Kamis, 23 Maret 2023

5 Nasehat Kehidupan

 


بسم الله الرحمن الرحيم 

السلام عليك يا رسول الله صلى الله عليه وآله وسلم 

السلام عليك يا امام علي بن أبي طالب عليه السلام 

السلام عليك يا سيدتي فاطمة الزهراء عليها السلام 

السلام عليك يا امام حسن المجتبى عليه السلام 

السلام عليك يا أبا عبد الله يا إمام الحسين عليهم السلام 

السلام عليك يا امام مهدى المنتظر صاحب العصر والزمان عجل الله فرجه الشر يف🌿🍁🌿 

اللهم صل على محمد وآل محمد وعجل فرجهم


🌿🍁Manusia hidup di dunia ini bukan tanpa tujuan. Di dalam kehidupannya, Allah swt menguji manusia dengan berbagai macam bentuk ujian. Terkadang, ujian tersebut berupa kenikmatan dan kelapangan dalam hidup. terkadang pula ujian berupa penderitaan dan kesulitan. Untuk dapat mencapai tujuan penciptaan, setiap manusia wajib untuk mencari tahu apa dan bagaimana ia dapat mencapai tujuan tersebut.


🌿🍁Rasulullah Saw dan Ahlulbait As, adalah perantara serta Sarana kalimat Allah Swt yang ajarannya telah sampai pada kita hari ini. 

Ilmu-ilmu yang dimiliki Rasulullah Saw serta Ahlulbait As langsung diajarkan oleh Allah Swt, Yang Maha Mengetahui segala sesuatu.


Berikut ini adalah 5 nasehat abadi dalam menjalani kehidupan di dunia yang berasal dari Sayidina Ali bin Abi Thalib karramallahu wajhah


((1)) Jangan berharap kepada selain Allah SWT


_""Dalam menjalani hidup, seringkali kita merasa kecewa terhadap orang lain. Sadarkah kita, bahwa perasaan kecewa bersumber dari pengharapan kita kepada orang lain. Ya, mengharap kepada orang lain adalah sumber kekecewaan.


_"" Tak jarang pula, kita berharap dan menggantungkan urusan kepada Allah, setelah segala jalan yang ada telah tertutup. padahal seharusnya sejak awal, kita gantungkan urusan hanya kepada Allah Swt.


_""" Maka berharaplah hanya kepada Allah Swt. Karena ketahuilah bahwa orang yang Anda harapkan juga sebenarnya berharap pada Allah Swt. Ingatlah bahwa segala sesuatu selain Allah Swt adalah perantara saja. Tidak ada yang bisa menandingi kekuatan Allah Swt.


_""" Jika kita tertimpa kesulitan dalam hidup, yakinlah bahwa tidak mungkin Allah Swt memberi cobaan kecuali kita bisa menyelesaikannya. Ketika seseorang diberi Allah sebuah cobaan, kesulitan atau masalah dalam hidupnya, maka itu artinya Allah percaya bahwa ia bisa menyelesaikan masalah atau kesulitan tersebut.


_"""Jika Allah saja percaya bahwa kita bisa melalui berbagai kesulitan yang datang, lalu mengapa kita dengan mudah mengatakan bahwa kita tidak bisa menghadapinya, ini terlalu sulit. Jangan langsung kita berburuk sangka dan mengeluhkan kepada Allah Swt, kemudian tidak mau berusaha menghadapi masalah tersebut.


__"" Cobaan juga sebenarnya adalah sarana bagi kita untuk mengenal siapa kita. Seringkali kita lupa dan tidak mengenal siapa diri kita, sampai Allah Swt mendatangkan permasalahan dan kesulitan kepada kita.


_"" Ingatlah pula, bahwa segala sesuatu yang datang dari Allah swt pasti adalah hal yang kita butuhkan. Imam Ali As berkata bahwa Allah tidak pernah mengabulkan apa yang diminta, tetapi akan memberi apa yang dibutuhkan oleh hamba-Nya. Mungkin saja, apa yang kita minta kepada Allah adalah buruk atau tidak kita butuhkan dalam hidup. Atau mungkin jika dikabulkan akan menimbulkan mudhorot bagi kita.


Oleh karena itu, tetaplah berbaik sangka kepada Allah Swt dan jangan gantungkan harapan kepada selain-Nya.


((2))  Jangan sekali-kali memberi celah untuk berbuat dosa .


_"" Jika kita mengetahui sesuatu itu dosa, maka sebisa mungkin kita menghindari perbuatan itu. Menjaga diri dari perbuatan dosa memang tidak mudah. Oleh karena itu, mensucikan diri disebut sebagai jihad akbar atau perjuangan yang paling besar.


