Minggu, 30 April 2023

Cemburu Itu Romantis



Cemburu seringkali menghiasi panggung pernikahan. Perasaan ini terkadang membuat kehidupan rumah tangga lebih mempesona 

ketika dimaknai sebagai perasaan cinta 

kepada pasangan bukan sekedar cemburu buta yang lebih didominasi nafsu dan bisikan setan, 

Cemburu yang berakhir indah ketika pasutri mampu mengelolanya dengan bijak, bukan api cemburu yang berakhir tragis dengan perceraian.

Rasulullah saw bersabda:

“Sesungguhnya kecemburuan itu ada yang 

disukai Allah dan ada yang dibenci oleh-Nya. 

Adapun kecemburuan yang disukai 

adalah kecemburuan pada hal-hal yang pasti, 

sedangkan yang dibenci oleh-Nya adalah kecemburuan pada hal-hal yang tidak pasti” 

(HR. Ahmad dalam Musnadnya, An-Nasa`i 

dan Ibnu Hibban dengan status hasan).

Cemburu dalam batas yang 

normal adalah perkara yang wajar. 

Bahkan cemburu itu perkata yang disyariatkan, bahkan lelaki yang tidak cemburu terhadap 

istrinya diancam dengan ancaman yang keras. 

Sabda Rasulullah saw

ثَلَاثَةٌ لَا يَدْخُلُونَ الْجَنَّةَ أَبَدًا : الدَّيُّوثُ وَالرَّجُلَةُ مِنَ النِّسَاءِ ،

 وَمُدْمِنُ الْخَمْرِ ) ، قَالُوا : يَا رَسُولَ اللَّهِ أَمَّا مُدْمِنُ الْخَمْرِ فَقَدْ عَرَفْنَاهُ ، فَمَا الدَّيُّوثُ ؟ ، قَالَ : ( الَّذِي لَا يُبَالِي مَنْ دَخُلُ عَلَى أَهْلِهِ ) ، قُلْنَا : فَمَا الرَّجُلَةُ مِنْ النِّسَاءِ ؟ قَالَ : ( الَّتِي تَشَبَّهُ بِالرِّجَالِ) .

“Ada tiga orang yang tidak masuk surga: 

ad dayyuts, wanita yang ar rajulah dan pecandu khamr”. Para sahabat bertanya: “wahai Rasulullah, adapun pecandu khamr kami sudah paham maksudnya, lalu apa makna ad dayyuts?”. 

Nabi bersabda: “yaitu orang yang tidak peduli 

siapa yang mendatangi anak-istrinya”. 

Para sahabat bertanya lagi: 

“Lalu apa wanita yang ar rajulah itu?”. Nabi menjawab: “Wanita yang menyerupai laki-laki” 

(HR. Al Baihaqi dalam Syu’abul 

Iman no.10800, Shahih At Targhib no. 2367).

Inti nya jadikan rasa cemburu itu 

sebagai bumbu pernikahan bukan 

pemantik perseteruan diantara pasutri. 

Mengutip pandangan seorang ulama 

bermadzhb hambali dalam buku 

mendulang faidah dari lautan ilmu 

Ibnul Qayyim menulis tentang cemburu

“Cemburu itu mempunyai batasan,

jika batasan ini dilanggar maka ia akan 

berubah menjadi tuduhan dan persangkaan 

yang buruk terhadap orang yang baik, 

dan jika kurang dari batasan ini, maka ia akan berubah menjadi kelalaian dan kesembronoan”.

Seorang penyair berkata :

Alangkah indahnya cemburu 

yang terjadi hanya sekali saja

Dan alangkah buruk cemburu 

yang terjadi setiap waktu

Barangsiapa yang senantiasa 

menuduh pasangannya

Dan senantiasa mencurigainya 

berdasarkan dugaan semata

Maka ia rentan menggiring pasangannya 

untuk melakukan apa yang dituduhkan 

kepada dirinya secara terang-terangan. 

(Al-Kharimi)


0 comments:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More