Di dalam pembahasan sebelumnya, kami telah mengulas asal-usul kelompok Wahabi berikut dengan keyakinan dan ideologi yang mereka pegang. Kali ini, ada salah satu hal yang mungkin sangat sensitif untuk kita bahas, yaitu tentang pengkafiran pemimpin kelompok tersebut, Muhammad bin Abdul Wahhab terhadap kaum Muslimin.
Sulaiman bin Abdul Wahhab merupakan saudara dari Muhammad bin Abdul Wahhab—pendiri aliran Wahabi. Di dalam kitabnya, ia meluapkan kekesalannya terhadap saudaranya itu, yang di matanya sudah kelewatan batas. Bagaimana tidak, Muhammad bin Abdul Wahhab mengkafirkan kaum Muslimin yang bersilang pendapat dengannya.
Di dalam kitabnya yang berjudul Sawaiqul Ilahiyah fi Raddin alal Wahabiyah, Sulaiman mengomentari saudaranya tersebut dengan mengatakan begini.
فانکم الأن تکفرون من شهد ان لا اله الا الله وحده وان محمدا عبده ورسله واقام الصلاة وآتى الزکاة وصام رمضان وحج البیت مؤمنا بالله وملائکته وکتبه ورسوله ملتزما لجمیع شعائر الاسلام وتجعلونهم کفار او بلادهم بلاد حرب.
“Anda mengkafirkan orang-orang yang bersyahadat atas keesaan Allah dan kenabian Rasulullah Saw; mereka yang melaksanakan salat; membayar zakat; melaksanakan puasa, haji, di mana mereka beriman kepada Allah, malaikat, kitab Allah dan para nabi. Dan mereka adalah orang yang akrab dengan syiar Islam. Tetapi, Anda mengkafirkan mereka, dan menyebut kota mereka sebagai kota perang.”[1]
Dengan membaca pernyataan dari saudara Muhammad bin Abdul Wahhab, hal ini memberikan fakta lain tentang Muhammad bin Abdul Wahhab. Mungkin, bagi sebagian orang, susah untuk percaya, namun bukan sebuah kemustahilan dia mengkafirkan orang, apalagi hal ini diceritakan oleh saudaranya sendiri, yang tahu betul siapa dia.
[1] Sawaiqul Ilahiyah fi Raddi alal Wahabiyah, Sulaiman bin Abdul Wahhab, hal. 41, penerbit: Dar Dzul Fiqar
0 comments:
Posting Komentar