Rabu, 29 Maret 2023

Belajar Menghargai Orang Lain


 Untuk bisa berbaur dalam suatu lingkungan, tentunya kamu harus bisa menjaga sikap dan perbuatan. Hal itu agar orang lain tidak sakit hati denganmu. Tentunya menghormati orang merupakan hal penting agar kamu bisa diterima keberadaannya.


Namun, terkadang orang lain sering melupakan attitude, sehingga tidak heran mereka akan kehilangan respect. Maka dari itu, simak 5 cara menghargai orang lain.


1. Jangan memotong pembicaraan orang lain


Tentunya semua orang tidak senang jika sedang menjelaskan sesuatu hal, namun orang lain suka memotong-motong pembicaraannya. Pastinya, dia akan merasa tidak dihargai dan akan menyinggung perasaannya.


Perlu diingat, hal tersebut sebaiknya harus kamu hindari. Kalau kamu mau dihargai oleh orang lain, maka kamu harus memperlakukannya dengan baik juga terhadapnya.



2. Jangan sekali-kali mencampuri urusan orang lain


Urusan yang sifatnya pribadi sebaiknya kamu tidak kepo, bahkan ikut campur dengan permasalahan yang sedang dihadapi. Karena itu adalah cara untuk bisa lebih menghargai privasi seseorang.


Bagaimanapun juga, kamu harus bisa menahan diri untuk tidak mengusiknya, karena sikap tersebut bisa membuat orang lain akan tersinggung. Namun, kalau kamu dimintai pendapat atau saran olehnya secara langsung baru kamu bisa saling sharing dengannya.


3. Jangan melupakan kata 'tolong' jika sedang ingin meminta bantuan kepada seseorang



Tentunya orang lain akan kehilang respect denganmu, jika kamu bersikap kasar terhadapnya ketika ingin meminta bantuan. Kamu tidak mau berucap kata 'tolong' kepadanya, justru terkesan menyuruhnya secara paksa. Padahal itu adalah permasalahanmu yang menjadi tanggung jawabmu sendiri.



Mungkin kamu gengsi untuk mengucapkan hal tersebut karena tidak mau dipandang pengemis. Sebenarnya, orang lain justru akan mempertimbangkannya untuk menolongmu, jika kamu bisa bertutur kata yang baik dan sopan kepadanya.


4. Jangan merendahkan pendapat orang lain


Bagaimanapun juga, pendapat seseorang adalah buah pemikirannya yang setidaknya bisa dihargai oleh orang lain, meskipun pendapatnya itu salah. Karena setiap orang memiliki sudut pandang yang berbeda-beda dalam pemikirannya.


Maka dari itu, jika kamu menyepelekan pendapat seseorang, pasti dia akan tidak percaya diri, sakit hati, bahkan dia bisa saja marah terhadapmu. Sebaiknya, jangan sekali-kali merendahkan pendapat orang lain.


5. Bersikap sopan dengan orang yang baru kamu kenal


Berhadapan dengan seseorang haruslah bersikap sopan dan ramah, agar orang lain bisa menerima keberadaanmu, apa lagi dengan orang yang baru dia kenal. Tentunya, orang lain akan selalu mengingat first impression saat bertemu dengan seseorang agar dia bisa lebih akrab lagi kedepannya.


Berbeda hal jika kamu berbicara dengan orang terdekatmu, kamu bisa berucap lebih santai. Tapi, tetap dengan bahasa yang tidak kasar agar tidak menyinggung perasaannya.



Kentang, Telur, dan Kopi


 Suatu waktu, seorang anak perempuan menghampiri ayahnya yang bekerja sebagai koki. Ia berkata, “Ayah, aku sangat lelah menjalani hidup ini. Rasanya hidupku selalu dirundung masalah.” 

Ayahnya tersenyum. Ia lalu mengajak putrinya ke dapur. 

Di sana, ia mengeluarkan tiga buah panci, mengisinya dengan air yang sama banyak, lalu menjerang ketiga panci berisi air di atas kompor. 

Pada masing-masing panci, ia lalu memasukkan sebutir kentang, sebutir telur, dan sebutir biji kopi. Sambil menunggu air di dalam panci-panci tersebut mendidih, sang putri dengan kesal dan bosan melirik ayahnya. 

Apa yang ayahnya lakukan? Setelah dua puluh menit, ayahnya mengambil ketiga panci tersebut. “Cicipilah isi dari tiga panci ini, Putriku,” perintah sang Ayah. 

Gadis tersebut menurut. Ia mencoba sepotong kentang dari panci pertama. 

Kemudian, ia mengupas telur rebus dari panci kedua dan memakan sepotong. Terakhir, ia mencicipi kopi dari panci ketiga. “Bagaimana rasanya, Putriku?” tanya ayahnya. “Kentangnya enak dan lembut sekali. Telurnya enak dan kematangannya pas. Kopinya juga sangat enak,” jawab si gadis. 

“Apa maksud dari semua ini, Ayah?” Sang Ayah tersenyum lagi mendengar jawaban putrinya. “Lihat, ketiga bahan yang kamu coba Ayah rebus dengan cara dan waktu yang sama. Namun, ketiganya menghasilkan hasil yang berbeda. 

Kentang masuk dalam kondisi keras, namun menjadi lembut ketika sudah direbus. Telur masuk dalam kondisi rapuh, namun menjadi keras ketika sudah matang. Sementara kopi, masuk dalam bentuk biji, dan ketika direbus menjadi sesuatu yang baru; ia melebur bersama air panas menjadi kopi yang enak.” 

Gadis itu terlihat sudah mulai menangkap maksud ayahnya. “Seperti itulah kita menghadapi hidup, Putriku. 

Ketika masalah menghampiri kita, mau menjadi seperti apakah kita? Kentang, telur, atau kopi?” Kehidupan senantiasa memberikan kita ujian. 

Namun yang penting dari ujian tersebut bukan apa yang menimpa kita, melainkan apa yang terjadi pada diri kita. Kita harus keluar sebagai seseorang yang lebih baik lagi daripada diri kita sebelum menghadapi masalah tersebut. 

Dari kisah-kisah sederhana yang menyentuh hati, kita selalu dapat menarik pesan yang dapat menginspirasi kita untuk selalu semangat menjalani kehidupan.


Tali yang Mengikat Seekor Gajah

 Seorang pria yang sedang berkunjung ke kebun binatang mengunjungi habitat gajah dan terheran-heran melihat pemandangan di depannya. 

Seekor gajah yang bertubuh raksasa berdiri diam di samping sebatang pohon dengan seutas tali tipis mengikat pergelangan kakinya. 

Karena penasaran, pria tersebut lantas bertanya kepada pelatih gajah tersebut. 

“Mengapa Anda mengikat kaki gajah ini hanya dengan tali tipis? Bukankah ia bisa kabur sewaktu-waktu?

” Pelatih tersebut tersenyum, lalu menjawab sopan, “Pada saat ia masih kecil, saya mengikatnya dengan tali yang sama. Saat itu, tali ini masih sanggup menahannya untuk kabur. Sampai ia dewasa, ia selalu ingat bahwa ia tidak bisa ke mana-mana karena seutas tali ini. 

Maka, ia tidak pernah mencoba membebaskan diri.” Pria tersebut terkagum-kagum. Padahal, hanya dengan sekali gerakan, tali tersebut dapat putus. 

Namun, si gajah tidak melakukannya karena ia percaya bahwa tali itu akan selalu menahannya. 

Seperti gajah tersebut, manusia juga sering kali berhenti berusaha hanya karena ia pernah gagal sekali. 

Nyatanya, kegagalan adalah bagian dari kehidupan, dan semua orang pernah mengalaminya. 

Ketika kita gagal, kita harus belajar dari setiap kegagalan tersebut, dan terus memperbaiki diri agar dapat melampaui rintangan dan berhasil mencapai apa yang kita inginkan.


Mengubur Keledai


 Dalam perjalanan menuju padang rumput untuk digembalakan, seekor keledai terjatuh ke dalam lubang sempit yang dalam. Pria yang menggembalakan keledai tersebut berusaha keras menyelamatkan si keledai. 

Namun, segala cara telah ia coba dan tak ada satu pun yang berhasil. Keledainya tetap tersangkut di lubang itu. Karena putus asa, pria tersebut memutuskan untuk menguburkan keledai tersebut hidup-hidup. 

Dengan perasaan sedih ia mulai melemparkan segumpal demi segumpal tanah ke bawah. Ketika keledainya merasakan beban tanah di punggungnya, ia menggoyangkan punggungnya dan tanah tersebut berhamburan di bawah kakinya. 

Semakin banyak tanah yang dilemparkan si pria, semakin tinggi pula tanah yang dipijak si keledai. Akhirnya, ketinggian tanah tersebut cukup untuk membuat si keledai dapat melangkah naik dari lubang dalam tersebut. 

Pria penggembala tersebut bersuka cita dan melanjutkan perjalanannya ke padang rumput bersama si keledai. 

Pesan dari cerita ini adalah ketika kita ditimpa masalah, beban tersebut akan dapat kita lewati pada akhirnya. 

Dan dari setiap rintangan yang kita lalui, kita sedang merayapi tangga kehidupan sedikit demi sedikit, hingga tiba di puncak pada akhirnya. 2. Tali yang Mengikat Seekor Gajah



Belajar Dari Lubang Paku


Kisah inspiratif berikutnya adalah tentang seorang anak yang memiliki kondisi temperamen yang begitu buruk. Lalu ia diberikan sebungkus paku yang dari ayahnya. Ayahnya berkata jika anak tersebut sedang dalam kondisi marah ia harus memukul paku ke pagar.


Hari pertama ia menancapkan paku sebanyak 37. Namun seiring berjalannya waktu paku yang ia tancapkan ke pagar mulai berkurang. Hingga pada suatu waktu ia berhasil tidak menancapkan paku ke pagar.


Keberhasilan yang ia lakukan diceritakan kepada ayahnya. Sang ayahnya mulai memberikan perintah kembali untuk mencabut semua paku yang ia tancapkan di pagar sebelumnya. Lalu ketika anak tersebut telah menyelesaikan tugasnya, ia kembali menceritakan kepada ayahnya.


Lalu ayahnya mengajaknya keluar untuk melihat pagar tersebut dan berkata “bagus nak kamu sudah menyelesaikan tugasmu dengan baik. Kamu sudah berhasil menguasai rasa amarahmu juga. Tapi bagaimana dengan pagar tersebut masih tetap ada lubang yang tersisa dari tancapan paku itu?” Tanya sang ayah kepada anak.


