Jumat, 24 Maret 2023

Relawan atau Mata-mata di balik Bencana

 

Kalau Lombok ditetapkan sebagai Bencana Nasional, maka kita akan sulit menolak bantuan negara asing. Sesuai dengan Konvensi Geneva. 


Dan saat negara asing itu masuk, bukan cuma barang bantuan yang datang, tetapi juga tenaga relawan. Kita tidak pernah tahu apakah yang dikirim adalah benar-benar relawan ketika mereka mengajukan visa masuk. Ketika mereka sudah berada di Lombok, kita tidak bisa memastikan mereka hanya berdiam di Lombok. Mereka bisa keluar ke berbagai sudut Indonesia. Bagaimana jika yang masuk adalah agen rahasia atau penyalur narkoba atau penyalur senjata buat organisasi separatis?


Mereka kirim 10 orang, 8 orang bekerja pada daerah musibah, 2 orang keliling kelayapan seluruh Indonesia selama sebulan. Bisa aja kan? Dan pasti ada terjadi hal-hal seperti itu. 


Selain itu, dengan beralasan mengirim bantuan, kapal-kapal asing akan makin bebas masuk perairan dan udara Indonesia. 


Dan percayalah, siapa yang paling duluan akan datang? 


Yup. Kapal Amerika. Jelasnya Kapal Angkatan Laut Amerika. Berikut tentara yang bertugas sebagai relawan. Lihat aja waktu di Aceh. Tentara negara asing berleleran. 


Kemudian, saat itu apakah kamu mengira laut, udara dan perairan kita tidak diintervensi? 

Mana pernah sih Amerika melewatkan kesempatan buat mengamat-amati suatu negara. Dengan berbagai alat canggihnya. 

Ibarat ada tetangga datang, yg akan dikerjakannya adalah langsung nyelidikin lemari makan dan pendaringan kita. 


Lalu, apakah penangan bencana langsung cepat kelar?


Sekali lagi lihat ke Aceh. Berapa tahuuuuunnn pasca tsunami para penyintas benar-benar tertangani? Kita tidak pernah tahu, betapa sesungguhnya Pemerintahlah yang kerepotan 'cuci piring' dengan "jejak-jejak" yang ditinggalkan para relawan asing itu. 


Percayakan saja pada pemerintah. Yang duduk 'di atas sana' bukan orang-orang bodoh. Mereka dengan segala instrumen dan pengetahuan pendukung yang dipunyai, insya Allah akan berbuat yang terbaik buat rakyat Indonesia. Kemarin Bu Sri Mulyani mengatakan 4 Trilyun sudah siap digelontorkan untuk bantuan bagi penyintas gempa di Lombok. 


Kita kadang gak bisa melihat dari satu sisi, karena ini menyangkut kedaulatan negara


Nah, setelah baca status saya (yang selalu panjang) ini, jangan bosan, sisihkan lagi dan lagi sebagian kembalian belanja sayur pagi ini. Kirimkan ke rekening bendahara Sedekah Oksigen. Nanti saya japri no reknya. Sebagai bentuk kepedulian kita bukan cuma satu kali dan kemarin saja. 


Buat yang muda-muda, yang ngga rempong ama tangis bocah, boleh deh berangkat ke Lombok. Relawan akan selalu menemui cara untuk berdarma bakti. 


Itu baru namanya kamu benar-benar peduli.

0 comments:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More