Kamis, 23 Maret 2023

Bisnis Intelegent termasuk Cara Kerja, Fungsi dan Manfaatnya

 


www.jurnal.id-Bisnis intelegent atau Business Intelegent sangat diperlukan ketika kita ingin menjadi pengusaha yang sukses dengan cara cerdas.

Untuk itu, pada kesempatan saat ini kita akan beda tentang apa itu business intelegent dari cara kerja, fungsi dan manfaatnya untuk usaha dan bisnis kita.

Dalam dunia bisnis di era teknologi modern saat ini, istilah bisnis intelegent atau BI jadi semakin sering digunakan. Akan tetapi, sebenarnya apa ya yang dimaksud dengan bisnis intelegent, dan apa manfaatnya bagi perusahaan Anda?

Pengertian bisnis intelegent (BI)
Membahas soal definisi bisnis intelegent, istilah yang satu ini bisa dibilang sebagai istilah yang tidak perlu penjelasan panjang-lebar. Sebab, Anda tentu sudah tahu apa arti dari kata ‘business’ alias bisnis, dan ‘intelligence’ alias kecerdasan, kan?

Akan tetapi, sebenarnya definisinya tidak segamblang “kecerdasan bisnis” atau “smart business” atau pengertian-pengertian lain yang ditarik sebatas dari pendefinisian kedua kata di atas. Kalau begitu, apa definisi dari bisnis intelegent?

Mengacu pada laman Google Cloud, bisnis intelegent merupakan proses penggunaan kekuatan orang-orang dan teknologi untuk mengumpulkan dan menganalisis data untuk dipergunakan oleh organisasi dalam proses pembuatan keputusan strategik dan harian.

Sedangkan menurut Search Business Analytics, bisnis intelegent merupakan proses yang didorong oleh teknologi untuk menganalisis data dan menyajikan informasi yang dapat ditindak (actionable information), yang membantu para eksekutif, manajer, dan karyawan membuat keputusan bisnis yang tepat.

Sebagai bagian dari proses bisnis intelegent, organisasi (perusahaan) akan mengumpulkan data dari sistem IT internal maupun sumber-sumber eksternal.

Kemudian perusahaan akan mempersiapkan data untuk analisis bisnis, menjalankan query terhadap data tersebut, dan kemudian membuat visualisasi data.

Dengan demikian, proses yang dijalankan melibatkan pengumpulan data ke dalam data warehouse maupun gudang penyimpanan data lainnya.

Selanjutnya, perusahaan akan menggunakan alat khusus untuk menganalisis data tersebut. Contoh data yang dimaksud misalnya kebiasaan belanja online pelanggan, biaya operasional bisnis, maupun informasi penjualan.



Dilansir dari The Enterprisers Project, inti dari bisnis intelegent adalah proses untuk mengambil data mentah yang tidak bisa dipahami oleh sebagian besar orang, dan kemudian mengolahnya dengan mengubah data mentah menjadi informasi yang terpahami agar pengguna data bisa menjalankan pekerjaannya dengan baik.

Tujuan utama dari BI adalah untuk mendorong keputusan bisnis yang lebih baik dan berkualitas.

Dengan begitu, perusahaan pun dapat meningkatkan pendapatannya, meningkatkan efisiensi operasional usaha, hingga meraih keunggulan kompetitif di tengah persaingan pasar.

Dan untuk mencapai tujuan tersebut, BI mempergunakan serangkaian analisis yang dikombinasikan sesuai tujuan dan kebutuhan penggunaannya, alat manajemen data serta pelaporan data, beserta beragam metodologi untuk mengelola dan menganalisis data.

Bisnis Intelegent (Business Intelligence)
Seperti Apa Cara Kerja bisnis intelegent?
Di dalam sebuah arsitektur bisnis intelegent, Anda tak hanya bisa menemukan perangkat lunak (software) bisnis intelegent saja.

Data bisnis intelegent umumnya disimpan di dalam data warehouse yang dibuat untuk seluruh perusahaan, maupun dalam ruang-ruang lebih kecil yang mengandung bagian-bagian dari informasi bisnis, misalnya untuk masing-masing divisi atau unit bisnis.

Akan tetapi, semua bagian tersebut terkait dengan data warehouse perusahaan secara keseluruhan.

Data ini bisa jadi berupa informasi historis maupun data real-time, yang semuanya dikumpulkan dari sistem sumber begitu data tersebut dihasilkan.

