Minggu, 09 April 2023

Berbaktilah Selalu kepada Ayahmu


Terjadi percekcokan antara seorang pemuda dengan ayahnya. Cekcok semakin tajam, hingga mereka saling meninggikan suara masing-masing. Tanpa penyelesaian, pemuda itu meninggalkan ayahnya lalu masuk ke kamarnya sambil melemparkan buku-buku yang dibawanya ke meja. Sebagai pelarian dan kebiasaannya setiap kali mendapati persoalan yang memberatkannya, dia meletakkan kepalanya di atas bantal, melihat langit-langit kamar dan merenung hingga tertidur.


Keesokan harinya dia pergi kuliah. Pada saat santai, dia iseng mengirim pesan kepada ayahnya:

“Saya mendengar bahwa telapak kaki itu lebih empuk daripada punggungnya, benarkah? Ijinkan aku untuk membuktikannya dengan mencium kaki ayah?”


Pesan itu tanpa jawaban dari sang ayah. Dan setelah pemuda itu pulang ke rumah, sang ayah yang membukakan pintunya lalu mengatakan:

“Ayah tidak mengijinkanmu untuk mencium kaki ayah hanya untuk membuktikan hal itu. Tapi ucapan tersebut memang benar dan ayah telah membuktikannya sendiri. Ketika kau masih bayi dan kanak-kanak, ayah sering menciumi kakimu. Dan benar sekali memang telapak kaki lebih empuk daripada punggungnya.”


Tanpa terasa airmata pemuda itu berderai mengucur deras. Dia menyadari bahwa seorang ayah akan selalu mencintai dan menyayangi anak-anaknya, walaupun seringkali terlihat tegas atau kadang acuh terhadap mereka.


Suatu saat mereka pasti akan pergi memenuhi panggilan Tuhan. Dekatilah sebelum kehilangan mereka. Seandainyapun mereka telah tiada, tetap berbaktilah dengan cara bersedekah untuk mereka, menjalin hubungan dengan kawan-kawan mereka dan selalu mengirimkan doa untuk mereka.

0 comments:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More