Imam Ibnu Qudamah pernah ditanya, "Apa bedanya Orang Baik/ Shalih dan Penyeru Kebaikan/ Mushlih?"
Beliau menjawab:
الصالح خيره لنفسه والمصلح خيره لنفسه ولغيره.
Orang Baik/Shalih, melakukan kebaikan untuk dirinya, sedangkan Penyeru Kebaikan/Muslih, mengerjakan kebaikan untuk dirinya dan untuk orang lain.
الصالح تحبُه الناس. والمصلح تعاديه الناس
Orang Baik, dicintai manusia, Penyeru Kebaikan dimusuhi manusia.
Beliau ditanya lagi oleh muridnya,
"Kenapa demikian?"
Jawabnya:
الحبيب المصطفى(صلى الله عليه وسلم) قبل البعثة أحبه قومه لأنه صالح
"Rasulullah sebelum diutus sebagai Rasul, beliau dicintai oleh kaumnya karena beliau adalah orang baik.
ولكن
لما بعثه الله تعالى صار مصلحًا فعادوه وقالوا ساحر كذاب مجنون.
Namun ketika Allah ta'ala mengutus nya sebagai Penyeru Kebaikan, kaum nya langsung memusuhinya dengan menggelarinya sebagai Tukang sihir, Pendusta, Gila, dll.
Ibnu Qudamah kemudian menambah kan:
لأن المصلح يصطدم بصخرة
أهواء من يريد أن يصلح من فسادهم.
Karena Penyeru Kebaikan 'menyikat' batu besar nafsu angkara dan memperbaikinya dari kerusakan.
Itulah sebabnya kenapa Luqman al Hakim menasihati anaknya agar BERSABAR ketika melakukan perbaikan, karena dia pasti akan menghadapi permusuhan.
Disebutkan dalam Al Quran:
*يا بني أقم الصلاة وأمر بالمعروف وانهَ عن المنكر واصبر على ما أصابك.*
"(Lukman berkata) "Hai anakku tegakkan shalat, perintahkan kebaikan, laranglah kemungkaran, dan bersabar lah atas apa yang menimpamu."
Berkata Ahlul Ilmi:
*مصلحٌ واحدٌ أحب إلى الله من آلاف الصالحين.*
"Satu penyeru kebaikan lebih dicintai Allah daripada ribuan orang baik(yang tidak menyerukan kebaikkan)."
Sesungguhnya melalui penyeru kebaikan itulah, Allah menjaga umat ini. Sedang orang baik hanya cukup menjaga dirinya sendiri.
Maka marilah kita berusaha dengan sungguh-sungguh untuk menjadi penyeru kebaikkan.
Dan semoga Allah memberi kita kesabaran dalam perjuangan berat ini.
0 comments:
Posting Komentar