Oleh karenanya, alat-alat dalam BI dapat menunjang proses pembuatan keputusan strategis maupun taktis (harian).

Data-data mentah yang dikumpulkan dari berbagai sistem sumber perlu diintegrasikan terlebih dahulu, serta dikonsolidasi (digabungkan) dan dibersihkan dengan menggunakan alat integrasi data dan alat manajemen kualitas data.

Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa para penggunanya memperoleh informasi yang akurat dan konsisten dalam proses analisis bisnis.

Proses bisnis intelegent
Secara garis besar, proses melibatkan langkah-langkah berikut ini:

Langkah 1: Integrasi data dari sistem-sistem sumber ke dalam data warehouse atau gudang penyimpanan data lainnya.
Langkah 2: Persiapan data ke dalam model-model data analisis untuk kebutuhan analisis.
Langkah 3: Penerapan query analitis terhadap data oleh analis bisnis intelegent maupun analis bisnis profesional.
Langkah 4: Pembuatan visualisasi data, dashboard, laporan, dan sebagainya menggunakan hasil query.
Langkah 5: Penggunaan informasi untuk pembuatan keputusan dan perencanaan strategik perusahaan.
Sebelumnya, seluruh alat BI hanya dipergunakan oleh para spesialis BI dan IT profesional. Akan tetapi, seiring dengan perkembangan teknologi, saat ini sudah ada banyak platform bisnis intelegent dengan alat-alat yang lengkap dan dapat dipergunakan oleh para analis bisnis, eksekutif, maupun karyawan.

Bahkan, bisnis UMKM pun bisa mempergunakan platformini untuk mendapatkan data, membuat visualisasi data, maupun mendesain dashboard sesuai kebutuhan.

Program ini seringkali melibatkan berbagai bentuk analisis tingkat lanjut. Misalnya data mining, text mining, analisis statistik, analisis big data, maupun analisis prediktif. Salah satu contoh paling umum adalah analisis what-if untuk berbagai skenario bisnis.

The Enterprisers Project menegaskan bahwa platform ini tak sekadar menyajikan data dalam spreadsheet, tapi juga menyediakan visualisasi untuk segala data yang dibutuhkan perusahaan dalam analisis bisnis dan pembuatan keputusan.

Perbedaan bisnis intelegent dan Business Analytics?
Satu hal yang barangkali sering Anda perhatikan terkait dengan BI adalah kemiripannya dengan business analytics atau analisis bisnis.

Menurut CIO, BI bersifat lebih deskriptif. Artinya, bisnis intelegent memberitahu Anda apa yang sedang terjadi sekarang, maupun apa yang terjadi di masa lalu sampai akhirnya perusahaan berada pada kondisi saat ini.

Sementara itu, analisis bisnis merupakan istilah umum untuk teknik analisis data yang bersifat prediktif. Artinya, analisis bisnis akan memberitahu Anda apa yang seharusnya Anda lakukan untuk mendapatkan hasil yang lebih baik.

Akan tetapi, perbedaan di antara keduanya tak hanya sebatas dengan sifat deskriptif maupun prediktif, tapi juga mengenai untuk siapa BI ditujukan.

Menurut penjelasan dari Stitch Data yang dilansir dari laman CIO, bisnis intelegent berupaya untuk menyajikan gambar tangkap (snapshot) mengenai kondisi terkini perusahaan.

Sementara itu, analisis bisnis menghasilkan prediksi dan saran, yang membutuhkan jasa pakar data science untuk menganalisis dan menginterpretasikan data yang dipergunakan. Oleh karenanya, salah satu tujuan dari BI adalah menghasilkan data hingga laporan yang bisa dipahami dengan mudah, bahkan oleh para pengguna akhir yang non-teknis sekalipun.

Apa pentingnya bisnis intelegent?
Setelah memahami apa itu BI, sekarang saatnya untuk terjun lebih jauh ke dalam pertanyaan terkait ini yang barangkali dirasakan oleh para pelaku bisnis seperti Anda: “Mengapa perusahaan membutuhkan bisnis intelegent?”

Untuk menjawab pertanyaan tersebut, artinya Anda perlu memahami the “why”. Dan menjawab pertanyaan tersebut sangat penting bagi internal perusahaan, terutama karena implementasi bisnis intelegent tentu membutuhkan financial resource yang dibahas dalam tahap penganggaran.

