Cemburu seringkali menghiasi panggung pernikahan. Perasaan ini terkadang membuat kehidupan rumah tangga lebih mempesona
ketika dimaknai sebagai perasaan cinta
kepada pasangan bukan sekedar cemburu buta yang lebih didominasi nafsu dan bisikan setan,
Cemburu yang berakhir indah ketika pasutri mampu mengelolanya dengan bijak, bukan api cemburu yang berakhir tragis dengan perceraian.
Rasulullah saw bersabda:
“Sesungguhnya kecemburuan itu ada yang
disukai Allah dan ada yang dibenci oleh-Nya.
Adapun kecemburuan yang disukai
adalah kecemburuan pada hal-hal yang pasti,
sedangkan yang dibenci oleh-Nya adalah kecemburuan pada hal-hal yang tidak pasti”
(HR. Ahmad dalam Musnadnya, An-Nasa`i
dan Ibnu Hibban dengan status hasan).
Cemburu dalam batas yang
normal adalah perkara yang wajar.
Bahkan cemburu itu perkata yang disyariatkan, bahkan lelaki yang tidak cemburu terhadap
istrinya diancam dengan ancaman yang keras.
Sabda Rasulullah saw
ثَلَاثَةٌ لَا يَدْخُلُونَ الْجَنَّةَ أَبَدًا : الدَّيُّوثُ وَالرَّجُلَةُ مِنَ النِّسَاءِ ،
وَمُدْمِنُ الْخَمْرِ ) ، قَالُوا : يَا رَسُولَ اللَّهِ أَمَّا مُدْمِنُ الْخَمْرِ فَقَدْ عَرَفْنَاهُ ، فَمَا الدَّيُّوثُ ؟ ، قَالَ : ( الَّذِي لَا يُبَالِي مَنْ دَخُلُ عَلَى أَهْلِهِ ) ، قُلْنَا : فَمَا الرَّجُلَةُ مِنْ النِّسَاءِ ؟ قَالَ : ( الَّتِي تَشَبَّهُ بِالرِّجَالِ) .
“Ada tiga orang yang tidak masuk surga:
ad dayyuts, wanita yang ar rajulah dan pecandu khamr”. Para sahabat bertanya: “wahai Rasulullah, adapun pecandu khamr kami sudah paham maksudnya, lalu apa makna ad dayyuts?”.
Nabi bersabda: “yaitu orang yang tidak peduli
siapa yang mendatangi anak-istrinya”.
Para sahabat bertanya lagi:
“Lalu apa wanita yang ar rajulah itu?”. Nabi menjawab: “Wanita yang menyerupai laki-laki”
(HR. Al Baihaqi dalam Syu’abul
Iman no.10800, Shahih At Targhib no. 2367).
Inti nya jadikan rasa cemburu itu
sebagai bumbu pernikahan bukan
pemantik perseteruan diantara pasutri.
Mengutip pandangan seorang ulama
bermadzhb hambali dalam buku
mendulang faidah dari lautan ilmu
Ibnul Qayyim menulis tentang cemburu
“Cemburu itu mempunyai batasan,
jika batasan ini dilanggar maka ia akan
berubah menjadi tuduhan dan persangkaan
yang buruk terhadap orang yang baik,
dan jika kurang dari batasan ini, maka ia akan berubah menjadi kelalaian dan kesembronoan”.
Seorang penyair berkata :
Alangkah indahnya cemburu
yang terjadi hanya sekali saja
Dan alangkah buruk cemburu
yang terjadi setiap waktu
Barangsiapa yang senantiasa
menuduh pasangannya
Dan senantiasa mencurigainya
berdasarkan dugaan semata
Maka ia rentan menggiring pasangannya
untuk melakukan apa yang dituduhkan
kepada dirinya secara terang-terangan.
(Al-Kharimi)
0 comments:
Posting Komentar