Jumat, 07 April 2023

Ahed al-Tamimi Simbol Perlawanan Gadis Palestina








 Jakarta - Desa Nabi Saleh di sebelah utara wilayah Tepi Barat, Palestina, Selasa dini hari, 19 Desember 2017. Basem al Tamimi, istri, dan anak-anaknya masih terlelap. Beberapa jam sebelum Azan Subuh berkumandang, tidur Basem terusik oleh derap langkah sepatu serombongan tentara Israel yang menuju ke rumahnya.


Beberapa saat kemudian, para tentara Israel dengan senjata di tangan itu merangsek masuk ke dalam rumah. Satu yang mereka cari adalah salah satu putri Basem, Ahed al-Tamimi. Gadis berusia 16 tahun itu dipaksa bangun lalu diborgol tangannya.


Tentara Israel juga menyita komputer jinjing dan kamera milik Ahed. "Mereka (tentara Israel) memborgol putri saya dan entah di bawa ke mana," kata Basem seperti dikutip dari Al Jazeera.


Ahed dikenal sebagai gadis pemberani. Pada 2012 lalu dia menerima penghargaan Hanzala Courage Award dari distrik Başakşehir Municipality di Istanbul, Turki. Penghargaan diberikan atas keberanian Ahed melawan tentara Israel yang menahan kakaknya.


Tapi Ahed bukan satu-satunya perempuan Palestina yang bernyali menentang pendudukan Israel di wilayah Tepi Barat. Sejak meletusnya gerakan intifadah pada 1987, para perempuan Palestina sudah terlibat langsung melawan pendudukan Israel di Tepi Barat.



0 comments:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More