“Hikmah adalah barang hilang orang mukmin. Maka ambilah hikmah walaupun dari orang munafik.”
Tujuan diadakannya rapat RT untuk menyelesaikan persoalan-persoalan yang muncul di tengah warga.
Karangturi 23 February 2023, Sudah hampir 6 bulan lebih kegiatan latihan silat PSHT diadakan di Rayon Karangturi, tepatnya di Dusun Majapahit RT.15 RW.07.
Tujuan diadakannya Latihan silat PSHT: Mendidik dan membentuk manusia berbudi luhur, tahu benar dan salah dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Perayaan satu abad Perguruan Pencak Silat Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) secara masif di Indonesia. Sebanyak 700 personel disiagakan untuk mengamankan puncak perayaan 1 Abad Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) di Kota Madiun, Jawa Timur.
Undangan bisnis online terbuka untuk Umum dengan kualifikasi tersebut di Brosur.
Hari/Tgl : Minggu, 28 Mei 2023
Waktu : Jam 10.00 s.d selesai
Tempat : Rumah Pak Edi Pranoto Majapahit
Agenda : Pengenalan dan Tahap Awal Pembelajaran Bisnis Online
Trainer : Tim Ruang Dapoer Pusat Purworejo Klampok
Ambil kesempatan ini sebaik-baiknya, karena salah satu pintu kesuksesan diawali ketika cerdas dalam mengambil kesempatan
SALAM SUKSES
Akhir Zaman sering dikaitkan dengan perbuatan aneh, antik, tidak masuk akal, dosa dan meninggalkan ketaatan serta mengerjakan maksiat kepada Allah Swt dan Rasulallah Saw.
Akhir Zaman juga dikaitkan dengan akan munculnya Dajal yang akan mempengaruhi ketaatan dan perbuatan seorang mukmin. Salah satu fenomena yang muncul dewasa ini adalah memakan hak manusia yang lain tanpa merasa berdosa.
Tentunya banyak sekali faktor orang untuk melakukan perbuatan tersebut, diantaranya adalah sbb:
Faktor pertama adalah kebiasaan. Kata pepatah orang bisa karena biasa. Sebagian orang memakan haknya orang lain karena sudah menjadi kebiasaan dia, karena sudah merasa nyaman dan tidak terkena sanksi secara langsung, baik sanksi dari Allah Swt secara langsung ( padahal Allah Maha Melihat segala sesuatunya dan pasti akan ada balasannya), dan atau sanksi hukum pidana, bahkan hukum sosial yang akan menghukumnya.
Faktor kedua yang menyebabkan orang memakan hak orang lain adalah sifat yang menurun. Jika seorang pernah memakan hak orang lain dan memberi makan anak-anaknya dengan harta haram tersebut. maka bisa dipastikan anaknya akan mengikuti atau berdampak untuk melakukan perbuatan haram yang sama dengan orangtuanya atau bahkan lebih parah lagi.
Seorang Syimir pembunuh Imam Husain As, dapat membunuh dengan keji cucu Rasulallah Swt tersebut, karena banyaknya makanan haram yang masuk dalam perutnya semenjak dia kecil dan sudah mendarah daging.
Faktor ketiga orang yang memakan hak orang lain adalah faktor terpaksa. Banyak orang dalam kesusahan ekonomi dalam beberapa dekade ini, karena ada dorongan ekonomi yang kuat,entah itu dikarenakan memenuhi gaya hidupnya, atau keluarganya.
Kadang orang malu untuk hidup sederhana, atau dilihat orang tidak mampu dia terpaksa berhutang sana-sini, renternir/ pinjol, pinjam bank yang akhirnya dia merasa terpuruk dan tertekan karena ketidak mampuannya untuk membayar cicilan bulanan sehingga dia berfikir untuk melakukan apa saja dan menghalalkan segala cara untuk menutupi cicilannya itu, sebagian orang bahkan ada yang bunuh diri karena tidak kuat menerima teror debcolector yang tiap saat dan tiap hari menagih hutang.
Faktor keempat adalah faktor teman. Peri bahasa mengatakan: orang yang berteman dengan penjual minyak wangi akan berbau wangi dan orang yang berteman dengan penjual bawang akan bau tidak sedap. Teman dan komunitas juga mempengaruhi sifat dan jiwa sesorang. Orangtua kita dan guru-guru selalu memperingatkan kita untuk memilih teman yang baik dalam pergaulan dan kehidupan sosial kita.