Lalu ayah tersebut mulai memberikan penjelasan singkat dengan berkata “lubang paku ini seperti amarah yang kau lontarkan kepada orang lain naik. Mungkin  kau berhasil meminta maaf kepadanya dan tak akan mengulanginya. Namun apakah luka yang akan  mereka terima bisa dengan cepat sembuh?” Ucap ayah tersebut.


Dari cerita tersebut kita bisa belajar jika ucapan dan tindakan yang didasari oleh rasa amarah hanyalah akan memberikan bekas luka kepada orang lain. Meski mereka memberikan ucapan maaf kepada kita ketika permintaan maaf kita lontarkan.


Namun apakah kita bisa menjamin luka yang mereka rasakan dari ucapan atau tindakan yang kita lakukan atas dasar amarah bisa sembuh, mungkin tidak. Bukan bagaimana cara mereka memberikan  ucapan pengampunan kepada kita.


Tapi bagaimana kita mengendalikan emosi hingga tak menyakiti orang lain. Mungkin lidah adalah salah satu bagian tubuh yang terbilang tidak membunuh orang lain. Akan tetapi ucapan yang keluar dari mulut kita terkadang adalah salah satu senjata yang menyakiti orang lain tanpa kita sadari.


Maka dari itu mengontrol emosi adalah kunci untuk tidak menyakiti orang sekitar kita. Semua butuh tahap, namun jika kita berusaha tentunya hasil pengendalian emosi dalam diri juga akan lebih mudah tercapai.

Jangan Buang Waktumu Untuk Mengeluh


Pada sebuah desa hidup seorang cendekiawan, di mana setiap hari cendekiawan tersebut menerima keluhan yang diucapkan oleh banyak warga desa. Hal tersebut terus berulang-ulang hingga membuat cendekiawan melakukan sebuah tindakan.


Ia mulai mengumpulkan semua orang desa dan menceritakan sebuah lelucon. Semua orang ketika tertawa dengan lelucon yang dibawakan cendekiawan tersebut. Hari kedua cendekiawan kembali mengumpulkan orang-orang desa kembali.


Cendekiawan tersebut masih menceritakan lelucon yang sama dengan hasil akhir para penduduk desa menjadi tertawa terpingkal-pingkal. Hari ketika cendekiawan kembali menceritakan lelucon yang sama. Namun respons yang diberikan oleh penduduk desa sedikit berbeda dari dua hari sebelumnya.


Salah satu penduduk desa mulai bertanya kenapa cendekiawan membacakan cerita lelucon yang sama. Mereka merasa bosan dengan lelucon yang sama dan dibacakan oleh cendekiawan tersebut.


Cendekiawan pun menjawab dengan sedikit kalimat “jika pada lelucon yang sama kalian bisa bosan dan tak bisa tertawa kembali, namun kenapa dengan masalah yang sama tetap saja bisa buat kalian menangis,”


Artinya penduduk desa tersebut terlalu memikirkan satu masalah dalam hidupnya tanpa mencari jalan keluar. Yang mereka hanyalah mengeluh, mengeluh dan mengeluh tanpa ada tindakan.


Tanpa sadar kita juga sering seperti para penduduk desa yang suka mengeluh terhadap masalah yang sedang di hadapi. Bahkan kita kerap berfokus terhadap masalah bukan bagaimana cara untuk menyelesaikannya.


Hal inilah yang membuat kita tetap berada diposisi yang sama. Jika mungkin kita berani mencoba untuk menyelesaikan masalah. Maka mungkin saja kebiasaan mengeluh sudah tidak ada dalam diri kita.


Ayo mulai sekarang cobalah untuk lebih banyak mencari jalan keluar dari masalah daripada berpusing ria terhadap permasalahan yang sedang dialami dan tak memikirkan bagaimana cara menyelesaikannya.

Buah Kebaikan Pasti Akan di Tuai


Suatu hari diceritakan ada sebuah rumah di tengah hutan yang dihuni oleh seorang ibu dan anak. Anak dari ibu tersebut terbilang masih dalam usia kecil. Pada waktu berikutnya anak tersebut berada di halaman rumah untuk bermain.


Pada saat yang bersamaan datanglah seekor rusa. Rusa tersebut berusaha memasukkan tanduknya ke dalam pakaian sang anak kecil tadi. Sehingga anak kecil tersebut seperti terangkat di atas tanduk rusa. Seketika anak tersebut ketakutan terhadap rusa dan menangis sambil berteriak memanggil ibunya.


Secara refleks sang ibu keluar dari rumah dan mulai melihat yang terjadi. Tak disangka anak tersebut sudah dibawa lari ke dalam hutan oleh rusa. Sang ibu sekuat tenaga berusaha mengejar rusa tersebut masuk ke dalam hutan.


Namun sampai di dalam hutan, anak kecil yang dibawa rusa tersebut sudah berada di area rerumputan luas dan bermain seperti biasanya. Sang ibu begitu bahagia telah menemukan anaknya dan mulai menggendong anaknya.


Mereka kembali pulang ke rumah yang ditinggali. Namun apa yang terjadi, ternyata rumah tersebut telah tertimpa oleh pohon besar. Tentunya kondisi rumah tersebut menjadi rata luluh rantak. Sang ibu mulai berpikir jika ia masih di dalam tanpa mengejar sang anak apa yang akan terjadi padanya.


Seketika ia ingat pada beberapa tahun sebelumnya ia menyelamatkan anak rusa dari incaran pemburu. Ibu tersebut menutupi anak rusa dengan berbagai macam kain agar tak ketahuan oleh para pemburu. Ketika para pemburu sudah tiada di tempat tersebut, sang ibu mulai mengambil kain yang menutupi rusa dan mulai melepaskan rusa tersebut ke dalam hutan.


Tanpa disangka jika rusa yang membawa anaknya tadi adalah anak rusa yang telah ia selamatkan dulu. Seakan-akan anak rusa tersebut berusaha untuk mengucapkan terima kasih kepada sang ibu dengan cara membawa anaknya lari ke hutan untuk menyelamatkan keluarga ibu dari hatman pohon tumbang.


Dari kejadian tersebut ibu berkata kepada sang anak jika membantu semua makhluk ciptaan Tuhan meski sekecil apa pun kelak tetap akan berbalik pada diri kita.


Dari cerita kecil tersebut kita juga bisa belajar bagaimana pentingnya untuk membantu makhluk Tuhan tanpa membedakan hal apa pun. Sebab semua benih kebaikan yang kita tanamkan kelak akan kita tuai di kemudian hari.


Jika tidak kita yang menuai, mungkin yang akan menuai adalah anak cucu kita kelak. Tidak akan rugi untuk membantu ciptaan Tuhan. Oleh karena itu jangan ragu untuk membagi kebaikan seperti yang dirangkum di buku “Chicken Soup For The Soul – Berbagi Kebaikan”. Buku ini membagikan 101 kisah inspiratif yang menghangatkan dan menginspirasi.

Sebuah Lompatan Yang Mengubah Segalanya


 Diceritakan  ada sebuah kotak, di mana kotak tersebut ternyata di dalamnya terdapat seekor belalang. Ternyata belalang tersebut sudah berada di dalam kotak tersebut dengan kurun waktu yang begitu lama.


Suatu hari belalang tersebut telah berhasil keluar. Karena sudah keluar dari kotak yang selama ini mengurungnya. Belalang tersebut merasa penuh kebahagiaan dirinya, akhirnya yang selama ini ia nantikan tercapai juga.


Kebahagiaan yang belalang miliki diespresikan lewat lompatan yang dilakukannya kesana-kemari. Hingga suatu saat ia bertemu dengan kawanan belalang lainnya. Di mana belalang yang ia temui ternyata mampu melakukan lompatan yang jauh lebih tinggi dan lebih panjang.


Belalang yang dahulunya di dalam kotak penasaran apa rahasia yang dari lompatan tinggi dan panjang dari belalang lainnya. Dengan penuh rasa penasaran dan keberanian akhirnya belalang yang tadinya dalam kotak tersebut bertanya kepada kawanan lainnya.


“Apa yang membuatmu bisa melompat lebih tinggi dan lebih jauh dari aku, padahal jika dilihat dari usia dan ukuran tubuh kita masih sama, apa rahasianya ,?” Tanya belalang dengan rasa penasaran. Dengan perkataan tersebut kawanan belalang lainnya merasa terheran-heran dan mulai menjawabnya.



“Selama ini kamu di mana, sudah sewajarnya belalang yang berada di alam bebas bisa melakukan apa yang aku lakukan ini,” jawab belalang dengan lompatan jauh tadi. Seketika jawaban tersebut membuat sadar belalang yang terbebas dari kotak mulai tersadar.


Ia merasa terlalu lama menyerah dengan keadaan, membuang waktu, tidak percaya diri dan penuh ketakutan untuk mencoba.


Tahukah kalian jika kondisi belalang dalam kotak tersebut juga kerap kita alami. Di mana kegagalan, ucapan, cemoohan, tanpa dukungan orang lain dan masih banyak lagi kerap kita alami. Kita kerap kali membatasi diri dan tak berani mencoba karena tidak ada dukungan dari luar.


Kita terlalu terpaku terhadap ucapan orang lain dan mulai mengubah pola pikir kita seakan-akan apa yang belum kita coba pasti akan mendapatkan hasil yang buruk. Sehingga ketika ada orang lain bisa kita mulai penasaran apa rahasianya.


Padahal keberanian, pantang menyerah, sabar dan semangat dalam  keadaan apa pun adalah beberapa faktor yang bisa membuat kita menjadi lebih dekat dengan gerbang kesuksesan, lho. Yuk ubah pola pikir kita untuk lebih berani dalam mengambil langkah awal lebih dekat dengan kata sukses.


Jadi jangan takut untuk mengambil risiko. Kadang kalau tidak mencoba, kita tak tahu akan hasilnya. Seperti yang ditulis oleh Nicholas Marpaung di buku “Kancil Loncat Meloncat Lebih Tinggi”. Buku ini menjelaskan agar kita harus berani “nyebur” dan jangan pilih-pilih dalam pekerjaan agar bisa menggapai kesuksesan yang diharapkan.


Maulid Nabi dan Pesan Persatuan Islam


 Kerinduan mendalam kepada Nabi Muhammad Saw, telah menggerakkan kurang lebih 7.000 pasang kaki untuk menghadiri acara Maulidur Rasul, yang diadakan di kediaman Habib Muhsin Al-Kaff, di Randudongkal, Pemalang, Jawa Tengah, pada hari Minggu, 28 Desember 2014. Kendati seringkali ada tudingan dari kelompok lain bahwa perayaan maulid adalah bid’ah, namun tidak menyurutkan niat para pecinta Rasulullah tersebut untuk mendengarkan tausyah maulid.


