Minggu, 23 April 2023

Dibalik Fatwa Untuk Membunuh Salman Rushdi

 


Dialog Debat yang sangat menarik antara Rohullah Khomeini ra dan Ayatollah Ali Akbar Rafsanjani ra.
Ketika Imam Khomeini ra memberikan fatwa Salman Rushdie; Rafsanjani pergi ke Imam ra  dan mengatakan bahwa ini tidak sebanding dengan kebijakan dunia  internasional. Rushdie adalah orang Inggris dan Anda memberikan vonis mati untuknya dari Iran. Anda harus menarik  fatwa ini kembali atau menjadikannya sebagai fatwa hukum dalam buku dan tidak mempublikasikannya di TV dan Radio.
 

Imam Khomeini ra bertanya apa yang akan terjadi jika dipublikasikan dan siarkan .
Rafsanjani menjawab kita harus membayar biaya yang besar.
Imam bertanya apa lagi.?
Rafsanjani mengatakan; kita harus menghadapi boikot, sanksi Internasional.
Selanjutnya Imam ra bertanya apa lagi yang akan terjadi ..?
Rafsanji mengatakan Iran mungkin akan diserang.
Imam bertanya lagi apa lagi ..?
Rafsanjani menjawab Iran mungkin hancur.
 

Kemudian Imam khomeini ra berkata:  ~'Bana baru keiran menjadi manad, bana ast ke islam menjadi manad'~  [bahasa Parsi]
Tujuan kita bukan untuk menyelamatkan Iran dan mengorbankan Islam, tujuan kita adalah untuk menyelamatkan Islam bahkan jika perlu Iran dikorbankan.
Rusdhie telah menyerang Islam dan Anda meminta saya untuk tetap diam ketika Islam diserang dan meminta berbicara ketika Iran diserang!
Ini adalah kebijakan langkah Imam suci dan ini adalah kebijakan janji  Ashura.
Jika Sayyidus Syuhada as yang memiliki kepribadian agungnya dapat dikorbankan untuk Islam, maka semuanya bisa dikorbankan pada Islam. Minat dan tujuan kebijakan kita yang dimaksudkan untuk dikorbankan pada Islam.
Ini adalah kemunafikan bahwa kita mengambil dan menggunakan nama Imam Husain as tetapi kita tidak siap berkorban untuk Islam.

0 comments:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More