Itulah yang dinamakan kejadian-kejadian bejad, yang menunjukkan tanda-tanda akhir zaman.
Seorang ulama Mendatangi Allamah Sayed Qodzi.
Ulama berkata kepada Sayed Qodzi: “ apakah yang akan engkau kata, jika saya katakana bahwa sifulan bisa terbang ?
Beliau ,menjawab :”hal itu tidaklah penting karena lalat dan nyamukpun bisa terbang.
Ulama berkata lagi:”, apa yang akan engkau katakana jika sifulan bisa berjalan diatas air?”
Beliau menjawab :” hal itu juga tidaklah begitu penting , karena kayu juga bisa melakukan gerakan yang sama.
Ulama tersebut terheran-heran dan berkata, jadi menurut anda apa arti mu’jizat/ karamah/ keajaiban yang sebenarnya ?
Beliau berkata :”Berjalanan diantara orang-orang dan dia tidak meninggalkan nilai moral sebagai manusia, tidak berbohong atau mencuri, tidak menipu atau memfitnah, tidak mengkhianati kepercayaan dan ketergantungan mereka kepada anda, serta tidak menghancurkan hati mereka, atau dengan kata lain menjadi manusia dalam arti sepenuhnya, itulah keajaiban (mukjizat) yang sebenarnya.
Bila Gejala Krisis Eksistensial Muncul
Manusia muslim akhir-akhir ini dihadapkan dengan berbagai problem-problem kehidupan, mulai dari problem materi: kemiskinan, kelaparan, pengangguran, penyakit dsb; problemapendidikan: buta huruf, putus sekolah, diskriminasi gender dalam hal pendidikan; problem politik: perang antara sesama muslim (arab), menciptakan proxy war, gontok-gontokan antara partai Islam; problem ekonomi: korupsi, konsumtifisme yang menggila sampai pada problem eksistensial dimana mereka kehilangan makna hidup menjadi orang muslim.
Semua problem di atas sangat berbahaya bagi kelangsungan kehidupan mereka dan butuh waktu yang lama untuk lepas darinya. Dari semua problem-problem itu problem yang sangat berbahaya sesungguhnya, disadari atau tidak disadari, adalah problem krisis eksistensial.
Apa itu krisis eksistensial? Krisis eksistensial adalah sebuah kegundahan, kegelisahan dan keragu-raguan yang menerpa jiwa seorang manusia tentang makna hidupnya, tujuan hidupnya, akidah dan nilai yang dipegangnya; tentang ajaran-ajaran agama yang dianutnya; tentang standar baik dan buruk yang diyakininya. Intinya, krisis eksistensial ini adalah keraguan yang timbul akan iman, agama dan keyakinan yang dipegangnya selama ini.
Krisis eksistensial ini menerpa banyak kalangan terutama anak-anak muda mulim. Bisa saja faktornya karena derita yang berkepanjangan, bergelimang dalam materi yang tidak berseri atau menyaksikan fakta yang berbeda dengan idealisme dan persepsi / gambaran dia tentang keyakinannya selama ini.
Tidak bisa kita inkari bahwa akhir-akhir ini banyak orang muslim Indonesia yang sangat “kecewa” dengan agamanya, tokoh-tokoh agamanya dan ajaran-ajaran agamanya. Misalnya selama ini mereka dibesarkan dengan sebuah doktrin bahwa Islam itu damai dan arab itu identik dengan Islam. Buktinya Ka’bah di Mekah (arab), al-Quran berbahasa arab dan semua ritual Islam berbahasa arab.
Namun dalam kenyataannya mereka menyaksikan bahwa Islam itu tidak damai, perang dan isinya hanya ribut. Demikian juga dengan orang-orang arab di timur tengah. Saudi menginvasi Yaman dan hampir setiap hari membombardir negara arab yang miskin ini tanpa ampun dan tanpa jelas tujuannya apa. Syria perang saudara dan menjadi medan perang proxi antar sesama arab. Mereka saling membunuh sesama mereka, menghancurkan sesama mereka sambil mereka meneriakkan suara takbir sama-sama. Bahkan secara lahiriah mereka konon “nyunnah” dengan berparas meniru Nabi, berjanggut lebat tanpa kumis, berambut panjang sampai sebahu, membawa bendera dengan kalimat tauhid dsb.
