Rabu, 29 Maret 2023

Kentang, Telur, dan Kopi


 Suatu waktu, seorang anak perempuan menghampiri ayahnya yang bekerja sebagai koki. Ia berkata, “Ayah, aku sangat lelah menjalani hidup ini. Rasanya hidupku selalu dirundung masalah.” 

Ayahnya tersenyum. Ia lalu mengajak putrinya ke dapur. 

Di sana, ia mengeluarkan tiga buah panci, mengisinya dengan air yang sama banyak, lalu menjerang ketiga panci berisi air di atas kompor. 

Pada masing-masing panci, ia lalu memasukkan sebutir kentang, sebutir telur, dan sebutir biji kopi. Sambil menunggu air di dalam panci-panci tersebut mendidih, sang putri dengan kesal dan bosan melirik ayahnya. 

Apa yang ayahnya lakukan? Setelah dua puluh menit, ayahnya mengambil ketiga panci tersebut. “Cicipilah isi dari tiga panci ini, Putriku,” perintah sang Ayah. 

Gadis tersebut menurut. Ia mencoba sepotong kentang dari panci pertama. 

Kemudian, ia mengupas telur rebus dari panci kedua dan memakan sepotong. Terakhir, ia mencicipi kopi dari panci ketiga. “Bagaimana rasanya, Putriku?” tanya ayahnya. “Kentangnya enak dan lembut sekali. Telurnya enak dan kematangannya pas. Kopinya juga sangat enak,” jawab si gadis. 

“Apa maksud dari semua ini, Ayah?” Sang Ayah tersenyum lagi mendengar jawaban putrinya. “Lihat, ketiga bahan yang kamu coba Ayah rebus dengan cara dan waktu yang sama. Namun, ketiganya menghasilkan hasil yang berbeda. 

Kentang masuk dalam kondisi keras, namun menjadi lembut ketika sudah direbus. Telur masuk dalam kondisi rapuh, namun menjadi keras ketika sudah matang. Sementara kopi, masuk dalam bentuk biji, dan ketika direbus menjadi sesuatu yang baru; ia melebur bersama air panas menjadi kopi yang enak.” 

Gadis itu terlihat sudah mulai menangkap maksud ayahnya. “Seperti itulah kita menghadapi hidup, Putriku. 

Ketika masalah menghampiri kita, mau menjadi seperti apakah kita? Kentang, telur, atau kopi?” Kehidupan senantiasa memberikan kita ujian. 

Namun yang penting dari ujian tersebut bukan apa yang menimpa kita, melainkan apa yang terjadi pada diri kita. Kita harus keluar sebagai seseorang yang lebih baik lagi daripada diri kita sebelum menghadapi masalah tersebut. 

Dari kisah-kisah sederhana yang menyentuh hati, kita selalu dapat menarik pesan yang dapat menginspirasi kita untuk selalu semangat menjalani kehidupan.


0 comments:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More