Alasan lainnya adalah karena ada kemungkinan ditentangnya penggunaan atau adopsi ilmu ini dalam perusahaan.

Secara fundamental, pentingnya BI menurut The Enterprisers Project dapat dirangkum sebagai berikut: bisnis intelegent merupakan praktik pembuatan keputusan berbasis data menjadi sebuah kenyataan.

Data, aliran kerja, dan kolaborasi adalah aspek-aspek bisnis yang saling bersinggungan dan berpotongan, terlepas dari divisi maupun isu yang diangkat seperti rantai pasokan, penentuan lini produk yang jadi fokus, dan sebagainya.

Dan dalam pembuatan keputusan intuisi sama sekali lemah tanpa adanya insight atau wawasan berbasis data.

Tak hanya itu saja, BI juga sangat cocok dengan situasi bisnis saat ini, di mana transformasi digital terjadi di segala lini dan aspek. Oleh karena itu, BI memiliki nilai lebih banyak untuk kelangsungan bisnis kedepannya, mengingat perkembangan ekosistem digital yang semakin meluas.

Ekosistem digital ini mendorong terciptanya lingkungan kolaboratif, yang menghasilkan insight yang lebih bermakna bagi para konsumen akhir.

Bisnis Intelegent (Business Intelligence)
Dilansir dari The Enterprisers Project, ini dia 4 alasan pentingnya bisnis intelegent.

1. Mendorong pembuatan keputusan yang cepat.
Pembuatan keputusan yang berdasarkan data tidak sepenuhnya menunjukkan salah satu makna penting di dalamnya, di mana orang-orang paling menginginkan keputusan yang diambil dengan cepat. Dan bahkan keputusan bisnis saat ini dituntut agar bisa dibuat dalam kecepatan yang sama atau mendekati kecepatan proses produksi data.

Berkat adanya perkembangan teknologi, data saat ini dapat diproduksi dengan begitu cepat dan dalam volume yang sangat besar. Karena itu, metode analisis manual dan tradisional jelas mustahil untuk menanganinya. Apalagi, metode manual juga rentan akan resiko human error.

Kemampuan perusahaan untuk bertindak berdasarkan insight dengan lebih cepat membuat bisnis mampu untuk mengidentifikasi tren internal dan mengatasi inefisiensi dengan segera. Dengan begitu, dampak negatifnya bisa dicegah sedini mungkin.

2. Mengolah data yang berlimpah ke dalam bentuk yang terpakai.
Dalam dunia bisnis, memang pengalaman dan insting masih relevan digunakan untuk pembuatan keputusan bisnis. Akan tetapi, terkadang apa yang dimaksud sebagai insting tidak ada bedanya dengan tebakan asal. Padahal, keputusan bisnis tidak bisa dibuat secara sembarangan, apalagi keputusan strategis.

Di sinilah bisnis intelegent dapat memainkan peran besar yang vital. Sebab, adanya bisnis intelegent dapat membuat informasi tersedia dengan segera bagi mereka yang membutuhkan informasi tersebut untuk menjalankan pekerjaannya, terlepas dari level jabatannya dalam perusahaan.

Sementara itu, informasi yang bisa dikumpulkan oleh perusahaan sangat besar jumlahnya, bahkan bisa dibilang terlalu besar. Dan dalam bentuk data mentah, tak jarang informasi tersebut jadi tidak bisa dipahami atau dibaca.

Terlebih dengan kehadiran big data, di mana ukuran informasi (data) yang dikumpulkan rasanya terus bertambah dari hari ke hari.

Sebagai solusi, bisnis intelegent didesain dengan alat dan platform yang sangat menekankan visualisasi dan penggunaan dashboard sebagai UI/UX utamanya.

Dan apabila BI dieksekusi dengan benar, informasi akan tersaji dalam bentuk yang terpakai sehingga para penggunanya bisa menggunakan data dan informasi dengan mudah.

Hal ini juga berkaitan erat dengan kecepatan pembuatan keputusan. Karena apa yang dulu menjadi proses pelaporan yang makan banyak waktu dan tenaga sekarang bisa dilakukan secara terus-menerus.

