Kamis, 23 Maret 2023

Juwaibar dan Zulfa'

 


     Adalah Juwaibar,seorang laki-laki bertubuh pendek,buruk,miskin dan sangat hitam. Juwaibar yang penduduk Yamamah itu datang kepada Rosululloh Saw.untuk masuk Islam. Setelah memeluk Islam iapun menjadi muslim yang baik. Rosululloh menganggapnya sebagai tamu. Beliau memenuhi kebutuhan-kebutuhannya,memberinya satu sha' kurma dan pakaian,menyuruhnya tinggal di masjid dan tidur di sana di malam hari. Juwaibarpun tinggal di sana bersama orang-orang asing yang masuk Islam. Orang-orang itu makin lama makin bertambah banyak sehingga masjid semakin terasa sempit. Hal itu berlangsung sampai Alloh memerintahkan Nabi-Nya agar mensucikan masjidnya dan mengeluarkan orang-orang yang tidur di sana di malam hari.

     Setelah itu Rosululloh memerintahkan kaum Muslimin membangun sebuah bangsal besar,semacam balai penampungan yang dikenal dengan balai penampungan "As-Suffah". Di situlah kemudian orang-orang asing dan orang-orang miskin tinggal dan berkumpul siang dan malam. Mereka semua memperoleh roti ,kurma dan gandum ; mendapatkan simpati dan perlindungan dari Rosululloh,dan dari kaum Muslimin seluruhnya.

     Suatu ketika Rosululloh memperhatikan Juwaibar dan berkata kepadanya :  "Hai Juwaibar. Jika engkau beristri ,itu akan lebih baik bagimu,karena itu berarti engkau memelihara kesucian kemaluanmu. Di samping itu istrimu akan membantu dunia dan akhiratmu."

     Juwaibar berkata : "Wahai Rosululloh . Demi Alloh aku tidak punya harta, kegantengan dan kelebihan keluarga. Wanita mana yang mau kawin denganku?"kata Juwaibar kepada Rosululloh.

        "Hai Juwaibar. Sesungguhnya dengan Islam Alloh merendahkan orang yang terhormat di masa jahiliyah, dan memuliakan serta mengangkat derajat orang yang di masa jahiliyah dianggap hina. Dengan Islam ini pula Alloh menghapuskan seluruh kebanggaan, keangkuhan dan kemegahan jahiliyah. Manusia seluruhnya, yang putih, yang hitam, yang Quraysy, yang Arab dan yang 'Ajam,adalah dari Adam. Adam diciptakan Alloh dari tanah. Orang yang paling dicintai Alloh di hari kiamat ialah yang paling taat dan paling takwa kepadaNya. Hai Juwaibar. sungguh ,sampai sekarang aku tak melihat orang Muslim pun yang lebih tinggi dari padamu kecuali yang lebih taat dan taqwa kepada Alloh dari pada engkau."  

     Kemudian Rosululloh melanjutkan :    "Datanglah hai Juwaibar kepada Ziyad bin Labid. Dia orang paling terpandang dan pemuka bani Bayadhah, salah satu kabilah Anshor. Katakan kepadanya :   _'Rosululloh mengutusku kepada Anda, dan beliau meminta agar Anda mengawinkan aku dengan putri Anda yang bernama Zulfa' '.

     Berangkatlah Juwaibar dengan pesan dari Rosululloh itu kepada Ziyad bin Labid yang kebetulan ada di rumah bersama orang-orang dari kaumnya. Setelah memberi salam ,Juwaibar masuk seraya berkata : "Wahai Ziyad, aku diutus oleh Rosululloh kepada Anda membawa pesan sehubungan dengan urusanku. Apakah sebaiknya aku menyampaikannya secara terbuka di sini, ataukah aku harus mengatakannya sendirian kepada Anda ?"

     "Ungkapkanlah secara terbuka, karena hal itu merupakan suatu kehormatan dan kebanggaan bagiku," jawab Ziyad bin Labid bersemangat.

     Juwaibar kemudian berkata : "Rosululloh berpesan kepada Anda agar Anda mengawinkan aku dengan puteri Anda yang bernama Zulfa' ."

     Apakah Rosululloh mengutusmu kepadaku hanya untuk itu?"tanya Ziyad keheranan.

     "Benar. Aku tidak mungkin berbohong tentang Rosululloh",jawab Juwaibar.

     Ziyad berkata :"Kami tidak mengawinkan putri kami kecuali dengan laki-laki yang se-kufu dari kalangan Anshor. Pergilah hai Juwaibar sampai aku menjumpai Rosululloh untuk menyatakan keberatanku" tandas Ziyad lebih lanjut.

     Juwaibarpun meninggalkan Ziyad sambil bergumam sendirian : "Demi Alloh. bukan untuk ini Al-Quran diturunkan, dan kenabian Muhammad diumumkan."

