Minggu, 09 April 2023

Faktor X?

 

FAKTOR X

Oleh: A.R.M

Pernahkah kita mendengar kisah seorang sahabat Nabi yang ahli ibadah, tiba-tiba mendapat tuduhan bahwa dia telah menzinahi seorang wanita?

Pernahkah kita mendengar atau menyaksikan seseorang yang berjalan di trotoar lalu ditabrak kendaraan dan mengalami luka atau tewas?

Pernahkan kita mendengar atau menyaksikan seseorang yang sudah berlindung di dalam rumahnya namun bahkan rumah tersebut runtuh dan menimpanya?

Pernahkah kita mendengar dan menyaksikan sepasang suami istri yang sangat hangat namun ternyata akhirnya bercerai?

Pernahkah kita mendengar dan menyaksikan putra putri para pesohor negri ini yang dibesarkan dengan cara-cara terpuji, dididik agama, sangat santun di hadapan orangtuanya dan orang lainnya, ternyata menjadi anak pecandu bahkan pengedar narkoba?

Dan masih banyak lagi berbagai hal yang dapat kita dengar dan saksikan...

Bukankah beribadah adalah sesuatu yang baik? Bukankah yang berjalan di trotoar tersebut adalah sudah melakukan hal yang semestinya dan melakukan kehati-hatian agar tidak tertabrak kendaraan? Bukankah berlindung di dalam rumah juga merupakan kewajaran? Bukankah bersikap hangat antar pasangan juga merupakan keharusan? Bukankah mendidik anak dengan didikan positif serta agamis demi menghindarkan mereka dari berbagai pengaruh negatif telah dilakukan?

Namun musibah datang menghujam secara spontan, tanpa persiapan dan dari arah yang tidak pernah terduga. Inilah musibah... Musibah itu "buta", ia tak pernah melihat siapapun yang akan ditimpanya. Musibah juga "kejam", ia tak pernah mempedulikan apakah seseorang tersebut sudah diatas jalur yang sesuai ataukah tidak ketika akan dihampirinya.

Ini jugalah alam yang serba relatif. Berapa banyak teks agama yang menyebutkan bahwa seorang saat pagi dia beriman, dan saat petang dia kafir. Pagi hari dia merasa aman, ternyata petang harinya dia meninggal...

Dalam hubungan kausalitas, banyak faktor yang dapat dijangkau oleh akal antara sebab dan akibat yang terjadi. Tapi apa hendak dikata, se-jenius apapun akal seseorang selama dia tidak terhubung dengan yang Maha Mutlak dan Maha Absolut secara langsung, maka pengetahuan akan sebab-sebab tersebut sangat bisa dipastikan tidaklah menyeluruh. Ada sebab-sebab tertentu yang belum terjangkau oleh akal padahal mungkin itu adalah yang sangat menentukan.

Unsur inilah yang biasa disebut sebagai "faktor X", takdir atau apapun sebutannya selama sesuai dengan analisa diatas. Terlalu "sombong" seorang yang me-mutlakkan akal/logikanya dalam memahami berbagai fenomena diatas, dengan memaparkan analisa yang akan terasa sekali sangat dipaksakan. Padahal kemampuan akal/logika manusia bahkan yang paling jenius sekalipun takkan pernah mampu menjangkau makna takdir (tentunya sebagaimana penjelasan diatas ya).

Karena musibah itu "buta" dan "kejam", maka bersikap simpati dan empati terhadap mereka yang ditimpanya menjadi sebuah keharusan. Mengapa? Karena setiap orang takkan pernah aman darinya sewaspada apapun dia. Membully orang lain yang ditimpa musibah takkan pernah menjadi "perisai" bagi dirinya untuk menjadi aman. Bisa jadi suatu saat kelak kebutaan dan kekejaman musibah akan menghujamnya.

Renungkanlah beberapa kisah diatas, bukankah mereka sudah berada di jalur yang benar tapi tetap saja mengalami malapetaka?

*********************

SEBAB PENDEKNYA UMUR MANUSIA
" Maafkanlah orang-orang yang melakukan kesalahan, sehingga dengan begitu akan menjaga kalian dari takdir yang buruk." ( Hadzrat Rasulallah Saww)
" Hukum Alam adalah tentang Sebab dan Akibat ,dan sebab dari Panjang Umurnya Manusia adalah Menyambung Tali Silahturahmi dengan Saudara2nya.
" Dan Takdir Buruk dari tidak memaafkan Kesalahan Orang lain hingga memutus Tali Silahturahmi dan Persaudaraan adalah memperpendeknya Umur Manusia dari Takdir Allah swt yang sudah di tentukan sebelumnya. " Artinya : Bila Sebab ( Qhada') Itu Berubah , maka Kadar atau Ukurannya ( Qadar ) itu ikut berubah
. " Misalnya : Allah swt sudah mentakdirkan Umur seorang hingga 60 tahun , di karenakan Sebab2 itu berubah karena dosa2 manusia , maka Ukuran dan kadar umur seorang bisa tidak sampai 60 ,dan mungkin lebih cepat dari yang di tentukan olehNya sebelumnya.
" Dari Hadzrat Imam Ja'far Ashadiq As bersabda : " Betapa banyak manusia lebih cepat datang kematiannya dari Takdir yang di tentukan di karenakan Dosa2nya".
" Iyaa, Salah Satu sebab2 dosa yang memperpendek Umur Manusia selain dosa yang lain adalah Tidak mau memaafkan Kesalahan Orang lain dan memutus tali silahturahmi dan Persaudaraan.

0 comments:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More