidak dapat dari pada dapat, dan sebaiknya hamba tidak memilih sendiri, tapi menyerahkan sepenuhnya kepada الله yang menjadikannya dan yang mencukupi segala kebutuhannya”.
مَتٰى فتَحَ لكَ باَبَ الفـَهْمِ فِى المَنْعِ عاَدَ المَنْعُ هُوَ عَيْنُ العطاَءِ .
"Apabila الله telah membukakan pengertian (faham) tentang penolakan-Nya, maka berubahlah penolakan itu hakikatnya menjadi pemberian."
Sesuatu yang sangat menghalangi perjalanan kerohanian seorang murid adalah keinginan diri sendiri.
Dia berkeinginan sesuatu yang menurutnya akan membawa kebaikan kepada dirinya. keinginan atau hajat keperluannya itu mungkin tentang dunia, akhirat atau hubungan dengan الله سبحانه وتعالى.
Jika hajatnya tercapai dia merasa menerima karunia dari الله.
Jika hajatnya tidak tidak dikabulkan dia akan merasa itu sebagai penolakan الله. dan merasa jauh dari الله.
Orang yang berada pada peringkat ini selalu mengaitkan makbul permintaan atau do'a, dengan kemuliaan di sisi الله.
Jika الله mengabulkan permintaannya dia merasa itu adalah tanda dia dekat dengan-Nya. Jika permintaannya ditolak dia merasa itu tanda dia jauh.
Anggapan begini sebenarnya tidak tepat.
Tidak semua penerimaan do'a itu menunjukkan dekat dan tidak semua penolakan itu menunjukkan jauh.
Apabila الله telah memperlihatkan kepadamu hikmah kebijaksanaan-Nya dalam apa yang di jauhkan-Nya dari kamu, maka itu berarti suatu karunia Tuhan kepadamu sehingga terasa olehmu keselamatanmu dunia dan akhiratmu.
0 comments:
Posting Komentar