Seringkali ummat gagal paham atas sejarah, yang kadang hanya dengan redaksi text ayat kitab suci, sedia menjadikan justifikasi atas tuduhan terhadap para nabi maksum, yang dianggab berdosa. Dampak perkara ini bukan sepele, selain menghilangkan pelajaran agung dari sisiNya, sekaligus menjauhkan ummat dari mengambil pelajaran atasnya. Salah satunya kisah seorang nabi yang bernama Yunus.
Yunus diutus disebuah negri irak saat ini, yang disebut juga *karbala'* - atau *Nainawa* - tak satupun kaumnya yang beriman kepadanya dinegri ini.
Ketika dakwah tidak terbeli, Yunus atas bimbingan Ilahi meninggalkan nainawa, yang disebut hijrah.
Perjalanannya Yunus menumpang kapal dalam melakukan penyebrangan melalui lautan. Tiba2 datanglah ombak yang kemudian nahkodanya membuang barang2 untuk mengurangi beban goncangan.
Goncangan ini tak akan dapat ditenangkan hingga seorang yang ditimpakan padanya bala' - dari waliNya yaitu yunus.
Orang2 sekitar melihat pribadi yunus ini dengan pandangan kebencian dan kedengkian, karena paling beda dan asing dari lainnya.
Kemudian mereka melakukan undian, Allah menggiringnya pada Yunus yang selalu muncul dalam undian yang dipilih untuk ditenggelamkan. Undian hingga ke-10 kali seluruhnya pada Yunus as.
Alkisah - dzun Nun yang konon hingga saat ini masih ada, selalu merapat menunggu N.Yunus as ini saat dilempar kemudian dimasukan kedalam perut ikan paus ini.
Tak ada kepastian berapa lama N.Yunus as ini berada dalam perut paus ini. ada yang menyebutnya 7 hari, 30 atau 40 hari.
Namun hikmah dari kisah ini adalah Yunus telah berada dalam 3 kegelapan yaitu : gelapnya dalam perut Ikan Paus, Gelapnya lautan dan Gelapnya malam -- disaat situasinya nabi Yunus as berdoa sesuai dg ayat :
أَن لَّا إِلَٰهَ إِلَّا أَنتَ سُبْحَانَكَ إِنِّي كُنتُ مِنَ الظَّالِمِينَ
Kata Tiada Tuhan selain Allah - dalam situasi ini menunjukan N.Yunus tidak berprasangka buruk pada Allah swt.
Ini jawaban atas setiap orang beriman itu dengan mengimani peran Allah swt tanpa berprasangka buruk padaNya, dan melihat setiap keadaan ada peran Allah swt atas dirinya.
Kedua, _Memuji Allah swt_ -
Situasi gelap, Yunus bukan mengeluh tetapi memuji Allah. Bahwa situasi Yunus as melihat dan memujiNya, menunjukan bukan saja Yunus as tidak berprasangka buruk, tetapi sangat percaya keadaan dirinya ini bentuk rangkulan Tuhan padanya, sehingga muncul redaksi kalimat سبحانك maha suci Engkau.
Ini bentuk jawaban atas setiap problema manusia, selain tidak berprasangka buruk pada Allah swt, tetapi juga yakin kejadian pada dirinya sebagai bentuk rangkulan Tuhan atas dirinya.
Yang unik setelah memuji Nya, N.Yunus as yang seorang nabi, maksum terjaga dari kesalahan ini menjadi sempurna atau tersempurnakan dengan doanya :
إِنِّي كُنتُ مِنَ الظَّالِمِينَ
Sesungguhnya aku tergolong orang yang dzalim.
Bagi awam akan memahami kalimat Nabi Yunus as karena praktek kedzalimannya, dan _justru dengan redaksinya ini_ yang hampir seluruh para nabi dijadikan tuduhan orang awam. Itu sebabnya agen2 anti para nabi selalu memanfaatkan pandangan orang awam ini.
0 comments:
Posting Komentar