Minggu, 30 April 2023

Letak Gua Ashabul Kahfi Masih Menjadi Kontroversi


FAKTA ILMIAH TIDURNYA PEMUDA ASHABUL KAHFI

Letak Gua Ashabul Kahfi masih menjadi kontroversi. Ratusan penelitian telah dilakukan dan setidaknya ada beberapa lokasi di seluruh dunia yang diklaim sebagai situs Gua Ashabul Kahfi. 

Quraish Shibab mengutip Alamah Thabathaba’I yang menyebut lima tempat di mana terdapat gua yang diduga orang sebagai Gua Ashaba Al-Kahfi.

Pertama, di Episus atau Epsus, satu kota tua di Turki, sekitar 73 km dari kota Izmir dan berada di suatu gunung di desa Ayasuluk. 

Gua ini berukuran sekitar satu kilometer. Keyakinan gua Ashabul Kahfi ada di Ephesus Turki, didukung banyak ulama Islam, seperti At-Tabari, Al-Baidlawi, An-Nasafi, Jalalain, At-Tibyan serta Fakhruddin Ar-Razi. 

Mereka mengatakan, nama lain dari Ephesus adalah Tarsus (Turki). 


Kedua, gua di Qasium dekat kota ash-Shalihiyyah di Damaskus.


Ketiga, gua al-Batra’ di Palestina.


Keempat, gua yang katanya ditemukan di salah satu wilayah di Skandinavia. 

Konon di sana ditemukan tujuh mayat manusia yang tidak rusak bercirikan orang-orang Romawi dan diduga merekalah Ashāba Al-Kahfi.


Kelima, Gua Rajib, yang berlokasi sekitar delapan kilometer dari kota Amman, ibukota Kerajaan Jordania, di satu desa bernama Rajib. Di Yordania inilah lokasi yang paling mendekati ciri-ciri yang sesuai dikisahkan dalam al-Quran. 

Kondisi Ar-Raqim memiliki kesesuaikan dengan penjelasan mengenai Gua Ashabul Kahfi dalam Alquran. Ruang di dalam gua tidak terlalu besar tapi cukup tinggi. Pada bagian atas gua juga terdapat sebuah lubang yang berfungsi sebagai ventilasi sekaligus jalan masuknya cahaya.

Seorang pakar geologi, Nazim Al Kailani, mengatakan dalam penelitiannya, bahwa tanah gua dan lokasi Gunung Raqim (letak gua Kahfi) itu sangat berperan penting dalam menjaga keutuhan kondisi tubuh para penghuni gua. 

Sebab, tanah di situ mengandung karbohidrat, kalsium, dan magnesium serta tumbuhan dan hewan yang jenuh dengan radium.

Material tersebut terdapat dalam unsur logam uraniumyang berkilau dan menghasilkan sinar alfa, beta, dan gamma. Jenis-jenis sinar itulah yang mampu mensterilkan dan menjaga kualitas kondisi daging dan tumbuhan dari kebusukan. 

Al Kailani meyakini bahwa material tanah itulah yang membantu menjaga kondisi jasad para pemuda dari kerusakan selama lebih kurang tiga abad.

Kisah Ashabul Kahfi juga dikenal di kalangan Yahudi, dan tertulis di Injil. Dalam Kristen, The Seven Sleepers dianggap mitos, meski dulu sempat diadakan berbagai ritual untuk menghormati “7 santo”, para pemuda gua versi mereka. 

Nyata nya kisah di atas adalah sebuah fakta yang bisa dijelaskan secara ilmiah, bukan dongeng penghantar tidur.

Semua Sabda dan CiptaanNya memang penuh misteri.Memang terkadang serasa tak masuk di nalar manusia. Karena otak dan kemampuan kita memang terbatas.

:" Science without religion is lame, raligion without science is blind”; 

Ilmu pengetahuan tanpa agama niscaya lumpuh, agama tanpa ilmu pengetahuan akan buta". (Albert Einstein).

0 comments:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More