Rabu, 26 April 2023

Dibalik Layar Kerusuhan Iran

 


 Oleh : abu shereen

Kerusuhan di Iran baru-baru ini mengundang perhatian dunia khususnya Indonesia. Pemicu masalah ini adalah masalah feminisme, hijab dan kebebasan demokrasi, namun apakah itu adalah keinginan masyarakat luas Iran ataukah sekelompok anti pemerintah yang dibiayai Amerika dan Israel untuk menghancurkan Iran?

Para pakar politik Iran menilai secara tegas bahwa kerusuhan Iran baik pada tahun 2009 maupun pada tahun 2022 ini tidak lepas dari rencana barat untuk menghancurkan Iran. Amerika menilai bahwa Iran adalah ancaman terbesar karena secara tegas dan lantang meneriakan anti Amerika dan mengajak negara-negara merdeka lainnya untuk lepas dari pengaruh dan kekuasaan Amerika.

Amerika jauh-jauh hari untuk memperluas pengaruh dan kekuasaannya membentuk sebuah LSM untuk mendukung kekuasaan mereka dalam bungkusan Demokrasi. Pada tahun 1983 Amerika mendirikan NED ( National Endowment for Democracy) sebuah LSM untuk mempromosikan demokrasi ala Amerika kepada negara-negara lainnya. Sumber dana NED dari gedung putih dan kongres AS yang mana gerakan mereka sesuai kebijakan pemerintahan AS.

Gerakan NED diseluruh dunia adalah untuk menaklukan negara-negara anti AS atas nama demokrasi agar sejalan dengan kebijakan gedung putih. NED seringkali melakukan gerakan anti pemerintah lewat kader-kader mereka kepada negara sasaran atas nama HAM dan demokrasi. NED walaupun berbungkus LSM namun gerakan yang dilakukan tidak lebih dari perpanjangan gerakan CIA. Pendiri NED, Alan Wenstein kala diwawancarai oleh Washington Post mengatakan bahwa apa yang dilakukan NED kurang lebih sebagaimana CIA lakukan. NED adalah CIA kedua bagi kebijakan politik Amerika. Bisa dikatakan bahwa NED adalah aktor dibalik kerusuhan, kebohongan, krisis politik dan gerakan anarkis di beberapa negara anti Amerika salah satunya Iran.

NED memainkan peran penting dalam menghancurkan negara-negara sasaran AS. Pada tahun 2000  NED menggulingkan pemerintah Milosevic dan pada tahun 2003, NED memberikan dana sebesar 540.000 dolar Amerika kepada 12 LSM Georgia untuk menggulingkan pemerintahan Shevardnadze. Pada tahun 2004 Amerika menggelontorkan dana 65 juta dolar dan mendanai 65 LSM Ukraina untuk menggulingkan presiden Yanukovych yang pro Rusia kala itu.

Selain Ukraina, Rusia pun menjadi sasaran NED sehingga mengganggu pemilu Rusia. Kantor Jaksa Rusia melaporkan bahwa NED menggelontorkan dana sebesar 5.2 juta dolar kepada organisasi-organisasi di Rusia untuk "mengganggu" pemerintahan Rusia sehingga NED secara resmi menjadi LSM terlarang di Rusia.

Begitupula kerusuhan yang terjadi di negara-negara Arab seperti Mesir, Libiya, Yordania, Suriah dan lainnya tidak lain dikarenakan NED yang membiayai kubu oposisi pemerintah dengan dalih feminisme, HAM dan demokrasi. 

Tidak hanya di negara-negara diatas, NED melakukan berbagai rencana di negara-negara seperti: Bolivia, Mongolia, Belarus, Thailand, Nikaragua, Kuba, Venezuela, Haiti, Uganda, Uyghur, Hongkong dan negara-negara sasaran AS lainnya. Ini membuktikan bahwa Amerika melewati perantara LSM NED telah melakukan intervensi dan kerusuhan hampir di seluruh dunia demi kepentingan gedung putih.

Tentu Iran  yang secara terang-terangan meneriakan anti Amerika dan memiliki minyak dan gas berlimpah menjadi target utama Amerika. Bush pada tahun 2007 sebagaimana yang dikutip Washington Post telah mengizinkan penggelontoran dana sebesar 400 juta dolar Amerika untuk membiayai gerakan-gerakan anti revolusi di Iran dan salah satu LSM yang aktif memberikan dana adalah NED. Jhon Bolton sebagaimana dikutip The Daily Telegraph London mengatakan pada 16 Mei 2007, " Amerika sedang mengusahakan revolusi warna di Teheran melewati perantara CIA." 

Hal ini jelas bahwa musuh-musuh Iran selalu bekerja untuk menggulingkan Republik Islam Iran dengan berbagai macam cara dan mengambil kesempatan dari berbagai kejadian untuk merealisasikan revolusi warna dan menjadikan Iran sebagai kaki tangan AS.

Begitupula Hillary Clinton beberapa kali mengatakan ketika diwawancarai BBC mengatakan bahwa Pemerintah Amerika akan selalu melindungi dan menolong orang-orang Iran yang anti pemerintah Iran.

Untuk itu tidak heran orang-orang seperti Ali Karimi dan Masih Ali Nezad meneriakan anti pemerintah dan memobilisasi kelompok anti pemerintah untuk melakukan gerakan anarkis dan kerusuhan di berbagai tempat di Iran sebagaimana persis yang dilakukan NED di berbagai negara-negara sasaran Amerika.

NED secara berkala menggelontorkan dana besar kepada kelompok-kelompok anti pemerintah seperti yayasan ABF, NAMIR, NIAC dan kelompok oposisi lainnya untuk melemahkan pemerintahan Iran. Condoleezza Rice pada bulan Februari tahun 2007 secara khusus meminta kepada pemerintah Amerika dana sebesar 75 juta dolar dan 10 juta dolar dikhususkan mendanai media-media mainstream untuk menyerang Teheran. Maka tidak aneh setelah kematian Mahsa Amini media-media barat berlomba-lomba untuk menyerang Iran dan sehari setelah kematian Mahsa Amini lebih dari 70 juta user Twitter dibuat untuk melakukan tranding topic dalam rangka memojokkan Iran.

Sumber: Tasnim, Mashregh, Bashirat, Teribon, Islamtimes, Wikipedia NED, China-Embassy, NED.org

0 comments:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More