Kekecewaan itu bertambah setelah menyaksikan pemandangan ISIS di Syria, Iraq, Yaman, Libia, Mesir, Afghanistan, Philifina bahkan Indonesia dan tempat-tempat lainnya yang memperlihatkan kebrutalan, kesadisan dan kebiadaban yang tak ada tandingannya dalam sejarah manusia. Belum lagi apa yang dilakukan oleh ISIS dan “sepupu-sepupunya” yang lain di Indonesia yang intoleran, mulut busuk, fitnah yang tak henti, provokasi yang tak ada ujungnya dan teriakan-teriakan kafir yang membahana.
Kegundahan, kebingungan dan stress menyaksikan fenomena “gila” seperti ini bukan hanya dialami oleh sebagian orang muslim saja. Bahkan Kanselor Jerman, Angela Merkel mengungkapkan dengan kata-katanya, “orang India dan China punya 800 tuhan tapi mereka bisa hidup damai dan penuh toleransi. Tapi orang muslim punya satu Tuhan, satu Nabi dan satu Kitab, tetapi darah tumpah di negeri mereka tanpa henti.”
Fakta-fakta ini “wajar” saja melahirkan stress lalu kemudian kegundahan dan goncangan secara mental bahkan spiritual lalu melahirkan krisis keyakinan sampai akhirnya mempertanyakan semua rukun-rukun agama, janji-janji Tuhan dan keabsahan agama Islam.
Bila gejala itu muncul dalam diri kita, atau dalam diri orang-orang dekat kita, apa yang harus kita lakukan?
Cinta Sejati dan Artifisial
Saya yakin hampir semua kita tahu nama Lukman al-Hakim. Namanya diabadikan dalam al-Quran sebagai surat no 31. Al-Hakim adalah gelar dan julukan baginya yang artinya bijaksana. Lukman al-hakim artinya Lukman yang bijaksana (wise man). Ciri-ciri manusia bijak adalah ia tahu apa, kenapa dan bagaimana seharusnya ia bermuamalah dengan orang lain. Ia juga sangat arif dan bijak dimana ia seharusnya menempatkan dirinya ketika ia hidup dan berada.
Demikianlah Lukman al-Hakim. Sebagai seorang budak sekalipun beliau sangat bijak meletakkan dirinya. Beliau patuh kepada tuannya dan bekerja keras demi kepuasan sang tuan yang merupakan “pemiliknya”. Sikap bijaknya ini sangat menyentuh hati sang tuan sehingga ia sangat dicintai oleh tuannya.
Si tuan ini apabila makan enak maka sebagian porsinya pasti ia peruntukkan untuk Lukman. Bahkan ketika Lukman memetikkan untuknya buah-buahan sekalipun maka sebagian darinya pasti ia berikan kepada Lukman.
Suatu hari di musim panas si tuan memperoleh buah semangka besar. Dia potong dua bagian. Dia ambil satu bagian dan dia panggil Lukman lalu memberikan potongan kedua kepadanya. Lukman dengan senyum gembira melahap buah semangka itu dengan semangat. Potongan demi potongan dia habiskan sampai si tuan iri dan dengan semangat juga ingin melahap bagiannya juga. Ketika ia gigit, serta merta mukanya berobah masam. Dahinya berkernyit. Potongan semangka yang masuk ke dalam mulutnya ia muntahkan ke luar. Dia teriak, hai Lukman, semangka ini pahit sekali. Bagaimana kau bisa melahapnya. Apakah bagian itu rasanya manis? Lukman berkata, “semangka pahit terasa manis ketika ia datang dari tangan orang yang dicintai.”
Mengutip kisah ini Rumi kemudian berkata, cinta memang memiliki kekuatan yang maha dahsyat. Cinta adalah sebuah energi positif yang bisa menggerakkan, merobah bahkan membalikkan. Rumi berkata: “Cintalah yang merobah pahit menjadi manis; cintalah yang merobah api menjadi cahaya; cintalah yang merobah raja menjadi hamba; cintalah yang memberi hidup kepada yang mati; cintalah yang merobah tembaga menjadi emas; cintalah yang merobah setan menjadi bidardari”.