     Perkataan Juwaibar itu rupanya terdengar oleh Zulfa' binti Ziyad yang kemudian cepat-cepat memanggil ayahnya dan bertanya :"Apa yang ayah katakan kepada Juwaibar sehingga ia tampak murung?"

     Ziyad menjawab : "Dia mengatakan bahwa Rosululloh mengutusnya kepadaku dan berpesan agar aku mengawinkan dia denganmu."

     "Demi Alloh, Juwaibar tidak mungkin berbohong dengan kedatangannya. Utuslah seseorang menjemputnya kembali,"ucap Zulfa' kepada ayahnya.

     Maka dituslah seseorang menjemput Juwaibar. Setelah Juwaibar datang ,Ziyad berkata kepadanya :"Selamat atas kamu wahai Juwaibar. Tunggulah dan tenanglah sampai aku kembali lagi kepadamu."

     Kemudian Ziyad menjumpai Rosululloh Saw.dan berkata kepada beliau :"Wahai Rosululloh, Juwaibar datang kepadaku membawa pesan dari Tuan agar aku mengawinkannya dengan putriku. Aku belum memberi keputusan karena aku merasa perlu menjumpai Tuan dan karena kami tidak mengawinkan putri kami kecuali dengan yang se-kufu dari kalangan Anshor sendiri."

     Setelah memandang Ziyad,kemudian Rosululloh berkata :  " Wahai Ziyad,ketahuilah,bahwa Juwaibar seorang Mukmin. Seorang Mukmin se-kufu dengan Mukminah. Maka kawinkanlah dan jangan membencinya."

     Mendengar itu Ziyad menemui Juwaibar,membawanya kepada kaumnya dan mengawinkannya menurut sunnah Alloh dan Rosul-Nya serta menjamin penghidupannya.

     Sementara Ziyad mempersiapkan putrinya,kaumnya bertanya kepada Juwaibar :"Apakah engkau mempunyai rumah? Katakanlah agar kami dapat membawa Zulfa' kepadamu."

     Juwaibar menjawab :"Demi Alloh aku tidak punya rumah".

     Maka dipersiapkan sebuah rumah,dilengkapi dengan kasur beserta perabot lain dan pakaian. Masuklah Zulfa' ke rumah itu bersama Juwaibar. Ketika Juwaibar memandangi Zulfa' dan memandangi nikmat yang dianugerahkan Alloh kepadanya, dia tertegun ,kemudian berdiri di pojok rumah untuk ruku',sujud dan membaca Al-Quran sampai terbit fajar. Ketika azan berkumandang, dia dan istrinya pergi ke masjid untuk menunaikan sholat. Zulfa' pun ditanya orang: "Apakah dia telah menyentuhmu ?"

     "Dia hanya membaca Al-Quran, ruku', dan sujud sampai terdengar azan, lalu pergi ke masjid," jawab Zulfa'

     Demikian pula keadaannya pada hari kedua dan ketiga. Pada hari ketiga itulah keadaan Juwaibar dilaporkan kepada Ziyad, dan karena itu Ziyad kemudian pergi menjumpai Rosululloh unruk menceritakan keadaan Juwaibar.

     Maka Rosululloh menemui Juwaibar kemudian bertanya : "Apakah engkau tidak menyenangi wanita?

     "Apakah aku tidak jantan, maksud Anda? Aku bernafsu sekali kepada wanita, wahai Rosululloh," jawab Juwaibar kepada Nabi.

    "Tetapi yang aku dengar tidak seperti yang kau sifatkan pada dirimu itu, padahal orang-orang telah menyediakan rumah ,kasur dan perabot lain," kata Nabi lagi.

    "Wahai Rosululloh. Aku memasuki rumah yang luas ,melihat kasur dan perabot, lalu dihadapkan kepadaku seorang wanita cantik. Aku jadi teringat  kepada keadaanku yang orang asing, G: berkebutuhan, hina dan miskin. Jika Alloh menguasakan aku atas semua itu ,maka aku ingin mensyukuri semua anugerah-Nya itu dan ber- taqorrub kepada-Nya dengan rasa syukur yang sebenarnya. Untuk itu aku sholat di malam hari dan berpuasa di siang hari. Itu aku lakukan  tiga hari tiga malam. Malam ini aku akan menjadikan Zulfa' dan semua orang rela." kata Juwaibar. Kemudian Rosululloh mengutus seseorang kepada Ziyad untuk memberitahukan apa yang dikatakan Juwaibar tersebut.

     Dan memang benar ,Juwaibar membuktikan pernyataannya dan memenuhi janjinya. Bersama istrinya ia hidup bahagia, harmonis dan tenteram. Ketika Rosululloh keluar untuk suatu peperangan, ia ikut serta, dan ia di sana akhirnya gugur sebagai syahid. Tidak ada wanita Anshor yang lebih utama dari pada Zulfa' dalam hal mencintai manusia dan pengorbanannya kepada harta benda.

0 comments:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More