Minggu, 26 Maret 2023

Kisah Pemuda yang Menyeberangi Sungai Penuh Buaya

 


Alkisah, hiduplah seorang raja bersama putrinya yang berusia 17 tahun. Sang Raja berniat untuk mencarikan suami bagi putrinya. Ia menginginkan menantu yang gagah yang kelak bisa menjadi pengganti dirinya. Ia pun mengadakan sayembara yang boleh diikuti seluruh pemuda dari dalam negeri maupun luar negeri. Isi sayembara itu adalah "Barang siapa yang memenangkan lomba renang yang aku adakan berhak menikahi anakku dan menjadi penggantiku!"


Berbondong-bondonglah seluruh pemuda ke pusat kerajaan untuk mengikuti sayembara. Lomba renang? Siapa takut?


Saat hari perlombaan, Sang Raja berkata dalam pidatonya, "Hmmm... Kayaknya kalau lomba renang saja nggak seru yaa... Gimana kalau di sungai ini kita tambahan buaya yang kelaparan!" Ia pun memerintahkan pelayannya untuk mendatangkan 100 buaya kelaparan ke dalam sungai. Seluruh peserta lomba yang awalnya sudah percaya diri menjadi ciut. Ketika lomba dimulai, tidak ada satu pun yang terjun ke sungai.


Sang Raja paham akan ketakutan para peserta. Ia pun mendatangkan motivator-motivator handal yang memberikan semangat bagi para peserta. Setelah para peserta diberi motivasi, lomba pun kembali di mulai. Tidak berbeda seperti sebelumnya, tidak ada satu peserta pun yang mau melawan 100 ekor buaya yang sedang kelaparan.



Hampir saja Sang Raja putus asa, tiba-tiba ia melihat seorang peserta terjun ke sungai. Di sungai itu ia berusaha menghindari caplokan buaya. Loncat kesana kemari hingga badannya lebam dan penuh luka. Singkat cerita, ia sampai di tepi sungai satunya dalam keadaan hidup walaupun badannya babak belur.


Raja bergegas menemui pemuda tersebut untuk memberi selamat atas kegigihannya (dan kenekatannya). "Selamat anak muda! Kamu memenangkan perlombaan ini! Katakan apa permintaanmu! Menikahi anakku besok? Atau dinobatkan sebagai penggantiku besok? Katakan saja!" Kata Raja dengan penuh kekaguman.


Anak muda itu menggeleng, ia menolak semua tawaran Raja. "Saya hanya minta satu hal, Baginda. Saya hanya ingin tahu siapa yang mendorong saya ke sungai tadi!"


Sang Raja heran. "Untuk apa kamu ingin tahu siapa yang mendorongmu? Siapa yang peduli? Yang penting kan sekarang kamu berhak menikahi anakku dan menjadi penggantiku."


"Saya ingin berterima kasih pada orang yang telah mendorong saya. Kalau bukan karena dia, saya tidak akan sampai di sini dan memenangkan lomba ini."

-----


Manusia seringkali takut untuk memulai sesuatu. Walaupun sudah ada ribuan motivator yang mencoba mengajak kita untuk masuk ke pintu keberhasilan, faktanya, orang biasa akan takut untuk berjalan masuk ke pintu itu karena harus melewati ratusan "buaya kelaparan". Terkadang orang harus didorong untuk melewati buaya kelaparan itu supaya dia bisa masuk ke pintu keberhasilan.


https://www.kompasiana.com/

Kreator: Aisyah Nawangsari Putri


0 comments:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More