Setelah tiga malam berturut-turut Nabi Ibrahim as bermimpi menyembelih putranya Ismael as, baru ia bertanya kepada sang putra apakah ia siap menerima kenyataan pahit itu. Ismail menjawab, “Lakukan hai ayahku apapun yang kau diperintahkan. Kau akan dapati aku insya Allah tergolong sebagai orang-orang yang sabar.” Dengan kata lain, Bagi Ismail, pisau sang ayah yang dicintainya berobah menjadi bulu angsa yang bisa menina bobokkannya.
Kata Rumi, cinta sejati seperti itu hanyalah cinta yang lebur dalam makrifat Allah. Tanpanya cinta menjadi cinta palsu. Cinta artifisial.
Nabi Isa as adalah seorang Nabi yang memiliki kekuatan supra natural yang sangat spektakuler. Ia bisa menyembuhkan segala macam penyakit, bahkan penyakit yang tidak ada obatnya sekalipun sampai sekarang seperti penyakit kusta, belang dsb. Beliau bisa membuat orang buta menjadi melek. Bahkan orang matipun bisa dihidupkannya kembali.
Alkisah ada orang datang kepada nabi Isa as dan minta diajarkan kepadanya doa dan wirid apa yang dibacanya sehingga ia bisa menghidupan orang mati.
Melihat orang ini Nabi Isa merasa sangat kecewa. Beliau menasehatinya panjang lebar tentang betapa jiwa yang bersih bisa bahkan lebih tinggi dari para malaekat.
Tapi orang ini tetap saja meminta agar Isa mengajarkan kepadanya doa dan wirid yang mujarab itu.
Isa mengadu kepada Allah. Ya Allah! Apa yang harus aku katakan kepadanya? Dia sendiri sesungguhnya “mati”. Anehnya dia tidak minta untuk dihidupkan. Jiwanya hampa, mati, tapi ia tidak mau nasehat-nasehat yang bisa menghidupkan jiwanya. Justru yang dia minta adalah bagaimana bisa menghidupkan orang lain.
Rumi berkata, begitulah manusia. Itulah gambaran tentang mayoritas kita. Ia sering tidak sadar bahwa sesungguhnya dirinya itu “mati”, tetapi sangat bersemangat ingin menghidupkan orang lain. Ia tidak tahu siapa dirinya tapi ingin tahu banyak tentang apapun selain dirinya. Ia ingin menolong orang lain tetapi tidak sadar bahwa dirinya sesungguhnya dalam keadaan tenggelam. Ia ingin memuliakan orang lain tetapi sesungguhnya dirinya dalam keadaan hina dina. Ia menghargai orang lain kecuali dirinya sendiri. Innal insaana lafi khusrin...
Kemuliaan Sejati Milik Allah semata-mata
Pernah seorang raja menghukum mati seorang tukang kayu
Si tukang yang malang ini benar-benar stress dan tidak bisa tidur
Istrinya berkata: “Abang tidak perlu stress. Tidur aja seperti biasa. Bukankah Tuhan kita Satu dan jalan keluar sangat banyak.
Nasehat sang istri benar-benar menghiburnya sampai ia bisa tidur pulas.
Di tengah malam, ia dibangunkan oleh suara ketukan pintu.
Ia kaget dan benar-benar panik.
Ia pandang wajah si istri dengan penuh kecewa kenapa ia percaya begitu saja dengan nasehatnya.
Dengan tangan gemetar ia bukakan pintunya sambil mengulurkan kedua tangannya siap diborgol.
Pengawal istana merasa heran memandang si tukang kayu ini. Kenapa ia mengulurkan kedua tangannya siap diborgol?
“Raja barusan meninggal. Kami datang minta kau bikinkan tabut (kotak mayat) untuk sang raja.” Kata sang pengawal istana.
Dengan wajah yang senyum dia pandangi wajah sang istri yang tengah menunduk.
Sang istri berkata: “Duhai abang sayang, sekarang tidurlah dengan tenang. Bukankan Tuhan kita Satu dan jalan keluar banyak?”
Manusia seringkali gelisah dan cemas karena pikirannya, sementara Allah Sang Pemilik alam semesta punya cara tersendiri bagaimana mengaturnya.
