PEMUDA: Sayidi ! tolong beritahu aku bagaimana caranya aku mengetahui bahwa aku tercatat sebagai orang yang bahagia atau celaka!"
SABZEWARI: Wahai anakku ! tanda yang memisahkan antara kebahagiaan dan kecelakaan adalah Shalawat atas Muhammad dan Keluarga Muhammad.
Maka perhatikan dirimu, jika engkau senantiasa (مواظبة) bershalawat atas Nabi dan Keluarganya maka ketahuilah bahwa engkau termasuk dari orang yang bahagia di dunia dan akhirat. Namun apabila Shalawat atas Nabi dan Keluarganya tidak ada dalam kehidupanmu, maka waspadalah, engkau adalah orang yang celaka dan engkau tidak menyadarinya."
PEMUDA: Sayidi ! adakah dalil dari Al-Quran untuk itu?"
SABZEWARI: Dalilnya jelas dalam firman Allah Swt,
إِنَّ اللّٰهَ وَمَلَٰٓئِكَتَهُۥ يُصَلُّوْنَ عَلَى ٱلنَّبِيِّۚ يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيۡهِ وَسَلِّمُوْا تَسۡلِيمًا
"Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bershalawat atas Nabi. Wahai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu atas Nabi dan ucapkanlah salam dengan penuh penghormatan kepadanya.
(QS Al-Ahzab [33]:56)
Orang-orang yang celaka mustahil bergabung bersama Allah dalam hal apapun, sedangkan orang-orang yang bahagia bergabung bersama Allah dan para malaikat dalam gerbang kebahagiaan terbesar yaitu Shalawat atas Nabi dan Keluarganya.
PEMUDA: Apa makna "muwadhabah (مواظبة)" menurut Sayidi ?
SABZEWARI: Engkau menjadikan Shalawat atas Nabi dan Keluarganya sebagai wirid tetap untukmu. Akan tetap ketahuilah bahwa ada orang yang "bahagia" dan ada orang yang "paling bahagia".
Orang yang "bahagia" adalah orang yang setiap hari senantiasa bershalawat atas Nabi dan Keluarganya.
Sedangkan orang yang "paling bahagia" adalah orang yang Shalawat atas Nabi dan Keluarganya menjadi makanannya, minumannya, pemikirannya, keprihatinannya dan udara yang ia bernapas dengannya.
Kemudian kedua mata pemuda itu berlinang airmata dan menangis setelah mendengar perkataan Sayid Sabzewari.
SABZEWARI: Airmatamu yang mengalir pertanda awal kebahagiaanmu. Seandainya engkau bukan orang yang berbahagia, engkau tidak akan datang untuk bertanya dariku.
0 comments:
Posting Komentar