Acara dibuka pada pukul 9.00 oleh Habib Muhsin Al-Kaff. Ia menyampaikan terimakasihnya atas kehadiran jamaah.  Sekedar informasi,  Habib Muhsin telah menggelar acara serupa selama 19 tahun, yang selalu dipadati jamaah. Perwakilan pemerintah, seperti Camat Randudongkal Tarjono, S.IP, pihak dari Kapolres dan Komando Distrik Militer (Dandim) juga tampak hadir.


Qari Iran Ajak Umat Islam Bersatu


Acara selanjutnya adalah tausiyah dari Qari dan pengajar hauzah ilmiah asal Qum, Iran, yaitu DR. Ahmadi Shakhrati. Ia menyampaikan, pentingnya mengingat hari lahir Rasulullah dan mengajak jamaah untuk meneladaninya.


“Mari kita meladani yang telah dicontohkan Rasulullah di semua lini kehidupan, lalu menyampaikannya kepada orang-orang terdekat,” ajaknya.


Qari yang berusia 46 tahun ini juga mengingatkan betapa pentingnya persatuan Islam, karena bagaimanapun, perpecahan Islam hanya akan menguntungkan pihak musuh.


Dalam beberapa waktu terakhir ini, kita dihadapkan pada kenyataan yang pahit. Seringkali, ada oknum/ kelompok tertentu mengklaim diri sebagai representasi Islam, namun akhlaknya jauh dari nilai-nilai yang diwariskan Rasulullah Saw.


Di berbagai negara, kita dihadapkan dengan kemunculan teroris dengan berbagai nama seperti Al-Qaeda, Al-Nusra, Al-Shahab, ISIS, Boko Haram, dan lainnya, namun mereka melakukan kejahatan kemanusiaan. Mereka membunuhi pihak lain yang berseberangan tanpa pandang bulu. Jika di jaman Rasulullah, kita mengenal Hindun yang dengan keji merobek dada Sayidina Hamzah dan menyantap jantungnya, perbuatan serupa juga dilakukan oleh Abu Sakkar, pemberontak Suriah. Tragisnya, ia memekikkan takbir saat melakukan hal keji tersebut.


Di Indonesia, kita juga menemukan berbagai persoalan yang begitu kompleks. Penguasa yang harusnya melindungi rakyat, malah merampok rakyat. Maka kita pun harus melihat banyak pejabat-pejabat yang bergelar ‘Ustadz’ dan ‘Kyai Haji’, ataupun yang berjilbab rapi, namun terlibat korupsi. (Baca: Kyai di Bangkalan, Terlibat Korupsi)


Berbagai situs yang berlabel Islam muncul bak cendawan di musim hujan, namun sayang, banyak kontennya mengajarkan kebencian, anarkisme dan radikalisme. Ada pula situs-situs Islam yang mempublikasi berita-berita bohong, proganda dan penyesatan informasi tanpa kenal lelah. Akibat nila setitik, rusak susu sebelangga. Atas kejahatan yang dilakukan segelintir oknum, maka Islam pun sering dicap sebagai agama yang ‘horor’. (Baca: Ini Situs-situs Radikal di Indonesia)


Kyai Alawi Al-Bantani: Wahabi Takfiri Membahayakan NKRI


Pemateri berikutnya adalah Kyai Alawi Nurul Alam al-Bantani. Ia menyinggung gencarnya gerakan Wahabi-Takfiri di berbagai tempat, namun mengatasnamakan diri sebagai Ahlussunah Waljamaah.


“Kita semua harus memfilter dakwah mereka yang selalu membid’ahkan Maulid, ziarah kubur dan tahlilan,” ujar Kyai Alawi.


“Mewaspadai gerakan Wahabi-Takfiri ini wajib, karena bukan saja membahayakan NKRI, namun juga karena merongrong persatuan di kalangan ummat Islam sedunia,” tambah dia. (Baca: ISIS Ancam Bantai TNI, Polri, Densus, dan Banser)


Dalam berbagai kesempatan, Kyai Alawi selalu menekankan pentingnya persatuan Islam, dan aktif melawan dakwah  Wahabi-Takfiri yang seringkali menebarkan kebencian kepada pihak lain. Diantaranya, adalah dengan dibentuknya Aliansi Anti Syiah (ANAS) yang dipelopori oleh Athian Ali, Abu Jibril, dkk. Ia menyayangkan adanya jamaah/ tokoh NU yang terprovokasi dan malah mendukung aliansi tersebut. (Baca: Kyai Alawi: Nahdliyin Jangan Diperalat Takfiri)


“Memang betul ada sebagian yang ikut-ikutan ANAS, tapi mestinya Nahdliyin harus cerdas, jangan sampai mereka mau dijadikan alat oleh ANAS dalam rangka mewujudkan target-target ANAS itu. ANAS sendiri sebenarnya adalah gerakan yang tidak memberikan pencerahan dan melakukan pelanggaran ilmiah,” jelasnya.


maulid 5“ANAS melakukan cara-cara curang seperti memelintir sejarah. Secara ilmiah kan sebuah kesimpulan hukum hanya bisa diambil kalau menyertakan seluruh pihak yang terlibat. ANAS tidak pernah mau mengajak orang-orang Syiah untuk duduk bersama dalam sebuah forum dan memberi kesempatan kepada orang Syiah untuk membela diri. Secara ilmiah, itu adalah kesimpulan hukum yang batal. Karena itu, ANAS sama sekali bukan gerakan yang layak didukung dan diikuti. Orang-orang NU harus cerdas menyikapi ini,” paparnya.


Hal serupa juga pernah disampaikan oleh Professor Azyumardi Azra, Guru Besar Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah. Ia meminta kepada organisasi Islam di Indonesia, entah itu NU, Muhammadiyah, ataupun lembaga pendidikan seperti pesantren dan UIN, agar memeriksa kembali ke dalam, untuk mencegah infliltrasi ideologi radikal. (Baca: Pesan Perdamaian di Hari Natal)


“Baru-baru ini, ada serangan atas anak-anak sekolah di Pakistan…dan 132 siswa tewas. Sungguh ini adalah kekejaman yang luar biasa. Kita harus menyadari, bahwa Islam itu posisinya ada di tengah-tengah, tidak miring ke kiri ataupun ke kanan. Jangan sampai ada ideologi transnasional (radikal) yang menyusup ke dalam sebuah organisasi, dan lantas, hal itu dibiarkan saja,” terangnya.


Ia juga menyatakan, bahwa sebagai negara yang berazaskan Pancasila, Indonesia sering mengundang decak kagum negara-negara lain. Betapa tidak, dengan keberagaman suku, agama, dan budaya, semuanya bisa dibingkai dalam NKRI.


“Cuma saya prihatin, ketika Pancasila kita membuat kagum dan iri negara lain, disini justru saya melihat, ada pihak-pihak yang ingin menghancurkan Pancasila,” sesalnya. (Baca: Indonesia di Mata Ulama Yaman)


Karena itu, ia meminta kepada media, agar mengambil peran dalam menyuarakan perdamaian, dan mengurangi berita-berita provokasi. Menurutnya, peace jurnalism (jurnalisme yang damai) harus digalakkan. (Rizky A/LiputanIslam.com)

Apa Syarat Dan Prosedur Organisasi / Wadah Sosial?


 Sebelum membuat lembaga maupun organisasi yang merupakan sebuah wadah sosial manusia, maka terdapat beberapa syarat dan prosedur yang harus dilalui. Hendaknya pembuatan sebuah wadah sosial melibatkan ebberap aorang yang ahli dalam bidang ini.


1. Memilih Nama

Mendirikan sebuah organisasi haruslah memiliki nama. Pemilihan nama adalah bebas selama tidak bertentangan dengan kesusilaan maupun ketertiban umum. Jika telah mendapat pengakuan badan hukum, maka sebelum nama organisasi maka wajib menyantumkan jenis organisasi, seperti Lembaga (….), atau Yayasan ……


Jika yayasan atau lembaga memiliki kekayaan yang berasal dari wakaf, maka dapat menambahkan kata ‘wakaf’ setelah kata lembaga atau yayasan hanya jika yayasan merupakan penerima. 


Untuk mendapatkan status badan hukum, maka akta pendirian dari sebuah lembaga maupun yayasan harus mendapatkan pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia. Adapun yang mengajukan hal tersebut adalah notaris pembuat akta.


Untuk mengajukannya maka membutuhkan:


1. Salinan akta pendirian

2. Fotokopi Nomor Pokok Wajib Pajak milik lembaga yang telah mendapatkan legalisir notaris

Jika belum memilikinya maka wajib mendaftarkan di kantor pajak. Mengisi formulir dan sanggup membayar pajak tentunya dari waktu ke waktu.


3. Surat pernyataan tempat kedudukan dengan alamat lengkap lembaga maupun yayasan

Lengkap dengan tandatangan pengurus dan telah diketahui oleh lurah maupun kepala desa setempat.


Sebelum terjun ke tingkat lurah maupun desa, ada baiknya berembug dulu dengan lingkungan sekitar seperti RT maupun RW. Dengan demikian proses ke jenjang selanjutnya tidaklah rumit.


4. Keterangan bank atas nama organisasi (lembaga atau yayasan)

atau pernyataan dari pendiri dengan keterangan bahwa nilai kekayaan yang dipisahkan sebagai kekayaan awal.


5. Surat pernyataan keabsahan kekayaan awal oleh pendiri.

Perbincangan terkait harta kekayaan baik itu wakaf maupun wasiat memiliki aturan khusus dalam pengelolaannya. Sebaiknya pengurus organisasi mempelajari hal ini secara mendalam terlebih dahulu.


6. Bukti penyetoran biaya pengesahan.

Hal-hal yang bersifat pembiayaan sebaiknya mendapatkan sumber terpercaya agar dana tidak disalahgunakan. Untuk itu sumber-sumber yang akurat menjadi penting untuk menjadi acuan kepengurusan organisasi.


Untuk mendapatkan pengesahan akta pendirian untuk mendapatkan status badan hukum maka harus menyampaikan hal ini paling lambat 10 hari setelah akta pendirian yayasan ditandatangani.

Bagaimana dengan pendirian perkumpulan berbadan hukum?


Merujuk pada Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor 3 tahun 2016 mengenai Tata Cara Pengajuan Permohonan Pengesahan Badan Hukum dan Persetujuan Perubahan Anggaran Dasar Perkumpulan, maka :


7. Mengajukan nama perkumpulan kepada Menkumham

minimal memuat identitas pemohon dan nama perkumpulan. Proses pengajuannya dapat melalui media elektronik (online).


Setelah mendapat persetujuan penggunaan nama perkumpulan secara elektronik, maka akta pendirian ditandatangani di depan notaris.