Orang yang merasa bangga dengan jabatannya sebaiknya ia mengingat nasib Firaun
Yang merasa bangga dengan kekayaannya sebaiknya ia ingat pada nasib Qarun
Yang merasa bangga dengan keningratannya sebaiknya ingatlah Abu Lahab
Sebab kemuliaan sejati hanya milik Allah semata-mata.
Ketika kau kehilangan satu dari kedua orang tuamu
Ingatlah bahwa Sang Nabi telah kehilangan kedua orang tuanya sejak ia masih kecil
Ketika kau kehilangan satu dari anakmu
Ingatlah Sang Nabi kehilangan semua putra/inya dalam masa hidupnya kecuali Fatimah Zahra' as
Kamu punya hutang?
Sang Nabi meninggal sementara baju perangnya masih digadainya di tangan seorang yahudi
Kamu gelisah karena tidak cukup kebutuhan pokokmu?
Rumah Sang Nabi pernah tidak berasap berbulan-bulan
Kamu pernah terlantar di sebuah negeri?
Sang Nabi pernah diusir dari negerinya sendiri
Kamu pernah diancam?
Sang Nabi pernah diancam orang-orang yahudi dan musyrikin
Kamu pernah diganggu oleh tetanggamu?
Sang Nabi pernah diganggu oleh tetangga yahudinya namun tetap membezuknya di kala sang tetangga sakit
Kamu pernah dihina oleh seseorang?
Sang Nabi pernah dicaci, dihina bahkan disiram kotoran oleh musuh-musuhnya
Kamu pernah diboikot oleh orang-orang dekatmu?
Sang Nabi pernah diboikot oleh musyrikin Mekah selama tiga tahun lamanya
Kamu pernah merasa sedih dan berat beban hidupmu?
Nabi memikul beban dakwah yang sangat berat sepanjang hidupnya
Kamu pernah dibohongi dan ditolak oleh orang sekitarmu?
Sang Nabi pernah ditolak dan didustakan oleh kaumnya dan orang sekitarnya
Kamu pernah sakit gigi?
Sang Nabi pernah patah gigi taringnya dalam sebuah peperangan
Kamu pernah difitnah atas sesuatu yang kamu tidak lakukan?
Sang Nabi pernah difitnah sebagai penyihir dan orang gila
Kamu letih beribadah kepada Allah?
Sang Nabi sampai bengkak kedua kakinya karena ibadah yang panjang di hadapan Allah
Kamu pernah mengalami satu atau lebih dari musibah-musibah di atas
Ingatlah bahwa Sang Nabi pernah merasakan semua derita itu dalam hidupnya
Apakah dia cemas?
Tidak sama sekali. Dia menemukan kebahagiaannya selalu dalam kebersamaannya dengan Allah Swt.
“Hai Bilal! Hiburlah aku..” Kata Nabi setiap kali meminta Bilal mengumandangkan suara azan.
Bukan hanya Pemimpin spiritual Iran, Sayed Ali Khamenei atau pemimpin kharismatik Hizbullah Sayed Hasan Nasrullah yang mengatakan bahwa Israel adalah negara teroris. Bahkan Erdogan, presiden Turki dengan tegas mengatakan bahwa Israel adalah negara teroris.
Sejarah Israel penuh dengan pembunuhan dan pembantaian terhadap penduduk Palestina terutama penduduk Muslimnya. Tujuan Israel adalah etnic cleansing atau pembersihan etnis dimana mereka berusaha membersihkan tanah Palestina dari bangsa-bangsa arab lalu menempatkan di atasnya bangsa-bangsa yahudi yang mereka datangkan dari berbagai belahan dunia.
Suatu fakta yang tidak bisa dipunkiri adalah pengusiran secara paksa yang dilakukan Israel terhadap bangsa Palestina adalah bagian dari strateginya untuk membersihkan Palestina dari penduduknya yang berbangsa arab. Bersamaan dengan itu Israel juga melakukan teror, baik fisik maupun psikis, bahkan melakukan pembantaian secara keji yang menyebabkan bangsa Palestina yang tersisa kemudian pergi meniggalkan negerinya untuk keselamatan jiwa mereka.
