Jumat, 28 April 2023

Tangisan yang Menghukum Penindas


Habib Ali Assegaf

Kisah yusuf as dan ayahnya ya'kub (israel) sangat melegenda dikalangan yahudi, kristen dan islam - karena kisahnya tercatat dalam kitab suci dua agama ini. 

Ya'kub yang menangisi Yusuf dihadapan saudara-saudaranya yang melakukan percobaan pembunuhan, hingga membuat rumah tangisan ( atau rumah derita ).

Saudara yusuf menduga bahwa ya'kub akan segera melupakannya setelah melakukan percobaan pembunuhan yang kemudian menjauhkannya dg menjual sebagai budak yang membawanya ke mesir.

Setiap jeritan tangis, menyebut nama yusuf dihadapan saudara-saudaranya, setiap kali itu juga bathin ter-iris-iris selain menyadarkan lingkungan, akibat ketebalan dosa menumpuk beban saudara yang membuat kebohongan diatas kebohongan - dengan mengatakan qamis yusuf robek oleh srigala yang berlumur darah.

Maka - ya'qub hari ini bukanlah seorang tetapi ratusan juta, bahkan milyaran - yang menangis dan menjerit - membuka rumah2 tangisan, menghidupkan kembali nama yusuf hari ini adalah alhusein as.

Allah mengkaruniakan ummat nabi muhammad saww ini, bagian dari keluarganya - yang bangkit menangis bersama rasulullah bersama - atas cucunya ini. Maka irama tangisan ini, melahirkan pesan 

1. Airmata yang menjadi pisau tajam bagi sumber kedzaliman dunia 

2. Rasa kasih sayang yang terhimpun dalam wadah rahmat yang bernama alhusein as.

Sehingga kita dapat memahami kecuali melalui alhusein as - setiap pengikut setianya adalah penyebar kasih sayang, rahmat dan sekaligus pisau tajam atas ancaman yang merusak tatanan dimasyarakat.

Semua pejuang memahami sebab dunia ini, kedzaliman itu begitu besar dan sulit dilawan. Namun dengan tangisan pada cucu nabi ini, kita bisa memahami tangan satu persatu digandengkan dan istana kedzaliman satu persatu digoncang - harapan mulai tampak dengan teriakan yang sama menerima panggilan al-husein as.

20 juta peziarah ini adalah ya'kub yang menangis.

****************

Revolusi Agung Karbala'

Orang yang paling penyayang adalah yang memaafkan ketika dapat membalas dendam

Kematian yang bermartabat lebih baik dari tak bisa membalas dendam

---

Sebetulnya kata tepat bukan balas dendam, tetapi menuntut balas - seorang yang keluarganya dibunuh, tidak layak diam dan tidak menuntut balas pembunuhan tersebut. 

Maka siapa saja yang menghubungkan keislamannya, kemanusiaannya dan rasionalitas dirinya dengan MUHAMMAD SAWW - niscaya dia akan cari tahu siapa pembunuh cucunya dan bangkit menuntut balas, karena itu bukti kelak padanya dihubungkan sebagai keluarga rasulullah.

Sedang mereka yang tak bangkit untuk itu, maka telah terputus hubungan dirinya dengan rasulullah, putus dengan rasulullah telah memutus keislamannya, kemanusiaannya dan rasionalitas kehidupannya.

Saat yang sama, KARBALA menjelaskan kebangkitan yang tak kenal ruku' dan tunduk pada semua kedzaliman dan sumber kedzaliman. 

Karbala berarti bangkit atas nama kecintaan pada Rasulullah atas cucunya ini. 

Karbala bukan ledakan, tetapi jalan marah yang menancapkan batang tanaman bara'ah ( putus atas kedzaliman ) - dan tangisan yang dikeluarkan untuk jalan bangkit dan membangkitkan.

Karbala' - bukan bunuh diri, atau keputus asaan, tetapi karbala adalah bashirah - mata merah yang tajam pada siapa2 yazid zaman ini.

Karbala' - bukan ambisi kekuasaan yang hanya melahirkan kaum pengecut yang takut mati karena kecintaan pada dunia.

Karbala' - Jalan kemerdekaan kemanusiaan - yang dikaruniakan Islam pada ummat muhammad saww.

Karbala' - juga kebranian memaafkan karena menuntut balas bukan ingin menjadi dzalim dengan pembalasan diluar batas karena kebencian.

Karbala' - makna penjagaan sosial, kehormataan sosial, dan menjadikan MAAF pada saat mampu membalas tuntutan.. 

Berarti KARBALA merevolusi manusia menjadi manusia merdeka yang tak akan pernah tunduk oleh kehinaan dan ketercelaan

0 comments:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More