Buya Hamka, dengan gaya bahasanya yang indah, pernah menulis beberapa renungan dalam buku "Lembaga Budi". Salah satunya, begini :
Banyak guru agama dan orang tua yang gagal dan mengeluh karena kegagalannya. Nasehat dan pelajaran agama yang diberikannya tidak segera diterima oleh orang banyak atau keluarganya.
"Apakah muasal penyebabnya ?"
Ialah karena ia mendahulukan Nadzir daripada Basyir (mendahulukan ancaman daripada bujukan). Mendahulukan Usran daripada Yusran (mendahulukan yang sukar daripada yang mudah). Dia menghardik, mengusir, menghujat. Bukan meramgkul dan mengumpulkan. Dan ketika ia gagal, pihak lain pula yang disalahkannya.
0 comments:
Posting Komentar