Allah swt berfirman,
إِنَّ رَبَّكَ هُوَ أَعْلَمُ بِمَنْ ضَلَّ عَنْ سَبِيلِهِ ۖ وَهُوَ أَعْلَمُ بِالْمُهْتَدِينَ
“Sesungguhnya Tuhanmu, Dialah yang lebih mengetahui siapa yang sesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui siapa yang mendapat petunjuk.”
(QS.An-Nahl:125)
Ayat ini ingin menjelaskan kepada kita bahwa hanya Allah yang tau siapa yang sedang dalam petunjuk dan siapa yang berada dalam kesesatan.
Kita sebagai manusia yang beragama sangatlah tidak penting untuk sibuk memvonis orang lain.
Ketika kita habiskan waktu untuk memvonis orang lain bahwa mereka “sesat” atau salah jalan maka otomatis waktu untuk menambah bekal kita menuju kepada Allah akan terkurangi.
Vonis sesat atau menyesatkan bukanlah hal baru.
Setiap nabi selalu dituduh sesat oleh umatnya
قَالَ الْمَلَأُ مِنْ قَوْمِهِ إِنَّا لَنَرَاكَ فِي ضَلَالٍ مُبِينٍ
Pemuka-pemuka kaumnya berkata, ;
“Sesungguhnya kami memandang kamu benar-benar berada dalam kesesatan yang nyata.”
(QS.Al-A’raf:60)
قَالَ يَا قَوْمِ لَيْسَ بِي ضَلَالَةٌ وَلَٰكِنِّي رَسُولٌ مِنْ رَبِّ الْعَالَمِينَ
Dia (Nuh) menjawab, “Wahai kaumku! Aku tidak sesat;
tetapi aku ini seorang Rasul dari Tuhan seluruh alam.”
(QS.Al-A’raf:61)
Karena itu jangan risau bila kita disesatkan oleh orang lain.
Bahkan nabi pun disesatkan oleh umatnya.
Ketika orang baik dituduh buruk dan sesat,
tuduhan itu tidak akan merubah nasibnya dihadapan Allah.
Orang yang buruk bila disanjung dan dipuji-puji oleh manusia juga tidak akan menutupi keburukannya dihadapan Allah.
Sesat atau tidak, baik atau buruk,
semuanya berada dalam pengetahuan Allah.
Tuduhan sesat tidak akan memasukkanmu ke neraka dan pujian seseorang tidak akan mengantarmu ke surga.
Semua bergantung pada amalmu yang sebenarnya !
Maka jangan pernah menjadi budak ocehan manusia.
Siapkan bekalmu untuk menjadi orang yang dipuji oleh Allah dan diakui sebagai golongan yang mendapatkan petunjuk.
0 comments:
Posting Komentar