Senin, 01 Mei 2023

Hoegeng : The Singing Jenderal

 


The Singing Jenderal


"Memang baik menjadi orang penting, tetapi lebih penting menjadi orang baik" -Jenderal Hoegeng Iman Santoso-


Sosok yang dikenal berintegritas dan jujur itu adalah Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kapolri) ke-5 yang bertugas dari tahun 1968-1971.


Riwayatnya yang bersih sejurus dengan keberanian membongkar kasus-kasus besar, dimulai di Sumatera Utara kala itu. Kemudian kasus penyelundupan mobil mewah di Tanjung Priok, lalu SumKuning alias Sumarijem atau Sum di Yogyakarta.


Kasus ini masa itu diduga kuat pelakunya adalah anak seorang pejabat tinggi. Tak gentar, Hoegeng pun menyatakan akan membongkar kasus itu sampai terang benderang. Ia pun melaporkannya kepada Soeharto dan meminta izin menindaklanjutinya.


Niat baik memang tak melulu berbuah manis, begitu juga sambutan positif dari sang kepala negara masa itu. Ketika kasus Sumarijem masih dalam penyelidikan Hoegeng, ia lantas menerima kabar buruk. Dirinya dipensiundininikan oleh Presiden Soeharto.


Ya, ada kesan memang bahwa sosok Hoegeng membahayakan roda pemerintahan. Terlebih sepak terjang sang Kapolri membuat kroni keluarga Cendana mulai terusik.


Jauh setelah dicopot tanpa dasar yang tak jelas, Hoegeng lantas mendapat sejumlah tawaran jabatan strategis oleh Soeharto, salah satunya menjadi duta besar Indonesia, namun ditolaknya. Bahkan ia keluar dari institusi Polri karena mendapat penjelasan tak lazim dari Soeharto atas pelengseran dirinya.


Tak lagi jadi Kapolri. Sosok ini pun memutuskan menekuni dan melanjutkan hobinya, yang semasa di tampuk pimpinan Polri juga dilakonkan, dan menjadi warga sipil biasa. Ia kembali bernyanyi dan melukis, menelurkan karya karena profesi atau pekerjaannya sudah berubah. Pelukis menjadi pekerjaannya di sisa hayatnya dan menghidupi keluarga.


Boleh dibilang, Hoegeng menjadi antitesis dari wajah dan citra pemerintah Soeharto, yang ketika itu dipandang rakyat sangat tak bersih. Sarat persoalan.


Polisi Jujur, The Singing Jenderal adalah sederet julukan sosok kelahiran Pekalongan, 14 Oktober 1921 ini. Pantas dan layak jadi contoh dan inspirasi anak bangsa, terutama generasi muda.


***

Hoegeng dan Covid-19


Ungkapan Hoegeng ini rasanya sangat relevan jika kita kaitkan dengan pandemi wabah Virus Corona Covid-19 di Tanah Air saat ini.


Sebab, saya, Anda, dan kita semua, akan bisa melihat, mana orang memang benar mau menjadi orang baik dan mana orang yang punya anggapan memang baik jadi orang penting. Dan semoga saja, semua kita menjadi orang baik dan mementingkan itu.


Sumber foto: kawulamahardhika.wordpress.com

0 comments:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More