Kisah perjalanan hidup adalah misteri yang penuh dengan kejutan. Seringkali apa yang terjadi jauh berbeda dengan apa yang kita bayangkan.
Terkadang orang terdekat yang mencelakakanmu. Dan orang jauh yang justru menyelamatkanmu.
Ingatlah kisah Nabi Yusuf as, ketika saudara-saudara kandungnya yang sedarah justru tega membuangnya kedalam sumur karena rasa dengki mereka kepada Yusuf.
اقْتُلُوا يُوسُفَ أَوِ اطْرَحُوهُ أَرْضًا يَخْلُ لَكُمْ وَجْهُ أَبِيكُمْ
“Bunuhlah Yusuf atau buanglah dia ke suatu tempat agar perhatian ayah tertumpah kepada kalian.” (QS. Yusuf: 9)
Lalu tengoklah penguasa Mesir kala itu, dia lah yang menyelamatkan dan memuliakan Nabi Yusuf as. Padahal dia orang yang begitu jauh dan tak pernah mengenal Yusuf sebelumnya.
وَقَالَ الَّذِي اشْتَرَاهُ مِنْ مِصْرَ لِامْرَأَتِهِ أَكْرِمِي مَثْوَاهُ
Dan orang dari Mesir yang membelinya berkata kepada istrinya,” Berikanlah kepadanya tempat (dan layanan) yang baik.” (QS. Yusuf: 21)
Itulah rahasia dunia. Hubungan darah yang seharusnya lebih dekat dan lebih berbelas kasih bisa tertutup oleh kedengkian dan kebencian.
Sementara orang yang jauh bisa lebih memberi perhatian dan kasih sayang.
Sayyidina Ali bin Abi Tholib pernah berpesan,
رُبَّ بَعِيْدٍ أَقْرَبُ مِنْ قَرِيْب وَقَرِيبٍ أَبْعَدُ مِنْ بَعِيْد
“Berapa banyak yang jauh lebih dekat dari yang dekat. Dan yang dekat lebih jauh dari yang jauh.”
0 comments:
Posting Komentar