8. Pengajuan pengesahan badan hukum perkumpulan oleh notaris.

Notaris telah mendapat kuasa melalui pengisian format pendirian. Pilihlah notaris yang memang kompeten menangani bidang ini.


Format pendirian melampirkan beberapa dokumen pendukung seperti surat pernyataan secara elektronik dari pemohon mengenai dokumen pendirian yang telah lengkap.


Dokumen Pendukung Format Pendirian

 a. Salinan akta pendirian perkumpulan ataupun salinan perubahan yang sudah diketahui notaris sesuai aslinya. Untuk dokumen asli wajib disimpan oleh pemilik organisasi atau pengurus.


 b. Surat pernyataan tempat kedudukan dengan alamat lengkap perkumpulan dengan tandatangan pengurus dan sudah diketahui oleh aparat desa maupun kelurahan setempat (kepala desa). 


c. Sumber pendanaan dari perkumpulan. 


d. Program kerja perkumpulan 


e. Surat pernyataan tidak sedang dalam sengketa kepengurusan atau sedang dalam perkara pengadilan.


f.  Notulen rapat pendirian perkumpulan. 


g. Surat pernyataan sanggup mendapatkan Nomor Pokok Wajib Pajak oleh pendiri perkumpulan.


h. Akta pendirian perkumpulan.

Jika format pendirian perkumpulan serta dokumen pendukung sudah sesuai, maka menkumham akan langsung menyatakan tidak keberatan terhadap permohonan pengesahan badan hukum perkumpulan secara elektronik. 


Kemudian menkumham akan menerbitkan Keputusan Menteri terkait pengesahan badan hukum secara elektronik. Menkumham akan menyampaikan paling lambat 14 hari sejak tanggal pernyataan tidak keberatan. Notaris dapat secara langsung melakukan pencetakan sendiri mengenai Keputusan Menteri terhadap pengesahan Badan Hukum Perkumpulan.


Adapun kertas yang digunakan berwarna putih dengan ukuran F4 atau Folio berat 80 gram. Keputusan menteri mendapat tandatangan dan cap  oleh notaris dengan frasa yang memuat tulisan “Keputusan Menteri ini dicetak dari SABH”.


Organisasi tidak lepas dari pembaharuan struktur kepengurusan. Hal-hal itu menjadi perhatian khusus bagi anggota dalam pelaksanaannya. Perlu juga adanya kesepakatan bersama mengenai hal itu.


Surat keputusan mengenai pendirian organisasi tidak memiliki masa berlaku. Hanya saja memerlukan pembaharuan setiap sekian tahun. Organisasi tetap perlu memberikan laporan kegiatannya pada pihak-pihak terkait. 

Dokumentasi kegiatan, arsip, hingga berkas-berkas administrasi lainnya memerlukan wadah khusus penyimpanan sebagai rekam jejak keabsahan sebuah organisasi. 

Apa Hukum Pendirian Organisasi atau Lembaga?



 Lembaga merupakan suatu organisasi yang terbentuk dari satu orang atau lebih. Mereka memisahkan harta kekayaan untuk kekayaan awal organisasinya. Pendirian lembaga dengan akta notaris dan menggunakan bahasa Indonesia.


Lembaga pada dasarnya mirip dengan yayasan. Oleh sebab itu prosedur pendiriannya hampir sama. Organisasi yang melibatkan pengumpulan massa selanjutnya akan mendapatkan pendampingan hukum tersendiri.


Beberapa dasar hukum dalam pendirian organisasi antara lain:

Untuk organisasi massa atau perkumpulan biasa (Lembaga Swadaya Masyarakat) seperti pemerhati anak jalanan, perkumpulan motor gede, pecinta alam dan sebagainya, maka dasar hukum pendiriannya adalah pasal 1663-1664 KUH Perdata. Dasar hukum lainnya adalah UU no 8 tahun 1985 mengenai organisasi kemasyarakatan.


Untuk organisasi yang telah berbadan hukum sebagaimana pasal 1 Staatblad 1870 no 64 adalah sebuah perkumpulan dengan pengesahan oleh pejabat yang ditunjuk oleh Gubernur pada akta pendiriannya, memiliki dasar hukum: Staatsblad 1870 no 64 dan UU no 16 tahun 2001 mengenai yayasan atau lembaga. UU tersebut kemudian berubah menjadi UU no 28 tahun 2004.


UU ormas merupakan warisan orde baru dalam rangka mengontrol organisasi pada era tersebut. Awal mulanya, apabila tidak ada demonstrasi seperti tahun 1998, maka kemungkinan UU masih mengarah pada keabsahan tempo dulu.


Banyak pendapat yang menyatakan jika UU ormas bukanlah UU yang dapat dijadikan acuan pembentukan organisasi. Sifat-sifat keorganisasian di Indonesia sangat beragam. Ada yang berkarakter agama, sosial, budaya, maupun hobi.

Apa Saja Tahapan Pendirian Organisasi?


 Manusia sebagai makhluk sosial tidak lepas dari ketergantungannya kepada manusia lain ataupun makhluk hidup lainnya. Dalam hubungannya dengan makhluk lain, manusia memiliki aturan atau pranata. Tujuannya adalah menciptakan tatanan masyarakat yang baik dan benar. 


Manusia-manusia kemudian hidup dalam kelompok. Mereka menunjukkan eksistensinya dalam kelompok tersebut untuk mencapai sebuah tujuan bersama. Inilah kemudian yang populer dengan sebutan organisasi. Yakni merupakan wadah untuk sekelompok manusia menyalurkan aspirasi demi tujuan bersama.


Organisasi tidak serta merta berdiri begitu saja maupun berjalan begitu saja. Dalam pembentukannya memerlukan tahapan-tahapan dan pengatur agar kegiatannya berjalan sebagaimana mestinya.


Adapun tahapan-tahapan pembentukan organisasi meliputi:


1. Musyawarah Pemilihan

Sekelompok manusia terdiri atas beberapa orang. Mereka berdiskusi atau bermusyawarah terlebih dahulu mengenai jenis organisasi, tujuan, anggota, serta kepengurusan. Tentu semuanya dengan tujuan menjaga eksistensi organisasi.


Adanya ketua maupun wakil ketua merupakan penanggung jawab segala kegiatan organisasi. Mereka adalah orang-orang yang kompeten dalam bidangnya dan mampu menjalankan tugasnya dengan baik. 


Selanjutnya mereka akan menjalankan tugas dalam jangka waktu tertentu. Sangat memungkinkan untuk mengadakan pemilihan kembali saat mereka sudah sampai pada masa tugasnya. Oleh sebab itu, hal-hal dasar seperti ini juga perlu mendapat catatan khusus.


2.  Membentuk Visi dan Misi

Visi adalah tujuan dari organisasi. Misi merupakan langkah-langkah mencapai tujuan. Visi dan misi dari sebuah organisasi harus jelas dan kepengurusan yang terbentuk dapat mengambil langkah untuk mencapai kedua hal tersebut.


Setiap pergantian periode pemimpin atau pengurus organisasi, misi dapat saja berganti namun tidak dengan visi. Visi adalah alasan berdirinya sebuah organisasi. Sehingga jika visi berubah maka sifat organisasi dapat berubah. Berbeda halnya dengan misi. Di jaman serba canggih seperti saat ini tentu langkah-langkah mencapai visi menjadi lebih instan.


3. AD/ART atau Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga

Ketika sebuah organisasi memiliki AD/ART dan artinya juga mempunyai legalitas hukum, maka baik kabupaten, kecamatan, dan desa dapat mengesahkan eksistensi dari organisasi tersebut.


Anggaran tersebut dapat berasal dari donatur maupun dari anggota organisasi. Tidak jarang sebuah organisasi berupaya membangun koperasi demi memajukan anggotanya dan mengatur anggaran-anggaran yang ada. Di samping itu, dana stimulan juga kerap ada dalam periode waktu tertentu.


4. Kelengkapan Administrasi

Apapun kegiatan organisasi tentu harus terekam dengan jelas. Kelengkapan administrasi membantu mendokumentasikan kegiatan-kegiatan organisasi contohnya adalah Iuran Anggota yang tercatat, surat undangan rapat, presensi anggota setiap kegiatan, notulen pertemuan, dan lainnya. Setiap jenis organisasi memiliki kelengkapan administrasi yang berbeda.


5.  Program kerja

Secara garis besar, program kerja sebuah organisasi terbagi menjadi tiga, yaitu:


  • Program kerja rutin. Dapat berupa mingguan atau bulanan seperti rapat bulanan, kerja bakti, seminar, dan lain-lain.
  • Program kerja tahunan. Merupakan program kerja yang hanya berlaku setahun sekali. Contohnya adalah Taraweh Keliling, Takbir keliling, Kegiatan 17 Agustus, dan lain-lain.
  • Program kerja stimulan. Merupakan sebuah program kerja yang tidak menentu dan bersifat tambahan. Contohnya adalah penggalangan dana korban banjir, edukarya ke sebuah tempat seni, dan lain-lain.


Setelah memiliki segala kelengkapan tersebut, barulah sebuah organisasi dapat menempuh jalur hukum demi sebuah legalitas organisasi. Jangan mengira ketika semua telah lengkap maka perjalanan mendapatkan legalitas berlangsung cepat dan mulus.


Adanya perubahan-perubahan pada beberapa kesepakatan sebagai langkah pembaruan akan mempengaruhi hal tersebut. Jika menggunakan sebuah jasa kemungkinan akan menjadi lebih cepat karena mereka sudah terbiasa menangani hal ini.


Dari langkah pertama menuju langkah selanjutnya memerlukan waktu yang bertahap. Mendesak terselesaikannya semua perlengkapan dengan cepat hanya akan membuang-buang waktu dan tenaga.

Apa saja Syarat Dalam Membentuk Organisasi?

 


Organisasi yang terbentuk harus memiliki visi maupun misi agar pergerakan organisasi dapat terarah dan jelas mau dibawa kemana perkumpulan tersebut. dan disamping itu, keselarasan tujuanpun merupakan faktor terpenting dalam perjalanan sebuah organisasi.

            Selain visi, misi serta keselarasan tujuan syarat-syarat terbentuknya suatu organisasi adalah adanya struktur jabatan atau umumnya dikenal dengan struktur organisasi, yakni adanya penetapan posisi atau kedudukan yang jelas dari setiap individu atau anggota yang terkait dalam organisasi. Sebagai contoh pemimpin, asisten pemimpin, bawahan atau karyawan dan sebagainya. Selanjutnya syarat terbentuknya organisasi yang terakhir adalah adanya pembagian kerja yang jelas. Jadi setelah struktur terbentuk, disitulah akan terbentuk pula pembagian kerja yang jelas. Yakni adanya bidang pekerjaan yang menjadi tanggung jawab bagi setiap anggota kelompok atau individu yang telah ditetapkan peranannya dalam organisasi.