Sejarah bermula pada tanggal 29 nov tahun 1947 ketika PBB mengeluarkan resolusi 181 yang mengesahkan Rencana Pembagian tanah Palestina yang dikenal dengan istilah Partition Plan. Resolusi PBB yang direkayasa oleh Inggeris dan Amerika ini menyebutkan bahwa sebagian dari tanah Palestina disebut sebagai Arab Merdeka dan sebagian lagi disebut Negara Yahudi.
Karena Palestina ini semulanya memang milik penduduk arab maka tidak sedikit penduduk arab yang masih berada di bagian “negara yahudi” setelah pembagian itu. Mereka berjumlah lebih dari 243 ribu jiwa yang tersebar di 219 desa dan 4 kota: Haifa, Thabriya, Safad dan Beisan. Namun apa lacur. Antara bulan nov 1947 sampai dengan Juni 1948, yakni sekitar 7 bulan saja, sebanyak 239 ribu penduduk arab diusir secara paksa dari kampung halaman mereka; dan 180 desa dibumi hanguskan. Demikian juga penduduk arab yang tinggal di tiga kota besar seperti Safad, Thabriya dan Beisan semua diusir secara paksa; dan hanya 1950 jiwa penduduk arab Palestina saja yang tinggal di Heifa yang masih sisa.
Tragedi terus bertambah. Penduduk arab Palestina yang tinggal di daerah-daerah bagian Negara Palestina kemudian juga diusir oleh tentara-tentara Zionisme. Ada sekitar 122 ribu penduduk arab Palestina yang dipaksa keluar dari negerinya; 70 desa dibumi hanguskan selain dari pengusiran penduduk arab yang secara turun temurun berada di Yafa, ‘Aka, Allud dan Ramlah.
Selain dari pengusiran dan dipaksa exodus, rezim Israel juga meneror penduduk Palestina dengan berbagai perbuatan keji dan terkutuk. Yang paling terkutuk dari semua itu adalah pembantaian demi pembantaian terhadap bangsa yang teraniaya tanpa daya ini.
Kita daftarkan di sini sejarah pembantaian Israel terhadap bangsa palestina yang mudah-mudahan bisa memelekkan mata kita dari melihat siapa israel yang terkutuk ini sesungguhnya. Mereka membantai rakyat yang tidak berdosa, orang-orang tua renta, ibu-ibu yang lemah dan bahkan bayi-bayi mungil yang belum mengerti apa itu dunia. Tujuan Israel: merampas tanah Palestina dan menjadikannya sebagai negara yahudi yang dijanjikan. Dalam keyakinan zionime Israel, mereka adalah bangsa pilihan dan selain mereka adalah hamba-hamba sahaya yang layak diperbudak.
Berikut daftar pembantaian Israel terhadap bangsa Palestina:
1. Pembantaian di Baldah Syaikh 13-12-1947 dimana sejumlah preman dan bandit-bandit Yahudi yang dikenal dengan nama Haganah gangs masuk ke desa Baldah Syaikh, lalu menyisir penduduknya dan membantai semua orang yang dijumpai. Lebih dari 600 orang, laki wanita tua dan anak-anak kemudian meregang mati syahid dengan sangat mengenaskan.
2. Pembantaian di desa Deir Yasin pada tanggal 10-4-1948 dimana sejumlah preman yang dikenal dengan nama Shateran, Argoun dan Hagana masuk ke dalam desa yang terletak di bagian barat kota al-Quds pada jam 2 pagi. Mereka meledakkan rumah-rumah penduduk, menembaki mereka yang berlari dan membunuh mereka yang masih bertahan. Pembataian di desa ini berlangsung sampai tengah hari yang mengakibatkan lebih dari 360 penduduk arab palestina syahid dengan sangat mengenaskan, yang mayoritasnya adalah orang-orang tua, wanita dan anak-anak.
3. Pembantaian di desa Abu Syausyah yang terletak dekat dengan desa Deir Yasin pada tanggal 14-5-1948 di waktu subuh. Jumlah yang syahid pada peristiwa keji ini sekitar 50 jiwa yang mayoritas korbannya terdiri dari ibu-ibu, orang-orang tua dan anak-anak.
4. Pembantaian di desa Thanthurah pada tanggal 22-8-1948 dimana lebih dari 90 penduduk desa tersebut dibantai dengan sangat keji, lalu mereka dikubur secara massal dan kuburannya kini dijadikan sebagai lahan parkir.
