Senin, 10 April 2023

Siapakah Mereka? Radikalisme?






MENURUT Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), radikalisme adalah paham atau aliran yang radikal dalam politik; paham atau aliran yang menginginkan perubahan atau pembaharuan sosial dan politik dengan cara kekerasan atau drastis; sikap ekstrem dalam aliran politik.


Ciri-Ciri Radikalisme Menurut Masduki (2013), 

Ciri-ciri radikalisme antara lain  

  • Mengklaim kebenaran tunggal dan menyesatkan kelompok lain yang tidak sependapat. 
  • Mempersulit tata cara Islam yang dianut, bahwa sejatinya ajaran Islam bersifat samhah atau toleran dengan menganggap perilaku, hukum dan ibadah.  
  • Bersikap berlebihan dalam menjalankan ritual agama yang tidak pada tempatnya. 
  • Mutlak dalam berinteraksi, keras dalam berbicara terutama terkait apa yang diyakininya dan emosional dalam berdakwah atau menyampaikan pendapat. 
  • Mudah berburuk sangka kepada orang lain di luar golongannya yang tidak sepaham. 
  • Mudah mengafirkan atau memberi label takfiri orang atau kelompok lain yang berbeda pendapat. 


Menurut Undang-Undang No 5 Tahun 2018 tentang Tindak Pidana Terorisme 

  • Anti-Pancasila 
  • Antikebhinekaan 
  • Anti-NKRI Anti-Undang-Undang Dasar 45. 


Solusi Mengatasi Masalah Radikalisme Berdasarkan Al-Qardhawi (1986), solusi untuk mengatasi masalah radikalisme adalah sebagai berikut. 

  • Menghormati aspirasi kalangan Islamis radikalis melalui cara-cara yang dialogis dan demokratis  
  • Memperlakukan mereka secara manusiawi dan penuh persaudaraan  
  • Tidak melawan mereka dengan sikap yang sama ekstrem dan radikal, keduanya harus ditarik ke posisi moderat agar berbagai kepentingan dapat dikompromikan  
  • Masyarakat diberikan kebebasan berpikir agar terwujud dialog sehat dan saling mengkritik yang konstruktif sehingga berdampak empatik antar aliran  
  • Menjauhi sikap saling mengkafirkan dan tidak membalas pengkafiran dengan pengkafiran  
  • Mempelajari agama secara benar sesuai dengan metode yang sudah ditentukan oleh para ulama Islam dan mendalami esensi agama agar menjadi Muslim yang bijaksana tidak hanya literasi tanpa bimbingan.   
  • Tidak menjadi seorang Islam secara parsial dan reduktif dengan mempelajari esensi tujuan syariat maq-a.sid syar-iah. (OL-1)


0 comments:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More