Jumat, 24 Maret 2023

Strategi Membunuh Cinta Tanah Air

 


STRATEGI MEMBUNUH CINTA TANAH AIR


https://www.harakatuna.com/- Ketika ISIS menguasai sebuah wilayah, apa yang pertama dihancurkan? Semua ornamen sejarah dan artefak yang menjadi simbol kebesaran bangsa tersebut. Kenapa perlu dihancurkan? Agar tidak tersisa lagi rasa nasionalisme dan kebanggan masyarakat kepada bangsanya.


Dengan cara itukah ISIS atau Alqaedah menguasai sebuah bangsa. Mereka merusak semua hal yang bisa dijadikan sebagai pengikat masyarakat. Mereka menghancurkan sejarahnya. Mereka merubuhkan semua kebesaran bangsa tersebut. 


Strategi yang sama juga dilakukan di Indonesia. Mereka mengharamkan hormat bendera. Mengharamkan nyanyi Indonesia Raya. Pokoknya mereka berusaha membendung segala sesuatu yang dapat membuat orang berbangga hati menjadi bagian dari Indonesia.


Tapi, mengharamkan hornat bendera terlaku vulgar. Menggaramkan Indonesia Raya terlaku kentara. 


Gunakan cara yang lebih lembut.


Yang paling mudah adalah rusaklah rasa bangga menjadi orang Indonesia. Rendahkan mereka yang berusaha membawa nama harum bangsa ini. Hujat mereka. Agar tidak tersisa kebanggan sedikitpun terhadap sesuatu yang bernama Indonesia.


Jika rasa bangga bernegara sudah dikikis habis, akan mudah menguasai Indonesia. Rakyat akan merusak persatuannya sendiri. Akan menghancurkan prestasi-prestasi bangsanya sendiri. 


Wajar saja jika kader PKS memuja Erdogan, pemimpin bangsa lain, dan melecehkan Presidennya sendiri. Sebab satu-satunya cara PKS bisa berkuasa adalah dengan merobohkan kecintaan rakyat terhadap Indonesia. Jika rakyat membenci segala yang berbau Indonesia, itulah kesempatan mereka untuk berkuasa.


Itu juga yang dilakukan HTI. Felix Siauw akan berkampanye terus untuk menghancurkan nasionalisme kita. Caranya dengan membenturkan rasa nasionalisme dengan Islam. Tujuannya agar publik bingung dan akhirnya neninggalkan kecintaan pada bangsanya. Jika nasionalisme sudah tercerabut dari hati rakyat maka khilafah baru bisa ditegakkan. Khilafah tidak mungkin tegak dalam masyarakat yang masih ada rasa cinta pada tanah airnya. HTI tahu benar soal yang satu ini.


Kampanye anti Islam Nusantara adalah salah satu strategi untuk membenturkan agama dan nasionalisme. Sesuatu yang sebetulnya sudah selesai dibahas oleh para pendiri bangsa, kini diungkit-ungkit lagi untuk dibenturkan.


Tradisi nasional dituding sesat. Cara berpakaian, adat istiadat, kebiasaan-kebiasaan sederhana yang khas Indonesia berusaha digerus. 


Jika tidak mempan juga, susupkan perayaan-perayaan yang menjadi simbol nasionalisme dengan propaganda anti nasionalisme. Anak-anak TK yang masih polos, seragamkan dengan pakaian ala jihadis. Kampanyekan bahwa para jihadis yang suka menghancurkan berbagai negara itu juga bagian dari Indonesia. 


Bilang saja itu pakaian perjuangan ala Rasul. Dengan tentara perempuan bercadar memanggul senapan AK 47. Padahal pakaian itu lebih mirip teroris.


Ada momen Asian Games. Seluruh dunia memuji acara pembukaanya. Itu menyebabkan rasa bangga kita sebagai orang Indonesia membuncah. Jangan dibiarkan. Ini harus dicegah. Jangan samoai rakyat tambah cinta dengan tanah airnya.


Maka coba saksikan sekarang. Lihat komentar akun-akun PKS di medsos. Mereka berusaha merusak kebanggaan Anda sebagai orang Indonesia. Mereka berusaha membuat acara itu jadi jelek. Mereka berusaha sekuat tenaga mempermalukan bangsanya. Segala hal remeh temeh dikomentari. Tujuannya agar Anda jangan pernah berbangga jadi orang Indonesia.


Lihat juga akun-akun simpatisan HTI, mereka berusaha mencerabut kecintaan Anda pada Indonesia.


Tujuan mereka untuk merobek rasa cinta tanah air bersambut dengan politisi kacangan. Mereka juga mempermasalahkan hal-hal kecil seolah tidak ikhlas jika bangsanya dipuji seluruh dunia. Kenapa? Karena kalau pemerintah mampu menghadirkan kebesaran kita sebagai bangsa, mereka merass kalah. Merasa terpojok. Sebab bagi mereka lebih untung bangsa ini rusak dan kerdil, dengan begitu nanti bisa merebut kekuasaan.


Maka lihatlah komentarnya. Aksi Presiden yang bermaksud terlibat intens dalam pembukaan Asian Games, untuk memeriahkan pesta olahraga itu jadi bahan nyinyiran. Apa tidak ada cara lain untuk mengkritisi?


Saya amat yakin sebagai manusia yang punya nilai artistik, apapun pilihan politik Anda, pasti kagum juga menyaksikan pembukaan acara Asian Games kemarin. Itu normal. Memang keren kok.


Bahkan seluruh dunia yang tidak punya urusan dengan copras-capres,  memujinya. Dengan tampilan itu, mereka jadi penasaran tentang Indonesia. Mereka kagum denga  kekayaan dan keindahan budaya dan keragaman etnis kita.


Tapi, sekali lagi. Jangan biarkan rasa bangga sebagai bagian dari bangsa Indonesia mengaliri semangat rakyat. Jangan biarkan rasa cinta tanah air membuncah di hati setiap orang. 


Sebab mereka yakin. Hanya dengan menanam kebencian pada tanah airlah, mereka bisa berkuasa di Indonesia. 


Jika rakyat masih memiliki rasa cinta pada bangsanya, orang-orang seperti mereka tidak akan pernah mendapat tempat di kursi kekuasaan.


"Padahal kalau makan bubur ayam, mereka masih memakai mangkok cap ayam jago, mas. Itu Indonesia banget, lho..."


*Eko Kuntadhi, analis sosial-keagamaan, tinggal di Jakarta

0 comments:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More