            Maka, terdapat syarat terbentuknya organisasi mencakup:

1)      Adanya visi dan misi 

2)      Keselarasan tujuan 

3)      Adanya struktur jabatan 

4)      Adanya pembagian kerja

Dalam berorganisasi setiap individu dapat berinteraksi dengan semua struktur yang terkait, baik itu secara langsung maupun secara tidak langsung kepada organisasi yang mereka pilih. Agar dapat berinteraksi secara efektif, setiap individu dapat berpartisipasi pada organisasi yang bersangkutan. Dengan berpartisipasi setiap individu dapat lebih mengetahui hal-hal apa saja yang harus mereka lakukan.

Pada dasarnya partisipasi didefinisikan sebagai keterlibatan mental atau pikiran dan emosi atau perasaan seseorang didalam situasi kelompok yang mendorongnya untuk memberikan sumbangan kepada kelompok dalam usaha mencapai tujuan.

Ketertiban aktif dalam berpartisipasi, bukan hanya berarti keterlibatan jasmaniah semata. Partisipasi dapat dapat diartikan sebagai keterlibatan mental, pikiran dan emosi atau perasaan seseorang dalam situasi kelompok yang mendorongnya untuk memberikan sumbangan kepada kelompok dalam usaha mencapai tujuan, serta turut bertanggung jawab terhadap usaha yang bersangkutan.

Agar suatu partisipasi dalam organisasi dapat berjalan dengan efektif, membutuhkan persyaratan-persyaratan yang mutlak yaitu :

Waktu. Untuk dapat berpatisipasi diperlukan waktu. Waktu yang dimaksudkan disini adalah untuk memahamai pesan yang disampaikan oleh pemimpin. Pesan tersebut mengandung informasi mengenai apa dan bagaimana serta mengapa diperlukan peran serta.

Bilamana dalam kegiatan partisipasi ini diperlukan dana perangsang, hendaknya dibatasi seperlunya agar tidak menimbulkan kesan “memanjakan”, yang akan menimbulkan efek negatif.

Subjek partisipasi hendaknya relevan atau berkaitan dengan organisasi di mana individu yang bersangkutan itu tergabung atau sesuatau yang menjadi perhatiannnya.

Partisipasi harus memiliki kemampuan untuk berpartisipasi, dalam arti kata yang bersangkutan memiliki luas lingkup pemikiran dan pengalaman yang sama dengan komunikator, dan kalaupun belum ada, maka unsur-unsur itu ditumbuhkan oleh komunikator.

Partisipasi harus memiliki kemampuan untuk melakukan komunikasi timbal balik, misalnya menggunakan bahasa yang sama atau yang sama-sama dipahami, sehingga tercipta pertukaran pikiran yang efektif atau berhasil.

Para pihak yang bersangkutan bebas di dalam melaksanakan peran serta sesuai dengan persyaratan yang telah ditentukan.

Bila partisipasi diadakan untuk menentukan suatu kegiatan hendaknya didasarkan pada kebebasan dalam kelompok, artinya tidak dilakukan pemaksaan atau penekanan yang dapat menimbulkan ketegangan atau gangguan dalam pikiran atau jiwa pihak-pihak yang bersangkutan. Hal ini didasarkan pada prisnsip bahwa partisipasi adalah bersifat persuasif.

Partisipasi dalam organisasi menekankan pada pembagian wewenang atau tugas-tugas dalam melaksanakan kegiatannya dengan maksud meningkatkan efektifitas tugas yang diberikan secara terstruktur dan lebih jelas.

Diposting oleh Raden Milan Nurmilah 

Bagaimana Bentuk dan Jenis Struktur Organisasi?


Organisasi sebagai tempat berkumpul dan menyampaikan ide serta pendapat untuk diwujudkan dalam sebuah kegiatan.


Pada lingkungan sosial masyarakat, terdapat banyak organisasi yang tumbuh berdiri dan berkembang.


Namun sebelum membentuk organisasi, maka tentukan jenis organisasi lebih awal. Terdapat beberapa perbedaan Jenis dan Bentuk organisasi, sebagai berikut:


Organisasi Berdasarkan Jumlah Orang Yang Memegang Pucuk Pimpinan.

1. Bentuk tunggal


Organisasi ini memiliki Pimpinan satu orang, semua keputusan organisasi bergantung pada satu orang.


Sehingga pimpinan organisasi tersebut cenderung otoriter, karena tidak ada pengambil kebijakan atau memberikan pertimbangan pada keputusan-keputusannya.


Contoh organisasi ini adalah Perusahaan berupa Perseroan Terbatas. Dimana pemilik perusahaan atau pemodal adalah milik satu orang ataus atau keluarga.


2. Bentuk Komisi


Pimpinan organisasi berbentuk dewan dengan beberapa orang. Dalam hal mengambil keputusan, maka dewan atau komisi tersebut mengadakan rapat. Dalam memutuskan sebuah kebijakan.


Contoh Organisasi bentuk komisi adalah Pengurus organisasi politik, Komisi Pemilihan Umum.


Untuk mengenali organisasi ini, bisa dilihat dari penamaan kepengurusan, misalnya Dewan Pimpinan Pusat atau Dewan Pengurus Pusat.


Organisasi Berdasarkan Lalu Lintas Kekuasaan

1. Organisasi Line (lini) Berbentuk Lurus


Sebuah kekuasaan yang mengalir dari pucuk pimpinan tertinggi sebuah organisasi untuk seluruh pejabat di bagian atau divisi dalam organisasi.


2. Formasi lini dan staff


Bentuk organiasi Lini dan staff yakni organisasi ini, seorang pucuk pimpinan memiliki staf pimpinan. Yang ahli dalam tugas sebagai pembantu pimpinan dengan keahlian khusus yang mereka miliki.



3. Bentuk Fungsional


Organisasi dibagian perbagian-bagian, dan setiap bagian dipimpin oleh seorang yang ahli dibagian tersebut. Menjalankan fungsi sesuai dengan kebutuhan bagian-bagian mereka.


Bentuk Organisasi Berdasarkan Tujuan

1. Organisasi Berorientasi Keuntungan


Maka, Organisasi ini memiliki tujuan untuk mendapatkan keuntungan baik materil maupun non materil.


2. Organisasi sosial


Kegiatannya adalah kegiatan pengabdian kemasyarakatan. Dimana masyarakat menerima asal manfaat dari sebuah organisasi. Sementara organisasi tidak meminta imbalan jasa dari penerima layanan.


Organisasi ini terdapat banyak pada lingkungan sosial masyarakat.

Apa Ciri Organisasi Formal Dan Informal?

 Untuk lebih mengetahui perbedaannya lebih dalam, maka perlu kita ketahui ciri-ciri keduanya.


Ciri Organisasi Resmi atau Formal

Adapun ciri sebuah organisasi formal, yakni:

  1. Memenuhi seperangkat aturan yang tegas dan teratur oleh Negara dengan berlandaskan Undang-undang,
  2. Memiliki struktur organisasi, untuk menjelaskan hubungan antar satu bagian dengan bagian lainnya.
  3. Memiliki misi untuk diselesaikan sesuai dengan Visi organisasi,
  4. Anggota organisasi termobilisasi sesuai dengan tugas masing-masing,
  5. Hubungan personil yang ada padanya, berdasarkan hubungan untuk kepentingan organisasi.

Ciri Organisasi Informal

Pendirian organisasi informal tidak memiliki akte notaris, dan kelengkapan administrasi hukum lainnya.


Hal tersebut menjadi hal utama perbedaan antara organisasi informal dengan organisasi formal. Ketika organisasi formal memiliki badan hukum, sementara organisasi informal tidak memiliki badan hukum tersebut.

Apa yang dimaksud Organisasi Resmi dan Tidak Resmi?

 

Organisasi adalah sebuah kumpulan dari dua orang atau lebih yang memiliki struktur di dalamnya. Organisasi dibentuk untuk mencapai tujuan bersama dari seluruh anggota. Dalam sebuah organisasi, struktur dan pemimpin diperlukan untuk mengatur organisasi agar tujuan yang diinginkan bisa dicapai. Setiap struktur organisasi memiliki tugas masing-masing namun tetap bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama.


Organisasi tersebut pada dasarnya dapat dibagi menjadi dua kategori yaitu organisasi resmi maupun organisasi tidak resmi. Apa yang dimaksud organisasi resmi? Apa yang dimaksud organisasi tidak resmi? Apa contoh organisasi resmi? Apa contoh organisasi tidak resmi?


Nah, setelah mengetahui sedikit tentang organisasi, kurang lengkap rasanya jika tidak membahas tentang organisasi resmi dan organisasi tidak resmi. Pada kesempatan kali ini bahasan artikelnya adalah pengertian organisasi resmi dan tidak resmi.


Pengertian Organisasi Resmi dan Tidak Resmi Beserta Contohnya

Apa itu organisasi? Organisasi secara umum dapat diartikan sebagai tempat orang bekerja sama yang dikumpulkan secara sistematis dan rasional sehingga dapat mencapai tujuan tertentu dengan terkendali atau terpimpin menggunakan sumber daya yang terdapat di dalamnnya. 


Disisi lain organisasi secara umum bertujuan untuk merealisasikan atau mencapai cita cita dan keinginan bersama bagi setiap anggota serta memperoleh penghasilan dan keuntungan bersama. Kemudian adapula fungsi organisasi yaitu memberikan aturan dan arahan, meningkatkan kemampuan dan skill anggota organisasi, upaya memperoleh dukungan dan sumber daya dari lingkungan serta memberikan pengetahuan.


Organisasi sendiri dapat bersifat resmi maupun tidak resmi. Berdirinya organisasi resmi didasarkan pada peraturan yang benar, dimana masing masing anggota memiliki tanggung jawab, wewenang dan pertanggungjabawan secara jelas. Kemudian dibentuknya organisasi tidak resmi dilakukan secara spontan karena munculnya organisasi ini tidak membutuhkan peraturan.


Organisasi Resmi

Pengertian Organisasi resmi adalah organisasi yang telah terdaftar di lembaga pemerintah atau memang dibentuk oleh pemerintah. Pada intinya, organisasi yang dibuat oleh pemerintah ataupun bukan, jika ada keterkaitan dengan dengan pemerintah dan benar-benar sudah terdaftar di lembaga pemerintah, disebut dengan organisasi resmi.