_""" Lalu apakah mungkin kita menghindar dari dosa? Tentu saja bisa !!

Jangan sampai karena tekanan masalah kehidupan membuat kita berbuat dosa.

 Tidak mungkin Allah Swt memerintahkan sesuatu kepada manusia, sedangkan manusia tidak bisa melakukannya.


Pelajari dan kenali orang-orang yang telah berhasil dalam perjuangan ini. Belajarlah dari perjuangan mereka dalam mensucikan diri. jangan malah kita mengatakan, “Dia bisa melakukannya, namun saya tidak bisa. Saya tidak sehebat dia.” itu ungkapan yang salah , Seharusnya kita mengatakan, “Jika dia bisa lulus dalam ujian ini, mengapa saya tidak bisa?”


_"" Mempelajari dan selalu memandang mereka akan menambah semangat dan keyakinan kita bahwa kita bisa menghadapi ujian tersebut. Sehingga kita tidak sekali-kali membuka jalan untuk melakukan perbuatan dosa.


Salah satu contohnya adalah orang kaya. Manusia, ketika semakin kaya ia justru menambah tingkat kebutuhannya. sehingga, bukannya merasa cukup dan bersyukur, ia malah terus berusaha memperkaya diri. Padahal, apakah benar bahwa sumber kebahagiaan adalah kekayaan?


_"" Sesungguhnya orang yang paling bahagia adalah orang yang selalu bersama dengan Allah dan Rasulullah Saw , meskipun ia adalah orang miskin. Karena, kebahagiaan tidak terukur dari berapa banyak harta yang kita miliki di dunia. Jika orang yang paling bahagia adalah orang kaya, maka seharusnya Rasulullah Saw, sebagai manusia yang dicintai Allah Swt adalah orang kaya. Namun, Rasulullah Saw adalah pribadi yang hidup dalam kesederhanaan. Tak jarang Rasulullah Saw tidak makan selama beberapa hari.


((3)). Janganlah malu untuk mengatakan tidak tahu.


_"" Terkadang seseorang yang telah dianggap lebih pandai dalam masyarakat akan merasa “gengsi” jika tidak mampu menjawab pertanyaan yang diajukan kepadanya.


Namun, bukan begitu cara yang dianjurkan oleh Nabi Saw dan Ahululbait As. Jika seseorang menanyakan sesuatu kepada Anda, namun Anda tidak mengetahui jawabannya, jangan malu untuk mengatakan bahwa Anda tidak mengetahuinya. Ingatlah bahwa hanya Allah Yang Maha mengetahui. Alah tidak memberi pengetahuan kepada manusia kecuali sedikit. Oleh karena itu, tidak seharusnya kita merasa paling pandai dan tidak mau mengakui ketidak-tahuan kita akan sesuatu.


((4)). Jika tidak tahu, maka carilah jawaban atas ketidaktahuanmu.


._"" Jika kita mengetahui bahwa ada pertanyaan yang tidak mampu kita jawab, maka kajilah pertanyaan tersebut agar kita menemukan jawaban dari pertanyaan tersebut.Kemudian jika kita memiliki kesempatan, sampaikan jawaban tersebut kepada orang yang tadi bertanya kepada kita.


Ada hadis yang mengatakan bahwa sesungguhnya orang yang paling bodoh adalah orang yang paling merasa pandai.


((5)). Hendaklah kamu memupuk kesabaran dan istiqomah


_"" Sabar adalah kekuatan. Sabar bukan berdiam diri dan menyerah pada keadaan. Sabar juga memiliki makna menahan diri untuk tidak melakukan larangan Allah Swt.


Sedangkan istiqomah adalah berpegang teguh pada apa yang kita yakini kebenarannya. Mengetahui sesuatu itu benar menurut Allah Swt tidaklah cukup. Kita harus mengamalkannnya. Namun hal ini belum cukup. Pasti ada orang-orang yang tidak suka dengan apa yang kita lakukan.


_"" Selain itu, ingatlah bahwa kita sebagai muslimin memiliki musuh yang senantiasa berusaha menjauhkan kita dari Allah Swt. Dan diperlukan sifat istiqomah dalam keadaan semacam ini. Yakni, kita tidak takut dengan hadangan dan godaan musuh yang akan menghancurkan keyakinan kita tersebut.


    Belajarlah dari orang yang terbaik dan terpilih yang  tidak pernah takut menghadapi musuh,,kesulitan hidup dan selalu ridha dengan pemberian Allah Swt , yaitu Rasulullah Saw dan Keluarganya

0 comments:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More