3. Memberikan kegunaan dan manfaat yang spesifik berdasarkan industri.
Terlepas dari fakta bahwa bisnis intelegent dapat digunakan oleh perusahaan dengan segala ukuran dan bidang, BI sendiri bukanlah solusi “satu untuk semua”. Sebab, setiap perusahaan bisa menyesuaikannya dengan kebutuhan, industri, dan bisnisnya masing-masing.

Oleh karenanya, manfaat dari bisnis intelegent juga bisa sangat bervariasi berdasarkan industrinya, maupun berdasarkan usahanya itu sendiri.

Sebagai contoh, bisnis distributor makanan dapat mempergunakan alat bisnis intelegent untuk mendapatkan insight tentang rantai pasokannya – persediaan, tren permintaan dan penawaran, status pesanan, dan sebagainya.

Jenis data seperti ini tak hanya bermanfaat untuk menyelaraskan operasional gudang, tapi juga dapat digunakan tim sales atau marketing untuk berkomunikasi dengan konsumen yang ada maupun konsumen potensial.

4. Terus berkembang dengan teknologi kecerdasan, terutama AI.
BI dan AI (artificial intelligence atau kecerdasan buatan) tidak berdiri sendiri-sendiri. Justru keduanya sangat berkaitan satu sama lain.

Ketika keduanya dijalankan secara beriringan, AI bisa meningkatkan kemampuan analisis perusahaan melebihi dari apa yang selama ini bisnis intelegent bisa lakukan.

Sebagai contoh, AI dapat membuat proses analisis data jadi otomatis, menghasilkan visualisasi bersamaan dengan insight prediktif maupun diagnostik, dan sebagainya.

Singkatnya, insight yang dihasilkan dapat menjelaskan kunci-kunci penting yang berdampak pada performa bisnis dan memprediksi tren masa depan, yang berarti mampu menjelaskan apa yang sedang terjadi dan mengapa.

Perpaduan antara keduanya bisa menjadikan lebih banyak proses agar dapat dilakukan secara otomatis. Misalnya keseluruhan proses analisis bisnis untuk mengurangi keterlibatan manusia, terutama dalam tugas-tugas yang cenderung menyita waktu dan tenaga.

Apa Saja Manfaat dari bisnis intelegent?
Sekarang, Anda sudah mendapatkan gambaran yang lebih jelas dan mendetail mengenai alasan mengapa BI dipandang penting dalam bisnis. Apalagi di era modern saat ini, di mana teknologi memainkan peran yang luar biasa vital dalam mempengaruhi lingkungan bisnis.

Dan untuk memperdalam pemahaman Anda mengenai pentingnya BI dalam aktivitas perusahaan – termasuk analisis bisnis – mari kita kenali apa saja manfaat yang bisa Anda rasakan dengan mengimplementasikan BI ke dalam perusahaan Anda.

Ini dia 3 manfaat utama penerapan bisnis intelegent, seperti yang dilansir dari laman resmi Google Cloud:

1. Dapat mempergunakan data dengan lebih baik untuk memahami performa bisnis.

Peran dari BI adalah untuk meningkatkan performa keseluruhan sebuah perusahaan. Dengan alat BI yang modern, perusahaan Anda pun akan dapat memahami apa yang terjadi, alasannya (mengapa), dan apa yang perlu terjadi untuk mengoptimalkan operasional bisnis agar jadi lebih baik.

2. Mengambil langkah-langkah yang dapat ditindak sebagai respon terhadap indikator performa kunci.

Dengan menggunakan BI, perusahaan Anda akan mampu untuk menganalisis data secara berkelanjutan dan menentukan tindakan-tindakan apa saja yang dapat mempengaruhi performa bisnis, baik itu dalam jangka pendek maupun jangka panjang.

Data yang dianalisis akan dapat mengungkapkan pola beserta tren penting dalam seluruh bidang perusahaan – penjualan, produksi, layanan pelanggan, pemasaran, dan lain sebagainya.

3. Menemukan peluang untuk membuka lini bisnis baru.

Dengan mengimplementasikan BI, perusahaan Anda akan dapat menginformasikan keputusan-keputusan bisnis ke segala level atau tingkatan. Dengan begitu, karyawan akan dapat beradaptasi dengan cepat mengikuti perubahan kondisi bisnis.

Salah satunya adalah dengan menentukan lini produk baru, menjaring pelanggan baru lewat rencana pemasaran yang terarah, dan mengoptimalkan channel-channel penjualan.


0 comments:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More