Adapun contoh-contoh dari organisasi resmi adalah sebagai berikut:

  • PSSI (Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia)
  • PMI (Palang Merah Indonesia)
  • IPSI (Ikatan Pencak Silat Seluruh Indonesia)

Organisasi Tidak Resmi

Kemudian pengertian organisasi tidak resmi adalah organisasi yang tidak dibuat dan tidak terdaftar di lembaga pemerintah. Organisasi tidak resmi dibentuk tanpa adanya surat terdaftar pemerintah, jadi dinamakan sebagai organisasi tidak resmi. Walaupun tidak resmi, organisasi ini sah-sah saja dibentuk asal tidak menyalahi dan menyimpang dari atruan negara.


Adapun contoh-contoh dari organisasi tidak resmi adalah sebagai berikut:

  • Klub pecinta burung
  • Klub olahraga desa atau sekolahan
  • Klub motor

Apa Hambatan dalam Berorganisasi?

 

Dalam  berorganisasi seringkali terdapat beberapa hambatan dan kendala pada saat pelaksanaannya. Hambatan itu bisa berasal dari anggota/pengurus sendiri maupun berasal dari luar atau lingkungan sekitarnya.


Ketika terdapat suatu hambatan dari dalam organisasi, tentu saja kita harus melaksanakan evaluasi, dari manakah hambatan tersebut berasal dan bagaimana hal tersebut bisa terjadi. Biasanya beberapa halangan dalam suatu organisasi itu terjadi karena beberapa hal yang seharusnya tidak dilakukan oleh anggota/pengurus pada organisasi tersebut diantaranya :


1. Mengatakan sesuatu yang tidak produktif


Hal yang satu ini biasanya di ucapkan oleh seorang anggota/pengurus yang gampang sekali mengeluh dan suka membanding-bandingkan pekerjaannya dengan pekerjaan anggota/pengurus yang lain. Hal ini dapat menyebabkan semakin tidak kondusifnya suasana didalam organisasi karena akan membuat hubungan antara anggota/pengurus semakin renggang.


2. Marah-marah yang tidak jelas dan tidak pada tempatnya.


Hal ini biasa dilakukan oleh seorang pemimpin  pada suatu bagian. Biasanya karena seorang anggota/pengurus tidak melaksanakan sesuai instruksi. Marah memiliki banyak kekurangan dan sama sekali tidak memiliki satu kelebihan. Alangkah baiknya seorang pemimpin memiliki kualitas public speaking yang luar biasa yang dapat mempengaruhi seluruh anggota/pengurus menuju masa depan yang lebih baik, bukan skill marah-marah yang terus dipelihara.


3. Egoisme


Satu ini memang sering kali terjadi dalam suatu organisasi, seorang anggota/pengurus terlalu memaksakan kehendak untuk melaksanakan apa yang dia ingin lakukan. Jika alasannya masuk akal mungkin tidak akan menjadi suatu permasalahan dan dapat dilaksanakan, tetapi tidak menutup kemungkinan jika Ketuanya yang egois maka sang Ketua akan bersikeras menolak usulan anggota/pengurus tanpa alasan, walaupun usulan itu lebih baik dampaknya dan dapat dipertanggungjawabkan.


4. Komitmen dengan apa yang sudah menjadi keputusan bersama


Sering kali sebuah keputusan yang sudah diambil akhirnya hanya menjadi sebuah keputusan yang tidak bisa dijalankan karena tidak ada komitmen dari anggota/pengurus. Seharusnya sebuah keputusan yang dihasilkan tidak lagi menjadi bahan perdebatan tetapi tinggal dilaksanakan.


5. Ketegasan pimpinan/Ketua


Seringkali karena ketidaktegasan dari pimpinan/Ketua membuat anggota/pengurus menjadi semakin berbuat semaunya. Semakin sering dibiarkan maka kondisi internal organisasi akan semakin tidak kondusif, semakin lama maka semuanya akan menjadi semakin tidak terkendali. Seorang pemimpin dituntut untuk dapat berbuat dengan tegas dan bijaksana minimal dengan ketegasan seorang pemimpin/Ketua maka perbedaan di dalam internal organisasi dapat diminimalisir.


Demikianlah beberapa hal yang seringkali menjadi hambatan di dalam organisasi dan penulis berharap agar tulisan ini dapat berguna bagi siapapun yang membacanya.

Apa Tujuan Manajemen Organisasi?

 

Sama seperti fungsinya, manajemen satu ini juga memiliki berbagai tujuan. Namun pada dasarnya tujuan dari manajemen ini adalah untuk mencapai tujuan organisasi dengan efisien.


Sehingga dalam eksistensi organisasi tersebut dapat berjalan lancar dalam kurun waktu tertentu. Karena tanpa adanya manajemen organisasi maka sebuah organisasi bisa mengalami berbagai kesulitan. Berikut dibawah ini adalah beberapa tujuan dari manajemen ini.


1. Membentuk Koordinasi Yang Baik


Tentu untuk mencapai tujuan dengan efisien dan efektif, diperlukan koordinasi yang baik. Koordinasi yang baik dapat didapatkan dengan adanya manajemen dalam sebuah organisasi.


Karena, dengan adanya manajemen maka semua pekerjaan akan lebih terarah dan terkoordinasi. Selain itu, dengan membentuk koordinasi yang baik antar individu maupun divisi, juga dapat melancarkan jalannya sebuah organisasi.


2. Menetapkan Kinerja Efektif

Sama seperti tujuan dasarnya, yaitu mewujudkan tujuan organisasi dengan efektif. Untuk mewujudkan tujuan dengan efektif maka juga diperlukan kinerja yang efektif pula. Dengan kinerja yang efektif dan terarah maka tujuan dari organisasi juga akan lebih mudah tercapai.


3. Membuat Lingkungan Yang Nyaman

Untuk membuat kinerja yang efektif maka harus diciptakan lingkungan yang nyaman. Karena dengan lingkungan yang nyaman dapat membuat anggota menjadi semangat untuk melakukan pekerjaannya. Selain itu, lingkungan yang nyaman juga membuat segala permasalahan dapat didiskusikan dengan baik.


Itulah beberapa informasi mengenai manajemen dalam sebuah organisasi yang dapat dirangkum. Manajemen dalam sebuah organisasi tentunya memiliki fungsi yang sangat besar. Karena dengan adanya sebuah manajemen maka semua pekerjaan akan lebih terarah. Semoga informasi-informasi yang ada diatas dapat kembali menambah wawasan para pembaca.

Dengan adanya manajemen organisasi dapat membantu semua pekerjaan lebih terarah dan lebih efisien.


Apa Fungsi Manajemen Organisasi?


 Fungsi dari manajemen ini terbagi menjadi beberapa tahapan. Dimana tahapan-tahapan tersebut tentunya memiliki fungsi tersendiri untuk tercapainya tujuan. Berikut dibawah adalah berbagai fungsi dari manajemen dalam sebuah organisasi.


1. Planning

Planning juga sering disebut dengan fungsi perencanaan yang menyiapkan kegiatan dalam organisasi. Bagian satu ini cukup penting, karena memang sebuah rencana harus digarap dengan matang. Hal itu untung menghindari terjadinya kebingungan akan tujuan di masa yang akan datang.


Fungsi perencanaan ini juga sangat berguna untuk menentukan anggaran dari sebuah kegiatan organisasi. Baik itu untuk kegiatan yang rutin maupun kegiatan yang tidak rutin.


Baca juga : Pengertian Manajemen Krisis, Tahapan, dan Bedanya dengan Manajemen Risiko


2. Lead

Lead memiliki arti sebagai fungsi pengarahan. Setelah memiliki fungsi perencanaan, manajemen satu ini juga memiliki fungsi pengarahan. Fungsi satu ini sangat bermanfaat untuk mengarahkan rencana yang sudah dibuat sebelumnya.


Sehingga apapun yang dilakukan terarah dan tidak keluar dari apa yang sudah direncanakan sebelumnya. Selain itu, fungsi satu ini juga akan semakin mempermudah dalam mencapai tujuan, karena semua kegiatannya terarah.


3. Controlling

Tentunya yang satu ini bisa juga disebut dengan sebutan fungsi kontrol. Tidak jauh berbeda dengan fungsi pengarahan sebelumnya. Fungsi satu ini berguna untuk mengawasi setiap kegiatan agar selalu sesuai arahan.


Sehingga jika sewaktu-waktu terjadi hal di luar arahan, maka akan lebih cepat tertangani. Jika terjadi kesalahan yang tidak diinginkan pun ketua organisasi dapat segera mengambil tindakan. Sehingga fungsi satu ini juga sangat dapat menipiskan tingkat terjadinya kesalahan.


4. Organizing

Fungsi Pengorganisasian adalah sebutan lain untuk fungsi organizing. Dalam fungsi ini diharapkan pemimpin organisasi dapat merencanakan dan memberikan kebijakan yang efektif. Sehingga membuat kinerja para sumber daya manusia juga menjadi lebih baik.


Dengan kata lain, kebijakan yang dibuat harus sesuai dengan kriteria yang dimiliki dengan sumber daya manusia. Misalnya ingin membuat kegiatan yang bersifat memasarkan, maka bagian yang ditunjuk adalah bagian pemasaran. Jika pengorganisasian dilakukan dengan baik, maka kemungkinan hasilnya pun juga akan baik.


Baca juga : Pengertian Manajemen Keuangan Beserta, Tujuan, Ruang Lingkup, dan Fungsinya


5. Motivation

Motivasi tentunya juga sangat turut mengambil andil yang sangat besar untuk sebuah keberhasilan organisasi. Karena dengan sumber daya manusia yang termotivasi, maka akan semakin meningkatkan kinerjanya. Motivasi tersebut dapat berupa pemberian penghargaan pada anggota yang terbaik.


Maka hal tentunya akan membuat anggota lain menjadi semakin termotivasi untuk menjadi yang terbaik. Karena semua anggota berlomba-lomba menjadi yang terbaik, maka tentunya akan mempermudah tercapainya suatu tujuan dalam organisasi.


6. Staffing

Fungsi satu ini juga disebut dengan fungsi kepegawaian. Dimana fungsi ini berguna pada saat merekrut anggota yang baru. Fungsi ini juga berguna untuk membentuk suasana kerja yang nyaman. Karena dengan suasana yang nyaman maka kemungkinan akan berdampak baik untuk kinerja anggota.


7. Time Management

Selain itu, manajemen waktu juga sangat penting. Karena dengan memanajemen waktu, diharapkan dapat menghasilkan kinerja yang efektif dari para anggota. Selain itu, supaya tujuan dari sebuah organisasi tercapai tepat pada waktunya. Tentunya juga melatih anggota agar menjadi pribadi yang tepat waktu.

Apa itu Managemen Organisasi?


