Saya melihat Bung-karno saat ini tercermin dari pidato legendaris vladimir Putin ...
Sejarah telah ditoreh untuk garis-garis jelas di Dunia mendatang, yang lebih manusiawi.
Ura..
Habib Ali Assegaf
*****************
Menyikapi Dunia yang Bergeser ke Multipolar
Wilayah Ukraina timur (yang mayoritas warganya etnis Rusia), yang sejak 2014 dibombardir oleh rezim Ukraina (etnis Ukraina), akhirnya menjadi bagian dari Rusia. Melalui referendum, mayoritas warga di 4 wilayah, Donetsk, Lugansk, Zaphorozhia, dan Kherson menyatakan memilih bergabung dengan Rusia.
Dalam seremoni peresmian bergabungnya 4 kawasan ini, Presiden Putin menyampaikan pidato yang menurut saya penting disimak secara lengkap oleh para penstudi HI dan pengamat/peminat kajian internasional. Bagi yang familiar dengan konsep multipolar, unipolar, hegemoni, dominasi, di dalam pidato ini ada pelajaran paling up to date tentang geopolitik dunia.
Saya hanya sanggup menerjemahkan sekitar 3 menitan. Sisanya bisa simak sendiri di sini: https://www.youtube.com/watch?v=ZP69jld8XAE
Poin paling penting dari kutipan 3 menitan ini adalah bahwa dunia sekarang sudah bergeser ke multipolar. Upaya AS untuk mempertahankan unipolaritas (memaksa agar seluruh dunia mau tunduk pada komandornya), tidak berhasil. Meski Rusia disanksi dari segala lini, tapi sangat banyak negara yang tetap berani melawan (menolak ikut-ikutan mensanksi Rusia) dan memilih untuk bekerja sama secara logis [masuk akal, saling menguntungkan, setara] dengan Rusia.
Putin mengatakan bahwa Barat berupaya mendiktekan kemauannya dengan menggunakan kekuatan dollar. Nah, di bagian lain pidatonya [simak di YT], Putin berkata, "Tapi orang tidak dapat diberi makan dengan cetakan kertas dolar dan euro. Tidak mungkin memberi makan manusia dengan potongan-potongan kertas ini; tidak mungkin memanaskan rumah dengan kapitalisasi virtual Barat yang menggelembung."
Nah, sebenarnya, bagaimana sih kondisi Dollar AS saat ini? Apa yang bisa dilakukan Indonesia dalam menyikapi pergeseran geopolitik ini? Berikut ini saya copas analisis dari Prof. Sujoko Efferin (dosen FBE Ubaya) yang beliau tuliskan di WA:
***
Sedikit analisis saya terkait menguatnya USD barangkali bermanfaat.
1. US mengalami inflasi parah bahkan tertinggi dalam beberapa dekade terakhir.
2. Untuk menekan inflasi tsb, pemt US perlu mengurangi jumlah USD yg beredar. Caranya dengan menaikkan the Fed interest rate secara sangat drastis agar uang yg beredar tersedot masuk ke tabungan. Inflasi US berpacu dgn interest rate the Fed.
3. Dampaknya adalah supply USD jauh mengecil padahal demand utk USD masih tinggi utk perdagangan internasional, akibatnya nilai tukarnya menguat.
4. Saat interest rate the Fed naik, harga emas turun krn investor memilih taruh uang dlm bentuk USD dlm jangka pendek. Saat interest rate the Fed turun nantinya (tdk jelas kapan), harga emas akan naik.
5. Bgmn cara agar dunia usaha tdk terkena dampak memburuknya ekonomi US? Dedollarisasi. Meskipun cadangan devisa dlm bentuk USD bank sentral berbagai negara terus turun, saat ini proporsinya masih 59%. Makin cepat dedollarisasi terjadi, makin cepat dunia ini terbebas dari dampak krisis ekonomi US.
6. Negara² BRICS dan SCO bersama ASEAN terus meningkatkan kerjasama perdagangan yg tdk lagi pk mata uang USD. Namun ini tdk bisa cepat. Sementara ekonomi US memburuk dgn cepat.
7. Jika anda pengusaha exim dgn mitra negara² anggota BRICS, SCO dan ASEAN, upayakan transaksi dilakukan dgn mata uang non USD. Bisa dgn chinese yuan, mata uang lokal, atau apapun.
8. Untuk investasi emas, jangan terburu² membeli. Harga emas masih akan turun selama interest rate The Fed masih tinggi/naik terus.
*BRICS = Brazil, Russia, India, China, South Africa
SCO = Shanghai Cooperation Organization (beranggotakan 9 negara yg kaya sumber daya alam: negara² Asia Tengah, China, Russia, Iran, India, Pakistan.
ASEAN = 10 negara Asia Tenggara.
****akhir copas
Saya menggarisbawahi no. 5, "dedolarisasi." Penting ini, tapi pastinya sulit dilakukan. Biasanya, selalu ada agen-agen AS/Barat di setiap negara dan merekalah yang akan menghalang-halangi bila ada pemerintahan yang memilih langkah yang rasional/logis. Mereka ini didukung oleh kekuatan uang dan politik yang besar. Tapi semoga saja, dengan merah putih dan NKRI di dada, para pengambil keputusan di negeri ini dapat mengambil langkah yang terbaik.
Ibu Dina Sulaeman
0 comments:
Posting Komentar