5. Pembantaian di Qubbiyah pada tanggal 14-10-1953 dimana militer Israel mengepung desa tersebut, lalu meledakkan hampir semua bangunan yang ada di dalamnya termasuk masjid, madrasah dan rumah-rumah penduduk. Dari jumlah penduduk yang berjumlah ratusan jiwa, 67 darinya gugur syahid dan ratusan yang lainnya luka-luka. Komandan yang memimpin pembantaian ini adalah Areil Sharon, yang dikemudian hari ia menjadi perdana menteri Israel.
6. Pembantaian di desa Qulqiliyah pada tanggal 10-10-1956 dimana tentara Israel dan sebagian penduduk yahudi menyerang desa yang berbatasan dengan “negara yahudi” yang dideklarasikan pada tahun 1947. Serangan bertubi-tubi lewat udara, darat dan pemasangan ranjau-ranjau ini telah membunuh lebih dari 70 penduduk Palestina sebagai syahid.
7. Pembantaian di desa Kufr Qasim pada tanggal 29-10-1956 dimana Israel dengan alasan pengumuman larangan keluar rumah mereka membantai penduduk Palestina yang tengah berada di luar rumah, laki perempuan orang tua maupun anak-anak. Korban dari pembantaian ini sekitar 49 dari penduduk Palestina yang tidak berdosa.
8. Pembantaian di Kemah Khan Yunus yang terletak di selatan Tepi Ghaza pada tanggal 3-11-1956 dimana tentara Israel membantai lebih dari 250 penduduk Palestina yang tinggal di kemah tersebut. Sembilan hari setelahnya, yakni tanggal 12-11-1956 tentara Israel kembali membantai lagi penduduk kemah itu yang mengakibatkan gugur sebanyak 275 penduduk Palestina; juga membantai lebih dari seratus yang lain di Kemah Rafah pada hari yang sama.
9. Pembantaian di Masjid al-Aqsho pada tanggal 8-10-1990, pada hari senen menjelang waktu zohor. Ketika itu sejumlah ekstremis yahudi yang dikenal dengan nama Umana Jabal Haikal berusaha meletakkan batu fondasi di atas Temple Ketiga yang mereka asumsikan berada di tengah pelataran masjid al-Aqsha. Ketika hal itu diprotes oleh kaum muslimin maka terjadilah penembakan yang membabi buta yang dilakukan oleh pata tentara Israel yang mengakibatkan 21 orang gugur syahid, 150 lebih yang luka-luka dan 250an penduduk Palestina ditangkap.
10. Pembantaian di Haram Ibrahimi pada tanggal 25-2-1994 di waktu subuh tatkala para penduduk Palestina sedang melaksanakan shalat subuh berjemaah di masjid Ibrahimi. Para penembak dan tentara Israel menembaki penduduk Palestina yang sedang shalat dari balik tiang-tiang masjid yang mengakibatkan sebagian dari kepala mereka pecah, leher mereka patah. Yang gugur syahid ketika itu sebanyak 50 orang.
11. Pembantaian di Kemah Janin pada tanggal 29-3-2002 dimana para militer Israel yang dipimpin oleh Jenderal S. Movaz mengepung tenda-tenda para penduduk Palestina yang ada di Kemah Janin lalu membantai mereka dengan darah dingin. Minimal 200 penduduk Palestina gugur di tempat tanpa boleh dilihat dan dipindahkan jenazahnya oleh badan dunia manapun. Diperkirakan jumlah yang gugur jauh lebih banyak dari itu. Mereka kemudian dikuburkan secara massal oleh Israel di sebuah tempat yang sampai sekarang tidak diketahui.
12. Pembantaian di Sabra dan Shatila pata tanggal 16 sampai dengan 19 september tahun1982 dimana ribuan penduduk Palestina dan Syiah-syiah Lebanon dibantai secara keji oleh tentara-tentara Israel yang dipimpin oleh jenderal Ariel Sharon, menteri pertahanan Israel ketika itu.
Semua bukti kejam dan keji Israel ini sudah cukup memberi kita alasan bahwa bangsa ini (zionisme Israel) tidak bisa dipercaya, tidak bisa disikapi dengan lemah lembut, tidak bisa diajak duduk bareng, tidak bisa diceramahi dengan konsep rahmah dan tidak bisa dikasih muka.
