Seorang raja menjatuhkan hukuman mati keatas seorang tukang kayu yang tidak jelas apa kesalahannya. Berita tentang keputusan itu bocor kepada si tukang kayu sebelum pengumuman resminya keluar. Akibatnya ia tidak bisa memejamkan mata untuk tidur di malam itu.
Istrinya menasehati: "Tidurlah di malam ini seperti malam-malam sebelumnya. Tuhan itu hanya satu, sementara pintu keluar dari suatu masalah sangat banyak."
Kalimat yang menentramkan itu tepat masuk ke dalam hatinya, hingga dia dapat menenangkan diri. Diapun dapat tidur di malam itu dengan lelapnya.
Dia baru terbangun di pagi hari ketika pintu rumahnya diketuk oleh beberapa orang prajurit. Wajahnya langsung menjadi pucat. Dia memandang pada istrinya dengan pandangan putus asa, sesal dan sedih karena telah mempercayai kata-katanya semalam. Dia membuka pintu dengan kedua tangan menggigil. Dia ulurkan kedua tangannya ke arah pengawal supaya diikat. Para pengawal yang datang itu berkata kepadanya dengan penuh keheranan:
"Raja sudah wafat, kami meminta kamu untuk membuatkan sebuah peti mati untuk baginda."
Saat itu juga wajahnya berubah menjadi ceria. Kemudian dia melemparkan pandangan tanda mohon maaf ke arah istrinya. Dan istrinya tersenyum.
==============
Pesan:
Kadangkala seorang hamba sampai letih karena berfikir, sementara Allah yang memiliki semua rencana dan aturan.
Siapa yang merasa hebat karena jabatan, hendaklah ia mengingat Fir'aun.
Siapa yang merasa hebat karena harta, hendaklah ia mengingat Qarun.
Siapa yang merasa hebat karena keturunan, hendaklah ia mengingat Abu Lahab.
Kehebatan, kekuasaan dan kemuliaan hanya milik Allah semata. Dia berikan kepada siapa yang Dia kehendaki, dan Dia cabut dari siapa yang Dia kehendaki juga.
Jangan hukum masa depanmu dengan kondisi hari ini. Allah Maha Kuasa merubahnya dalam waktu sekejap dengan cara yg terduga maupun tidak. Tugas kita hanya berusaha dan terus berdo'a.
Semoga kisah di atas dapat memberi manfaat.
0 comments:
Posting Komentar