 Manajemen Organisasi terdiri dari 2 kata, yaitu Manajemen dan Organisasi. Manajemen sendiri berarti pemrograman, cara, ataupun perencanaan terhadap sesuatu. Sedangkan Organisasi merupakan suatu perkumpulan dengan tujuan tertentu. Sehingga jika digabungkan maka Manajemen Organisasi adalah suatu perencanaan pada suatu perkumpulan untuk mencapai tujuannya.


Biasanya Manajemen Organisasi dapat ditemui di perusahaan yang bergerak pada bidang sumber daya. Karena memang perencanaan dalam manajemen ini untuk mengarahkan manusia, untuk mencapai tujuan organisasi.


Dimana, dengan keberadaan manajemen ini diharapkan kinerja yang diberikan SDM dapat lebih efektif untuk mencapai tujuan organisasi.Dengan keberadaan manajemen ini juga diharapkan dapat membentuk kerja sama yang baik sehingga tujuan organisasi lebih cepat tercapai.

Bagaimana Konsep Organisasi yang Baik ?

 

Dilansir dalam buku Perilaku Organisasi (Teori dan Konsep) Jilid 1 oleh Dr. Rahmi Widyanti, M.Si., Dr. Basuki, M.Si., dijelaskan beberapa konsep pendekatan yakni:


1. Pendekatan Sistem

Kata sistem dapat diartikan sebagai gabungan dari komponen-komponen yang terdiri dari sub-sub sistem yang saling berkaitan. Organisasi sebagai sistem merupakan bagian-bagian dari sub-sub sistem yang berkaitan dan hal tersebut akan berinteraksi dengan lingkungan. Dari pandangan yang menyeluruh itu akan lebih bermanfaat.


2. Pendekatan Kontingensi

Pendekatan in muncul sebagai tanggapan atas ketidakpuasan terhadap universalitas dan kebutuhan untuk memasukkan berbagai variabel lingkungan ke dalam lingkungan dan praktek manajemen.


3. Perilaku Organisasi Industri

Konsep tentang organisasi perlu diketahui dan dihayati agar kita memaklumi latar belakang adanya organisasi dan ikut mengembangkannya. Konsep organisasi dibedakan ke dalam konsep klasik, neoklasik dan modern.


4. Konsep Klasik terdiri atas konsep birokrasi, administrasi, dan manajemen ilmiah.

Perilaku Organisasi Neoklasik mendekati organisasi sebagai kelompok orang dengan tujuan bersama. Perilaku organisasi neoklasik hasil "pembenahan" perilaku organisasi klasik dengan unsur manusiawi yang lebih ditonjolkan. Pembenahan meliputi aspek pembagian kerja, proses skala dan fungsional, struktur organisasi, rentang kendali, di samping itu dimunculkan konsep tentang organisasi informal.

Perilaku Organisasi Modern merupakan perilaku yang mendekati masalah sebagai suatu sistem keseluruhan, memperhatikan berbagai variabel dan memahami proses dinamis. Perilaku modern membicarakan keterkaitan bagian dalam sistem dan hubungan sistem dengan lingkungannya. Menurut perilaku modern, organisasi terdiri dari bagian yang tersusun dalam sistem orang di dalamnya berinteraksi mencapai tujuan.


Jalannya sebuah organisasi yang baik tidak terlepas dari tingkat kerjasama semua lini yang ada dalam organisasi itu sendiri,selain itu sebuah proses pelaksanaan program yang dilakukan sebuah organisasi dalam upaya mencapai tujuan organisasi ditunjang dengan manajemen yang disepakati untuk mencapai tujuan organisasi.Suatu organisasi dikatakan ideal apabila sebagai berikut:

  • Organisasi mempunyai tujuan dan sasaran utama untuk dicapai bersama-sama artinya organisasi diciptakan tidak untuk kepentingan sendiri tetapi untuk kepentingan bersama anggota.
  • Organisasi harus mempunyai aturan dimana aturan tersebut harus ditaati oleh setiap anggota, tujuan aturan tersebut yaitu agar organisasi tersebut terkendali dan teroganisir
  • Organisasi termanajemen untuk mencapai tujuan maka diperlukan kerja sama team
  • Organisasi harus terkoordinasi dalam tugas,dimana pemimpin yang baik yaitu pimpinan yang mengajarkan anggotanya sebelum memberikan perintah untuk dikerjakan


Apa Jenis-jenis Organisasi yang Ada di Masyarakat?

 Dalam buku Manajemen Biaya 1 oleh Blocher (MGH), tertulis beberapa jenis-jenis organisasi sebagai berikut:


1. Perusahaan Bisnis

Biasanya dikelompokkan berdasarkan industri, kelompok industri yang utama adalah perdagangan, manufaktur, dan jasa. Perusahaan dagang membeli barang untuk dijual kembali, Perusahaan dagang yang menjual barang pada perusahaan dagang lainnya disebut pedagang besar, sementara perusahaan dagang yang menjual langsung kepada konsumen disebut peritel atau pengecer (retailers). Contoh perusahaan dagang adalah peritel bear seperti Sears, Wal-Mart, dan Amazon.com.


2. Perusahaan Manufaktur

Perusahaan ini menggunakan bahan baku, tenaga kerja, dan fasilitas produksi serta peralatan lainnya untuk menghasilkan produk. Produk ini dijual pada perusahaan dagang atau perusahaan manufaktur lain sebagai bahan baku untuk memproduksi produk lainnya. Contoh perusahaan manufaktur adalah General Motors, General Electric, dan Cisco Systems.


3. Perusahaan Jasa

Jenis organisasi ini menyediakan jasa bagi pelanggan dengan menawarkan kemudahan, kebebasan, keamanan, atau kenyamanan. Produk jasa biasanya meliputi bidang transportasi, perawatan kesehatan, jasa keuangan (perbankan, asuransi, akuntansi), layanan pribadi (latihan fisik, penataan rambut), dan jasa bantuan hukum.


Apa Saja Unsur-unsur Organisasi?

 Dr. Irene Silviani, MSP menuliskan dalam buku Komunikasi Organisasi tiga unsur organisasi secara sederhana, yakni:


1. Man (orang-orang)

Dalam kehidupan organisasi atau ketatalembagaan sering disebut dengan istilah pegawai atau personel. Pegawai atau personel terdiri dari semua anggota atau warga organisasi, yang menurut fungsi dan tingkatannya terdiri dari unsur pimpinan (administrator) sebagai unsur pimpinan tertinggi dalam organisasi, para manajer yang memimpin suatu unit satuan kerja sesuai dengan fungsinya masing-masing dan para pekerja (non management workers). Semua itu secara bersama-sama merupakan kekuatan manusiawi (man power) organisasi.


2. Kerjasama

Merupakan suatu perbuatan bantu-membantu akan suatu perbuatan yang dilakukan secara bersama-sama untuk mencapai tujuan bersama. Oleh karena itu, semua anggota atau semua warga yang menurut tingkatan-tingkatannya dibedakan menjadi administrator, manajer, dan pekerja (workers), secara bersama-sama merupakan kekuatan manusiawi (man power).


3. Tujuan Bersama

Tujuan menggambarkan tentang apa yang akan dicapai atau yang diharapkan. Tujuan merupakan titik akhir tentang apa yang harus dikerjakan. Tujuan juga menggambarkan tentang apa yang harus dicapai melalui prosedur, program, pola (network), kebijaksanaan (polig), strategi, anggaran (budgeting), dan peraturan-peraturan (regulation) yang telah ditetapkan.



Dengan adanya kelengkapan unsur tersebut maka organisasi dalam terlaksana dengan baik. Berikut beberapa unsur yang harus ada dalam organisasi adalah :


  • Anggota organisasi yang terdiri dari pemimpin yang mengatur organisasi secara umum, manajer yang mengepalai unit tertentu sesuai fungsi bidang kerjanya dan orang-orang yang bekerja di bawah manajer. Penyebutan ini biasanya disesuaikan dengan jenis organisasinya masing-masing
  • Kerja sama menjadi bagian penting dalam sebuah organisasi, dengan adanya kerja sama yang baik maka tujuan organisasi dapat dicapai bersama-sama. Sehingga adanya tingkatan anggota akan membantu memudahkan dalam mengatur bagian kerja untuk menjalin kerja sama yang lebih baik
  • Tujuan organisasi akan menjadi arah perjalanan organisasi tersebut dalam menentukan kegiatan yang dilakukan nantinya
  • Lingkungan seperti kondisi sosial, budaya, ekonomi dan teknologi menjadi pendukung dalam mencapai tujuan dari organisasi yang telah ditentukan sebelumnya
  • Peralatan adalah sarana seperti materi, budget dan barang modal lainnya yang dapat menjadi tempat bekerja atau berkumpulnya organisasi
  • Komunikasi tentunya akan sangat mempengaruhi bagaimana setiap anggota organisasi dapat bekerjasama dengan baik. Komunikasi yang baik akan sangat mendukung perkembangan organisasi secara lebih optimal sesuai dengan proses kerja yang sudah diatur sedemikian rupa



Apa Ciri-ciri dan Bentuk Organisasi?


1. Organisasi garis (lini)

Dalam buku Ekonomi Bisnis Peternakan yang ditulis oleh Budi Hartono, organisasi garis digambarkan sebagai bentuk organisasi tertua dan paling sederhana, diciptakan oleh Henry Fayol. Ciri-ciri bentuk organisasi garis yaitu organisasinya masih kecil, jumlah karyawan sedikit dan saling mengenal serta spesialisasi kerja belum tinggi.


Ciri-ciri organisasi garis:

  • Biasanya pemilik organisasi bisnis merangkap sebagai manajer atau pimpinan
  • Organisasi sederhana dengan jumlah karyawan sedikit
  • Hubungan kerja antara pimpinan dan bawahan bersifat langsung
  • Spesialisasi relatif masih rendah
  • Antara anggota saling kenal sangat baik
  • Tujuan dan alat masih sederhana
  • Hasil produksi belum beraneka ragam
  • Bawahan hanya bertanggung jawab pada satu atasan yaitu manajer

2. Organisasi Fungsional

Organisasi fungsional adalah merupakan bentuk organisasi yang melimpahkan tugas pimpinan kepada bawahannya dalam bidang pekerjaan tertentu atau ahli di bidangnya. Oleh karena itu pimpinan bidang tertentu berhak memerintah kepada semua pelaksana yang terkait dengan pekerjaannya, sehingga bawahan bertanggungjawab terhadap beberapa orang atasan.