Kata Sayed Hasan Nasrullah, “Kita perang bukan dengan bangsa Yahudi, namun dengan zionisme Israel” yang mendirikan negara teror.
Alkisah, ada seorang penguasa yg minta kpd menteri utamanya agar mencarikan untuknya "barang" yg sangat kotor dan menjijikkan. Si penguasa berjanji dia akan memberikan kursi kekuasaannya kpd si menteri bila ia menemukannya dengan tepat.
Si menteri berangkat berhari2 keliling dunia mencari barang yg paling menjijikkan itu. Lama ia berkelana nyaris putus asa sampailah kemudian ia menyimpulkan bahwa yg paling kotor dan menjijikkkan hanya ada satu: kotoran manusia itu sendiri.
Dia siap pulang menghadap bosnya dengan jawaban itu. Dlm perjalanan balik dia melihat sorang tukang tebang kayu setengah baya tengah istirahat di sebuah pondok. Iseng2 dia mampir. Dia lontarkan pertanyaan bosnya itu dengan harapan bisa mendapatkan jawaban alternatif lain.
Si tukang tebang berkata bahwa dia tahu jawabannya. Si menteri antusias. Dia membayangkan betapa kekuasaan bosnya akan berpindah tangan dengan jawaban yg akan diperolehnya.
Tukang tebang memberi syarat untuk jawaban itu. Bila ia menerimanya maka deal akan berlanjut.
Si menteri setuju. Apa syarat yg diminta? Pa menteri diminta makan kotorannya sendiri.
Menteri marah sekali. Hampir2 dipukulnya org desa ini. Namun si tukang ini tetap bersikeras bahwa itu adalah syarat mutlak.
Karena ambisi kekuasaan si menteri ini begitu bergelora, dia penuhi permintaan si tukang ndeso ini. Dia makan kotorannya. Si tukang pun melihatnya dengan wajah kaget dan masam.
Orang desa yg tulus ini berkata, "barang" yg paling buruk dan menjijikkan adalah sifat tamak yg ada dalam jiwamu. Karena sifat tamak membuatmu tidak pernah puas dengan apa yg Allah berikan padamu. Itulah barang yg paling kotor dan menjijikkan lebih dari najismu sendiri.
Kedua, penyakit yg sulit dideteksi. Untuk mendeteksinya kita perlu dokter spesialis, orang ahli bahkan uji klinis dan lab. Setelah melewati proses medis itu semua baru kemudian diputuskan obat apa yg pas untuknya. Contohnya penyakit diabet, jantung dan sejenisnya dari penyakit yg memerlukan dokter spesialis internis untuk memberinya resep dan mengobatinya. Covid-19 adalah di antara jenis penyakit ini. Diperlukan beberapa hari untuk mendeteksinya. Setelah dikonfirmasi oleh dokter maka diambil tindakan untuk mengobatinya. Ada yg berhasil dan sembuh namun ada juga yg tidak berhasil lalu inna lillaah.
Ketiga, Penyakit yang nyaris tak terdeteksi. Si pesakit tak merasa dirinya sakit. Lebih ironis lagi kadang2 dia menuduh org lain yg sakit. Inilah penyakit yg lebih berbahaya. Tipe penyakit ini ada yg menular sep corona covid-19 dan ada yg tidak. Penyakit apa ini? Itulah penyakit yg ada di dalam hati. AlQuran menyebutnya Qulub Qasiah. Artinya hati yg membatu. (lihat al Quran surah az-Zumar ayat 22).
Gejala org yg mengidap penyakit ini beraneka ragam:
Saya suka bertanya kepada diri saya sendiri: apakah arogansi yg ditunjukkan oleh sebagian masyarakat kita yg tidak peduli dengan himbauan org2 ahli sep para dokter, pemerintah dan lain2 untuk jangan mengadakan keramaian atau hadir di tempat keramaian bukan termasuk bagian dari penyakit qulub qasiah (Q-Qas) ini.
Ya Allah, jauhkan kami dari penyakit Qulub Qasiah.
“Hikmah adalah barang hilang orang mukmin. Maka ambilah hikmah walaupun dari orang munafik.”