Jumat, 05 Mei 2023

Selamat Atas Maulid Nabi Muhammad SAW



Manusia yang kita peringati kelahirannya itu bukan melankolis, klimis dan necis tapi berhari raya dengan gelandangan dan bermain dengan anak-anak yatim.

Dia mestinya dipuji bukan karena ketampanannya dan rupanya yang bersinar tapi karena menghadiahkan pelipis dan rahangnya demi risalah yang diembannya.

Dia hadir untuk memperkenalkan metode jadi manusia sekaligus prototipenya. Memperingati kelahirannya berarti memperingati kelahiran “manusia”.

Agama adalah konsep yang harus bersanding dengan produknya. Agama adalah “apa” dan Muhammad adalah “siapa”nya. Begini orang-orang yang disesatkan itu memandangnya.

Dia dihadirkan sebagai bukti bahwa agama bila diterapkan siapapun bisa menjadi “manusia”. Memperingati kelahirannya berarti menolak absurditas.

Maulid Nabi harusnya jadi momen penyatuan pengiman risalahnya. Ironis! Sekelompok pengimannya sekarang jadi sasaran adu tangkas pengkafiran dari semua arah.

0 comments:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More