Sabtu, 25 Maret 2023

Dunia Maya ataukah Dunia Realita?


Waliyy al amr

 “ Jika kita melalaikan perkara media sosial dan orang-orang mukmin pemilik bashirah tidak masuk area ini, bisa dipastikan kita akan dihancurkan berkeping-keping.”


Beliau berkata:

“Media sosial di era sekarang ini adalah sebuah kekuatan lunak (Sofware) yang sungguh luar biasa dari berbagai dimensi. Diantaranya: Dimensi budaya, politik, ekonomi, gaya hidup, teologi dan akhlak.”


Beliau juga sering mengulang-ulang pentingnya dunia maya sebagai sarana luar biasa untuk memperkenalkan Islam Muhammadi. Beliau berkata,


 “ Dunia maya dinamakan dengan dunia maya, namun pada hakikatnya bukan maya, melainkan realita dalam bentuk lain. (Digital)” 


Penjelasan filosofisnya:


Dalam filsafat terdapat perdebatan terkait permasalahan “Ashalatul wujud” (Originality of the Existence/ Fundamentalitas eksistensi) dan “Ashalatul mahiyah” (Originality of the Essence/ fundamentalitas esensi) siapakah pemberi efek di alam realita ini. Sebagian berkata mahiyah (esensi) pemberi efek di alam realita ini, sebagian berkata wujud. (Eksistensi) 


Esensi api ketika dilihat dari sisi esensi adalah api dan tidak membakar. Sebagaimana api didalam benak (Mind-mental) kita tidak membakar, membuktikan bahwa efek membakar berasal dari eksistensi,  bukan esensi. Karena jika efek membakar dari esensi, maka ketika kita membayangkan api dalam benak kita, maka seharusnya ia membakar, namun realitanya tidak membakar.


Begitupula ketika kita mengambil photo api ekstensi luar yang membakar dan berpindah ke lokasi gallery HP kita, jika esensi api membakar, maka seharusnya HP kita yang menyimpan gambar (mahiyah-esensi) api terbakar pula. Untuk itu bisa dibuktikan bahwa api membakar dikarenakan eksistensi, bukan karena esensi.


Begitupula dunia maya, pada hakikatnya ia adalah entitas realita dikarenakan ia memiliki efek sebagaimana realita, untuk itu penamaan dunia maya tidaklah tepat karena esensi maya tidaklah memiliki efek sebagaimana api didalam benak kita tidak memiliki efek membakar, namun dunia maya yang kita rasakan memiliki efek luar biasa.


Untuk itu bisa dibuktikan bahwa dunia maya pada hakikatnya adalah dunia nyata  dengan bukti memiliki efek sebagaimana hukum-hukum fundamental. (Ashalah) Karena realita, maka memiliki efek pahala dan dosa yang realita pula. Untuk itu berkali-kali Waliyy al amr mengingatkan kita untuk ikut berkecimpung didunia realita ini -yang dianggap majasi oleh sebagian orang- karena berefek luar biasa yang mampu mempengaruhi akhirat kita pula. Jika lalai, kita hancur.


Karena musuh selalu terjaga menghabisi kita dan kita masih tidur terlelap menganggap dunia maya dan media sosial sebagai lelucon belaka.


Abu Syirin 

0 comments:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More