Salah satu ciri khas Lopa yang banyak diingat adalah mobil dinas resminya berupa Toyota Kijang tua. Pada suatu ketika, Lopa ingin membeli mobil baru dan meminta bantuan Jusuf Kalla (JK) yang ketika itu menjadi agen tunggal Toyota di kawasan Timur Indonesia.
JK lantas menawarinya Toyota Crown seharga Rp100 juta, tunggangan yang sepadan dengan pejabat sekelas Lopa. "Mahal sekali, ada yang murah?" jawaban Lopa ini membuat JK terkejut. JK kemudian menawarinya Toyota Cressida dengan harga Rp60 juta, itu pun masih ditolak Lopa karena kemahalan.
Akhirnya JK malah ingin menghadiahi Lopa sebuah sedan Corona seharga Rp30 juta. "Tidak usah bicara harga, Bapak kan perlu mobil. Jangan khawatir, saya tidak ada hubungan bisnis dengan lembaga pemasyarakatan. Saya kirim mobil itu besok ke Jakarta," kata JK.
Lopa masih juga menolak, bahkan dia menaikkan harganya. Sementara JK sebagai penjual, malah menurunkan harganya hingga Rp5 juta saja. Sebuah tawar menawar aneh yang tidak akan ditemui di mana pun. Akhirnya, JK menyerah dan sepakat menjual mobil itu Rp25 juta kepada Lopa dengan cara dikredit.
Adegan di atas menunjukkan bahwa Lopa sangat anti dengan pemberian atau gratifikasi. Pernah suatu kali, pengusaha kenalannya menitipkan amplop tebal berisi USD10 ribu untuk membantu perekonomian Lopa. Pengusaha itu tidak tersangkut kasus apa-apa, pemberian tersebut murni hanya ingin membantu. Lopa menolaknya mentah-mentah.
"Tak usahlah, kita berteman saja, ini tidak perlu," kata Lopa.
Etos kerja Baharuddin Lopa tidak usah diragukan lagi. Di usia 66 tahun, Baharuddin Lopa masih bekerja keras. Setiap hari, dia masuk kerja pukul 08.00 dan pulang ke rumah pukul 16.00. Dia pulang hanya untuk tidur sore, lalu kembali ke kantor pada pukul 19.30 untuk bekerja hingga larut, kadang sampai pukul dua dini hari.
Integritas Lopa juga kokoh bak karang. Ketika menjabat Kepala Kejati Sulsel, mobil Lopa yang dibawa oleh supirnya diisikan bensin oleh seseorang. Mengetahui hal itu, dia memerintahkan supirnya menyedot keluar bensin tersebut dan mengembalikan kepada pemberinya.
0 comments:
Posting Komentar