Ciri-ciri Organisasi Fungsional:

  • Pimpinan berhak memerintah semua bawahannya
  • Bawahan bertanggung jawab kepada beberapa atasan
  • Memiliki spesialisasi tugas yang jelas
  • Koordinasi mudah dilaksanakan
  • Solidaritas antara petugas fungsi sangat tinggi



Organisasi memiliki ciri yang bisa dijadikan pembeda dengan aktivitas sosial lainnya. Ciri organisasi diantaranya adalah seperti yang dikutip dari lama UPI.edu :

  • Memiliki anggota atau sekelompok orang di dalamnya yang berjumlah 2 orang atau lebih untuk bisa menjalankan organisasi sesuai dengan tujuan yang telah ditentukan
  • Memiliki tujuan organisasi yang akan dicapai bersama. Sehingga kegiatan yang dilakukan di dalamnya akan lebih jelas
  • Saling bekerja sama menjadi ciri khas utama dalam organisasi karena bagaimanapun setiap anggota yang ada di dalamnya harus bisa saling membantu untuk mencapai tujuan organisasi
  • Peraturan yang dibuat untuk kepentingan setiap anggota dalam organisasi tentu sangat penting untuk membatasi sumber dayanya tetap bisa bekerja sama dengan baik dalam menjalankan pekerjaannya
  • Pembagian tugas yang sinergis akan dilakukan sesuai dengan kebutuhan pekerjaan dalam organisasi tersebut, tentunya juga dengan pertimbangan bidang berdasarkan tujuan organisasi yang ditentukan

Apa Manfaat Adanya Organisasi?

 


Manfaat Organisasi

Dalam buku Administrasi, Manajemen, dan Kepemimpinan Pendidikan: Teori dan Praktik, Prof. Dr. Husaini Usman, M.Pd., M.T. menulis bahwa organisasi memiliki beberapa manfaat:


  • Teratasinya keterbatasan untuk mencapai tujuan karena ditanggung bersama anggota organisasi.
  • Tersedianya wadah (tempat) berorganisasi.
  • Tersedianya wadah berkomunikasi intern dan ekstern organisasi.
  • Mensinergikan anggota organisasi.
  • Mendapatkan legitimasi hukum organisasi formal.
  • Suara organisasi lebih diperhatikan daripada suara pribadi.
  • Memenuhi kebutuhan sebagai pemimpin bagi yang ingin berkuasa.

Apa Tujuan Sebuah Organisasi?

 


Tujuan Organisasi

Dalam buku Teori Organisasi: Struktur dan Desain, Dicky Wisnu U.R. menuliskan bahwa ada beberapa alasan mengapa mendesain struktur dan budaya organisasi menjadi sebuah tugas yang penting. Desain organisasi bahkan turut memiliki peran penting pada banyak aspek yang secara kolektif, berikut beberapa tujuan dalam organisasi:


1. Mendapatkan Manfaat Kompetitif

Berbagai organisasi secara terus menerus menemukan bahwa desain organisasi merupakan sumber manfaat kompetitif jangka panjang. Manfaat kompetitif berasal dari kompetensi dan kemampuan berada di dalam aktivitas pembuatan, salah satu contohnya dalam menghasilkan barang atau hasil karya.


2. Melihat Potensi

Saat sebuah organisasi membuat satu rencana dengan membentuk tujuan, maka harus mengembangkan lingkungan dan teknologi-teknologi baru yang membawa kemungkinan atau potensi. Sebagai contoh, memerlukan respon dan ide baru dari sesama anggota organisasi. Struktur organisasi dan budaya harus sensitif dan responsif terhadap kemungkinan atau potensi tersebut.


3. Mengatur Perbedaan

Berbagai perbedaan ras, gender, dan etnis dari anggota organisasi mempunyai implikasi penting bagi nilai sebuah budaya organisasi dan juga keefektifan organisasinya. Perbedaan pandangan harus menjadi pertimbangan dari bentuk analisa yang terjadi.


Sebagai contoh, dalam organisasi yang bergerak di bidang jasa memiliki tuntutan kerja yang besar adalah pada minoritas pekerja yang pilihannya harus diambil berdasarkan pertimbangan. Sebuah organisasi harus mampu memanfaatkan bakat-bakat yang berbeda dan mengembangkan nilai-nilai budaya yang mendorong kerja sama.


4. Meningkatkan Efisiensi

Organisasi-organisasi ada untuk memproduksi barang dan jasa yang dibutuhkan masyarakat. Semakin baik fungsi organisasi, semakin baik pula penghargaannya terhadap barang dan jasa yang mereka berikan. Organisasi harus menciptakan efisiensi kerja yang berkualitas guna bersaing dengan berbagai negara.


5. Meningkatkan Inovasi

Kemampuan banyak perusahaan dalam masa persaingan saat ini menjadi sebuah fungsi yang terus meningkat dengan baik dalam berinovasi maupun kecepatan produksi. Sebagai contoh, struktur organisasi menggabungkan masyarakat dengan berbagai spesialisasi yang dapat mendorong inovasi.

Atau dalam beberapa literatur yang lain, tujuan organisasi dapat dirangkum sbb:

  • Meningkatkan kemandirian serta kemampuan dari sumber daya yang dimiliki
  • Wadah yang digunakan untuk individu yang memang ingin memiliki jabatan, penghargaan serta pembagian kerja yang jelas
  • Wadah untuk memiliki pengawasan dan kekuasaan
  • Membantu setiap individu yang ada di dalamnya agar dapat meningkatkan pergaulan serta memanfaatkan waktu luang secara lebih optimal serta bermanfaat
  • Wadah yang membantu mencari keuntungan bersama-sama dengan kerja sama yang sudah terbagi dengan baik
  • Membantu untuk pengelolaan lingkungan bersama-sama
  • Mencapai tujuan secara efektif dan efisien sesuai dengan yang telah menjadi tujuan awal sebuah organisasi

Apa itu Organisasi?


Dalam bersosialisasi, kita sangat lekat dengan istilah organisasi. Istilah ini biasa menggambarkan sebuah wadah atau sarana untuk mencapai berbagai tujuan beberapa orang dalam spesialisasinya masing-masing. Lalu, apa itu organisasi dalam pengertian lebih rincinya?

Pengertian Organisasi Secara Umum

Organisasi berasal dari kata Organon dalam bahasa Yunani yang berarti alat. Definisi organisasi telah banyak dikemukakan oleh para ahli baik dari dalam maupun luar negeri. Secara garis besar pengertian dan definisi organisasi adalah suatu kelompok terdiri atas dua atau lebih orang yang saling bekerja sama untuk mencapai tujuan tertentu secara bersama.


Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), organisasi adalah suatu kesatuan atau susunan yang terdiri atas orang-orang dalam perkumpulan untuk mencapai tujuan bersama. Contohnya seperti sekelompok orang yang bekerja sama, layaknya asosiasi lingkungan, amal, serikat pekerja, atau perusahaan.


Kata organisasi dapat digunakan untuk merujuk pada kelompok atau bisnis, atau tindakan tertentu.


Pengertian Organisasi dari Para Ahli

Chester I. Bernard

Dalam bukunya yang berjudul The Executive Function, Bernard berpendapat bahwa organisasi adalah merupakan suatu sistem aktivitas kerja sama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih.


Stephen P. Robbins

Menyatakan bahwa organisasi adalah kesatuan (entity) sosial yang dikoordinasikan secara sadar, dengan sebuah batasan yang relatif dapat diidentifikasi, yang bekerja atas dasar yang relatif terus menerus untuk mencapai suatu tujuan bersama atau sekelompok tujuan.


Stoner

Mengatakan bahwa organisasi adalah suatu pola hubungan-hubungan yang melalui mana orang-orang di bawah pengarahan atasan mengejar tujuan bersama.


James D. Mooney

Mengemukakan bahwa organisasi adalah bentuk setiap perserikatan manusia untuk mencapai tujuan bersama. Ia berpendapat bahwa organisasi adalah setiap bentuk kerjasama untuk pencapaian suatu tujuan bersama.


Sondang P. Siagian

Mendefinisikan organisasi ialah setiap bentuk persekutuan antara dua orang atau lebih yang bekerja bersama serta secara formal terikat dalam rangka pencapaian suatu tujuan yang telah ditentukan dalam ikatan yang mana terdapat seseorang / beberapa orang yang disebut atasan dan seorang / sekelompok orang yang disebut dengan bawahan.


Arie Ambarwati

Menjelaskan terdapat beberapa teori dan perspektif mengenai organisasi. Organisasi pada dasarnya digunakan sebagai tempat atau wadah orang-orang berkumpul, bekerjasama secara rasional dan sistematis, terencana, dalam memanfaatkan sumber daya secara efisien.


W.J.S. Poerwadarminta

Pengertian organisasi menurut W.J.S Poerwadarminta yakni organisasi merupakan susunan dan aturan dari berbagai bagian (orang atau kelompok) sehingga menjadi satu kesatuan yang teratur dan tertata.


Janu Murdiyamoko & Citra Handayani

Organisasi merupakan sebuah sistem sosial yang mempunyai identitas kolektif secara tegas, progja yang jelas, prosedur dan cara kerja, serta daftar anggota yang secara terperinci.


Max Weber

Organisasi ialah suatu kerangka terstruktur yang di dalamnya berisikan wewenang, tanggung jawab dan pembagian kerja untuk menjalankan masing-masing fungsi tertentu.


Dahlan Al Barry

Organisasi merupakan pengaturan dan penyusunan bagian-bagian tertentu hingga menjadi satu kesatuan, aturan dan susunan dari berbagai bagian sehingga menjadi satu kesatuan yang teratur dan gabungan kerja sama untuk mencapai tujuan tertentu.


Richard Scott

Organisasi merupakan suatu kolektivitas yang disengaja & dibentuk untuk mencapai suatu tujuan tertentu yang didasarkan pada asas kelangsungan.


Kochler

Organisasi merupakan sebuah sistem terstruktur yang mengkoordinasikan usaha tertentu oleh suatu kelompok orang untuk mencapai tujuan.


Schein

Organisasi ialah suatu bentuk koordinasi segala aktivitas yang rasional oleh sejumlah orang untuk mencapai tujuan melalui pembagian dalam pekerjaan & fungsi hirarki otoritas serta tanggungjawab masing-masing anggota.


Rosenweigh

Menurutnya, Organisasi merupakan Sistem sosial, yaitu orang-orang dalam kelompok Integrasi atau kesatuan dari aktivitas-aktivitas orang-orang yang bekerja sama Orang-orang yang berorientasi atau berpedoman pada tujuan bersama


Matthias Aroef

Organisasi terlaksana apabila segolongan orang bekerja bersama-sama untuk mencapai tujuannya


Pfiffner dan Sherwood

Organisasi adalah sebagai pola dari cara-cara dalam mana sejumlah orang yang saling berinteraksi, bertatap muka, secara intim dan terikat dalam suatu tugas yang bersifat rumit, berinteraksi satu sama yang lainnya secara sengaja, memutuskan untuk mencapai tujuan yang telah diputuskan semula secara teratur.


Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More